aku akan membuatmu tertawa!

kamis, 26 november 2010

Hari ini adalah hari yang telah ditentukan oleh Hikari untuk pertemuannya dengan Andhera. Pagi ini Karel dan keluarganya akan pergi untuk beberapa hari ke depan. 

"Dhera bangun, ayo turun sarapan … Aku akan tunggu dibawah," ujar Karel sembari mengetuk pintu kamar Andhera

Andhera terbangun dengan wajah yang terlihat sedang ketakutan. Andhera terlihat seperti itu setelah terbangun dari mimpi tentang masa lalunya yang terbilang kelam.

Orang tuanya meninggal karena tragedi kebakaran di rumahnya, Andhera menyaksikan langsung tragedi tersebut. Hal itulah yang membuatnya menjadi dingin dan terkesan tidak memperdulikan apa yang terjadi di sekitarnya.

Selain bermimpi tentang orang tuanya, terselip juga mimpi yang asing baginya. Dalam mimpinya, ia melihat seorang anak perempuan berambut hitam yang sedang duduk dan menundukkan kepalanya.

"Lagi?! Aku benci selalu bermimpi seperti ini, dan siapa wanita kecil itu?" gumam Andhera sambil memegang sebuah album foto di sampingnya. 

Beberapa menit kemudian Andhera turun dari kamarnya untuk sarapan bersama keluarga Karel. Melihat Andhera yang turun dari tangga, ibu karel lantas memanggilnya.

"Oh Dhera, kau sudah bangun … ke marilah kita makan bersama," sapa Ibu Karel

Andhera menghampiri meja makan tersebut dan duduk tepat di samping Karel yang juga sedang bersiap untuk makan.

Ibu Karel yang tidak tega untuk meninggalkan Andhera dirumah, ia lantas bertanya pada andhera, "kau yakin tidak mau ikut kami, Andhera?"

"Ya ... Lagipula aku ada rencana hari ini"

"Eh?! Kau mau kemana Dhera? Jarang-jarang sekali melihatmu keluar rumah seperti ini, " seloroh Karel seraya tersenyum meledek ke arah Andhera.

"Hanya ke perpustakaan saja seperti biasa!" jawab Andhera.

Andhera menutupi jika ia akan pergi dengan Hikari, karena ia takut akan terjadi masalah jika Karel tahu akan hal itu.

Karel terlihat kecewa mendengar Andhera hanya pergi ke perpustakaan saja, ia akan senang jika Dhera pergi  bersama dengan temannya dan tidak sendirian. 

"Benar ...! Karel, mulai besok Bram akan tinggal disini dan sekolah di tempatmu juga!" ujar ibu karel pada Karel.

Bram adalah adik dari Karel, artinya dia adalah anak bungsu dari keluarga hanson. Berbeda dengan Karel,  Bram lahir dan tumbuh di groningen (belanda).

Karel lahir di bandung dan tumbuh di jakarta (indonesia). Saat Karel berumur 3 tahun, ia dititipkan ke tetangganya karena orang tua Karel akan menjalani bisnis di luar negeri, dan saat itu tetangganya adalah keluarga dari Andhera. Setelah 1 tahun, orang tua Karel pulang ke indonesia dengan membawa bayi, dia adalah Bram.

"Hah?" kata Karel yang tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Karel yang mendengar jika adiknya itu akan dipindahkan sontak mengerutkan dahinya, Karel sedikit keberatan akan keputusan ibunya itu, tapi ia tidak punya pilihan lain selain menuruti ibunya. 

Beberapa menit kemudian, Karel beserta ibunya pergi.  mereka harus menjemput Bram dan ayah Karel di bandara terlebih dahulu.

Andhera sudah bersiap untuk pergi menemui Hikari di tempat yang sudah dijanjikan. Setelah sampainya Andhera di mall tersebut, ia melihat sekeliling mencari Hikari.

Dari kejauhan, Hikari terlihat sedang melambaikan tangannya ke arah Andhera. "Andhera, disini!"

Melihat Hikari, lantas membuat Andhera menghampirinya. Setelah sampai, Andhera melihat 2 orang pria dan 1 orang wanita, yang terlihat seperti sedang mengikuti Hikari. 

"Kau kenal mereka?" tanya Andhera

"Hm?"-Hikari menoleh kebelakangnya-"Ouh, mereka adalah pengawas dari ayahku. Ayahku tidak mempercayaiku jika aku mempunyai pacar, jadi dia mengirim mereka untuk mengawasiku!" ujarnya.

"Lalu apa yang akan harus kulakukan?" tanya Andhera.

"Benar ... Baiklah pertama kita harus membeli pakaian terlebih dahulu untukmu!" Hikari menjentikan jarinya sambil tersenyum pada Andhera.

"Hah?! kenapa?" tanya Andhera yang tidak mengerti.

"Pakaianmu yang kau kenakan itu terlihat  hanya untuk pergi ke kedai atau toko biasa!" ujar Hikari sambil menarik tangan Andhera dan membawanya masuk ke dalam mall. 

Hikari memilihkan baju untuk Andhera setelahnya mereka sampai di toko tersebut. "Sepertinya ini cocok untukmu Andhera, coba kau kenakan" Hikari mencocokan setelan pakaian itu ke tubuh Andhera. 

Hikari membalikan badannya dan memanggil salah satu pegawai disana. "Permisi Mas, bisakah teman saya mencoba setelan ini?"

"Boleh! silahkan dicoba terlebih dulu kak!"

Setelah pegawai tersebut memperbolehkannya, Hikari menyuruh Andhera untuk mengganti pakaiannya di tempat khusus yang berada disana. Andhera sempat menolak untuk mengenakan pakaian itu, Tetapi Hikari tidak menyerah dan memaksa Andhera secara terus menerus. Andhera yang merasa terpaksa lalu menuruti Hikari dan memakainya.

"Sudah kuduga, kau memang lebih cocok memakai pakaian yang lebih bergaya! Sangat terlihat berbeda dengan kau yang sebelumnya!" Hikari tersenyum setelah melihat Andhera yang keluar dari tirai dengan pakaian yang lebih cocok dengan Andhera sendiri.

"Baiklah, kita pilih yang ini saja untuk kau kenakan!" Hikari menarik Andhera pergi menuju kasir untuk membayar tagihan.

"Total £35.00 nyonya" tutur kasir tersebut

"Bagus, uangku tidak cukup ...! Aku akan mencari yang lebih murah," ujar Andhera membalikan badannya.

"Eh? Jangan! Tenang saja, aku yang akan membayarnya!" Hikari menahan Andhera yang mencoba mencari pakaian yang lebih murah.

"tidak perlu!" Andhera menolaknya, ia tidak ingin berhutang pada siapapun, termasuk Hikari.

Tetapi Hikari membantahnya, "tenang saja, kau bisa menganggap ini adalah potongan dari gajimu"

Andhera tidak bisa berbuat banyak, karena setelah Hikari membayar tagihan tersebut, Hikari langsung membawa Andhera keluar toko tersebut. 

"Lalu, bagaimana jika kita pergi ke bioskop?" tanya Hikari yang masih menggenggam tangan Andhera dan membawanya menuju ke suatu tempat. 

Saat Hikari menarik tangan Andhera, Andhera melihat Hikari yang terlihat senang dan penuh tawa. ia merasa sedikit aneh pada Hikari.

Mengapa dia terlihat senang setelah menghabiskan uang yang cukup banyak untukku? apa dia sudah gila? Andhera dalam hati

Setelah mereka sampai di bioskop, mereka menonton film comedy tentang hewan. Saat film sedang berlangsung, hampir semua penonton termasuk Hikari tertawa akan beberapa scene yang ada di dalam film tersebut. Tetapi, ada satu orang yang terlihat tidak tertawa, dia adalah Andhera, Andhera terlihat datar dan tidak tersenyum sedikitpun.

Melihat Andhera yang tidak tertawa, membuat Hikari gelisah.Tepat setelah film tersebut telah selesai, Hikari membawa Andhera untuk makan di restoran  terdekat.

saat mereka sampai di restoran terdekat, Andhera masih penasaran dengan pengawas yang mengikuti mereka sedari tadi.

"Apa orang-orang ayahmu itu akan selalu mengikuti kita?" tanya Andhera. 

Hikari menoleh ke belakangnya. "ya,  Sepertinya begitu, yang lebih penting, Andhera kau terlihat aneh. Kau bahkan tidak tersenyum sedikitpun disaat film tadi berlangsung!"

Hikari membaca menu makanan yang tersedia di restoran tersebut sambil menunggu jawaban Andhera.

"Benarkah? Lalu, apa aku seharusnya tertawa, bahkan meski tidak lucu sedikitpun?" Andhera menjawabnya dengan dingin.

Hikari melihat wajah datar serta dingin milik Andhera. hal itu membuatnya sedikit penasaran, "Benar ...! Selama aku melihatmu di sekolah, aku tidak pernah melihat kamu yang sedang tertawa, marah ataupun menangis! Apa ada sesuatu?"

Pertanyaan Dari Hikari itu membuat Andhera risih, dan wajah Andhera terlihat mendadak menjadi serius. "Aku yakin topik obrolan ini tidak termasuk kedalam perjanjian kita!"

Melihat perubahan wajah Andhera membuat Hikari gelisah dan takut, tetapi hal itu tidak ditunjukan pada Andhera.

"Kalau begitu bukan karena perjanjian kita. Aku akan membuatmu tertawa, marah, dan menangis atas kemauanku sendiri!" ujar Hikari.

Hikari menatap Andhera dan semakin perlahan menatap wajah Andhera dari dekat, kemudian Hikari mendadak tersenyum lebar pada Andhera.

Selagi Hikari memesan makanan pada pelayan disana, Andhera merubah ekspresi wajahnya, dan terdiam beberapa saat. Andhera merasa pernah mendengar kata-kata yang diucapkan Hikari itu, tetapi ia tidak mengingatnya kapan ia mendengar hal itu. 

**************

Sehabis mereka berdua sekesai makan, Hikari membawa Andhera menuju ke tempat bermain dalam mall. Mereka bersenang-senang dengan beberapa wahana di dalamnya. Tetapi, wajah Andhera masih terlihat tetap datar, hanya Hikari yang terlihat menikmatinya dengan gembira. Hikari terlihat seperti lupa akan tujuan awalnya yang awalnya hanya untuk berpura-pura saja, dan malah terbawa akan suasana.

Tanpa terasa waktu sudah dihabiskan begitu banyak. Mereka berdua keluar dari mall dan bersiap untuk pulang.

"Hahaha ...! Kau selalu kalah bermain mobil balap denganku tadi!" Hikari menghadap Andhera dan tersenyum seperti biasanya.

"Yah, aku tidak terlalu pandai memainkannya," dengan wajah yang datar Andhera menjawabnya

Sebelum mereka berdua berpisah, Hikari meminta nomor ponsel Andhera agar lebih mudah untuk berkomunikasi. Hikari menaiki mobil yang sudah dikemudikan oleh pengawas tadi setelah mendaoat nomor ponsel Andhera.

"Ingat akan janjiku! Aku akan membuatmu merasakan tertawa, marah, dan menangis hanya dalam 30 hari! artinya, sampai perjanjian kita berakhir!" tutur Hikari sebelum beranjak menaiki mobil tersebut

Sampai mobil itu pergi menjauh dengan perlahan, Andhera terus melihat mobil itu dan berkata, "Dia sangat aneh" 

Sesampainya Andhera dirumah, asisten rumah tangga memanggil Andhera, "tuan Andhera, mau saya siapkan makanan?"

"Tidak agnes, aku sudah makan diluar tadi ...." Andhera menaiki tangga dan kembali ke kamarnya.

Andhera menjatuhkan dirinya ke tempat tidur sambil bergumam, "Menangis ...? Tertawa ...? Bahkan aku sendiri sudah lupa kapan terakhir aku merasakannya." Andhera dengan perlahan menutup matanya

Terpopuler

Comments

Vivi Fitrie

Vivi Fitrie

Lha ini critanya cowok semua bukan sih lom nangkep

2021-10-23

0

Mommy Gyo

Mommy Gyo

2 like hadir thor mampir di karyaku cantik tapi berbahaya

2021-08-07

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like like 👍🏻

2021-05-19

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 66 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!