jumat, 27 november 2010
Andhera terbangun dari mimpinya yang persis seperti hari sebelumnya, itu adalah mimpi yang sangat dibenci oleh Andhera. Selain membuatnya ingat dengan orang tuanya, mimpi itu juga menampilkan gadis yang menurutnya sangat mengganggu.
Dan lagi-lagi, Andhera memeggangi album foto di sampingnya, foto itu terlihat mirip dengan gadis yang selalu tampak berada di mimpi Andhera. "Aku tidak tahu siapa kau, tapi aku pasti akan menemukanmu!"
Terdengar suara langkah kaki yang menuju kamar Andhera, kemudian suara langkah kaki itu semakin terdengar keras dan semakin keras.
Seseorang mengetuk pintu Andhera. "Tuan Dhera, saya sudah menyiapkan makanan untuk untuk anda sarapan dibawah ...." suara yang terdengar itu adalah suara Agnes.
Sekolah masih akan libur 3 hari lagi, mungkin aku akan ke perpustakaan umum saja, batin Andhera.
Andhera beranjak dari tempat tidurnya dan pergi mencuci mukanya. Andhera sempat melamun saat sedang membasuh wajahnya, ia terus memikirkan siapa gadis dalam mimpinya itu. Bahkan sampai Andhera makan, selalu terbayang-bayang mimpi tersebut.
Saat Andhera melamun, ia disadarkan oleh Agnes. "Tuan Dhera kau kenapa? Apa makanannya tidak enak?"
"Tidak bukan begitu Agnes, hanya saja nanti aku akan pergi ke perpustakaan" dalih Andhera
"Kalau begitu, apa saya harus membangunkan Pak Boby untuk mengantar Tuan?" tanya Agnes
"Tidak, tidak perlu"
Andhera menolak untuk membangunkan pak Boby, Andhera hanya berdalih sedang ingin berjalan kaki. Sebenarnya ia Sendiri tidak tega untuk membangunkan Pak Boby yang merupakan supir di keluarga Hanson.
"Terima kasih atas makanannya, Agnes. " Andhera bergegas pergi untuk mandi.
Melihat Andhera membuat Agnes merasa kasihan pada Andhera. "Dia adalah orang yang baik, entah apa yang membuatnya menjadi dingin seperti itu ..." gumam Agnes
40 menit kemudian..
Setelah Andhera sampai ke Perpustakaan, ia membaca beberapa buku yang ditulis oleh pengarang kesukaannya. Saking seriusnya Andhera membaca buku, ia tidak sadar ada seseorang yang duduk di sebelahnya.
"Kau sedang membaca apa? Serius sekali"
Andhera menoleh ke arah orang itu, yang ternyata orang disebelahnya adalah Hikari. "Owh, ternyata kau. Apa ada urusan denganku lagi?" tanya Andhera sambil membaca bukunya.
"Aku tadi sudah beberapa kali menelponmu, tapi kau tidak menjawabnya sama sekali! Jadi aku mengira kau ada di perpustakaan umum terdekat."-Hikari mengambil ponselnya lalu menunjukkannya pada Andhera-"lihat ini"
Andhera melihat ponsel yang di perlihatkan oleh Hikari. "Itu adalah Big Ben, lalu?"
sesuatu yang ditunjukan oleh Hikari Adalah sebuah foto Big Ben. Foto itu membuat Andhera mempunyai perasaan tidak enak.
"Tentu saja kita akan kesana, dan kamu harus ikut denganku berlibur!" tutur Hikari
Andhera yang mendengar hal tersebut menolak mentah-mentah permintaan Hikari. Selain karena menurutnya merepotkan, Andhera juga menolaknya karena ia masih harus belajar untuk persiapan ujian.
Tetapi Hikaril tidak menyerah untuk membujuk Andhera pergi bersamanya. Hingga Hikari mengeluarkan senjata terakhirnya yang disimpan dalam tas miliknya.
"Baiklah jika kau tidak mau, Andhera ...! Tetapi itu berarti kau akan melewatkan sesuatu loh!" Hikari menunjukan sesuatu yang berada di dalam tas miliknya pada Andhera.
Benda itu adalah sebuah buku, buku ini adalah buku yang sangat langka. selain itu, buku ini adalah karangan terakhir dari penulis yang dikagumi Andhera.
Andhera cukup terkejut karena Hikari mempunyai salah satu buku yang sangat langka. Selain itu, dilihat dari covernya, buku tersebut bisa dipastikan asli.
Seharusnya buku itu hanya ada 100 buah didunia ini! Jika ditemukan lebih biasanya itu adalah buku yang palsu, tapi buku yang dipegangnya adalah original, Andhera dalam hati
"Ya, itu adalah buku yang sangat langka dan itu bisa dipastikan original. Tapi aku tidak tertarik! Ujian akan tiba, aku harus belajar untuk mempersiapkannya!" ujar Andhera dingin.
Andhera tetap menolak ajakan Hikari walaupun telah ditawarkan sesuatu yang menarik bagi Andhera.
"Heh ...? Padahal aku sudah susah payah mencari buku ini … Tidak! Kau harus ikut!" Hikari masih tetap memaksa Andhera untuk ikut dengannya.
Andhera mengabaikan Hikari dan tetap melanjutkan membaca bukunya. Walaupun, padahal hikari masih sedang berbicara dengannya.
Hikari menundukan kepalanya ke meja, dan ia terlihat sedih dengan tanggapan Andhera. "Jahat ...! Kau sudah melanggar janjimu! Padahal kau sudah setuju untuk mengikuti kata-kataku kan?!"
Andhera menoleh ke arah Hikari dan menatapnya dengan dingin. "Janji? Aku hanya mengiyakannya saja, lagi pula aku tidak ingat aku setuju untuk menjadi anjing yang selalu mengikuti majikannya"
Hikari masih menundukan kepalanya berharap Andhera masih bisa berubah pikiran. "Kejam sekali ...! Padahal jika kau sudah menyepakati sesuatu dengan seseorang, sama saja kau sudah berjanji dengan orang tersebut, dan jika kau mengingkarinya sama saja kau menghianati kepercayaan orang itu! Kepercayaan adalah faktor utama keberhasilan seseorang ... Setidaknya itu menurutku"
Andhera terkejut mendengar perkataan Hikari itu Lagi-lagi, Andhera merasa seperti sudah pernah mendengar ucapan yang telah diucapkan Hikari. Andhera Tiba-tiba saja ia tertegun melihat Hikari.
mendengar ucapan Hikari tadi, Andhera menjadi berubah pikirannya. "Baiklah aku akan ikut, kapan kita kesana?"
Hikari yang mendengar itu dari Andhera, langsung mengangkat kepalanya dan mengelap air matanya. "Benarkah? Kalau begitu besok, kita akan pergi besok pagi saja ... Sekarang kau harus benar-benar menepatinya ya!" ujar Hikari sembari mengelap air matanya.
Lihat dia ... Mengapa dia bisa menangis hanya karena aku menolak ajakannya? Apa itu hanya pura-pura seperti di atap sekolah ...? Tidak, ini berbeda! Dia terlihat sungguhan menangis! gumam Andhera dalam hati
Tiba-tiba saja Hikari tersenyum pada Andhera, ia berdiri dan mengatakan, "Baiklah, sampai jumpa besok!"
Hikari berjalan meninggalkan Andhera dan menghampiri beberapa orang di pintu keluar Perpustakaan.
Orang-orang yang dihampiri oleh Hikari adalah pengawasnya, mereka adalah orang yang sama dengan orang yang mengawasi Andhera dan Hikari di hari sebelumnya.
"Bahkan dia tetap diawasi di perpustakaan umum? Sebegitu menginginkannya kah ayahnya untuk memastikan anaknya mempunyai pasangan?" Andhera kembali melanjutkan membaca bukunya setelah Hikari pergi.
"Ternyata dia memang benar-benar aneh, sebenarnya apa yang membuatnya menangis?" gumam Andhera.
Saat waktu sudah sore, Andhera bergegas kembali pulang. Dalam perjalanan pulang, Andhera melihat Hikari sedang bersama beberapa pengawasnya di sebuah taman.
Sepertinya mereka sedang berselisih akan sesuatu. Karena bisa dilihat dari Hikari yang terkesan seperti sedang memarahi pengawasnya yang sedang membawa sebuah kantung plastik di tangannya.
Andhera hanya melihat hal itu dan begumam, "Apa yang dia lakukan disini dengan pengawasnya? Sepertinya dia sedang memarahi pengawasnya akan sesuatu"
Andhera tidak terlalu peduli dengan apa yang ia lihat. pada akhirnya, Andhera hanya melewati taman itu.
"Yah, mungkin dia tidak mau selalu di awasi seperti itu … Lebih baik aku pulang saja" ucap Andhera.
Setelah Andhera sampai kerumah, seseorang memanggilnya dari belakangnya. "Tuan Andhera sudah pulang"
Andhera menoleh kebelakangnya, "Owh ... Pak Boby, ya aku baru saja pulang"
yang memanggil Andhera adalah supir di kediaman keluarga hanson, Pak Boby. Ia telah bekerja cukup lama pada keluarga Hanson.
"Mengapa tuan tidak meminta saya menghantar tuan jika ingin pergi?" tanya pak Sadeli
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin berjalan kaki. Lagi pula perpustakaan tidak jauh dari sini" ujar Andhera sambil memasuki rumah dan membuka gerbang pagarnya.
"Benar …! Tuan Andhera, mau makan apa? Saya akan membelikannya di luar, karena Agnes sedang pulang ke rumahnya, besok baru ia akan kembali," ujar pak Boby
Andhera menolak untuk dibelikan makanan di luar, "tidak perlu pak. Aku akan memasak sendiri, aku hanya sedang ingin saja." Andhera pergi dan masuk kedalam rumah.
Setelah Andhera masuk, Pak Boby masih terdiam untuk beberapa saat. "dia benar-benar anak yang baik, aku sangat bersyukur bisa bekerja disini! Keluarga ini semuanya adalah orang yang sangat baik, tapi aku tidak mengerti, mengapa aku tidak pernah melihat tuan Andhera tertawa?" ucap Pak Boby
Andhera mulai memasak setelah ia selesai mandi, Andhera berencana untuk memasak nasi goreng. Nasi goreng adalah makanan kesukaan kedua Andhera, setelah keju.
memotong sayuran dan daging ayam lalu ia mulai memasaknya. Andhera juga tidak lupa memasukan cornet dalam nasi gorengnya, dan yang paling penting baginya adalah membuat telurnya dipisah, tidak dicampur.
Nasi goreng telah matang, Andhera membutuhkan 19 menit untuk membuatnya. Tanpa ia sadari, ia telah memasak terlalu banyak untuk porsi miliknya.
Menyadari masakannya yang terlalu banyak, Andhera lekas memanggil Pak Boby untuk makan bersamanya. Tentu saja pada awalnya pak Boby menolak ajakan Andhera tersebut, tetapi melihat masakan Andhera yang cukup banyak membuat pak Boby tak sungkan menerima ajakan Andhera.
"Mungkin ini tidak terlalu enak," ujar Andhera sembari menyuapi dirinya sendiri.
"Tidak, Tentu saja ini sangat enak! Saya sangat berterima kasih tuan Andhera," tutur pak Boby
"Besok aku akan pergi, aku akan pergi ke rumah teman dan mungkin aku akan pulang sedikit lebih malam. Maaf merepotkan, besok Pak Boby bisa saya minta tolong jaga rumah?" tutur Andhera
Andhera tidak mau memberi tahu Pak Boby jika ia akan pergi bersama Hikari, ia takut jika Pak Boby bisa saja tidak sengaja memberi tahu Karel.
Pak Boby hanya tertegun menatap Andhera setelah mendengar itu, "syukurlah ... Kukira tuan Andhera tidak mempunyai teman selain tuan Karel di sekolahnya" gumam Pak Boby dalam hati
"Tentu saja tidak apa-apa, baguslah jika tuan Andhera pergi bersama temannya." Pak Boby tersenyum pada Andhera
Ditengah obrolan mereka, Andhera melarang pak Boby memberitahu siapapun tidak terkecuali agnes, jika dirinya akan pergi besok. Dan tentu saja Pak Boby menyetujui tidak akan memberitahu siapapun termasuk Karel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
syafridawati
3 like mampir saling dukung di oulau kematian ya
2021-09-01
0
ARSY ALFAZZA
mantap 👍🏻
2021-05-19
1
★Merepotkan~
Sungguh maha dahsyat, terus semangat. Aku dah mampir nih 🌲🎉
2021-05-11
1