Sabtu, 28 november 2010
Kringgg…!
Bunyi telepon. Telepon Andhera berbunyi membuat Andhera terbangun dari tidurnya. itu adalah panggilan dari Hikari.
Andhera meraih ponselnya dengan keadaan yang masih setengah sadar dari tidurnya, lalu Andhera mengangkat telepon tersebut.
"Halo?" Andhera menjawab telepon dari Hikari
"Andhera, kita akan bertemu di stasiun bus nanti pukul sembilan ya, baiklah aku akan menunggumu disana." Hikari menutup telepon setelah mengatakan letak pertemuan mereka berdua nanti.
Andhera melihat jam di ponselnya. Di jam tersebut tertulis jika sekarang adalah pukul 6.33 AM. Andhera lekas turun kebawah untuk mandi.
Saat Andhera sedang mandi, ia baru sadar jika semalam dia tidak bermimpi apapun dalam tidurnya. Padahal, biasanya Andhera memimpikan sesuatu yang sangat mengganggunya.
Didalam kebingungannya, tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggil Andhera beberapa kali dan mengetuk pintu kamar mandi yang sedang dipakai Andhera.
Suara dan ketukan pintu tersebut berasal dari Pak Boby, ia membawakan makanan untuk Andhera sarapan. Pak Boby mengatakan bahwa dirinya mendapat telepon dari ayah Karel tadi, Ayah Karel melupakan berkas penting di Rumah. Dan Pak Boby pergi untuk menghantarkan pada Ayah Karel.
Saat setelah Pak Boby mengantarkan berkasnya ke tempat ayah Karel, beliau sekalian membelikan makanan untuk Andhera saat perjalanan pulang.
Andhera meminta pak Boby meletakan makanan itu di meja makan, dan ia bertanya pada pak Boby untuk memastikan bahwa ia tidak memberitahukan jika Andhera akan pergi hari ini.
Dan pak Boby mengatakan bahwa dia tidak memberitahu siapapun tadi. Pak Sadeli meninggalkan kamar mandi dan meletakan makanannya di meja makan.
Andhera sudah selesai mandi dan memakai pakaiannya, ia lekas pergi ke meja makan untuk memakan sarapan yang sudah disediakan tadi. Andhera duduk dan menyalakan televisi yang tidak jauh dari meja makan, ia melihat saluran ramalan cuaca untuk hari ini.
Didalam saluran tersebut, dikatakan bahwa hari ini akan berkabut tipis dan bersuhu sekitar 18°c.
"Sepertinya hari ini pun juga akan cukup dingin," gumam Andhera
Setelah selesainya Andhera sarapan, lantas ia menghampiri pak Boby untuk memintanya mengantarkan ke stasiun bus.
Andhera memakai sepatunya dan jaket berwarna hitamnya, dan lekas pergi menaiki mobil yang dikendarai Pak Boby.
Mereka sampai ke stasiun setelah 7 menit berlalu. Andhera menuruni mobil, dan tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Seperti yang sudah diduga, itu adalah pesan dari Hikari. Hikari mengatakan jika ia berada di dalam stasiun
"Terima kasih pak, temanku berada di dalam. Dan kalau Agnes sudah pulang, katakan saja aku sedang belajar di rumah temanku," ujar Andhera.
"Baik," jawab pak Boby bersemangat
Dengan perlahan Andhera menghilang ditelan keramaian. Andhera terus berjalan mencari Hikari, dan terdengar seseorang memanggil Andhera.
Panggilan yang terdengar itu berasal dari Hikari yang terlihat sedang bersembunyi dari sesuatu, tanpa pikir panjang Andhera pergi menghampiri Hikari.
"Apa yang kau lakukan bersembunyi-sembunyi seperti itu?"-Andhera menoleh kekanan dan kekirinya merasa seperti ada yang hilang-"dimana pengawasmu itu, bukankah seharusnya mereka selalu mengawasimu?" tanya Andhera
Dengan cepat Hikari menutup mulut Andhera menggunakan tangan dan membawanya pergi menjauh dari keramaian.
"Cuihhh …! Tanganmu bau!" Andhera berhenti dan melepaskan tangan Hikari dari wajahnya.
"Ehhh … Benarkah?!" Hikari mencium tangannya.
"Langsung ke intinya, dimana pengawas mu?" Andhera kembali bertanya pertanyaan yang sama pada Hikari
"Emmm … Aku kabur," jawab Hikari tertawa dengan senyuman bodohnya
"Bukankah mereka itu penting untuk membuat ayahmu percaya jika kau sudah mempunyai pacar?!" ujar Andhera
Hikari menarik tangan Andhera menuju bus yang sudah dipesan sebelumnya. Sambil menarik Andhera, Hikari memberitahu jika ayahnya adalah orang yang pintar, jadi menurutnya, ayahnya sudah memperkirakan bahwa Hikari akan kabur dari pengawasan.
Hikari juga menjelaskan bahwa malahan, ayahnya akan merasa aneh jika Hikari tidak kabur dari pengawasan. Menurutnya, tidak ada orang yang mau diawasi saat sedang berpacaran.
"Jadi kamu tenang saja. Lagipula kamu juga pasti tidak akan suka jika kau selalu diawasi dimanapun, apalagi saat liburan pertamamu kan?" ujar Hikari yang terus berlari menarik Andhera menuju bus
Andhera mulai paham apa yang dipikirkan Hikari, dan ia hanya mengikuti alur yang diciptakan Hikari.
Tapi, jawaban yang terucap oleh Hikari mengandung hal yang kontroversi bagi Andhera, "apa yang dia maksud dengan 'pertama' itu, apa dia tidak pernah berlibur sebelumnya?" gumam Andhera dalam hati
Saat mereka berada di dalam bus, mereka duduk bersebelahan. Saat Hikari duduk ia menatap Andhera untuk beberapa saat.
"Apa?" kata Andhera yang merasa dipelototi Hikari
Hikari melambaikan tangannya dan mukanya sedikit tersipu malu, "Ti … tidak! Aku tidak menatapmu karena kau terlihat keren! Tidak sama sekali kok!"
Andhera yang tidak peduli, dan kemudian duduk di tempatnya. "terserah ... Aku ingin tidur, jangan menggangguku!"
"Heh?! Kau akan tidur?" ucap Hikari yang kecewa, "tapi, tidak! Aku membayarmu juga untuk menuruti perkataanku"
Perkataan Hikari itu tidak mendapat respon apapun dari Andhera. Andhera menutup matanya seolah-olah dia telah tertidur.
Melihat Andhera yang tidak mau diganggu membuat Hikari sedikit kecewa, "kau benar-benar lelah ya? Sayang sekali"
"Andhera kau tahu? Nama kita mempunyai arti yang sangat berlawanan tetapi tetap berhubungan…" ujar Hikari pelan sambil menatap keluar jendela di sebelahnya.
Secara spontan, Andhera yang mendengar itu menjawab Hikari, "berlawanan? apa maksudmu?"
Hikari membalikan pandangannya ke arah Andhera dan berkata, "Tidak, lupakan saja apa yang aku katakan tadi"
"Kalau begitu tidurlah! Kita membutuhkan energi untuk mengelilingi big ben" jawab Andhera yang masih menutup matanya.
Hikari tersenyum pada Andhera dan berkata, "Sebenarnya aku mengidap insomnia, aku sangat susah untuk tidur"
Andhera lantas melepaskan earphone sebelah kiri yang dikenakannya, "coba pakailah, mungkin kau akan bisa tertidur jika mendengarkan musik"
Hikari menuruti Andhera dan memakai earphone yang ia berikan, dan menggeser kepalanya ke sudut jendela.
Andhera merasa jengkel karena ulah Hikari yang tidak bisa diam, "Apa kau ada masalah? Kepalamu terlalu jauh! Itu membuat earphone nya tertarik! Dekatkanlah kepalamu kemari sedikit!"
Hikari tidak mau mendekatkan kepalanya karena ia merasa tegang dan malu, baginya itu sangat terlalu dekat.
Tetapi, Hikari tetap mendekatkan kepalanya dengan perlahan meski ia merasa sangat malu. Walau Hikari sudah mendekatkan kepalanya, tetapi kabel dari earphone masih tertarik-tarik membuat Andhera merasa terganggu.
"Kau ini kenapa?" Andhera mendekatkan kepalanya di samping Hikari, karena melihat Hikari yang terlalu lama.
Merasa kepalanya terlalu dekat dengan Andhera membuat Hikari sangat salah tingkah saat ini.
Ehh?! Bukankah ini terlalu dekat? Aku malu sekali, apa aku harus seperti ini? Hikari terus berbicara dalam hatinya.
Sebenarnya walaupun Hikari mendengarkan musik, ia masih tetap susah untuk tidur. karena Hikari sudah pernah mencobanya untuk tidur, tetapi gagal untuk membuatnya tidur lebih cepat.
Pikiran Hikari berubah setelahnya. Tanpa sadar, Hikari dengan perlahan menutup matanya kecilnya.
Kurang lebih 1 jam, 15 menit telah berlalu. Andhera mendengar kebisingan yang terjadi di dalam bus akibat bus yang telah sampai ke tujuan. Orang lain berbondong-bondong untuk meninggalkan bus.
Hal itu membuat Andhera terbangun dari tidurnya. Kali ini Andhera kembali memimpikan sesuatu yang hampir mirip seperti biasanya tetapi sedikit berbeda.
andhera melihat anak perempuan berambut hitam yang sama seperti mimpi yang biasanya ia alami. Dalam mimpi itu, anak tersebut sedang dirundung oleh orang lain yang terlihat sepantaran dengan anak perempuan tersebut.
anak itu terlihat tidak menangis maupun marah pada orang yang merundung nya. Tetapi terlihat jelas jika anak perempuan itu terusik oleh perbuatan teman-temannya tersebut.
Andhera hanya dapat melihat aksi tercela itu, karena Andhera merasa hal itu pernah dilihat olehnya sebelumnya. Tanpa ia sadari anak perempuan itu menatap tajam ke arah Andhera dan meminta tolong padanya.
Andhera terbangun menghela nafasnya berulang-ulang, dengan keringat yang membasahi wajahnya. Andhera selalu terbayang akan tatapan anak perempuan itu.
Andhera menoleh ke sampingnya dan melihat Hikari yang tidur di pundaknya. Andhera berdiri dan membangunkan Hikari dari tidurnya.
Hikari terbangun dan membuka matanya dengan perlahan, melihat Andhera yang sedang berdiri. "Eh? Akhirnya aku bisa tidur juga," ujar hikari pelan.
"Cih ...! Aku tidak menyangka, wanita yang katanya populer di sekolah tidur dengan mengeluarkan air liur yang cukup banyak di jaket ku! Bahkan ia tadi juga mendengkur dengan keras!" tutur Andhera sembari membersihkan jaketnya yang terkena liur.
Hikari menjadi salah tingkah setelah menyadari perkataan Andhera. "Ti-tidak! Itu adalah air mineral yang tumpah! Ya pasti itu bukan air liurku!" dalih Hikari menghindari tatapan langsung dengan Andhera.
"Benarkah? Air yang kau sebut air mineral itu masih tersisa di pipimu!"-Andhera mengeluarkan tisu dan mengelapnya ke pipi Hikari-"cepatlah turun, kau benar-benar merepotkan!'
Andhera membalikan badannya dan menuruni bus lebih dulu, dan meninggalkan Hikari dengan wajahnya yang sangat tersipu malu.
Hikari mematung untuk sesaat dan bergumam dalam hatinya, Eh? Dia melakukan hal seperti itu tanpa merasa malu sedikitpun?
Setelah turun dari bus mereka menaiki taxi untuk pergi menuju big ben. Tetapi dalam perjalanan, tiba-tiba saja Hikari meminta supir untuk berhenti dari jalannya.
"Apa yang kau lakukan? Big ben masih sekitar 1 mill di depan." ujar Andhera
Hikari lantas turun dan menarik Andhera untuk turun dari taxi. Setelah Hikari membayar supir itu, ia langsung menarik Andhera ke dalam sebuah bangunan tanpa mengatakan sepatah katapun.
Saat di dalam Andhera sedikit terkejut karena bangunan itu adalah hotel westminter yang hanya berjarak sekitar 0,9 mill dari big ben.
Hikari forlade
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
semangat thor 👍🏻
2021-05-19
1
Hanna Devi
kesini lagi 😄
Cinta Kedua (Untuk Zylva) mampir lagi
2021-05-10
2
Andropist
semangat next
2021-05-03
2