BAHAGIA BERSAMAMU
Caterine Chandra Jelita, merupakan salah satu artis pendatang baru didunia hiburan tanah air, berusia delapan belas tahun, mahasiswi tingkat akhir disalah satu perguruan swasta terbaik di kota tersebut.
Selain cantik dan memiliki tubuh yang proporsional, dia termasuk gadis yang cerdas dengan IQ diatas rata - rata. Sifatnya yang supel dan riang membuatnya banyak disukai serta bisa dengan mudah beradaptasi dimanapun dia berada.
Meski dia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara yang semuanya laki laki, nyatanya tidak membuat Caterine menjadi manja. Justru dia sangat mandiri dan tidak pernah merepotkan ketiga saudaranya.
Terlahir dalam keluarga yang sangat berkecukupan tidak membuat Caterine terlena. Saat teman - temannya yang lainnya hanya memikirkan kuliah dan bersenang - senang menghabiskan uang keluarganya, justru dia sekarang sedang sibuk berkarir di dunia modeling.
Meski pendapatan sebagai model tidak seberapa, namun hasil tersebut cukup membuat Caterine puas karena setidaknya dia bisa jajan dengan uang yang didapatkan dari hasil kerja kerasnya sendiri, meski untuk uang jajan dia juga masih mendapatkannya dari kedua orang tuanya dan dua kakakknya yang menjadi dokter dan pengusaha.
Setelah cukup lama berkecipung didunia model, Caterine yang sedang berjalan - jalan disebuah mall, iseng mengikuti sebuah casting yang dilakukan oleh sebuah rumah produksi.
Tanpa diduga, awalnya hanya berniat iseng ingin mencoba sesuatu yang baru, tidak diduga hal tersebut menjadi titik awal perjalanan karirnya sebagai seorang artis.
Dengan wajah blesteran Italia - Indonesia dan kemampuan acting yang lumayan bagus, serta kecakapan manajernya dalam memilih setiap job yang akan diambilnya, membuat karir Caterine dengan cepat merangkak naik keatas.
Karirnya yang cepat naik tersebut membuat banyak artis lain yang sudah lebih dulu berkecipung disana merasa iri hati dan cemburu atas kesuksesan yang diraih Caterine dalam waktu yang cukup singkat itu.
Mereka pun mulai menghembuskan berbagai macam kabar miring mengenai artis baru itu. Mulai dari isu nepotisme yang dilakukan oleh keluarganya sehingga dia tidak pernah sepi akan job sampai dengan isu negatif tentang dirinya yang rela tidur dengan producer film agar bisa mendapatkan peran.
Bukannya marah dan emosi, Caterine hanya tersenyum dan tenang menanggapi berbagai macam isu miring tentang dirinya. Untungnya Caterine mempunyai keluarga, sahabat, dan para fans yang selalu memberinya support yang positif setiap kali isu buruk mengenai dirinya muncul.
Dukungan dari semua orang tersebutlah yang membuat Caterine dapat dengan mudah melalui itu semua. Selama isu tersebut berhembus, dirinya sama sekali tidak pernah membalas komentar negatif yang ada.
Yang dia lakukan hanyalah menunjukkan bakat dan kemampuannya, hingga lambat laut isu - isu buruk tentang dirinya secara perlahan namun pasti mulai menghilang.
Prestasi yang ditunjukkannya sudah menjadi bukti. Hal tersebut tentu saja membuat bangga keluarganya, terutama kedua orang tua Caterine yang merasa bahwa putri bungsunya tersebut sudah mulai tumbuh dewasa.
Melihat Caterine tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan dewasa dalam menyikapi permasalahan yang menderanya, membuat kedua orang tuanya mulai memberikan kepercayaan kepada putri bungsunya tersebut untuk tinggal di apartemen seorang diri.
Ketiga kakak laki - lakinya, yang pada awalnya menolak keputusan Caterine yang ingin tinggal sendiri di apartemen seorang diri, pada akhirnya menyetujui setelah Caterine membuktikan bahwa dia bisa menjaga dirinya sendiri saat jauh dari keluarga.
Meski begitu, keluarganya mewajibkan gadis itu untuk pulang kerumah minimal sebulan sekali, disela - sela jadwalnya yang sangat padat tersebut.
.
.
.
.
.
Cuaca pagi hari yang sangat cerah membuat hati Caterine yang baru saja selesai membersihkan diri, berdiri dibalkon sambil mendongak melihat birunya langit dengan secangkir kopi yang ada ditangannya ikut ceria.
" Semoga pagi yang cerah ini membawa keberuntungan untukku... ", ucap Caterine sambil tersenyum ceria.
Setelah menghabiskan segelas kopi yang ada ditangannya, diapun segera bersiap diri untuk berangkat kekampus. Caterine yang sudah ada diparkiran terpaksa harus menghentikan langkahnya begitu ponselnya berdering.
"Ratna ?tumben ?...", batin Caterine penasaran.
Wajah Caterine langsung berbinar saat Ratna yang merupakan manajernya mengatakan bahwa Caterine akan menjadi salah satu kandidat yang didapuk menjadi pemeran utama wanitanya dalam sebuah drama romantis yang diadaptasi dari sebuah novel terkenal yang beberapa bulan ini sedang booming.
" Yess !!!...aku harus memanfaatkan moment ini dengan sebaik mungkin ....", guman Caterine sambil berjingkrak - jingkrak bahagia.
Caterinepun segera berjalan menuju mobilnya dengan senyum yang terus mereka diwajahnya.Selama kelas berlangsung wajahnya selalu terlihat ceria. Hal itu tentu saja membuat rasa penasaran semua orang, terutama ketiga sahabatnya yang langsung mengerubunginya begitu kelas usai.
" Kesambet apa lu dari tadi senyam - senyum sendiri ", ucap Adel sambil menepuk pundak Catrine dengan kasar.
"Apaan sih lu, bikin kaget aja " , ucap Caterine sewot.
" Habisnya.... gue perhatiin dari tadi lu senyam - senyum sendiri kaya orang gila" , balas Adel tak kalah sewot.
" Mungkin Caterine habis dapat lotre kali.....makanya senyum terus dari tadi ", ucap Vany menimpali.
"Wah....bagi - bagi dong kalau dapat lotre. Mumpung gue lagi bokek nih " , ucap Aldo yang tiba - tiba sudah duduk didepan Caterine sambil langsung meneguk habis minuman yang baru saja gadis itu keluarkan dari dalam tasnya.
" Apaan sih lu datang - datang main habisin aja ", ucap Caterine sebal sambil merebut kembali jus jeruknya yang tinggal setetes dari tangan Aldo.
Aldo yang melihat kemarahan diwajah sahabatnya tersebut hanya cengar -cengir tak berdosa sambil menggaruk tekuknya yang tak gatal. Meski agak absurd, tapi mereka bertiga adalah sahabat Caterine sejak kecil.
Orang tua mereka adalah sahabat baik sejak masih duduk dibangku sekolah, dan setiap mereka hang out secara otomatis anak - anak mereka juga akan dibawa.
Karena seringnya bertemu dan bergaul sejak kecil sampai sekarang membuat persahabatan mereka berempat cukup solid meski setiap bertemu pertengkaran kecil selalu terjadi, namun hal tersebut sama sekali tak mengoyahkan persahabatan yang mereka bina hancur begitu saja.
Dengan wajah berseri, Caterinepun mulai menceritakan kepada ketiga sahabatnya tentang tawaran emas yang datang kepadanya pagi ini.
Bermain dalam film yang disutradarai oleh Mr. Kyosi adalah suatu kesempatan yang langkah.Siapa coba di industri hiburan yang tidak kenal nama produser kondang itu.
Semua orang mengenalnya sebagai sutradara bertangan emas. Julukan tersebut ada karena setiap artis yang pernah bekerja sama dengannya pasti akan langsung naik daun.
Maka dari itu, Caterine yang sudah mendapatkan peluang emas, akan memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik - baiknya.
Ketiga sahabatnya mendengar kabar baik tersebut tentu saja ikut merasa bahagia. Mereka mendoakan agar Caterine bisa lolos dan mendapatkan peran itu.
Dilain sisi, Ratna terus mengingatkan agar Caterine fokus berlatih untuk memerankan Ranly, sang tokoh utama dengan baik.
Karena saingan Caterine adalah artis senior yang cukup berpengalaman, yaitu Isabella Wijaya. Meski terkenal angkuh dan arogan, namun kemampuan acting Isabella masih diatas Caterine.
Dan hal ini yang harus diwaspadai oleh Caterine, jika ingin mendapatkan pemeran utama dalam film layar lebar tersebut.
Awalnya Caterine pikir memerankan Ranly, sebagai gadis tomboy yang akhirnya jatuh cinta bukanlah hal yang sulit. Seperti yang biasa dia lakukan dalam drama pendek yang sering dia bintangi.
Namun pikirannya itu salah, dalam drama yang akan ditayangkan dilayar lebar tersebut, banyak adengan close up yang menyoroti wajah pemeran utamanya, sehingga ekspresi yang ditampilkan harus bisa natural dan sesuai dengan skrip yang ada.
Untuk memperdalam karakternya, Caterine membaca novel dan menonton drama percintaan sebagai referensi. Namun nyatanya semua itu tidak membuahkan hasil, bahkan Ratna sang manajer hanya bisa menarik nafas panjang setiap Caterine melakukan kesalahan dalam setiap dialognya.
“ Stop !!! , teriak Ratna dengan mata melotot.
Caterine dengan wajah sebal langsung mendelik marah kepada manajernya itu karena ini sudah kesekian kalinya Ratna mengatakan stop bahkan sebelum dirinya menyelesaikan kalimat yang ada.
" Tatapan matamu itu harus hidup Caterine......tunjukkan wajah orang yang lagi kasmaran ", ucap Ratna gemas.
" Memang wajah orang yang lagi kasmaran itu bagaimana..? ", tanya Caterine dengan wajah polos.
" kasmaran itu...., saat jantungmu berdebar kencang ketika melihat pria tampan tersenyum kepadamu ", ucap Ratna dengan wajah berseri.
Membayangkan gebetannya tersenyum manis kepadanya. Caterine yang melihat Ratna wajahnya memerah segera memegang dahi manajernya itu dengan punggung tanggannya.
" Tidak panas ?....kenapa wajahmu bisa semerah itu ?...", tanya Caterine polos.
" Tentu saja tidak panas, aku tidak demam...", ucap Ratna sinis.
Diapun kembali menjelaskan sekali lagi tentang ekspresi yang harus ditampilkan oleh artisnya itu dalam adegan yang akan dia perankan.
" Memang melihat pria tampan bisa sampai seperti itu ya ?..... yang aku tahu, jantung kita bisa berdebar keras saat kita belum menyelesaikan semua soal ujian tapi waktu sudah habis ", ucap Caterine lugu.
Ratna hanya bisa melotot dengan mulut terbuka lebar mendengar dan menyadari fakta jika artisnya itu ternyata sangat polos.
" Apa kamu tidak pernah jatuh cinta atau tertarik dengan seseorang ", tanya Ratna dengan rasa penasaran dan dijawab gelengan kepala oleh Caterine.
" Jangan bilang kalau seumur hidup kamu belum pernah pacaran ", ucap Ratna dengan mata melotot tak percaya, dan lagi lagi dijawab gelengan kepala oleh Caterine.
" Huuufff.....Sudahlah, kamu cari tahu sendiri saja apa itu kasmaran. Selama kamu belum mengalami sendiri apa yang telah aku sebutkan tadi, sampai kapanpun aku jelaskan kamu tidak akan mengerti ", ucap Ratna sambil berlalu pergi meninggalkan Caterine sendirian dengan wajah binggung.
" Jangankan berpacaran, jatuh cinta saja aku belum pernah.... ", ucap Caterine sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments