JANTUNG YANG BERDEBAR

Setelah seharian berlatih dialog dengan Ratna, Caterine yang kepalanya sudah sangat pusing memilih untuk berjalan - jalan ditaman dekat apartemennya untuk menjernihkan pikirannya.

" Segarnya...", guman Caterine sambil memejamkan kedua matanya.

Dia segera menghirup bau tanah basah yang sangat disukainya dengan rakus. Tanah basah setelah petugas menyiram tanaman yang ada di taman, membuat tanaman hijau tersebut segar kembali dan bau tanah basah yang khas, membuat kepala Caterine manjadi dingin seketika.

Gadis itu segera mengedarkan pandangan matanya sambil sesekali senyum manis menghias wajahnya saat melihat segerombolan anak kecil bermain dengan riang gembira disana.

Setelah capek berkeliling, Caterine mulai mendaratkan pantatnya disebuah bangku putih yang ada dipinggir taman. Dia duduk disana sambil mengeluarkan naskah yang tadi sempat dibawanya dan membaca dialog tersebut berulang - ulang.

" Bagaimana caranya membuat jantung berdebar seperti yang dikatakan Ratna tadi ?... ", guman Caterine sambil mengkerutkan keningnya dalam - dalam.

Diapun segera mengambil ponsel dalam tas kecil yang dibawanya dan mulai masuk dalam mesin pencarian dan mengetikkan kata yang seharian ini membuat kepalanya sakit.

" Jantung berdebar adalah kondisi ketika seseorang merasakan sensasi ketika jantungnya berdenyut dengan terlalu kuat, terlalu cepat, atau tidak beraturan.  Minum kopi atau olahraga saja sudah bisa. Apa hubungannya untuk merasakannya harus kasmaran dulu....", Caterine bermonolog dengan wajah bingung sambil menatap ponselnya yang  berisi keterangan tentang jantung yang berdebar tersebut.

" Selain itu, jika aku sungguh bertemu cowok yang membuat jantungku berdebar, itu tentu akan sangat merepotkan " , guman Caterine sambil membayangkan dia punya pacar dan lelaki tersebut terus menempel terus pada dirinya.

Lalu lelaki tersebut akan marah saat dia sedang berjalan atau bercanda dengan lelaki lain. Bahkan saat dia lupa membalas pesan atau tidak mengangkat teleponnya.

Caterine dengan cepat mengeleng - gelengkan kepalanya kuat - kuat guna menghapus bayangan yang tadi sempat melintas dalam pikirannya.

Sambil menghela nafas panjang, Caterine yang merasakan perutnya mulai berbunyi segera membuka tas kecilnya dan mengeluarkan  sosis , membuka bungkusnya, kemudian memakannya.

" Tidak baik jika berpikir dengan perut kosong ", ucap Caterine sambil tersenyum.

Dia terus saja mengunyah sosis yang diambilnya dari dalam tas kecilnya hingga tanpa terasa dia sudah menghabiskan lima sosis siap makan berukuran besar tersebut.

" Sosis rasa keju memang benar - benar juara...", gumannya sambil terus mengunyah.

saat sedang asyik makan, tiba tiba datang seekor anjing berjenis Golden Retriever, mengendus endus bungkus sosis yang ada disampingnya.

" Kau anjing siapa..?...", tanya Caterine sambil menatap anjing tersebut penasaran.

Saat melihat kalung yang ada di lehernya, Caterine langsung tahu jika anjing tersebut sudah memiliki pemilik.Diapun mulai mengedarkan pandangan matanya menyisiri area taman, berharap ada seseorang yang berlari mencari keberadaan anjing tersebut.

" Kamu mau makan ini?..", tanya Caterine sambil menyodorkan separuh sosis yang baru dimakannya.

Tanpa diduga anjing itupun langsung melahap habis sosis yang diberikan Caterine kepadanya. Melihat hal itu, Caterinepun langsung mengusap kelapa anjing tersebut dengan gemas.

Gukkk.....gukkk.....gukkk...

Caterine tersenyum lebar waktu melihat anjing tersebut menggonggong dengan penuh bahagia waktu melihatnya membuka sosis yang baru saja diambilnya dari dalam tas.

" Jadi namamu Ferguso.... ", ucap Caterine sambil memegang kalung yang ada dileher anjing tersebut.

" Namamu cukup familiar, seperti nama anjing dalam salah satu telenovela yang pernah aku lihat waktu kecil dulu ", batin Caterine tersenyum simpul.

Gukkkk....gukkkk.....gukkk....

Anjing tersebut terus saja menggonggong sambil terus mengitari tubuh Caterine seakan menyurunya untuk memegang tali yang mengikat tubuhnya.

" kamu mau minta aku membawamu mencari majikanmu... ", tanya Caterine penuh selidik dan dijawab gonggongan anjing itu.

" Baiklah, aku antar kamu sambil sekalian berjalan jalan. Lagi pula, hari ini aku lagi bosan. Aku akan berbuat baik dan mengantarmu pulang... ", ucap Caterine yang langsung mengambil tali yang mengikat tubuh anjing itu.

" Ayo jalan.... ", ucap Caterine sambil menarik tali yang mengikat anjing tersebut.

Belum juga kakinya melangkah, tiba tiba anjing tersebut sudah berlari cukup kencang hingga tubuh munggil Caterinepun terseret.

" Ferguso  pelan- pelan..... " , teriak Caterine sambil terus berlari mengikuti anjing tersebut hingga masuk kedalam kawasan perumahan elit.

" Kamu mau kemana ?... ", teriaknya lagi, masih dengan nafas memburu akibat terus berlari.

" lari pelan -  pelan, aku tidak bisa mengejarmu.... ", teriak Caterine sambil berusaha menahan tali anjing tersebut dengan tubuhnya agar bisa berhenti.

Namun tubuh Caterine nyatanya tak mampu menahan kekuatan anjing tersebut yang terus berlari dan menyeret tubuhnya tanpa henti.

" kamu mau membawaku kemana ?... ", teriakku lagi setelah ikut berbelok kesalah satu rumah mewah dengan halaman yang cukup luas.

" Pelan - pelan.... ", ucapku sambil memasuki halaman sebuah rumah mewah bergaya klasik yang kebetulan pintu gerbangnya terbuka lebar.

Sesampainya dihalaman belakang rumah, Ferguso berhenti tepat dibelakang seorang laki laki yang sedang memandangi kolam ikan didepannya.

Melihat wajah tampan laki laki didepanku, aku hanya bisa diam sambil menunduk, berusaha untuk menetralkan nafasku yang tersenggal - senggal.

setelah nafasku sedikit normal, akupun mendongak dan tiba - tiba bibirku terasa keluh, tak bisa berkata apa apa saat lelaki tampan itu berjalan mendekat kearahku.

" Ferguso, kamu bermain kemana saja ?....", tanyanya sambil berjongkok dan mulai mengelus kepala anjing tersebut dengan lembut.

Akupun tersenyum melihat keakraban mereka. Entah kenapa aku sama sekali tidak bisa mengalihkan pandanganku dari wajahnya. Melihatku diam terpaku membuat laki -  laki tampan tersebut berdiri dan berjalan mendekat kearahku.

" Terimakasih....", ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Aku yang melihat uluran tangan laki - laki tersebut segera menjabat tangannya sambil tersenyum lebar dengan jantung yang mulai berdetak tak beraturan.

" sama - sama.... ", ucapku sambil tersipu sipu.

Melihatku menjabat tangannya dengan erat, diapun menatapku dengan wajah datar sambil melihat kearah tanganku yang satunya.

" Tali anjingnya.... ", ucapnya datar.

" Ohh...." , Caterine langsung memberikan tali anjing tersebut kepadanya dengan canggung.

" Maaf merepotkanmu.... ", ucapnya datar.

" Tidak...sama sekali tak merepotkan, ini hanya masalah kecil..... ", ucap Caterine sambil tersipu.

Ini pertama kalinya Caterine menatap wajah seoarng lelaki tanpa bisa teralihkan oleh apapun. Bagaimana tidak, wajah yang begitu sempurna hingga sulit digambarkan olehnya dengan kata - kata.

" Apa dia makan makananmu..? ", tanyanya lagi sambil menatapku binggung.

" Anjingmu sedang dalam masa pertumbuhan, bagus jika makan banyak. Laki laki apa perempuan..? umur berapa..?... ", tanya Ctaerine masih dengan senyum merekah diwajahnya.

" Laki laki. Lima tahun...." , katanya cuek sambil memalingkan muka.

" ohh.....", ucap Caterine tersipu.

" Apa kamu sendiri yang merawatnya ?....bukankah itu sungguh berat?.... ", tanya Caterine masih belum bisa memalingkan wajahnya dari tatapan penuh kekaguman pada lelaki yang ada dihadapannya itu..

Melihat sikap Caterine, lelaki yang ada didepanku tersebut hanya memandanginya dengan tatapan aneh dan menyelidik.

" Apa yang sedang kubicarakan?... ", batinku panik, kupukul kepalaku, meruntuki kebodohan yang baru kulakukan.

" Pasti dia merasa aku orang yang aneh sekarang....", batinku sedih.

Saat keduanya sibuk dengan pemikiran masing - masing, tiba - tiba Ferguso melihat kupu -  kupu can yang terbang menuju kearahnya.

Karena tertarik dengan kupu - kupu tersebut, Ferguso pun segera mengejarnya. Akibat pergerakan Ferguso tanpa sadar tali yang mengikat tubuhnya mulai melilit tubuh laki - laki tersebut hingga membuatnya terjatuh menindih Caterine yang ada didepannya dan tanpa sengaja kedua bibir mereka saling menempel.

Caterine hanya bisa terdiam terpaku saat bibir lembut lelaki itu menyentuh bibirnya. Jantungnya mulai berdetaktak karuan karena ini adalah ciuman pertamanya.

" Maaf....", ucap laki - laki tersebut sambil berusaha berdiri.

" Tidak apa - apa. Kecelakaan, su....sulit dihindari.... ", ucap Caterine dengan wajah memerah akibat kejadian tak terduga barusan.

" Apa yang terjadi ?...  kenapa jantungku berdebar dengan kencang?.... apa aku punya penyakit bawaan ?....atau jantung ini baru bereaksi saat berciuman....", batin Caterine binggung.

Melihat perempuan didepannya hanya terdiam ditanah tanpa berusaha untuk bangun membuat laki -  laki tersebut kembali menunjukkan wajah binggung.

" Kamu baik -baik saja?.." , tanya laki laki tersebut datar.

" Aku baik - baik saja.... ", ucap Caterine sambil buru - buru bangun dan mulai membersihkan tubuhku dari tanah yang menempel di badannya.

" Kenapa dia tak membantuku dan hanya memandangiku saja....", batin Caterine kecewa.

Padahal dia sangat berharap laki - laki itu akan membantunya bangun dan tanpa sengaja tubuh Caterine akan langsung jatuh kedalam pelukannya.

" Ternyata romansa manis seperti itu hanya ada dalam film dan novel saja...", batin Caterine menghembuskan nafas kecewa.

Saat bangun, tiba - tiba sosis yang ada didalam tas munggil Cateribe jatuh berceceran. Melihat hal tersebut, Ferguso segera memakan sosis tersebut bersama bungkusnya.

" Ferguso....keluarkan...!!!...." , bentak laki - laki tersebut sambil merebut sosis yang ada dimulut Ferguso.

" Maaf, aku akan ganti rugi semuanya... ", ucapnya sambil terus membuang sosis yang masih berada di mulut Ferguso.

" Bolehkan aku menolak ganti rugi, sebagai gantinya aku minta nomor teleponmu....", ucap Caterine penuh percaya diri dengan wajah berharap sambil memberikan ponselku.

Mendengar permintaan Caterine, Laki laki tersebut kembali menatapnya dengan wajah datar. Namun, sebelum laki - laki tersebut menjawab, tiba -  tiba ponsel Caterine berbunyi.

" Maaf...", ucap Caterine yang langsung berjalan menjauh untuk mengangkat teleponnya.

" Halo...", ucap Caterine begitu tombol hijau digeser.

" Dimana kamu sekarang ?...",teriak Ratna panik

" Ada apa ? ",bukannya menjawab, Caterine balik bertanya begitu melihat nada panik dalam suara Ratna.

" Maaf... kemarin aku salah lihat, jadwal castingmu malam ini jam delapan di hotel XX, bukan besok...." , ucap Ratna panik.

" APA !!!......", teriak Caterine dengan keras.

" Jadi sebelum jam delapan malam aku sudah harus berada di hotel XX....", Caterine kembali mengulang ucapan Ratan sambil melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

" iya..., jadi kurang dua jam dari sekarang. Cepatlah bersiap dan sampai ketemu disana... ", ucap Ratna dan langsung menutup teleponya secara sepihak.

Caterinepun segera menutup teleponnya dan segera berlari dengan kencang menuju apartemenku yang berjarak tidak jauh dari perumahan tersebut, tanpa menghiraukan laki - laki tampan dibelakangnya  yang hanya bisa menatapnya dengan pandangan aneh.

" Gadis yang aneh. Tapi menarik juga sih...", gumannya sambil tersenyum.

Sesampainya diapartemen, Cateribe langsung berganti pakaian, memakai make up tipis dengan lipstik warna merah agar wajahku terlihat segar.

Setelah semua beres, diapun segera turun kebaseman dan segera melajukan mobilnya  menuju hotel XX dengan kecepatan tinggi.

" Masih ada waktu sepuluh menit lagi... ", ucap Caterine bernafas lega saat sudah berada dihalaman parkir hotel.

Caterine kemudian turun dari mobil menuju ketoilet untuk membenahi pakaian dan make upnya.Dengan sedikit berlari dia menuju ballroom tempat dimana casting akan dilaksanakan.

Tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang, tampak Ratna sedang menunggunya dengan wajah sangat cemas menanti kedatangan artisnya itu

" Akhirnya kamu datang juga.... " , ucap Ratna lega.

" Sekarang persiapkan dirimu, sebentar lagi giliranmu...." , ucapnya lagi.

Deg.....deg......deg.....

Aku hanya tersenyum saat mendengar suara degup jantung Ratna yang begitu keras. Caterine menepuk pelan punggung manajernya itu seolah berkata jika aku baik - baik saja.

Saat hendak masuk, Caterine berpapasan dengan Isabella yang memandangku dengan tatapan sinis.Tapi hal tersebut tidak terlalu dia hiraukan.

Saat ini Caterine hanya fokus untuk bisa menampilkan penampilan yang terbaik. Setelah hampir tiga puluh menit berada didalam ruangan, akhirnya Caterine keluar dengan wajah ceria.

Melihat hal tersebut, Ratna yang baru saja membeli kopi segera berlari menghampiri artisnya itu untuk mencari tahu bagaimana hasil audisinya.

" Bagaimana castingnya tadi?.... Kamu tidak melakukan kesalahan kan ?..." , tanya Ratna cemas.

" Aku...aa..kuu berhasil.... ", ucap Caterine girang dan langsung memeluk Ratna dengan erat.

" Tentu saja beb..., aku yakin kalau kamu akan berhasil mendapatkan peran itu... ", ucap Ratna sambil tersenyum bahagia.

" Kapan mulai syutingnya ?... ", tanya Ratna antusias.

" Minggu depan. Besok kita harus tanda tangan kontrak dahulu.... ", ucap Caterine dengan wajah berbinar.

Kemudian mereka berdua segera beranjak dari hotel tersebut dan kembali kerumah masing - masing untuk beristirahat, karena hari esok banyak kegiatan yang telah menanti mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!