Siang itu, terlihat seorang laki laki tampan berbadan tegap memasuki kantor Wiratmadja Enterprice.
Semua orang yang berpapasan dengannya menunduk hormat.
Dia adalah Stevanus Indra Wiratmadjah, CEO Wiratmadja Enterprice.
Sikapnya yang tegas dan dingin membuat semua karyawan segan terhadapnya.
Dengan wajahnya yang cool, dia masuk kedalam lift menuju lantai dua puluh, dimana ruang kerjanya berada.
Stevanus cukup terkejut saat dia melihat Nicholas, sahabatnya sejak kecil sedang duduk santai didepan meja kerjanya sambil tersenyum manis kearahnya.
" Katakanlah, kenapa kemari ", tanyanya datar sambil duduk dibelakang meja kerjanya.
" Tentu saja masalah perjodohan, mau apa lagi aku kemari. Hari ini kakek meneleponku, kakek sangat marah. Katanya dalam waktu dekat, mau bicara langsung denganmu. Kau harus hati hati ", ucap Nicholas memperingatkan.
" Sejak awal, kakek yang bertindak seenaknya. Apa yang harus kucemaskan " , ucapnya cuek.
" kalau begitu, lebih inisiatiflah. Jika ada orang yang kamu sukai, kakek juga tidak akan terus mendesakmu mati – matian seperti ini ", ucap Nicholas sambil berjalan kearah meja kerja Stevanus dan duduk diatasnya.
" Siapa bilang tidak ada " , ucap Stevanus datar.
" Emang ada, kalau begitu ceritakan...", ucap Nicholas dengan nada mengejek.
" kapan terakhir kali kamu berhubungan dengan wanita itu...? apa kamu ingat...?", tanyanya mengoda.
Ya..Nicholas sangat tahu kalau sahabatnya itu tidak mungkin dekat dengan wanita, apalagi berkencan.
Karena sepengetahuannya, kekasihnya hanyalah pekerjaan.
" kemarin sore ", ucap Stevanus sambil tersenyum.
" Hah...", teriak Nicholas kaget.
" apa ? A....apa aku tidak salah dengar ?", tanyanya dengan wajah heran sambil mengorek telinganya yang tidak gatal.
" dengan siapa... ? sampai tingkat mana ....? ", tanyanya antusias.
Stevanus terdiam, ingatannya kembali pada kejadian sore kemarin, saat dirinya terjatuh menimpah gadis itu dan tidak sengaja mereka berciuman.
" sampai terjadi hal tak terduga ", jawabnya singkat sambil tersenyum.
" ishh.....", ucap Nicholas sambil memutar bola matanya jengah.
" hanya menyentuh sebentar ", jawab Stevanus cuek.
" dia atau kamu yang menyentuh...? Menyentuh apa...?" , tanya Nicholas mencoba mencari tahu lebih dalam. Sedangkan Stevanus yang ditanya hanya tersenyum mengoda.
" mak.... maksudmu ciuman?", tanyanya kaget.
" Dengan gadis itu..? siapa yang berinisiatif..?" , ucapnya dengan wajah semakin penasaran.
" Sepertinya aku" , ucap Stevanus datar sambil terus memeriksa berkas yang ada ditangannya.
" Bagaimana orangnya....? Berapa umurnya...? Cantik tidak...? " kejar Nicholas dengan wajah semakin penasaran.
Ditatapnya dalam - dalam mata sahabatnya tersebut demi mencari kebenaran yang ada.
Stevanus yang ditatap seperti itu oleh Nicholas balik mengerjainya.
" KEPO..." , ucap Stevanus sambil tersenyum mengoda.
Stevanus tertawa lebar melihat wajah Nicholas yang terlihat sebal karena tidak mendapatkan informasi apapun darinya.
Nicholas yang masih merasa sebal dengan Stevanus terus menatapnya tajam. Berharap sahabatnya tersebut mau menceritakan sosok wanita yang telah merebut hati seorang beruang kutub seperti Stevanus.
" apa kamu mau aku pecat sekarang ", ucap Stevanus ketus melihat Nicholas yang masih terdiam menatapnya.
Mendapatkan ancaman tersebut, Nicholas segera bangkit meninggalkan ruang kerja sahabatnya itu sambil mengerutu.
Sedangakan Stevanus yang melihat kepergian Nicholas yang terlihat sangat kesal hanya bisa tersenyum kecil.
Entah kenapa hatinya tiba tiba terasa hangat saat membayangkan wajah gadis itu.
Stevanus sama sekali tidak pernah membayangkan kalau dia akhirnya bisa jatuh cinta dengan orang asing.
Seorang gadis yang baru dia temui sekali tapi sudah langsung mengisi ruang kosong yang ada dihatinya.
Saat ini ingin rasanya dia mencari informasi mengenai gadis yang telah mencuri hatinya tersebut, tapi dia tahan.
Dia ingin kisah cintanya ini berjalan secara alami, jadi dia memutuskan bahwa gadis itulah yang nantinya akan memberitahukan informasi mengenai dirinya sendiri kepadanya.
Bermodalkan wajah yang tampan dan tubuh yang proporsional membuat Stevanus tidak mengalami kesulitan apapun dalam menaklukan seorang wanita.
Bukan hanya wanita yang dengan mudah dia taklukan, bahkan segala macam pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah tanpa celah.
Sementara itu, didalam apartemennya Caterine yang lagi membaca naskah yang diterimanya, tiba - tiba teringat wajah tampan pemilik Ferguso, anjing berjenis Golden Retriever yang sempat dia temui ditaman.
" Apa aku coba jalan jalan ke taman ya, siapa tahu bisa bertemu dengannya " , ucap Felicia sambil tersipu membayangkan dirinya bertemu pria tampan itu.
Setelah bersiap siap dan berdandan sedikit, akhirnya Caterine keluar apartemen menuju taman yang berada disamping apartemennya itu.
Diedarkannya pandangan ke seluruh area taman. Tapi sosok yang dirindukannya tidak tampak.
Akhirnya Caterine berinisiatif untuk berjalan memutari taman yang tidak terlalu luas tersebut berharap menemukan sosok yang dicarinya.
Sudah hampir lima kali putaran dirinya mengelilingi taman, tapi hasilnya tetap sama, sosok tersebut tidak berada ditaman.
Untuk menghilangkan rasa hausnya , dia menghampiri penjual es degan dipinggir jalan sambil meluruskan kakinya.
Setelah rasa hausnya hilang, Caterine mulai melangkah pergi kearah perumahan elit dimana pria tampan tersebut tinggal.
" Sepertinya ini rumahnya, tidak salah lagi " , batin Caterine didepan rumah mewah dengan halaman yang cukup luas tersebut.
Stevanus yang baru datang dari kantor mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam rumah saat dilihatnya gadis yang telah memenuhi pikirannya seharian ini ada didepan rumahnya.
Dilihatnya gadis itu berjalan mondar - mandir didepan rumahnya.
Cukup lama Stevanus mengamati gerak gerik Caterine sambil tersenyum geli. Tingkah laku Caterine sore ini sedikit menghibur hatinya.
Tak terasa bunga bunga cinta mulai bermekaran didalam hatinya.
Ingin rasanya dia turun dari mobil dan menghampiri gadis tersebut. Tapi niat tersebut dia batalkan, Stevanus tidak ingin gadis itu merasa malu karena ketahuan berada di depan rumahnya.
" Masuk...tidak...masuk...tidak...", guman Caterine resah.
" Terus kalau aku nekat masuk, aku harus mencari siapa ...? masa aku harus mencari Ferguso...? Arhh.....berpikirlah yang logis Caterine " , ucap Caterine sambil memukul - mukul kepalanya.
Stevanus yang melihat tingkah laku Caterine tertawa terpingkal - pingkal didalam mobilnya.
" Bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta dengan cewek seaneh ini " , batin Stavanus.
" Tapi dia cukup menarik juga. Kurasa aku tidak akan pernah merasa bosan jika berdekatan dengannya" , ucapnya sambil membayangkan dirinya sedang bersama gadis cantik tersebut.
Hanya membayangkan saja telah membuat hatinya terasa hangat. Musim dingin dalam hatinya pelan pelan berubah menjadi musim semi yang penuh warna.
Saat sedang memikirkan alasan untuk bisa masuk kedalam rumah tersebut, tiba - tiba Caterine dikejutkan dengan munculnya sosok berbulu lembut yang menyentuh kakinya.
" Ternyata kamu Ferguso ", ucap Caterine sambil berjongkok mengelus kepala anjing berjenis Golden Retriever itu.
Karena keasyikan bermain dengan Ferguso tanpa dia sadari pria tampan yang dia cari sudah keluar dari dalam mobil dan berdiri disampingnya.
" Kenapa kamu bisa ada disini ...?" , tanya Stevanus sambil mengelus Ferguso.
" kamu mau main dengan Ferguso ?" , tanya Stevanus kearah Caterine dan dijawab anggukan oleh gadis cantik tersebut.
" Ayo masuk..." , ajaknya.
Mendengar ucapan Stevanus, Caterine dan Ferguso bergegas mengikuti langkah pria itu memasuki rumah.
Didalam rumah Ferguso terlihat sangat berbahagia bermain dengan Caterine.
" Tampaknya dia suka denganmu ", ucap Stevanus datar.
" Aku juga menyukainya ", ucap Caterine bahagia karena bisa mengobrol dengan pria yang dirindukannya.
" oya, aku Stevanus..." , ucapnya sambil mengulurkan tangan.
" Caterine..." , ucapnya malu sambil menjabat tangan Stevanus.
Deg...deg...deg...
Jantung Caterine mulai berdetak kencang. Ternyata hanya berjabat tangan bisa membuatnya salah tingkah seperti ini.
Dalam diam, dia mulai mencuri - curi pandang kearah Stevanus. Caterine semakin salah tingkah saat pria tampan itu memergokinya sedang mencuri pandang terhadapnya.
Sama - sama baru merasakan jatuh cinta, dan sama - sama masih belum berpengalaman membuat kedua orang tersebut hanya diam. Mereka binggung harus memulai pembicaraan seperti apa.
Kecangungan tersebut hilang saat ponsel Caterine berbunyi.
Setelah berbicara dengan orang yang menghubunginya, Caterine segera pamit undur diri.
Stevanus yang tidak rela berpisah dengan Caterine menawarkan diri untuk mengantarnya pulang.
Ajakan pria itu disambut baik oleh gadis itu yang sebenarnya masih ingin berlama - lama disini, tapi apalah daya kakaknya sekarang sudah berada diapartemen menunggunya.
" Jadi kamu tinggal disini..." , ucap Stevanus sambil membukakan pintu mobil untuk Caterine.
" Iya, jika ada waktu kamu bisa main kesini bersama Ferguso " , ucap Caterine menawarkan.
Setelah Caterine masuk kedalam gedung, Stevanus mulai menjalankan mobilnya untuk pulang.
" Akhirnya aku tahu nama dan dimana dia tinggal. Not bad....", ucapnya sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments