Tokyo
Musim dingin menyelimuti kota Tokyo hari itu, namun lebih dingin hati Keren saat itu. Dia tak bisa lagi menangis. Airmatanya membeku bersama dinginya buliran salju. Papa nya ditemukan tewas gantung diri di gudang kantornya.
"Watashi wa kono tsumi o ou koto o hjite imasu. Kaisha wa hasan shite imasu. Shinu niatai suru" 1)
Begitulah isi surat wasiat yang tergeletak tak jauh dari mayat Papa nya ditemukan. Bagi Keren Papanya adalah sosok laki-laki yang tidak menyenangkan, kaku, dan egois. Belakangan ini dia hanya disibukkan dengan minuman keras dan judi. Dia juga asyik dengan wanita-wanita penghibur langganannya.
Bagi Keren, tak ada bedanya ada Papa ataupun tidak.
"Otōsan no shi de gomen ne, Keren Chan" 2)
Ucapan turut berduka cita yang datang ditanggapi dengan senyuman dingin olehnya. Sejak kecil dia tidak dekat dengan Papa nya yang merupakan orang asli Jepang.
Sedangkan mamanya adalah orang Indonesia yang berasal dari Surabaya. Peranakan Madura dan Tionghoa. Mamanya sibuk berkerja disalah satu pusat rehabilitasi orang cacat di Tokyo.
Bagi dia pun sama saja, ada atau tidaknya mamanya tidak berpengaruh padanya. Sejak kecil dia terbiasa sendiri. Hidup dengan segala keberadaan membuat dia menjadi anak yang keras kepala dan keras hati. Almarhum Papanya mempunyai sebuah perusahaan ekspedisi terbesar di Tokyo.
Namun sejak dia duduk di kelas enam sekolag dasar prilaku buruk Papanya makin menjadi. Dia suka memukui Keren dan Mamanya jika sedang mabuk berat.
"Kare ga shinu kata ga īi ne" 3), senyumnya sinis dihadapan peti mati Papanya.
Selesai upacara pemakaman secara Jepang, Keren kembali kekamarnya. Dia mengurung diri dikamarnya. Sebotol sake dipeluknya. Dan akhirnya ia tertidur karena mabuk.
******
"Keren...!!!"
"Kereeeeen...!!!"
"Nani o suru no. Yottemasu ka" 4)
"Keren, bangun ... !!!"
Suara mamanya makin kencang berteriak. Keren membuka matanya dengan ogah-ogahan.
"Kamu mabuk, Keren"
"Aku hanya minum sedikit, Ma"
"Kami itu masih SMP. Tidak ..."
"Tidak boleh minum sake?"
"Astaga, mulutmu bau sake. Bangun dan beraihkan dirimu, Keren"
"Nettai da yo ..." 5)
Maya menghela nafas berat melihat prilaku anak perempuan nya. Dia tidak bisa mengendalikan kelakuan anak nya yang masih bersekolah di kelas satu SMP.
Keren memang anak yang cerdas. Guru nya pun mengakui hal itu, namun prilaku buruknya yang suka seenaknya sendiri dan keras kepala itu membuat dia sering bermasalah disekolah.
*****
Saat pengambilan rapot kenaikan kelas gurunya berkomentar masalah perilaku nya. Walaupun nilainya bagus tapi prilakunya tidak menyenangkan.
Gaya Keren memang sedikit tomboy. Style rambut pendek dan dipirang serta cara berpakaiannya yang tidak rapi. Dia banyak mempunyai teman laki-laki.
Mamanya sangat mengkhwatirkan dia. Bagaimanapun juga Keren adalah anak perempuan nya satu-satunya.
******
"Keren, dengar Mama mau bicara!"
"Ok!",jawabnya santai.
Sebatang rokok mengepul dari mulutnya. Maya merampas rokok itu dengan kesal. Lalu membuangnya di wastafel.
"Keren, jaga sedikit sikap mu itu. Mana sopan santunmu pada orang tua"
Keren hanya diam.
"Keren, mama mohon sama kamu. Rubahlah prilaku burukmu itu. Mama ingin kamu jadi anak yang baik yang nantinya akan mempunyai masa depan yang cerah"
"Itu mau mama, bukan?"
"Ini demi kebaikan kamu, Keren!"
"Ya, Keren tahu itu. Tapi semuanya terlambat, Ma. Jika mama dan papa ingin Keren jadi anak yang baik, seharusnya mama dan papa memberikan contoh yang baik sama, Keren. Lalu kemana saja kalian selama ini selaku orang tua, Keren. Disaat Keren butuh mama untuk teman Keren berbagi cerita, mama kemana. Disaat keren butuh papa sebagai tempat berlindung, papa tidak pernah ada untuk Keren"
"Lalu sekarang apa perduli, mama sama Keren. Kenapa mama baru sekarang bilang tentang masa depan Keren. Selama ini kemana orang tua Keren. Sebelum papa bangkrut karena judi dan para pelacurnya itu, papa hanya memberi Keren harta. Tapi tidak perhatian dan kasih sayang"
"Mama juga begitu. Hanya menyibukkan diri dengan pekerjaan mama di panti rehabilitasi. Sedangkan Keren, anak mama sendiri mama tidak perdulikan"
Maya terdiam. Dia tak menolak semua ucapan anak perempuan nya. Namun andai saja kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi, kamu akan menyesali semuanya, paling tidak itulah yang ada dibatin Maya.
******
Terjemahan
"Saya yang bertanggung jawab atas semua ini. Perusahaan saya bangkrut. Saya pantas mati"
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya, Papamu, Keren"
"Laki-laki itu pantas mati!"
"Apa yang kamu lakukan? Kamu mabuk?"
"Aku ingin tidur"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Vanda Uni
luna san...... nihongo i ne....
2020-07-24
2
Lasma Tarida
Wow author bisa berbagai bhs... bisa bhs Belanda... Jepang dll....
2020-07-02
1
Luna Hanayuki
tidak melompat. tapi menceritakan tiga tokoh dalam satu judul. beda usia tapi bukan cinta laki2 perempuan. silakan dilanjut sist
2020-05-20
1