Pemberontakan Keren

"Doushitano, Keren. Nani ga okotta. Anata wa kawarimashita", tanya Imel yang ayahnya bekerja dikedutaan jepang. 1)

"Nande mo nai. Daijoubu" 2)

"Hontou?" 3)

"Hai, hontou desu" 4)

Imel tidak yakin dengan keadaan sahabatnya itu. Keren terlihat sangat jauh berbeda dengan Keren yang dia kenal dulu.

"Keren..."

Keren menoleh pada Imel.

"Maafkan aku, bukannya aku lancang padamu. Tapi, aku tahu apa yang kamu rasakan sekarang. Aku paham bagaimana perasaanmu itu. Namun, aku mohon Keren, jangan rusak dirimu dengan hal-hal buruk. Kamu benar, kamu berhak bahagia. Tapi tidak dengan begini kamu mencari kebahagiaan"

Keren tetap diam.

"Kamu harus tunjukkan kalau kamu tidak seburuk yang mereka pikir. Aku tahu kamu anak yang cerdas. Tapi aku mohon rubahlah prilakumu. Jadilah perempuan yang sebenarnya, yang benar-benar seperti Keren yang aku kenal dulu. Keren yang ramah, periang, lemah lembut dan santun. Bukan Keren yang seperti ini"

"Waktu bisa merubah segalanya, Mel"

"Memang waktu bisa merubah kamu menjadi seperti ini, berarti waktu juga bisa merubah kamu menjadi Keren yang dulu bukan"

Keren tak bisa membantah ucapan Imel. Dalam hati nya pun merasa jenuh dengan kehidupannya saat ini. Ada sisi kosong dalam hatinya. Ada yang hilang dalam hatinya.

******

"Nani ...!!"5)

"Dare mo watashi no kyoka nashi ni kono michi o tōru koto ga dekimasen"6)

Beberapa preman mencegat nya saat dia melewati jalanan sepi dekat stasiun. Hari ini Keren pulang lebih larut dari biasanya.

"Mimi ga kikoenai!!" 7)

Keren menatap tajam pada pada preman itu.

"Mite ... Mite ... Kirei da yo...", ucap salah seorang preman sambil menyolek dagu Keren. 8)

Sekejab mata Keren menghadiahi bogem mentah pada orang itu ,dan seketika itu juga dia tergeletak dijalan. Sejenak para preman lain nya terperanjak dan agak ciut hatinya melihat temannya tergeletak melawan seorang anak perempuan.

Keren kembali menghajar teman preman yang lainya sampai babak belur. Keren dari kecil memang sudah mengikuti karate dan saat kelas satu SMP dia sudah sabuk hitam. Preman itu bukan lah lawan yang sepadan bagi dia. Dengan mudah Keren bisa melumpuhkan mereka berenam dengan tangan kosong.

******

Sesampainya dirumah dia tak menemukan siapapun disana. Mama nya sepertinya tak pulang malam ini. Keren sudah terbiasa sendiri. Dia menuju dapur dan membuka lemari es, mengambil sekaleng sake dingin. untuk anak kelas tiga SMP memang itu luar biasa, apalagi seorang anak perempuan. Mama nya sudah angkat tangan menghadapi perangai Keren.

"Modoranai jikan", gumam nya 9)

Dia hanya memandang selembar foto saat dia belum bersekolah, saat itu umurnya baru dua tahun. Dia dan kedua orang tuanya sering pergi memancing di sungai. Dahulu mereka hanyalah keluarga sederhana yang bahagia.

"Kimitachi ga kirai. Hontou ni kirai ...!!!", teriak Keren sambil melempar kaleng sake nya kearah poto tadi. 10)

Praaaang....

Foto itu jatuh dan kacanya berserakan di lantai. Keren merasa kepalanya pusing sekali. Dia berjalan terhuyung-huyung kekamarnya. Dan akhirnya tergeletak dilantai.

Terjemahan

"Bagaimana, Keren. Apa yang telah terjadi. Kamu banyak berubah sekarang", tanya Imel yang ayahnya bekerja dikedutaan jepang. 1)

"Tidak ada apa-apa. Jangan khawatir" 2)

"Benarkah?" 3)

"Ya, benar" 4)

"Apa...!!!"5)

"Tidak ada yang bisa melewati jalan ini tanpa izinku" 6)

"Apa kamu tuli!!" 7)

"Lihat ... Lihat ... Dia cantik sekali loooh ...", ucap salah seorang preman sambil menyolek dagu Keren. 8)

"Waktu yang tak akan pernah kembali" 9

"Aku benci kalian. Aku sangat benci ... !!!" 10)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***