"Lagi apa, Dek?"
"Lagi belajar, Kak. Buat PR"
"Wah, rajin sekali kamu. Hari minggu pun belajar"
"Ada PR dari sekolah, Kak. Susah sekali. Aku binggung"
"PR apa, Dek?"
"IPA"
"Kak, Arzie kerumah mu ,ya. Sapa tahu Kak Arzie bisa bantu menjelaskan PR mu"
"Bener nih, Kak. Aku senang sekali kalau begitu. Aku tunggu ya, Kak"
Tanpa dikomando Arzie mengganti pakaiannya, lalu mengambil kunci mobil dan segera melaju ke rumah Kirani. Arzie dengan cekatan mengendalikan kemudi mobilnya. Tak lama dia pun sampai di rumah Kira.
"Assalamualaikum... Nek...?"
"Waalaikumsalam, eehh... Nak Arzie. Ayo masuk. Sudah lama tidak kemari. Bagaimana kabar nak Arzie?"
"Alhamdulillah, sehat nek. Nenek sendiri bagaimana kabarnya?"
"Biasalah ... Cuma sakit tua aja. Tunggu sebentar, nenek buatkan minum dulu"
"Tidak usah repot-repot , Nek. Terima kasih"
Nenek masuk kedalam dan memanggil , Kirani. Perempuan manis itu lalu menuju dapur dan membuatkan coklat hangat kesukaan Arzie. Lalu keluar lagi membawa tampah berisi secangkir coklat hangat dan pisang goreng.
"Silakan, Kak"
"Terima kasih, adik manis"
"Kak Arzie, tidak mingguan dengan pacar tah?!"
"Pacar?"
"Hmm..."
"Kak Arzie belum punya pacar"
"Tidak mungkin. Aku tidak percaya. Orang seperti Kak Arzie, tampan, pekerja keras juga baik, masa belum punya pacar?!"
"Hmmm... Terima kasih atas pujiannya, Dek. Jadi ge er Kak Arzie di bilang tampan"
Kirani tersenyum.
"Mana PR mu?"
Kirani memuju kamarnya dia mengambil buku IPA dan kotak pensilnya dari atas meja belajarnya. Lalu kembali ke depan. Dia memperlihatkan PR nya pada Arzie. Arzie membaca sekilas lalu dia paham apa maksud dari soal tersebut. Dia menjelaskan kepada Kira cara menjawab soal yang dibilangnya sulit tadi.
Arzie memang sejak SD selalu juara kelas. Wajar saja dia bisa terima kuliah di London tanpa tes. Nilai-nilainya sangat memuaskan. Kira semakin kagum dengan sosok laki-laki yang baru dikenalnya baru-baru ini.
"Nilai mu bagus-bagus, Dek", Arzie memeriksa buku-buku Kira.
Siswi SMP itu hanya tersenyum. Wajah manisnya terlihat lebih cantik ketika tersenyum.
"Woow, bahasa Inggris mu sembilan? Can you speak English, girl?" 1)
"Sure" 2)
"Great. I am happy to see your school's excellent grades. You are a smart girl"3)
"I am gratefull for your praise, brother. You praise me over. I'm just an ordinary junior high school student" 4)
"No, you are not. You are very smart. Your English is very nice. Good pronunciation" 5)
"Thank you" 6)
Sejak sekolah dasar Ayah Kirani memanggil guru privat Bahasa Inggris ke rumah, selain itu ibunya seorang guru sekolah dasar. Jadi dia sendiri yang mengajarkan Kirani dirumah. Ayahnya seorang pegawai bank swasta di kota. Kelas enam sekolah dasar Kira sudah fasih berbahasa Inggris, ayahnya selalu mengajaknya berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris sejak kecil.
Arzie kagum dengan kesederhanaan dan keceedasan siswi SMP itu. Dia memuji Kirani. Kira tersipu malu mendengar pujian Arzie. Arzie memperhatikan wajah perempuan itu dalam-dalam. Dia sedikit berkhayal dalam hatinya. Rasa penasaran ingin lebih jauh mengenal gadis kecil itu.
******
Kirani membawa piring kosong tempat pisang goreng yang sudah habis beserta cangkir coklat panas tadi ke tempat cucian piring. Dia langsung mencucinya dan membilasnya hingga bersih. Lalu meletakkannya di rak piring agar tiris dan kering.
"Kira ...", panggil nenek.
"Ya, nek. Tunggu sebentar. Kira susun piring ini dulu"
Kira mempercepat kerjanya. Lalu menghampiri neneknya di dalam kamar.
"Ada apa, Nek"
"Duduk sini dekat Nenek!?"
Kirani mendekat. Dia suduk disebelah neneknya diatas tempat tidur.
"Ya, nek. Ada apa nenek memanggil, Kira"
"Kirani ... Boleh nenek bertanya sesuatu padamu?"
"Ya, Nek. Boleh. Ada apa, Nek?"
"Ini masalah Nak Arzie?"
"Kak, Arzie? Kenapa dengan Kak Arzie, Nek?"
"Kamu ada hubungan apa dengan, Nak Arzie?Nenek perhatikan dia sering sekali main kesini. Apa kalian pacaran?"
"Pacaran?"
"Iya, Nenek perhatikan tampak nya Arzie suka sama kamu, Kira"
Kirani terdiam. Mungkin juga apa yang diduga nenek. Walaupun jujur saja, dalam hati kecilnya dia pun menyimpan rasa kagum dengan laki-laki itu.
"Kami hanya teman biasa, Nek. Seperti kakak dan adik saja. Tidak lebih"
"Nenek, khawatir. Kamu dan nak Arzie tidak pentas berteman. Kalian beda usia jauh. Nenek takut ada apa-apa denganmu. Dia itu laki-laki dewasa. Jangan-jangan nanti dia berbuat kurang ajar padamu. Bagaimana masa depanmu nanti"
"Tenang lah, nek. Kira bisa jaga diri kok. Kira tau batasan-batasannya. Kira rasa Kak Arzie laki-laki yang sopan dan baik. Semoga aja dugaan nenek salah"
"Walaupun begitu, kamu harus hati-hati. Jangan sampai dia merusak masa depan kamu nantinya. Lagi pula, dia itu orang berada, nak. Berbeda dengan kita. Akan sulit bagimu nantinya"
"Ya, nek. Kira paham maksud nenek"
******
Terjemahan
"Woow, nilai bahasa Inggris mu sembilan? Apakah kamu bisa berbahasa Inggris?" 1)
"Tentu" 2)
"Bagus. Saya senang melihat nilai sekolahmu yang bagus. Kamu anak yang cerdas" 3)
"Aku berterima kasih atas pujianmu, Kak. Kamu memuji aku berlebihan. Aku hanya seorang siswi SMP biasa" 4)
"Tidak. Kamu sangat pintar. Bahasa Inggris kamu sangat bagus. Pengucapan yang baik" 5)
"Terima kasih"6)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Niyusa Bina 💝💝
mmpir
2021-03-21
2
Lasma Tarida
Ini novel ke 6 yg aku baca....
2020-07-02
1
Sofi S
pasti author nya ini suka sekali dengan coklat panas dan pisang goreng😜😜😜
2020-06-10
1