Bulan Yang Terbelah

Bulan Yang Terbelah

Pertemuan Pertama Dipemakaman

"Mami ... Arzie banyak mengucapkan terima kasih atas semua didikan papi dan juga mami yang membuat Arzie jadi seperti ini. Tanpa kalian Arzie tidak akan mencapai titik ini dengan mudah. Arzie selalu berdoa untuk Mami disyurga"

Ucap Arzie didepan makan kedua orang tuanya. Arzie selalu menyempatkan mengunjungi makam kedua orang tuanya walaupun hanya untuk mengirimkan seuntai doa.

Arzie melangkah meninggalkan area pemakaman. Namun langkahnya terhenti melihat seseorang yang bersimpuh disalah satu makam. Dari belakang Arzie memperhatikan perempuan itu. Mungkin umurnya masih belia. Seorang anak perempuan berusia 13 tahun.

"Adik ... Jangan menangis, sayang?!", sapa nya lembut.

Anak itu menoleh pada Arzie. Buru-buru dia menghapus air matanya. Lalu tersenyum pada Arzie.

"Oom... Siapa?"

"Oom.. jangan panggil Oom ah. Tua sekali. Panggil Kakak saja. Nama kakak Arzie. Kakak juga baru saja berziarah kemakam kedua orang tua kakak"

"Namaku Kirani, Kak Arzie. Ini makam Bundaku. Dia baru seminggu yang lalu meninggal. Sakit kanker usus"

"Yang sabar ya, Dek. Doakan saja bundamu bahagia disurga sana. Diampuni dosa-dosanya sama Tuhan"

"Aamiin... Makasih, Kak"

"Boleh Kak Arzie ikut mendoakan Bunda kamu?"

Kira mengangguk, Arzie duduk di samping makam bundanya dan dia pun duduk bersisian dengan Arzie. Arzie membacakan doa khusus untuk almahumah.

"Terima kasih ya, Kak. Sudah mau doain bunda"

"Sama-sama adik manis"

******

"Terima kasih, Kak. Aku turun disini saja. Rumah ku sudah dekat ko. Diujung ganga itu"

Arzie memarkirkan fortuner nya disisi kiri jalan.

"Hati-hati dijalan, Dek. Salam buat nenekmu ya"

"Ya, Kak"

Arzie turun dari mobilnya, lalu membukakan pintu mobil buat Kira. Lalu dia membantu Kira menyeberang jalan da mengantarnya sampai ujung gang. Arzie kembali kemobilnya lalu memacu mobilnya kembali kerumah.

Pukul lima sore dia sudah berada di rumah. Dia langsung menuju kamarnya dilantai atas, melewati tangga panjang dan indah dengan ukiran cantik pada pegangannya. Lalu melewati lorong di sebelah kanan tangga, pada pintu pertama dia berhenti.

Cekreeeeekkk ...

Dia masuk dan mengunci kamarnya. Melepas sepatunya. Lalu membuka jas serta dasinya. Sejenak mengeringkan keringat sebelum membersihkan diri.

"Kirani Fauzia Chandani",gumamnya sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya.

"Manis sekali anak itu. Bicaranya lembut. Gaya nya anggun sekali untuk anak seusianya. Delapan tahun lebih muda dariku. Namun pengetahuannya luas. Gaya bicaranya asik. Aku suka berbicara dengannya"

"Aah..Arzie ... Dia itu masih anak-anak. Jangan berpikiran konyol. Lebih baik kamu mandi dan makan malam. Kasihan cacing-cacing diperutmu yang sudah kelaparan",ucapnya dalam hati.

Arzie menuju wardrobe dan mengambil dua potong handuk, lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Pancuran shower yang membasahi tubuhnya membuatnya nyaman dan lebih segar.

Setengah jam kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk dipinggangnya, serta selembar handuk yang lebih kecil untuk menyeka rambutnya. Terlihat dadanya yang bidang dan ototnya yang kekar.

Dia menuju lemari mengambil selembar baju kaos dan celana panjang. Lalu turun kelantai bawah menuju meja makan. Asisten rumah tangganya sudah mempersiapkan segalanya dengan baik. Arzie menikmati makan malamnya ditemani dengan handphone di tangannya. Memeriksa posisi saham serta email-nya yang masuk.

Dahulu sewaktu almarhum kedua orang tuanya masih hidup, mereka suka menikmati makan malam diselingi dengan obrolan santai dan gurauan segar dimeja makan. Terkadang Arzie merindukan saat seperti itu lagi.

******

"Kak, Arzie ..?!"

"Hai, Kira. Kebetulan sekali ketemu disini"

"Ya, Kak"

"Sedang cari buku?"

"Ya, cari buku bacaan aja. Novel. Buat hiburan, Kak"

"Kamu suka membaca?"

"Ya, disaat senggang ataupun selesai belajar. Biar otak ini tidak cepet konslet, Kak?!"

Hahahahahaha...

Arzie tertawa mendengar ucapan Kirani. Perempuan kelas satu SMP itu tersenyum malu-malu. Manis sekali.

"Dulu waktu Ayah masih ada, ayah suka temenin aku ketoko buku. Sekarang ayah sama bunda sudah tidak ada. Aku suka kesini sendiri, mengenang mereka dihati"

"Ayah dan bunda mu pasti orang baik. Dia pasti bangga punya anak cerdas dan cantik sepertimu, Dek"

"Kak Arzie, juga tinggal sendirian??"

"Hmmm...."

"Tidak kesepian?"

Arzie menoleh pada perempuan kecil disampingnya. Dari matanya mengatakan sebuah kerinduan dan kesepian yang dia rasakan.

"Kadangkala Kak Arzie juga merasa sepi. Hanya saja Kak Arzie kagum sama kamu, diusia kamu sekarang yang sudah ditinggal kedua orang tua, kamu bisa berdikari, bisa setegar ini menghadapi hidup. Kak Arzie ditinggal Papi dan Mami saat sudah dewasa saja masih suka sedih dan merasa lemah tanpa mereka. Kak Arzie belajar banyak darimu, Dek"

Waktu itu tahun terakhir Arzie bersama Papinya tercinta, hari-hari terakhir yang penuh kenangan. Terlebih ditahun itu dia lulus strata dua di Australia, lalu dia langsung diberi kepeecayaan oleh Papinya memegang perusahaan minyak milik keluarganya. Arzie Yudhana Kusuma adalah putra tunggal keluarga Kusuma, pemilik perusahaan petrolium terbesar dinegeri ini. Mami meninggal dunia saat dia berusia dua puluh satu tahun.

Sedangkan Papinya meninggal setelah melimpahkan semua aset dan kepemilikan perusahaan pada putra tunggalnya. Baru satu tahun memimpin perusahaan Papi nya meninggal dunia akibat sakit. Diusia yang sangat muda dia menjadi pimpinan sebuah perusahaan besar. Kaya raya. Tampan. Dan cerdas. Tipe ideal bagi semua perempuan dimuka bumi.

Gaya nya yang eksklusif dan elegan serta tegas dalam memimpin membuat dia disegani banyak orang. Namun dia juga santun terhadap lawan bicaranya terlebih jika bicara dengan orang yang lebih tua.

******

Terpopuler

Comments

Ellaa🎭

Ellaa🎭

izin ya thor 🙏🌹

mampir juga yukk ke karyaku judulnya
'Kay and Say'🥰🥰
jangan lupa mampir ya siapa tau suka 🤗🥰

semangat terus kak author nya 🥰

2020-09-24

1

Putri bungsu Yusuf

Putri bungsu Yusuf

awal y bgs..ne novel ke 6 yg sy baca

2020-08-12

2

Sofi S

Sofi S

author nya suka pemerannya yg masih anak" SMP dan dewasa..seperti mas bian dan lia😅😅😜😜😜😜

2020-06-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!