Who Is My Husband?
Senada Enggita, seorang gadis berumur 23 tahun yang hidup dari keluarga yang tidak sehat. Ayahnya pemabuk dan ibunya adalah seorang pelayan kafe. Ia memiliki seorang kakak perempuan bernama Yoana Sagita dan umurnya 4 tahun lebih tua darinya. Yoan merupakan seorang model seksi dan ia sangat menutupi status keluarganya. Keadaan keluarga yang tidak baik membuat Sena terpaksa berhenti kuliah dan memilih bekerja di sebuah toserba di dekat rumahnya. Yoan terkesan lebih di sayang daripada Sena yang lebih sering mendapat hukuman fisik. Suatu hari, sesuatu yang buruk terjadi pada keluarganya. Ini bukan pertama kali itu terjadi, tapi untuk pertama kalinya Sena benar benar ikut terlibat. Ayahnya terlilit hutang dan meminta tolong kepada seorang temannya. Temannya memberitahu bahwa ada seorang miliarder yang mencari istri simpanan dan akan memberikan apa saja untuk itu. Awalnya sang ayah ingin menawarkannya pada Yoan, ayahnya yakin sang miliarder pasti tertarik dengan putri sulungnya yang seorang model. Namun Yoan menolak mentah mentah ucapan sang ayah, masalahnya bukan karena akan menjadi istri simpanan tapi karena miliarder itu seorang yang buruk rupa dan cacat. Sena awalnya tidak ingin ikut campur lagi, tapi saat ayah dan ibunya memohon untuk itu ia tidak bisa menolaknya. Saat pernikahan berlangsung, media sama sekali tidak di izinkan untuk meliput karena pernikahan itu benar benar di rahasiakan. Sena mulai bertanya tanya, siapa sebenarnya sosok pria yang akan menjadi suaminya.
**
Sena melangkahkan kakinya menuju ke tempat kerjanya. Dengan headset di telinganya ia bersenandung kecil. Tiba tiba seorang anak kecil berlari dan menabraknya.
"kenapa kau berlari?" tanya Sena yang sudah berjongkok dan membantu anak itu berdiri.
"ibuku mengejar ku" jawab sang anak.
"kenapa?" tanya Sena bingung.
"Lily!" Sena melihat ke belakang anak itu dan melihat seorang wanita berjalan menghampirinya.
"namamu Lily?" tanya Sena. anak itu mengangguk.
"kenapa kau berlari? ayo pulang kau harus mandi" ucap sang ibu. Sang anak berlari menghampiri sang ibu. "apa dia mengganggumu nona?" tanya sang ibu pada Sena.
"tidak, dia anak yang baik" jawab Sena tersenyum manis.
"maafkan anak saya, kalau begitu saya harus pergi" ucap sang ibu yang kemudian pergi begitu saja dengan membawa anaknya.
Sena kembali melanjutkan perjalanannya. Rutinitasnya setiap pagi adalah pergi ke toserba untuk bekerja. Aktifitas nya juga tidak berbeda setiap harinya. Pergi bekerja, pulang, mendengar ibunya mengomel, melihat ayahnya mabuk mabukan, melihat penampilan seksi sang kakak dan berakhir di kamar kesayangannya.
"halo selamat datang" sapa Sena pada seorang pengunjung.
"kenapa penjaga tokonya tidak berubah? apa kau bekerja dari pagi tadi?" tanya seorang pengunjung.
Sena tersenyum. "Toserba ini tidak terlalu ramai jadi aku bisa menjaganya sendirian" jawab Sena.
setelah membayar, pengunjung itu langsung pergi.
Sena pulang dengan berjalan kaki seperti biasa. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. setelah sampai, Sena membuka pintu dan masuk kedalam rumahnya. Tapi bukan kedamaian yang terlihat melainkan sebuah pertengkaran. Sena berjalan menuju kamarnya dan mencoba mengabaikan mereka. tapi Sena sempat mendengar isi pembicaraan ayah, ibu dan kakaknya.
"cuma ini satu satunya cara untuk membuat semuanya kembali seperti semula Yoan" ucap sang ayah.
"Yoan sudah bilang tidak, apa ayah tidak membayangkan bagaimana reaksi publik kalau mereka tau?" tanya Yoan. "aku model terkenal tidak mungkin menikah dengan pria cacat dan buruk rupa" imbuhnya.
"menikah?" batin Sena.
"tapi Yoan, ayahmu bisa saja di habisi oleh mereka jika tidak bisa membayar hutangnya" ucap sang ibu. Bukannya menjawab, Yoan malah mengambil tas dan kunci mobilnya.
"Yoan tidak akan menikah dengannya, sekalipun ibu dan ayah memohon, itu tidak akan terjadi" ucap Yoan. Ia melangkah lalu berhenti dan berbalik. "bukannya putri ayah ada dua? kenapa tidak Sena saja? ia bahkan tidak berguna di keluarga ini, ada baiknya jika kita menjualnya untuk membayar hutang ayah kan?" ujar Yoan dengan tawa meremehkan. Ia berbalik lalu pergi setelah mengatakan itu.
Sena tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya atas ucapan Yoan. Teganya Yoan bicara seperti itu, fikirnya. Sena bergegas masuk kedalam kamarnya karena takut ayah dan ibunya melihatnya.
Sena duduk di lantai bersandar dengan tembok. Ia memeluk lututnya sendiri dan meratapi nasibnya.
"aku akan menolaknya juga jika itu terjadi, aku juga punya hak" ucap Sena meyakinkan dirinya sendiri. Ia menghela nafas lalu mengacak rambutnya frustasi. "ini membuatku pusing" imbuhnya. Ia merebahkan tubuhnya dan memilih memejamkan matanya.
Pagi harinya masih seperti biasa, hari ini Sena berniat untuk menghindari kedua orang tuanya. Takut takut mereka akan membahas soal pernikahan itu. Saat sedang mengendap untuk pergi, ayahnya memanggil namanya dan seketika Sena menegang.
"mati aku!" batinnya. Ia kemudian berbalik perlahan untuk melihat sang ayah dan ternyata sang ibu juga ada disana. "kalian memanggilku?" tanya Sena.
"Sena, duduklah dulu" ucap sang ibu.
"aku harus pergi bu, aku bisa terlambat nanti" ucap Sena sembari tersenyum. Sena terkejut saat ayahnya tiba tiba berlutut di hadapannya. "ayah apa yang ayah lakukan?" tanyanya.
"bantulah ayah nak!" ucap sang ayah. Sena semakin terkejut karena ibunya kini ikut berlutut.
"iya Sena, ayahmu terlilit hutang dan nyawa ayahmu dalam bahaya" ucap sang ibu. Sena terdiam dan seketika membeku. Apa ayah dan ibunya benar benar akan menjualnya, fikirnya.
"t-tapi kenapa aku?" tanya Sena.
"karena kau satu satunya harapan kami nak" jawab sang ayah.
"menikahlah dengannya Sena, kami akan sering mengunjungimu" tambah sang ibu.
"kalian benar benar akan menjualku?" tanya Sena tak habis fikir.
"tidak begitu Sena, ayah mohon bantulah ayah" ucap sang ayah dengan wajah memelas. Ia semakin terkejut saat ayah dan ibunya menangis. Ia bahkan tau jika itu hanya drama, tapi ia benar benar tidak tega.
"apa yang harus aku lakukan?" tanya sang ibu di sela sela isakannya. "ayahmu bisa saja di bunuh oleh para gangster itu" imbuhnya. mendengar itu membuat tubuh Sena melemas, ia tidak mungkin membiarkan ayahnya mati di tangan gangster.
"sekarang harus bagaimana?" tanya Sena. "kenapa kalian melakukan ini padaku?!" teriak Sena. Kini ia ikut menangis dan menundukkan pandangannya. Ia kembali menatap ayah dan ibunya. "kenapa tidak kak Yoan saja yang dinikahkan?" tanya Sena. "kenapa harus aku?!!" teriaknya lagi.
"maafkan ayah yang sudah merepotkan mu nak" ucap sang ayah. "ayah tidak tau akan seperti ini jadinya" imbuhnya.
"maafkan ibu, mungkin ibu harus menjual jantung ibu untuk melunasi hutang ayah" ucap sang ibu. Sena menatap tidak percaya.
"lalu bagaimana ibu akan hidup?" tanya Sena kesal. Ia kemudian menghela nafas kasar. "baiklah, aku akan melakukannya untuk kalian" ucap Sena pada akhirnya. mendengar itu membuat kedua orang tuanya sangat antusias. keduanya berdiri dan langsung memeluk Sena. untuk pertama kalinya Sena merasakan pelukan dari ayah dan ibunya, meskipun ia tau itu hanya drama tapi ia menikmatinya.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Cinta Suci
mungkin bukan kandung sena
2021-07-27
0
Floleanne
haiiissshh sampaahhh bgd ortu gilaaaak,,,ngapa g d jul j jantungny
2021-07-17
0
Irmayanti Nurdin
Pasti anak angkat!!
2021-06-27
0