terlambat

Panas terik matahari cukup menyengat siang ini. Arka berjalan masuk kedalam gedung apartemennya. Saat hendak masuk ke lift Arka melihat Yoan sedang berjalan ke arahnya. ia lantas memanggilnya.

"Yoan" panggil Arka. Yoan yang sedang bermain ponsel sontak menoleh, senyumannya langsung mengembang.

"Arka, apa kabar?" tanya Yoan antusias.

"baik, kau mau kemana?" tanya Arka. Yoan tersenyum sembari menunjuk keatas. "apartemen mu disini?" tanya Arka. Yoan menganggukkan kepalanya.

"kau mau kemana? kemana saja kau selama ini?" tanya Yoan.

"aku kuliah di luar kota" jawab Arka.

"ah baguslah" ucap Yoan. "kalau begitu aku pergi duluan ya" imbuhnya.

"tunggu, bisakah kita bicara sebentar?" tanya Arka. Yoan mengangguk setuju.

keduanya duduk di taman depan gedung.

"kau sering bertemu dengan Sena?" tanya Arka.

"Eung, beberapa hari yang lalu" jawab Yoan.

"apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Arka. Yoan sedikit berfikir lalu mulai membuat drama sendiri.

"mungkin juga aku ceritakan kau tidak akan percaya" ucap Yoan.

"kenapa?" tanya Arka.

"Sena sudah menikah" jawab Yoan.

"kau bercanda?" tanya Arka terkejut.

"tidak" Yoan menggeleng. "dia menikah dengan pria tua" imbuhnya.

"itu tidak mungkin" ucap Arka.

"dia tidak sebaik yang kau kira Arka" tukas Yoan.

"tapi kenapa?" tanya Arka. Yoan mengangkat kedua bahunya.

"entahlah. kau tau kan dia hanya karyawan toserba dan gajinya saja tidak cukup untuk mencukupi keperluannya" ucap Yoan. Ia kemudian berdiri. "percaya atau tidak itu terserah mu, aku masuk dulu ya" Yoan pergi meninggalkan Arka sendiri.

Arka masih terdiam, ia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Yoan. Arka berdiri lalu berjalan ke parkiran setelah itu ia masuk kedalam mobilnya dan melajukannya. Arka kemudian menelepon seseorang.

"halo" terdengar suara pria di ujung telepon.

"paman, ini Arka. paman dirumah?" tanya Arka. ya, Arka ternyata menelepon Romi.

"nak Arka? tentu paman dirumah, kau akan kesini?" tanya Romi.

"iya, tunggulah sebentar lagi aku sampai" ucap Arka.

"baiklah paman akan menunggumu" setelah itu Arka memutuskan sambungan teleponnya.

selang beberapa menit, Arka memarkirkan mobilnya lalu turun. Ia berjalan menuju kerumah Romi. Arka mengetuk pintu beberapa kali. Tak lama kemudian pintu terbuka menampakkan wajah Romi yang lusuh.

"aih kemana saja kau selama ini?" tanya Romi sembari membawa Arka masuk kedalam.

"aku pergi keluar kota dan kuliah disana" jawab Arka. Romi menganggukkan kepalanya mengerti.

"omong omong ada perlu apa? tiba tiba sekali" tanya Romi.

"apa paman mau uang?" tanya Arka. seketika ekspresi Romi berubah.

"tentu saja mau" jawab Romi.

"aku akan berikan 100 juta untuk paman, tapi jawab pertanyaan ku dengan jujur" ucap Arka.

"bertanya soal apa?" tanya Romi bingung.

"apa benar Sena sudah menikah?" tanya Arka. Romi terkejut bukan main, karena tidak ada yang tau soal itu.

"darimana kau tau?" tanya Romi.

"jawab saja" ucap Arka. Romi menganggukkan kepalanya. "dengan siapa dia menikah?" tanya Arka. Romi tidak langsung menjawab, bagaimanapun ini berhubungan dengan tuan muda Deandra, fikirnya. "tidak apa jika tidak mau menjawabnya. aku bisa mencari informasi dari yang lainnya, aku tak akan memberikan 100 juta mu" ucap Arka.

"Deandra Winaja" jawab Romi. "itu nama suami Sena" imbuhnya.

"kenapa tiba tiba ia mau menikah?" tanya Arka lagi. Romi langsung memasang wajah memelas.

"Karena kami butuh uang" jawab Romi. Arka menghela nafas.

"ini bukan kemauannya?" tanya Arka. Romi menggeleng.

"hanya itu satu satunya cara agak hutang kami lunas" jawab Romi.

"jadi paman menjadikan Sena hanya sebagai ATM berjalan?" tanya Arka marah. Romi menggeleng dengan kepala yang masih menunduk. Arka berdiri lalu memberikan cek pada Romi lalu pergi begitu saja.

Arka melajukan mobilnya menuju ke toserba tempat Sena bekerja. Arka melaju dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai.

****

Di tempat lain, Dean baru saja sampai di kantornya. semua orang jelas patuh dan hormat padanya. Dean masuk kedalam ruangannya bersama dengan Aldric.

"bagaimana dengan malam pertama anda tuan?" tanya Aldric mulai menggoda Dean.

"kau fikir apa yang akan aku lakukan dengan gadis miskin itu?" tanya Dean menyombong. Aldric tertawa meremehkan.

"awas nanti kau bisa jatuh cinta padanya" ucap Al.

"Ck, aku saja belum melihat wajahnya lagi" ucap Dean.

"kenapa?" tanya Al heran.

"tidak ada, hanya tidak ingin. Aku tidak mencintainya" jawab Dean.

"lantas karena kau tidak mencintainya bukan berarti kau tidak boleh melihat wajahnya" ujar Aldric.

"kalau tidak karena keinginan nenekku aku tidak akan menikah secepat ini" ucap Dean.

"kau menyesal menikah dengannya?" tanya Aldric.

"untuk apa aku menyesal, aku bisa membuangnya kapanpun aku mau" jawab Dean dengan entengnya.

"Ck, kau benar benar ya. Tapi ku lihat, kemarin ada seorang gadis yang bersama dengan Romi dan istrinya" ucap Aldric.

"itu kakak dari Sena" jawab Dean.

"Kenapa kau tidak memilih menikah dengan kakaknya saja?" tanya Aldric.

"kau fikir wanita seperti dia mau dengan pria cacat?" tanya Dean.

"benar juga. pasti Romi lebih dulu menawari putrinya yang satu itu karena berfikir kau pasti menyukainya" ucap Aldric. "tapi aku juga tidak tertarik dengannya" imbuhnya.

"kau tidak tertarik pada semua wanita" sahut Dean. "aku jadi takut sering bersama denganmu" imbuhnya.

"hei bung aku masih normal!" tukas Aldric tak terima. Dean hanya tertawa kecil melihat tingkah Aldric.

"sekarang dimana istrimu?" tanya Aldric.

"jangan sebut dia istriku" ucap Dean.

"baiklah baiklah. Nah dimana gadis itu sekarang?" tanya Aldric. Dean mengedikkan bahunya acuh.

"kau fikir aku peduli?" tanya Dean.

"terbukti siapa yang tidak normal sekarang" ucap Aldric yang langsung mendapat tatapan tajam dari Dean. "oke oke aku mengerti" imbuhnya. setelah itu keduanya kembali membahas urusan pekerjaan.

****

Hari yang cukup cerah, Sena menyusun satu per satu jajanan yang agak berantakan di raknya. Dengan bersenandung kecil ia berjalan menuju lemari es. tiba tiba pintu terbuka dan membuatnya menoleh. Raut wajahnya seketika berubah saat melihat siapa yang datang.

"Arka" gumam Sena. Sena terkejut saat Arka menghampirinya dan menariknya keluar dari toko.

"apa yang kau lakukan disini?" tanya Arka.

"tentu saja bekerja" jawab Sena. "kau fikir aku sedang apa?" tanyanya.

"bukannya kau sudah menikah?" tanya Arka. Sena yang terkejut hanya bisa membeku.

"D-darimana kau tau?" tanya Sena.

"berapa yang di pinjam oleh ayahmu?" tanya Arka. Sena langsung memasang wajah bingung.

"apa maksudmu?" tanya Sena.

"kau menikah hanya untuk melunasi hutang ayahmu kan?" tanya Arka. Dan lagi lagi Sena hanya bisa membeku. "berapa yang ayahmu pinjam?" tanya Arka.

"Arka ...."

"Aku berjanji akan membantumu, aku akan melakukan semuanya untukmu" ucap Arka. "kenapa kau tidak menolak permintaan ayahmu?" tanya Arka kesal. Sena mulai terisak.

"kau fikir ini kemauanku?" tanya Sena. "kemana saja kau selama ini? kau fikir kau bisa membantuku sekarang? kau fikir kau masih bisa dekat denganku sekarang?" tanya Sena.

"kenapa aku tidak bisa membantumu? aku akan membayar berapa uang yang diberikan pria itu untuk ayahmu" jawab Arka.

"tapi semua sudah terlambat" ucap Sena. "Aku sudah terlanjur masuk kedalam kandang singa. bagaimana mungkin aku bisa lepas" imbuhnya. Sena meninggalkan Arka dan masuk kedalam toko.

Arka terdiam seribu bahasa. Kesalahan memang terletak padanya. Kesalahannya adalah saat ia berfikir untuk menjauhi Sena dua tahun yang lalu.

Terpopuler

Comments

ratu adil

ratu adil

mnyesl tiada guna arka semuax udh jdi maka biarkan mengalir apa adax

2021-06-08

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!