HANCURNYA KEPERCAYAAN

HANCURNYA KEPERCAYAAN

Awal Pertemuan

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 tapi wanita cantik berbulu mata lentik ini belum juga mau membuka matanya.

tok..tok..tokk..terdengar bunyi ketukan pintu yang sangat nyaring.

"Hara cepat bangun nak apa kamu tidak kuliah hari ini?" teriak Ibu Ana.

Ibu Ana Wilujeng seorang wanita paru baya berusia 40 tahun yang masih kelihatan cantik, beliau wanita yang berjuang sendiri membesarkan anaknya, sang suami sudah meninggal 10 tahun lalu karena penyakit kronis, beliau menggais rezeki dengan mengandalkan tenaganya sebagai pembantu rumah tangga.

"Iya Bu sebentar lagi." teriak Hara berjalan sambil memejamkan mata menuju kamar mandi.

Hara Pramaswari berusia 20 tahun, parasnya sangat cantik dengan tinggi 170cm, memiliki bentuk tubuh layaknya model luar negeri.

Dia kuliah di universitas ternama dikota B, selain cantik dan berkepribadian baik Hara wanita yang sangat pintar selama sekolah ia selalu mendapat beasiswa.

Setelah selesai mandi dan berganti baju Hara menuju dapur untuk sarapan, di atas meja hanya ada lauk tempe dan telur mata sapi meskipun hanya lauk seadanya tapi Hara tidak pernah mengeluh pada Ibunya, bisa makan dengan lauk saja sudah bersyukur.

"Bu hari ini Hara berencana mencari kerja untuk membantu Ibu, boleh kan?" tanya Hara sambil mengunyah makanan.

"Untuk apa nak cukup kamu belajar yang rajin, agar kelak bisa membahagiakan ibu." jawab Ibu Ana, beliau hanya ingin anaknya bisa lulus dengan nilai terbaik.

"Baiklah." Dengan wajah murung Hara menjawab.

Dirinya selalu mendapatkan jawaban yang sama dari Ibunya ketika meminta izin untuk mencari pekerjaan.

Setelahnya Hara pamit untuk berangkat ke kampus, Hara memakai motor matic kesayangannya dan mulai melajukan motornya.

Di tempat lain seorang pria tampan juga sudah siap dengan pakaian kerjanya, dia seorang CEO di Perusahaan Pranata Grup perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan.

Alexander Pranata namanya berwajah tampan memiliki rahang tegas dengan postur tubuh atletis, kesempurnaan melekat pada dirinya jika dilihat dari fisiknya, tapi tidak untuk orang terdekat yang sudah mengenalnya, Alex pria sedingin kulkas tidak pula memiliki prinsip di hidupnya, usianya 25 tahun anak dari keluarga terpandang Adi Putra Pranata dan Dewita Putri Pranata.

Diruang makan sudah ada Mama Dewi dan Papa Adi menunggu putra mereka untuk sarapan bersama.

"Selamat pagi Ma Pa." ucap Alex sambil mencium pipi kanan sang Mama.

"Pagi.." jawab Mama dan Papa Alex serempak.

"Ayo sayang kita sarapan dulu." ajak Mama Dewi pada putranya.

"Alex tidak ikut sarapan Ma Alex buru-buru." ucap Alex melenggang pergi setelah mencium pipi Mamanya, Mama Dewi hanya geleng-geleng kepala melihat putra semata wayangnya itu.

Alex menancap pedal gas menjalankan mobilnya cukup kencang, beberapa kali menyalip mobil dan kendaraan lainnya karena pagi ini ada meeting penting yang harus ia hadiri, di jalan mobil yang di kendarai Alex tiba-tiba berhenti karena tidak sengaja menyenggol pengendara sepeda motor yang tidak lain ialah motor milik Hara.

'Braakk', bunyi motor terjatuh.

"Aduh.." rintih Hara meringgis menahan sakit di kakinya yang lecet karena tergores aspal.

Alex turun dari mobil bukan untuk menolong tapi memarahi wanita yang sudah menghentikan jalannya.

"Hei kamu, bisa ngak bawah motor." bentak Alex berdiri tegap di depan Hara.

"Maaf, bukannya anda yang menabrak motor saya." Ucap Hara menahan emosinya, dia tidak ingin urusannya malah menjadi panjang, melihat mobilnya saja Hara tahu bahwa orang yang menabraknya adalah orang penting.

"Shitt.." umpat Alex melihat jam di tangannya, kurang 15menit lagi meeting akan di mulai.

"Oke saya salah, sekarang minggirkan motor mu saya buru-buru!" suruh Alex dengan mengibaskan tangannya.

"Dasar pria sombong." batin Hara.

Hara memaksakan kakinya yang terasa perih untuk berdiri, langkah Hara terhenti tubuhnya terhuyung saat tidak sengaja menginjak batu di depannya, membuat Alex dengan spontan menangkap tubuh Hara agar tidak terjatuh, sesaat mata mereka saling beradu, diam-diam Alex terpanah.

"Cantik sekali." batin Alex.

Saat keduanya sama-sama sadar Hara langsung menarik tubuhnya, ada rasa canggung antara keduanya tapi dengan cepat Alex mengubah raut wajahnya kembali menjadi dingin.

"Cepat kamu lamban sekali." bentak Alex.

Hara menghela nafas panjang dia berusaha sabar, setelah Hara meminggirkan motornya, Alex berjalan memasuki mobil melajukan mobilnya meninggalkan Hara begitu saja.

"Hei Tuan, tunggu bagaimana dengan motorku Tuaaan." teriak Hara meskipun tahu mobil Alex sudah melesat jauh.

Di perjalanan Alex selalu mengumpat, dia hampir saja telat untung saja ia sampai di kantor tepat waktu.

"Apa sudah kamu siapkan berkas untuk meeting pagi ini..?" tanya Alex sambil berjalan menuju ruang meeting.

"Sudah Pak, Clien kita juga sudah menunggu diruang meeting." jawab Reno tangan kanan Alex.

Reno Aditya adalah sahabat Alex semasa kuliah, pria yang terlahir dari keluarga yang tidak mampu dan seorang yatim piatu, Reno dulu mahasiswa berprestasi lulus dengan nilai terbaik di kampusnya, maka dari itu Alex memilihnya menjadi tangan kanannya di kantor.

Di sisi lain Hara juga hampir telat karena harus menganti ban motornya dulu di bengkel.

"Apes banget hari ini bisa ketemu cowok kayak dia, semoga saja ngak ketemu dia lagi." gerutu Hara di sepanjang jalan.

Saat sampai Hara memarkirkan motor maticnya dan bergegas masuk kelas, selama perjalanan menuju kelas banyak cowok-cowok kampus yang menggodanya, Hara cuek tanpa memperdulikan pria-pria itu, ia tidak suka dengan cowok bad boy semacam itu yang suka menggoda cewek sana sini.

Hara cewek terpopuler di kampusnya karena paras dan kecerdasannya banyak cowok yang menyukainya.

Kurang 5 menit lagi bell masuk kampus berbunyi, Hara segera berlari dia takut mendapat hukuman, tidak sepantasnya anak berprestasi telat masuk kelas.

"Huh huh huh akhirnya sampai kelas juga." ucap Hara dengan nafas memburu, ia mendudukan dirinya di bangku kosong tepat di belakang Mita.

"Tumben loe hampir telat?" tanya Mita sahabat terdekat Hara di kampus.

Mita anak dari orang berada, meskipun dia terlahir kaya tapi tidak suka memilih-milih teman.

"Tadi gue keserempet mobil, cowok yang nabrak ngeselin lagi." Jawab Hara.

"Eh tapi loe ngak kenapa-kenapa kan?" tanya Mita kawatir.

"Cuma lecet-lecet di kaki." jawab Hara.

"Syukurlah, eh tapi cowoknya ganteng ngak?" tanya Mita tersenyum.

"Udah ngak usah di bahas bikin mood gue hancur aja." ucap Hara melotot.

Mita malah cekikikan melihat sahabatnya sekesal itu dengan muka yang imut menurutnya, tak lama bell masuk kelas berbunyi, semua pelajar masuk ke kelas masing-masing.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.30, saatnya mereka istirahat.

"Udah deh cemberutnya, ayo kita ke kantin." ajak Mita.

"Oke loe mau makan apa siang ini?" tanya Hara sambil keluar kelas berjalan menuju kantin.

"Makan bakso enak kali ya." jawab Mita.

Hara mengangguk setuju, dikantin saat ini cukup ramai, Hara dan Mita mencari bangku kosong untuk mereka duduki, setelah Hara mendapat tempat duduknya dia meminta Mita untuk memesan bakso.

"Mit loe pesenin gue sekalian ya." ucap Hara nyengir kuda.

"Loe mau minum apa..?" tanya Mita memutar bola matanya malas.

"Es jeruk aja deh." jawab Hara.

"Oke.." ucap Mita berlalu pergi.

Sambil menunggu pesanan datang Hara sibuk memainkan ponselnya.

Hara merasa terganggu saat seorang pria tiba-tiba mendekatinya.

"Siapa loe?" tanya Hara bermuka jutek.

Pria itu tersenyum." Kenalkan nama gue Rangga, nama loe Hara kan?" ucap Rangga.

Hara mengernyit." Loe tahu nama gue darimana?" tanya Hara.

"Mahasiswa mana yang ngak kenal loe, cewek tercantik di kampus ini." jawab Rangga tersenyum.

Hara mengangkat sedikit bibirnya, dia begitu muak dengan cowok-cowok di kampusnya, tidak sedikit Hara menjadi bahan gombalan para pria disana, Hara sampai bosan setiap hari di kelilinggi pria badboy seperti pria yang berada di hadapannya saat ini.

Tidak lama Mita datang dengan membawah 2 mangkok bakso dan 2 gelas teh jeruk.

"Eh loe Rangga kan..?" tanya Mita terejut melihat pria paling tampan di kampusnya, dia tidak menyangka bisa menatap Rangga dengan jarak sedekat ini.

"Iya kok loe tahu." jawab Rangga basa-basi.

"Siapa sih yang ngak kenal sama loe, cowok terpopuler di kampus." ucap Mita tersenyum mendudukkan dirinya di samping Rangga.

"Kenalin nama gue Mita." ucap Mita mengulurkan tanggannya.

Rangga menjabat tangan Mita," Rangga.." ucap Rangga.

"Iya gue tahu." ucap Mita tersenyum menatap Rangga.

Rangga bersikap cuek, tatapannya hanya tertuju pada gadis di depannya siapa lagi jika bukan Hara.

Hara yang ditatap terus menerus sangat risih tapi ia mencoba untuk cuek dengan santai memakan baksonya.

"Loe ngak makan...?" tanya Mita pada Rangga.

Sebetulnya Mita salah satu fans dari Rangga, dia begitu mengaggumi pria yang saat ini berada di hadapannya, dia pernah terobsesi menjadi pacar Rangga, kehaluannya semakin menjadi saat pria tampan itu berada di dekatnya sekarang.

"Gue udah kok tadi, udah makan aja loe berdua, gue cuma pengen gabung disini." jawab Rangga.

DI KANTOR

Alex berjalan menuju lift di susul Reno di belakangnya.

"Hari ini kita makan di resto dekat kantor saja Ren." ucap Alex.

"Baik Bos." ucap Reno.

Usai turun dari lift mereka berjalan menuju parkiran yang di khususkan untuk petinggi perusahaan.

Reno melajukan mobilnya menuju resto yang di maksud oleh Bosnya, dia memesan room vip karena Alex tidak biasa makan berbaur dengan orang asing jika tidak terpaksa, dia selalu memesan ruangan khusus agar merasa nyaman.

"Apa jadwal untuk hari ini setelah makan siang Ren..?" tanya Alex.

"Kosong tapi nanti pukul 15.00 ada pertemuan penting dengan perusahaan A." jawab Reno.

Mereka menikmati makan siangnya dengan sesekali berbincang, kalau sudah diluar jam kerja seperti ini mereka kembali ke mode teman.

___________________________________

JANGAN LUPA VOTE KOMEN DAN LIKE NYA

___________________________________

KASIH AUTHOR SEMANGAT YA KARENA INI NOVEL PERTAMA KU DAN MAAF JIKA ADA KATA YANG MASIH KURANG UNTUK DIPAHAMI AUTHOR AKAN MEMPERBAIKINYA😁

Terpopuler

Comments

Hola!

Hola!

hai ka, mampir juga ya ke ceritaku, yg fairytales..makasih semangat nulis ya

2021-06-12

1

Titu Tuti

Titu Tuti

nyimak duluuu yaa

2021-06-11

1

Farah Wahyuni

Farah Wahyuni

singgah dulu aahh

2021-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Pertemuan Kedua
3 Menyebalkan
4 Tertarik
5 Apa Kamu Cemburu?
6 VISUAL__ Makan Siang
7 First Kiss
8 Rumah Sakit
9 Bimbang
10 Sesak
11 Alex Salah Sangka
12 Bagaimana Dengan Hubungan Kita ?
13 Berkunjung Ke Rumah Alex
14 Berjuang
15 Tersipu
16 eps 16.Tersipu
17 Hari Pertama Bekerja
18 Kedatangan Vera Di Kantor
19 Ibu Hara Sadar
20 Alex Kecelakaan
21 Rahasia Alex
22 Pergi Ke Puncak
23 Ijab Qobul (Terbongkarnya Rahasia)
24 Menolong
25 Penolakan
26 Pertunangan Alex dan Vera
27 Baju lingerie
28 Hara Sembuh
29 Angon Bebek Emak
30 Hara Pindahan
31 Bau Ketek
32 Runtuh Sudah
33 Bogem Mentah
34 Surat Apa Itu..?
35 Kantor Baru
36 Pesta Pernikahan
37 Di Hadang
38 Timah Panas
39 Jadian
40 Berkunjung Kerumah Rangga
41 Sungguh Malang Nasipmu
42 Pesta Pernikahan Hara Dan Rangga
43 Berlibur Ke Paris
44 Kekawatiran Hara
45 Berkunjung Ke Kantor
46 Ular Berbisa
47 Bakso Kaki Lima
48 Semangka Dan Anggur Thailand
49 Dihadang Dua Preman
50 Kabar Bahagia
51 Makan Semangka
52 Salah Paham
53 Rencana Licik Mita
54 Hidup Tenang
55 Anugerah Terindah
56 Gas Beracun
57 Kericuhan
58 Dua Bocah Mengemaskan
59 Kepulangan Alex 1
60 Kepulangan Alex 2
61 Menghadiri Acara Syukuran Alex
62 Tangis Febby
63 Pengumuman
64 Mencari Tahu
65 Emosi
66 Penyesalan Rey
67 Pemeriksaan
68 Permohonan Maaf Rey
69 Kebahagiaan
70 Permintaan Aneh
71 End
72 INFO
73 SEKILAS INFO
74 SEKILAS INFO
75 SEKILAS INFO
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Pertemuan Kedua
3
Menyebalkan
4
Tertarik
5
Apa Kamu Cemburu?
6
VISUAL__ Makan Siang
7
First Kiss
8
Rumah Sakit
9
Bimbang
10
Sesak
11
Alex Salah Sangka
12
Bagaimana Dengan Hubungan Kita ?
13
Berkunjung Ke Rumah Alex
14
Berjuang
15
Tersipu
16
eps 16.Tersipu
17
Hari Pertama Bekerja
18
Kedatangan Vera Di Kantor
19
Ibu Hara Sadar
20
Alex Kecelakaan
21
Rahasia Alex
22
Pergi Ke Puncak
23
Ijab Qobul (Terbongkarnya Rahasia)
24
Menolong
25
Penolakan
26
Pertunangan Alex dan Vera
27
Baju lingerie
28
Hara Sembuh
29
Angon Bebek Emak
30
Hara Pindahan
31
Bau Ketek
32
Runtuh Sudah
33
Bogem Mentah
34
Surat Apa Itu..?
35
Kantor Baru
36
Pesta Pernikahan
37
Di Hadang
38
Timah Panas
39
Jadian
40
Berkunjung Kerumah Rangga
41
Sungguh Malang Nasipmu
42
Pesta Pernikahan Hara Dan Rangga
43
Berlibur Ke Paris
44
Kekawatiran Hara
45
Berkunjung Ke Kantor
46
Ular Berbisa
47
Bakso Kaki Lima
48
Semangka Dan Anggur Thailand
49
Dihadang Dua Preman
50
Kabar Bahagia
51
Makan Semangka
52
Salah Paham
53
Rencana Licik Mita
54
Hidup Tenang
55
Anugerah Terindah
56
Gas Beracun
57
Kericuhan
58
Dua Bocah Mengemaskan
59
Kepulangan Alex 1
60
Kepulangan Alex 2
61
Menghadiri Acara Syukuran Alex
62
Tangis Febby
63
Pengumuman
64
Mencari Tahu
65
Emosi
66
Penyesalan Rey
67
Pemeriksaan
68
Permohonan Maaf Rey
69
Kebahagiaan
70
Permintaan Aneh
71
End
72
INFO
73
SEKILAS INFO
74
SEKILAS INFO
75
SEKILAS INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!