Menyebalkan

Reno mengiyakan dan pamit kembali ruangannya, ruangan Reno bersebelahan dengan ruangan Alex, ia langsung menelpon staf keuangan menyuruhnya untuk segera menyerahkan laporan ke ruangan CEO.

"Febby apa laporan keuangan untuk bulan ini sudah kamu cek..?" tanya Reno di telpon.

"Sudah Pak apa perlu saya antar sekarang." jawab Febby.

"Ya langsung saja serahkan keruangan CEO segera." ucap Reno tanpa menunggu jawaban dari Febby langsung menutup telponnya.

Saat Febby menyiapkan berkas yang akan ia berikan pada Ceo tiba-tiba saja perutnya terasa sakit.

"Aduhh kenapa perutku sakit banget, apa gara-gara sarapan jengkol balado tadi pagi ya." monolog Febby menungging dengan memegang perutnya, tanpa sadar Febby mengeluarkan gas beracun di sertai suara terompet sangkakala, bukan kiamat besar tapi kiamat untuk Febby sendiri ia menoleh ke meja Hara dan orang di belakangnya, benar dugaannya ketiga rekannya kompak menutup hidung dengan mengibaskan tangan ke udara, cenggir kuda Febby berikan pada tiga rekannya.

"Aduh kenapa bisa kelepasan siih." batin Febby.

Febby sangat malu bisa-bisanya dia kentut di depan anak magang, karena perutnya sudah sangat mulas ia membuang rasa malunya jauh ke kutub selatan, ia berjalan tergesa menghampiri Hara.

"Hara boleh aku minta tolong." ucapnya sambil memegang perutnya yang masih sangat sakit.

"Boleh Kak ada yang bisa aku bantu." ucap Hara sambil menahan senyum takut menyinggung Febby.

"Tolong antarkan berkas ini keruangan CEO aku sudah tidak tahan." ucap Febby meghilang mengunakan jurus seribu bayangan menuju toilet, sedangkan Hara masih melongo di tempatnya.

"Ra kenapa kamu benggong? apa aku saja yang antar berkasnya." tawar Rangga.

"Eh gak usah Ngga aku cuma binggung ruangan CEO dimana." ucap Hara.

"Ruangan CEO dilantai 23." ucap karyawan wanita berwajah jutek.

"Terima kasih Kak." ucap Hara tidak berani bertanya pada wanita itu karna dari awal masuk tatapan wanita itu sudah menunjukkan kalau dia tidak suka pada Hara, tapi itu hanya fikiran Hara saja karena wajah wanita itu memang jutek dari sananya.

Disisi lain Alex marah-marah di ruangannya karna sudah menunggu berkasnya terlalu lama, ia memencet tombol intercom menghubungi Reno.

"Ren mana berkas yang saya minta kenapa lama sekali..?" tanya Alex merasa geram.

"Mungkin sebentar lagi Bos." jawab Reno.

"Kalau dalam waktu 5 menit berkasnya masih belum sampai, kamu pecat dia hari ini juga..!" suruh Alex dingin ia menutup telponnya tanpa menunggu jawaban dari Reno.

Baru saja Alex menutup telepon terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Masuk." suruh Alex.

Mendengar suara dari dalam Hara langsung membuka knop pintu dirinya masuk dengan menundukkan kepala, Hara menyadari kesalahannya karena sudah telat memberikan berkas yang bosnya minta, Alex tengah serius dengan berkas-berkasnya yang lain dia bertanya tanpa memandang orang yang saat ini berada di depannya.

"Kenapa kamu lama sekali? saya tidak suka orang yang kerjaannya lelet seperti kamu." sarkas Alex.

Hara hanya menunduk baru hari pertama bekerja sudah kena semprot Ceo, sedangkan Alex yang merasa diacuhkan oleh bawahannya karena tidak mendapatkan jawaban akhirnya naik pitam.

"Apa kamu tuli hah." bentak Alex keras menatap dan beranjak berdiri menghampiri Hara.

Hara yang dibentak sangat kaget dan ketakutan, dia semakin menundukkan kepalanya.

"Apa kamu anak baru? saya berbicara sama kamu, tegakkan kepalamu!" ucap Alex marah.

"Ma-maaf Pak." jawab Hara gagap dengan tangan gemetaran, kerena saat ini Alex sudah berdiri di hadapannya, Hara dengan takut-takut mendonggakkan kepalanya menatap Alex.

"Kamu." ucap keduanya kaget.

Alex perlahan mendeket kearah Hara, Hara yang takut berjalan mundur sampai terpentok pintu. "Aduh." rintih Hara mengusap kepalanya yang terasa sakit.

Alex tersenyum melihat gadis di depannya sepertinya ia memiliki mainan baru gadis itu terlihat sangat mengemaskan, Hara terpanah saat tidak sengaja melihat atasannya tersenyum, tatapan mereka bertemu sesaat Alex terpaku memandang mata indah itu, tanpa sadar Alex mendekatkan kepalanya hingga jarak diantara mereka hanya beberapa senti, Hara mencium bauh mint dari nafas Alex seketika dirinya sadar apa yang akan di lakukan bos itu padanya, reflek Hara mendorong tubuh Alex.

"Apa yang ingin Bapak lakukan..?" tanya Hara menutup bibirnya dengan kedua tangannya.

Lagi-lagi Alex tersenyum dia berjalan kembali menuju kursi kebesarannya, wajahnya berubah kembali datar.

"Sial kenapa aku tidak bisa mengendalikan diriku" batin Alex.

"Mana cepat serahkan berkas itu..!" suruh Alex.

Alex bersikap dingin kembali seperti tidak terjadi apa-apa.

"Dasar Bos Aneh." umpat Hara dalam hati.

Hara segera memberikan berkasnya dan langsung meninggalkan ruangan Alex.

"Astaga kenapa harus dia yang menjadi bosnya, menyebalkan sekali dan tadi dia mau ngapain, huhh dasar bos mesum." umpat Hara di sepanjang jalan.

Hara berjalan terburu-buru memasuki lift.

"Hara ada apa, kenapa kamu ngos-ngosan seperti itu?" tanya Rangga menautkan kedua alisnya.

"Tidak ada apa-apa Rangga." jawab Hara dengan nafas yang masih memburu, dia kembali duduk di meja kerjanya.

Sedangkan Febby masih fokus dengan komputernya dia tidak menyadari bahwa Hara sudah kembali, setelah dari toilet tadi dia fokus dengan kerjaannya karna cukup lama ia berada di toilet, kerjaan Febby yang masih banyak membuatnya kalang kabut dia tidak ingin melewatkan jam makan siangnya karna isi perutnya sudah habis setelah mengeluarkannya tadi.

**

Saat ini sudah pukul 10 pagi, tidak tahu kenapa Alex sepertinya tertarik dengan gadis itu, ia akan meminta CV semua anak magang pada tangan kanannya Reno, lamunan Alex buyar saat Reno tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu.

"Pak berkas untuk meeting sudah siap dan para staf kita sudah menunggu diruang meeting." ucap Reno.

"Astaga, bisa tidak sebelum masuk kamu ketuk pintu dulu." ucap Alex, dia mendengus dan berjalan keluar menuju ruang meeting disusul Reno di belakangnya, Reno tidak meminta maaf pada bos nya malah tersenyum mengejek.

Tak terasa meeting selesai saat ini sudah waktunya jam makan siang, Alex kembali ke ruangannya di susul Reno, mereka berdua seperti seorang pangeran sama-sama memiliki paras tampan, tidak salah semua karyawan wanita menggidolakannya.

"Ren kita makan disini saja..!" suruh Alex.

"Terserah ." ucap Reno, segera Reno memesan makanan melalui aplikasi.

"Ren setelah jam makan siang selesai tolong serahkan CV anak magang tanpa terkecuali." suruh Alex.

"Kenapa? apa ada masalah? "tanya Reno menautkan kedua alisnya.

"Tidak ada, hanya saja ingin memeriksa data mereka, aku tidak mau sampai perusahaan ini memperkerjakan orang bodoh meskipun cuma karyawan magang." jawab Alex beralasan.

Reno merasa curiga kenapa Alex meminta CV anak magang, padahal Alex tidak pernah mau berurusan dengan hal-hal kecil seperti itu, semua selalu di serahkan pada bawahannya tapi Reno hanya diam tidak mau bertanya alasannya karena takut bosnya marah.

Sambil menunggu makanan datang Alex memainkan ponselnya, seketika Alex menginggat kejadian bersama Hara tadi tanpa Alex sadari bibirnya tersenyum tipis, Reno mengernyit menatap Bosnya yang terlihat seperti orang tidak waras.

"Bro kenapa kamu senyum-senyum seperti itu..?" tanya Reno penasaran.

Alex terperanjat dia pun kembali kemode cool dengan muka datarnya tanpa mau menjawab pertanyaan Reno.

"waaahh ada yang salah sama nie anak ." batin Reno.

Ketukan pintu membuyarkan lamunan Reno, dia bergegas membukanya ternyata makanan yang di pesan sudah datang, mereka menikmati makan siang dengan diam.

**

"Hara ayo kita makan siang bareng." ajak Rangga sebenarnya dia sudah lama menyukai Hara tapi tidak berani untuk berkenalan, apa lagi harus menggungkapkan perasaannya.

"Boleh, Kak mau bareng ngak sama kita..?" tanya Hara pada Febby.

"Boleh yuk capcus, oh ya kalian jangan panggil aku Kakak berasa tua banget, jarak usia kita kan cuma 2 tahun panggil nama aja ya." pinta Febby pada keduanya.

Febby sudah melupakan kejadian memalukan tadi, selain bobrok sepertinya Febby juga tidak tahu malu. 😆

"Oke.." jawab Hara dan Rangga serempak.

Mereka berjalan menuju lift, Rangga menekan tombol lantai paling bawah setelah beberapa menit terdengar bunyi "ting" lift pun terbuka, mereka berjalan menuju kantin dan memesan makanan,

sambil menunggu pesanan datang mereka mengobrol.

"Ra apa tadi Pak Alex marah-marah sama kamu..?" tanya Febby.

"Ngak cuma di kasih peringatan aja." jawab Hara bohong.

"Syukurlah, padahal aku tadi udah bayangin nih, kalau aku yang bawah berkas itu bisa-bisa dipecat sama bos, dia itu paling ngak suka lihat karyawan yang tidak disiplin." cerocos Febby.

Sedangkan Rangga hanya diam mendengar obrolan mereka berdua sambil memandang lekat Hara yang membuat jantungnya ingin lepas dari tempatnya, obrolan pun terhenti saat makanan sudah datang, mereka mulai menyantap makanannya dengan nikmat.

Jam makan siang pun selesai, para karyawan kembali keruangan kerja masing-masing terutama Hara, Febby dan Rangga, selama jam makan siang Hara tidak bertemu dengan Mita mungkin Mita makan diluar kantor.

*

"Ini yang Bos minta tadi." ucap Reno memberikan CV anak magang yang di minta Alex.

Alex menerimanya dan menaruh berkas-berkas itu dimeja kerjanya.

"Terima kasih Ren." ucap Alex.

"Sama-sama, apa ada yang lain..?" tanya Reno.

"Tidak ada, kembalilah keruangan mu!" suruh Alex.

"Baik Bos." jawab Reno berjalan menutup pintu.

Selang kepergian Reno, Alex mencari CV milik Hara dan akhirnya dia menemukannya.

"Ohh jadi namanya Hara, dia kuliah di universitas terbaik dikota ini, sungguh menarik" batin Alex senyum-senyum sendiri.

Tak terasa sudah hampir pukul 14.00 Alex dan Reno sudah bersiap untuk meeting di luar, mereka mulai memasuki lift dan menekan angka 1, beberapa menit kemudian sampailah mereka di lantai dasar, Reno segera membukakan pintu untuk Bosnya, mobil pun melesat meninggalkan kantor.

Selama 15 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai, Reno membukakan pintu untuk Alex, Alex keluar berjalan tegap di susul Reno di belakangnya, sesaat semua mata tertuju pada mereka berdua terutama kaum Hawa, walaupun terkesan dingin tapi menurut wanita-wanita itu, kedua pria ini memiliki kharisma yang bisa memikat hati mereka, Alex berjalan menuju room yang sudah di pesan, ternyata rekannya sudah menunggu di sana, terlihat seorang wanita sepertinya usianya lebih tua dari Alex dan Reno dia sedang mengobrol dengan asisten pribadinya.

"Maaf apa sudah lama menunggu..?" tanya Alex tidak enak hati, dia menyalami calon rekannya begitu pun juga dengan Reno.

"Tidak kami juga baru sampai Pak Alex." ucap wanita itu, dia memakai atasan blezer panjang tapi dengan dalaman yang ketat sehingga di bagian dada sangat terlihat menonjol dengan make up yang terlalu menor menurut Alex.

"Baik langsung saja Nona kita mulai meetingnya." ucap Alex tidak ingin lama-lama berada satu ruangan dengan wanita ondel-ondel itu karena wanita di depannya dari tadi tidak berhenti menatapnya.

1 jam berlalu meeting pun selesai akhirnya mereka sepakat untuk menjalin kerja sama, segera Alex dan Reno pamit untuk pulang.

"Apa kita tidak bisa makan-makan dulu untuk merayakan kerjasama kita." ucap sang wanita kepada Alex.

"Maaf Nona saya buruh-buruh ada kerjaan lain yang lebih penting." jawab Alex dingin dan segera pergi meninggalkan wanita itu.

Wanita itu mendengus sebal melihat Alex mengacuhkannya, "Ayo kita pergi." ajaknya pada sekertarisnya, mereka pun berjalan meninggalkan room.

"Sepertinya wanita tua itu suka sama kamu Lex." ucap Reno menggoda Alex.

"Jangan bercanda." jawab Alex bergidik, dia berjalan cepat menuju mobil.

Mereka kembali lagi kekantor padahal jam kerja sudah usai karena masih ada berkas-berkas yang harus ditanda tanggani oleh Alex, selama diperjalanan suasana sangat hening akhirnya Reno yang memulai percakapan.

"Bro Vera apa kabar, kenapa kamu tidak mencari pengantinya saja, aku dengar Mama Dewi menyuruhmu untuk mengenalkan wanita mu padanya." ucap Reno, Reno juga memanggil Mama karena Mama Dewi menganggap Reno seperti anaknya sendiri.

"Huufftt .." Helaan nafas berat Alex.

"Kamu tahu sendiri kan Ren, aku masih sangat mencintai dia sampai sekarang, dia sudah berjanji padaku setelah urusan keluarganya selesai akan kembali ke negara B." ucap Alex.

Vera Wijaya wanita yang menjadi mantan Alex anak dari seorang pengusaha juga, Papa Vera adalah sahabat dari Papa Alex, wajahnya cantik tapi tak secantik Hara dia selalu memakai pakaian yang minim bahan hubungan mereka berakhir bukan karna ada masalah tapi Alex dan Vera sepakat untuk break karena Vera harus ikut orang tuanya keluar negeri.

TERIMA KASIH SUDAH MAU MEMBACA KARYA KU🥰

JANGAN LUPA UNTUK VOTE LIKE DAN JUGA KOMEN.

Terpopuler

Comments

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

Alurnya ceritanya bagus thor

2021-06-02

1

lelah sekali

lelah sekali

nyimak dulu

2021-05-24

1

AiraCarolina Munthe

AiraCarolina Munthe

Masih nyimak Thor....

2021-05-03

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Pertemuan Kedua
3 Menyebalkan
4 Tertarik
5 Apa Kamu Cemburu?
6 VISUAL__ Makan Siang
7 First Kiss
8 Rumah Sakit
9 Bimbang
10 Sesak
11 Alex Salah Sangka
12 Bagaimana Dengan Hubungan Kita ?
13 Berkunjung Ke Rumah Alex
14 Berjuang
15 Tersipu
16 eps 16.Tersipu
17 Hari Pertama Bekerja
18 Kedatangan Vera Di Kantor
19 Ibu Hara Sadar
20 Alex Kecelakaan
21 Rahasia Alex
22 Pergi Ke Puncak
23 Ijab Qobul (Terbongkarnya Rahasia)
24 Menolong
25 Penolakan
26 Pertunangan Alex dan Vera
27 Baju lingerie
28 Hara Sembuh
29 Angon Bebek Emak
30 Hara Pindahan
31 Bau Ketek
32 Runtuh Sudah
33 Bogem Mentah
34 Surat Apa Itu..?
35 Kantor Baru
36 Pesta Pernikahan
37 Di Hadang
38 Timah Panas
39 Jadian
40 Berkunjung Kerumah Rangga
41 Sungguh Malang Nasipmu
42 Pesta Pernikahan Hara Dan Rangga
43 Berlibur Ke Paris
44 Kekawatiran Hara
45 Berkunjung Ke Kantor
46 Ular Berbisa
47 Bakso Kaki Lima
48 Semangka Dan Anggur Thailand
49 Dihadang Dua Preman
50 Kabar Bahagia
51 Makan Semangka
52 Salah Paham
53 Rencana Licik Mita
54 Hidup Tenang
55 Anugerah Terindah
56 Gas Beracun
57 Kericuhan
58 Dua Bocah Mengemaskan
59 Kepulangan Alex 1
60 Kepulangan Alex 2
61 Menghadiri Acara Syukuran Alex
62 Tangis Febby
63 Pengumuman
64 Mencari Tahu
65 Emosi
66 Penyesalan Rey
67 Pemeriksaan
68 Permohonan Maaf Rey
69 Kebahagiaan
70 Permintaan Aneh
71 End
72 INFO
73 SEKILAS INFO
74 SEKILAS INFO
75 SEKILAS INFO
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Pertemuan Kedua
3
Menyebalkan
4
Tertarik
5
Apa Kamu Cemburu?
6
VISUAL__ Makan Siang
7
First Kiss
8
Rumah Sakit
9
Bimbang
10
Sesak
11
Alex Salah Sangka
12
Bagaimana Dengan Hubungan Kita ?
13
Berkunjung Ke Rumah Alex
14
Berjuang
15
Tersipu
16
eps 16.Tersipu
17
Hari Pertama Bekerja
18
Kedatangan Vera Di Kantor
19
Ibu Hara Sadar
20
Alex Kecelakaan
21
Rahasia Alex
22
Pergi Ke Puncak
23
Ijab Qobul (Terbongkarnya Rahasia)
24
Menolong
25
Penolakan
26
Pertunangan Alex dan Vera
27
Baju lingerie
28
Hara Sembuh
29
Angon Bebek Emak
30
Hara Pindahan
31
Bau Ketek
32
Runtuh Sudah
33
Bogem Mentah
34
Surat Apa Itu..?
35
Kantor Baru
36
Pesta Pernikahan
37
Di Hadang
38
Timah Panas
39
Jadian
40
Berkunjung Kerumah Rangga
41
Sungguh Malang Nasipmu
42
Pesta Pernikahan Hara Dan Rangga
43
Berlibur Ke Paris
44
Kekawatiran Hara
45
Berkunjung Ke Kantor
46
Ular Berbisa
47
Bakso Kaki Lima
48
Semangka Dan Anggur Thailand
49
Dihadang Dua Preman
50
Kabar Bahagia
51
Makan Semangka
52
Salah Paham
53
Rencana Licik Mita
54
Hidup Tenang
55
Anugerah Terindah
56
Gas Beracun
57
Kericuhan
58
Dua Bocah Mengemaskan
59
Kepulangan Alex 1
60
Kepulangan Alex 2
61
Menghadiri Acara Syukuran Alex
62
Tangis Febby
63
Pengumuman
64
Mencari Tahu
65
Emosi
66
Penyesalan Rey
67
Pemeriksaan
68
Permohonan Maaf Rey
69
Kebahagiaan
70
Permintaan Aneh
71
End
72
INFO
73
SEKILAS INFO
74
SEKILAS INFO
75
SEKILAS INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!