Saat ini diparkiran sudah ada Rangga sengaja menunggu Hara agar bisa pulang bersama.
"Hai Ra mau pulang bareng..?" tanya Rangga menawarkan tumpangan.
Hara terperanjat kaget saat tiba-tiba mendengar suara pria mengajaknya bicara, "Eh loe sory gue udah bawah motor." tolak Hara.
Hara menolak karena memang membawah motor sendiri.
"Ra loe mau ngak temenan sama gue." ucap Rangga mencoba mengakrabkan dirinya dengan Hara.
"Dan bisa ngak manggilnya aku kamu aja biar lebih akrab." lanjutnya tersenyum.
Hara menatap Rangga dari ujung rambut hingga ujung kaki membuat Rangga salah tingkah.
"Boleh kelihatannya kamu cowok baik, kalau gitu aku duluan ya Ngga, sampai jumpa besok." ucap Hara membalas senyuman Rangga dan melambaikan tangannya.
"Astaga jantungku." ucap Rangga memegang dadanya saat melihat senyuman semanis madu milik Hara.
Ada perasaan lain saat berdekatan dengan Hara tapi Rangga tidak mengerti perasaan apa itu.
Dalam perjalanan pulang Hara mampir ke minimart, dia hanya ingin membeli minuman karena tenggorokannya terasa panas setelah makan bakso yang terlalu pedas di kampusnya tadi, Hara tidak menyangka ternyata dia bertemu lagi dengan pria yang menabraknya di dalam minimart.
"Bukannya itu cowok tadi pagi ya." batin Hara.
Hara memberanikan diri untuk menyapanya, dia harus meminta pertanggung jawaban karena kejadian tadi pagi membuat kedua ban motornya pecah, meskipun tidak seberapa tapi uang itu sangat berarti untuknya.
Hara menepuk pelan tangan Alex membuat pemilik tangan kekar itu menoleh.
"Tuan apakah anda tadi yang menabrak saya, maaf saya ingin meminta ganti rugi karena kejadian tadi pagi saya harus menganti kedua ban motor saya." ucap Hara.
Alex yang melihat wanita di depannya mendengus.
"Astaga kamu lagi, kenapa setiap bertemu kamu saya sepertinya sial terus." ucap Alex dengan memijat pelipisnya.
"Apa katanya? dasar cowok brengsek." umpat Hara dalam hati.
"Iya Tuan anda harus menganti rugi." ucap Hara tidak ingin merugi karena uang tabungannya yang hanya 100ribu habis dia pakai untuk membeli ban.
"Cepat katakan berapa saya harus ganti rugi, saya tidak punya waktu untuk mengurusi orang seperti mu." ucap Alex dingin.
Dalam hati Hara terus menggumpat betapa sombong cowok di hadapannya ini, kalau saja dia tidak butuh uangnya tidak akan dia meminta minta seperti sekarang, cukup tidak bertemu lagi dengannya saja sudah berterimah kasih.
"Wah kesempatan nih, gue kerjain loe." batin Hara.
"Emm 500ribu Tuan." ucap Hara.
"Brengsek ban motor seperti apa sampai habis 500ribu." batin Alex.
Alex yang tidak ingin masalahnya menjadi panjang akhirnya memberikan uang ganti rugi itu untuk Hara.
"Oke ini, jangan sampai kamu muncul lagi dihadapan saya." ucap Alex memberikan pecahan merah 5 lembar dan berjalan meninggalkan Hara.
"Siapa juga yang mau ketemu loe lagi, tapi syukur uang gue balik banyak." monolog Hara cekikikan.
Setelah membayar minuman itu ke kasir, Hara keluar dia berdiam sejenak meminum air kemasan yang di belinya tadi lalu beranjak kembali melajukan motornya untuk pulang.
Tak lama Hara sampai, dia memarkirkan motor di halaman rumahnya, saat ini Ibu Ana sedang bekerja waktunya hanya beliau gunakan untuk mencari uang.
Segera Hara menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah selesai mandi dia bergegas membersihkan rumah, seperti itulah rutinitas Hara setiap hari karna Ibu Ana melarang Hara bekerja jadi Hara hanya bisa membantu bersih-bersih rumah.
"Oh ya, besok aku mulai magang di Perusahaan besar itu semoga saja tidak ada kendala." monolog Hara ia bersandar di kursi setelah pekerjaannya selesai, dia beranjak ke kamarnya untuk beristirahat.
Hara tertidur sampai menjelang pagi, Ibu Ana yang baru pulang pukul 9 malam tidak tega membangunkan anaknya.
Malam yang gelap gulita kini digantikan oleh sinar mentari yang begitu cerah, Hara saat ini sudah bersiap.
"Sayang tumben kamu pagi-pagi sudah rapi?" tanya ibu Hara.
Pagi ini Hara memakai span selutut dengan atasan kemeja berwarna putih, rambutnya yang panjang ia gerai sangat cantik dan terlihat sexy, padahal rok yang dipakai Hara size besar, mungkin karna body belakang Hara yang padat membuat rok itu terlihat kecil, Hara juga tidak memiliki pilihan karna memang semua size rok Hara seukuran.
"Hari ini Hara mulai magang Bu di perusahaan Pranata Grup." jawabnya sambil tersenyum.
"Ya sudah cepat sarapan Ibu sudah memasak nasi goreng kesukaanmu, Ibu langsung berangkat ya sayang" ucap Ibu Ana.
"Ibu tidak sarapan dulu?" tanya Hara.
"Sudah tadi." jawab Ibu Ana mencium puncak kepala putrinya.
"Hati-hati dijalan Bu." ucap Hara setelah melihat Ibunya berlalu pergi.
Sebenarnya Hara tidak tega melihat ibunya harus bekerja keras sendirian, tanpa terasa air mata Hara menetes di pipi mulusnya, keinginannya hanya satu semoga kelak ia bisa membahagiakan Ibunya.
Hara menghembuskan nafas panjang, dia menghapus airmatanya yang masih mengalir, dirinya berjalan memasuki dapur bergegas untuk mengisi perutnya.
Setelah selesai sarapan Hara segera berangkat dengan mengendarai motor matic kesayangannya, sedangkan Mita dan Rangga sudah sampai dikantor, mereka menunggu Hara diparkiran.
"Ngga gue seneng banget deh bisa sedekat ini sama loe." ucap Mita tersenyum.
"Oh ya..!" ucap Rangga tidak tertarik dengan obrolan itu.
Tidak lama terlihat Hara dari jauh, Rangga mengayunkan tangannya memanggil Hara.
"Hara sini.." Teriak Rangga.
Hara mendekat dia tersenyum menatap keduanya.
"Maaf ya lama." ucap Hara nyenggir kuda.
"Loe kebiasaan." ucap Mita bete karena Hara menganggu PDKT nya.
Rangga terpesona melihat penampilan Hara saat ini, selain cantik dan baik nilai plus dari Hara yaitu dari bodynya, body Hara bak gitar spanyol yang membuat mata para lelaki ternoda saat melihatnya.
"Ya udah yuk masuk." ucap Mita kesal saat melihat Rangga tidak berkedip menatap sahabatnya.
*Dirumah Alex
Mentari mulai muncul dari arah timur, pria tampan ini sesekali mengerjap karena terkena silaunya matahari dari sela-sela gorden kamarnya, Alex belum juga bangun padahal sudah hampir pukul 07.00 pagi, terdengar teriakan Asisten dari luar kamar Alex.
"Tuan sudah pagi, apa Tuan tidak ke kantor, Tuan besar dan nyonya sudah menunggu untuk sarapan." teriak Bi Ijah.
"Iya sebentar lagi." teriak Alex beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Saat ini Alex terlihat sangat tampan, dia menuruni tangga menghampiri Papa dan Mamanya.
"Pagi Ma Pa." ucap Alex mencium pipi Mamanya.
"Pagi sayang." ucap Mama Papa Alex serempak.
Alex memilih duduk di depan Mamanya, Mama Dewi bangun melayani dua pria yang sangat berarti di hidupnya, mereka makan dengan tenang tanpa ada obrolan, setelah selesai sarapan Alex beranjak pergi ke kantor tidak lupa berpamitan dengan Mama Papanya, di mobil juga sudah ada Reno yang menunggunya, dia tidak ikut makan karena sudah sarapan di apartemennya.
Butuh waktu 45.00 menit perjalanan karena jalanan cukup macet pagi ini, akhirnya mereka sampai juga dikantor, terlihat banyak kerumunan orang memakai baju hitam putih di lobby.
"Ren kenapa banyak sekali orang berseragam hitam putih di lobby..?" tanya Alex tidak tahu jika pagi ini akan ada banyak anak magang.
"Hari ini banyak anak magang yang ditempatkan disini Pak." jawab Reno.
Karena dilobby kantor penuh dengan para mahasiswa magang, akhirnya Reno dan Alex memutuskan untuk melewati jalan lain, jalan rahasia yang hanya bisa dilalui oleh pemilik perusahaan.
Diperusahaan Alex ada sekitar 5 orang mahasiswa yang akan magang, 5 orang ini akan di bagi menjadi 5 bagian untuk di tempatkan di berbagai divisi di antara mereka ada Hara, Mita dan Rangga, setelah terakhir kejadian diparkiran kemarin Rangga dan Hara menjadi semakin dekat.
"Mari ikut saya kalian sudah di tunggu di ruangan HRD." ucap salah satu staf perempuan.
Ke lima mahasiswa magang berjalan ke ruangan HRD mengikuti staf perempuan yang memandu mereka, sudah 30 menit interview berlangsung, staf membagi mereka ke beberapa divisi, kebetulan Rangga dan Hara ditempatkan di bagian yang sama di divisi keuangan, sedangkan Mita di tempatkan di bagian pemasaran.
"Hai kenalkan nama ku Febby semoga kita bisa bekerjasama, kalau ada yang tidak kamu mengerti bisa kamu tanyakan padaku jangan sungkan-sungkan." ucap salah satu staf senior yang meja kerjanya berdekatan dengan meja kerja Hara.
Rangga dan Hara sudah berada di meja kerjanya masing-masing.
"Hai Kak nama ku Hara dan ini Rangga, baik Kak terima kasih." ucap Hara tersenyum manis, mereka masih satu ruangan di dalam ruangan ada 4 orang.
*Diruangan CEO
"Ren apa jadwal untuk hari ini..?" tanya Alex tanpa melihat Reno.
Reno segera memeriksanya," nanti jam 10.00 kita ada meeting Bos, dan jam 14.00 kita ada pertemuan di resto A." jawab Reno.
"Oh ya Ren tolong suruh dari pihak divisi keuangan, memberikan berkas laporan bulan ini sekarang juga..!" suruh Alex karena dia belum menerima laporan pemasukan untuk bulan ini.
Reno mengiyakan dan pamit pergi menuju ruangannya, ruangan Reno bersebelahan dengan ruangan Alex, dia langsung menelpon staf keuangan menyuruhnya untuk segera menyerahkan laporan ke ruangan CEO.
______________________________________________
JANGAN LUPA VOTE NYA YA READERS TERIMA KASIH SUDAH MAU MEMBACA KARYA KU DAN JANGAN LUPA UNTUK LIKE DAN KOMENNYA😁
_______________________________________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
MUKAYAH SUGINO
Ketemu alex pastinya
2021-06-02
2
ST FATIMA
hara rara hana. yaelaaaaaa.....
2021-05-27
2
lelah sekali
nama hampir sama semua 😂
2021-05-24
1