Istri Kecil MR. Arogant

Istri Kecil MR. Arogant

BAB 1 "Pria Misterius"

Di dalam kegelapan malam dan di bawah rintik hujan. Terlihat seorang laki-laki berjalan sempoyongan sambil memegangi perutnya yang terluka, sedangkan tangan satu lagi menggenggam sebuah senjata api yang baru saja menghilangkan sedikitnya dua puluh nyawa manusia.

"Aaahhhh! Sial," umpatan keluar dari bibir pucat itu.

Berkali-kali laki-laki muda itu menggeram karna rasa sakit pada perutnya yang tertembak. Darah segar terus merembes dari lukanya dan melumuri salah satu tangannya.

Semakin jauh ia berjalan, hanya membuat tenaganya semakin berkurang. Jika saja mobilnya tidak terbakar dalam peristiwa yang baru saja dia alami, pasti saat ini dia sudah tiba di rumahnya dan mendapatkan perawatan pada luka di sekujur tubuhnya. Tapi yang terjadi justru malah sebaliknya.

Pandangannya mulai kabur dan tubuhnya terasa lemas, bahkan lututnya sudah tidak mampu lagi menopang berat tubuhnya sendiri. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tubuhnya tergeletak di tanah dengan mata menutup menahan rasa sakit. Ia pun telah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Semua indera pada tubuhnya seperti tidak bisa merasakan apa pun selain rasa sakit, dan sebelum dia benar-benar kehilangan kesadarannya....

Samar-samar laki-laki itu melihat seseorang berlari menghampirinya , sayangnya ia tidak bisa melihat seperti apa rupa orang tersebut. Tapi satu hal yang pasti, dia seorang perempuan.

"Ya Tuhan!"

Viona yang baru saja tiba di rumahnya di kejutkan dengan keberadaan seorang laki-laki asing yang tengah terkapar tak sadarkan diri di depan pagar rumahnya. Tanpa membuang banyak waktu, Viona segera menghampiri laki-laki berusia 28 tahunan tersebut.

Sekujur tubuhnya hampir di penuhi luka seperti wajah, leher dan lengan kiri atas yang terlihat dari lengan kemejanya yang robek karna bekas sabetan benda tajam. Tapi yang paling parah tentu saja luka tembak diperutnya "Tuan, bisakah Anda mendengar saya? Tuan, buka mata Anda!" panik Viona sambil menepuk pipi laki-laki itu. Viona segera memeriksa denyut nadi dan detak jantungnya

"Dia masih hidup, dan detak jantungnya sangat lemah." lirihnya menggumam.

Tidak ingin sesuatu hal buruk menimpa pria asing dan misterius tersebut. Viona segera memapahnya dan membawanya masuk ke dalam rumah, ia perlu segera mengeluarkan peluru dari perutnya agar nyawa laki-laki itu bisa tertolong. Viona tidak peduli meskipun laki-laki itu adalah orang asing yang belum tentu adalah orang baik. Bagi Viona menyelamatkan nyawanya itu adalah yang paling utama, karna memang itulah tugasnya sebagai seorang dokter.

Setelah hampir setengah jam, akhirnya peluru yang bersarang di perut laki-laki itu berhasil di angkat dan lukanya selesai di jahit. "Hufftt! Akhirnya selesai juga." Viona menyeka peluh dari keningnya kemudian membuka sarung tangan yang berlumur darah dan membuangnya pada tempat sampah bersama kapas yang ia gunakan untuk membersihkan darahnya. Selain mengeluarkan peluru dari perutnya, Viona juga mengobati dan menjahit luka memanjang di atas alis dan lengan kirinya.

Viona kemudian beranjak dan meninggalkan kamar tamu, membiarkan laki-laki itu beristirahat. Yang perlu ia lakukan sekarang adalah membuatkan bubur untuk tamunya.

-

Di sebuah ruangan bernuansa putih yang cukup luas dengan perabotan lengkap termasuk sofa, televisi dan kamar mandi. Seorang pria berbaring tak sadarkan diri. Perban terlihat di sana sini seperti perut , lengan kiri atas, tulang pipi dan keningnya. Banyaknya perban yang melilit tubuhnya menandakan luka yang dia dapatkan cukup parah.

Perlahan-lahan pria itu membuka matanya, memperlihatkan sepasang mutiara berwarna coklat yang memiliki sorot dingin dan tajam. Pria itu lantas menelisik kesegala penjuru arah, dia merasa asing dengan tempat di mana ia kini berada. Tidak ada siapa pun di dalam ruangan itu selain dirinya.

"Aaaah." Pria itu meringis sambil memegangi perutnya. Dengan menahan rasa sakit, pria itu mencoba untuk duduk dengan perlahan-lahan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya yang masih belum stabil.

Decitan pintu yang dibuka dari luar sedikit mengalihkan perhatiannya, lantas pria itu menoleh dan mendapati seorang dara jelita bersurai coklat panjang masuk sambil membawa sebuah nampan yang sepertinya berisi makanan dan beberapa butir obat. Viona sedikit terkejut melihat pria yang ditolongnya ternyata sudah sadar. Namun tak berselang lama bibirnya mengulum senyum ramah dan menghampiri pria itu.

"Kau sudah sadar? Bagaimana keadaanmu?" Viona meletakkan nampannya di meja samping pemuda itu duduk.

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja." Jawabnya datar.

"Syukurlah kalau begitu. Kau tau? Bagaimana paniknya aku saat menemukamu tak sadarkan diri di depan pagar rumahku, aku sempat berfikir jika kau itu mayat. Tapi syukurlah, aku tidak datang terlambat." kata Viona lagi.

"....." kali ini pria itu tidak memberikan jawaban dan memilih untuk diam.

"Aku membuatkan bubur untukmu, kau harus memakannya supaya kondisimu bisa segera pulih." ucap Viona yang langsung mendapatkan tatapan kurang bersahabat dari pria didepannya.

"Tidak perlu cemas, bubur itu tidak beracun dan aku berani menjaminnya," sambungnya seolah tau apa yang pria itu pikirkan.

Tanpa mengatakan apa pun, pria itu memakan bubur yang telah di siapkan oleh Viona untuknya 'Tidak buruk juga.' fikirnya. Baru beberapa sendok saja, pria itu meletakkan kembali mangkuk itu pada tempatnya semula. Ia tidak berselera sama sekali, mungkin pengaruh dari demam yang dia alami hingga membuat lidahnya terasa pahit.

Viona tersenyum "Namaku Viona. Namamu siapa?" tanyanya sopan.

"Nathan."

"Hhm! Tuan Nathan, memangnya apa yang sebenarnya terjadi padamu? Kenapa kau bisa sampai terluka parah seperti itu? Apa kau seorang....?"

Pria itu 'Nathan' mengangkat wajahnya dan menatap Viona sedikit tajam dan tidak bersahabat. "Bukan urusanmu."

Viona meringis mendengar umpatan Nathan. Jika boleh jujur, Nathan adalah pria terdingin yang pernah ia temui dalam hidupnya. "Baiklah, aku tidak akan memaksamu. Sebaiknya untuk sementara waktu tinggallah di sini, setidaknya sampai kondisimu benar-benar pulih. Kau tidak perlu sungkan, aku hanya tinggal sendiri dirumah ini. Jangan lupa minum obatnya, dan kembalilah beristirahat."

Viona beranjak dan meninggalkan Nathan sendiri di kamar itu. Nathan tidak memberikan respon dan hanya menatap datar kepergian Viona sampai sosoknya menghilang di balik pintu.

Sementara itu...

Di kediaman keluarga Lu. Kepanikan terlihat jelas dari raut wajah pria berwajah kebarat-baratan bernama Yifan Lu atau yang lebih akrab dipanggil Henry. Bagaimana ia tidak panik dan cemas, adiknya tidak ada kabar sejak kepergiannya dua belas jam yang lalu.

Ponselnya juga tidak bisa di hubungi, sampai-sampai ia harus mengerahkan seluruh anak buahnya hanya untuk menemukan keberadaan sang adik. Henry berdoa semoga tidak ada hal buruk menimpanya.

"Tuan Henry?"

Pria itu berbalik badan karna teguran seseorang "Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan kabar keberadaan, Nathan?"

"Maaf Tuan, kami tidak berhasil menemukan tuan muda. Hanya mobilnya saja yang sudah hangus terbakar yang berhasil kami temukan, dan ada mayat yang ikut terbakar dalam mobil itu."

"Apa? Lalu apa kau sudah memastikan mayat siapa itu?" tanya Henry memastikan.

"Sudah Tuan, dan itu bukan mayat tuan Nathan. Ada kemungkinan jika tuan Nathan masih hidup."

"Cari terus keberadaan adikku, bawah dia kembali padaku dalam keadaan hidup ataupun mati." Laki-laki itu mengangguk dan meninggalkan Henry sendiri di ruanganya.

Tak berselang lama setelah kepergian laki-laki itu. Dua orang pemuda terlihat menghampiri Henry. "Tuan." panggil salah satu dari kedua pemuda itu.

"Bagaimana, Kai? Informasi apa yang kau dapatkan kali ini?"

Kai pun menyampaikan informasi penting yang ia dapatkan hari ini pada Henry. Pria itu mendesah berat. "Awasi terus mereka dan temukan dengan segera gadis yang memiliki chip itu. Jangan sampai mereka mendahului kita dan menemukannya."

"Baik, Tuan!"

Henry menatap kembali langit malam yang terlihat gelap , tanpa hiasan bulan dan bintang. Helaan nafas berkali-kali keluar dari sela-sela bibirnya, dalam hatinya ia terus berdoa. Dimana pun saat ini Nathan berada. Semoga dia baik-baik saja, karna ia tidak mungkin bisa memaafkan dirinya jika sampai terjadi sesuatu padanya, Henry telah berjanji pada kedua orang tuanya untuk selalu melindungi adik dan kakak perempuannya.

-

Pagi datang dengan cepat. Di dapur yang terlihat cukup besar, terlihat seorang gadis bersurai coklat terang tengah berkutat dengan penggorengan dan spatulanya. Gadis itu tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri juga untuk tamunya. Sedikitnya lima menu berbeda telah terjani di atas meja dan tinggal satu menu lagi.

Suara langkah kaki seseorang sedikit menyita perhatian Viona. Gadis itu menoleh dan mendapati Nathan berjalan menghampirinya sambil memegangi kepalanya yang serasa ingin pecah. Viona pun segera mematikan kompornya dan menghampiri pria itu.

"Tuan Nathan, apa yang kau lakukan? Seharusnya kau beristirshat di kamar, kemarilah." Viona menuntun Nathan untuk duduk, gadis itu menuangkan air kedalam gelas dan memberikannya pada Nathan.

"Minumlah." pintanya. "Apa kepalamu masih pusing?" tanyanya cemas. Pria itu tidak menjawab, sebagai gantinya, Nathan mengangguk.

"Siang ini juga aku akan pergi dari rumah ini, aku tidak ingin merepotkanmu lagi."

"Apa yang kau bicarakan, Tuan Nathan? Aku sama sekali tidak pernah merasa direpotkan, aku masih belum bisa mengijinkanmu pergi dari rumah ini. Kondisimu masih sangat lemah, lagi pula aku adalah doktermu saat ini jadi menurutlah padaku." cerocos Viona tanpa jeda.

"Apa tidak apa-apa?"

"Tentu saja tidak!! Kau terlalu sungkan, dan sebaiknya sekarang kita sarapan. Makanlah yang banyak supaya keadaanmu bisa segera pulih." ujar Viona sambil mengulum senyum tipis.

Setelah sarapan dan membereskan semua prabotan yang kotor. Viona menghampiri Nathan dikamarnya dengan sebuah tas belanja di tangannya. Gadis itu mengetuk pintu terlebih dulu sebelum melangkah masuk "Tuan Nathan, aku membelikan beberapa helaian pakaian untukmu. Semoga ukuran celananya pas, kau bisa memakainya selama di sini. Karna tidak mungkin selama beberapa hari kau akan memakai pakaian yang sama, lagi pula pakaianmu sudah terlihat tidak layak." tutur Viona.

Nathan memperhatikan kemeja hitamya. Benar apa yang gadis itu katakan, ada robekan pada lengan dan perutnya. "Maaf, lagi-lagi aku merepotkanmu. Aku pasti akan membalas semua kebaikkanmu."

Viona tersenyum kemudian menggeleng. "Tidak perlu. Aku tulus melakukannya dan ini demi rasa kemanusiaan. Jika pun itu bukan dirimu, aku pasti akan melakukan hal yang sama. Karja tugas seorang dokter adalah menolong nyawa manusia. Maaf, aku harus pergi sekarang. Tidak perlu merasa sungkan, anggap saja seperti rumah sendiri. Ada banyak makanan di dalam kulkas, jika kau ingin memakan sesuatu." ujarnya kemudian meninggalkan Nathan sendiri didalam kamarnya.

Nathan membuka paper bag itu dan melihat isinya. Ada lima helai kemeja dengan warna dan model yang berbeda, tiga celana bahan berwarna gelap, tak ketinggalan ada dalaman juga. Nathan tidak tau bagaimana harus berterimakasih pada Viona yang sudah begitu baik padanya, dan ia berhutang nyawa pada dokter muda itu.

.

.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

semoga Bagus.. jadi nyimak dulu..
karena aku tidak suka cerita sad ending

2023-09-24

0

Ezhi Alfarizy

Ezhi Alfarizy

nyimak dulu ya thor

2022-09-16

0

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Hadir dengan like👍

2022-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 "Pria Misterius"
2 BAB 2 "Sebuah Liontin"
3 BAB 3 "Kepulangan Nathan"
4 BAB 4 "Pertemuan Kedua"
5 BAB 5 Dijodohkan"
6 BAB 6 "Pertemuan Di Kapar Pesiar"
7 BAB 7 "Mencari Arti Cinta"
8 BAB 8 "Penumpang Gelap"
9 BAB 9 "Masa Lalu Senna"
10 BAB 10 "Wanita Yang Menarik"
11 BAB 11 "Taruhan"
12 BAB 12 "Ingin Hidup Bersamamu"
13 BAB 13 "Pilihan Hatinya"
14 BAB 14 "Akan Merebutmu Darinya"
15 BAB 15 "Ingin Seperti Kisah Moulin Rouge"
16 BAB 16 "Kekasih Gelap"
17 BAB 17 "Cemburu"
18 BAB 18 "Aku Menginginkanmu"
19 BAB 19 "Mahkota Paling Berharga"
20 BAB 20 "Cemburu Menguras Hati"
21 BAB 21 "Manusia Atau Iblis??"
22 Visual dan Karakter
23 BAB 22 "Aksi Nathan dan Bima"
24 BAB 23 "Tidak Tahan Lagi"
25 BAB 24 "Sah Menjadi Suami-Istri"
26 BAB 25 "Malaikat Tak Bersayap"
27 BAB 26 "Semua Hanya Milikmu"
28 BAB 27 "Bocah Setan"
29 BAB 28 "Kau Sangat Layak"
30 BAB 29 "Dendam Pada Orang Yang Sama"
31 BAB 30 "Tiga Anak Setan"
32 BAB 31 "Rasanya Kok Aneh Begini!!"
33 BAB 32
34 BAB 33 "Hari Buruk Leo"
35 BAB 34 "Karna Aku Istrimu"
36 BAB 35 "Ketakutan Viona"
37 BAB 36 "Akhirnya "
38 BAB 37 "Janda 4 Anak"
39 BAB 38 "Black Rose"
40 BAB 39 "Jati Diri Viona"
41 BAB 40 "Ide Gila Rio"
42 BAB 41 "Sakura Di Musim Dingin"
43 BAB 42 "Aksi Bima dan Kai"
44 BAB 43 "Mati Berdiri"
45 BAB 44 "Peringatan Untuk Albert"
46 BAB 45 "Mantra Cinta"
47 BAB46 "Telat Dua Minggu"
48 BAB 47 "Kebahagiaan Yang Singkat (Keguguran)"
49 BAB 48 "Hancur Dan Terpuruk"
50 BAB 49 "Takut Ditinggalkan"
51 BAB 50 "Depresi"
52 BAB 51 "Terimakasih Telah Kembali"
53 BAB 52 "Trio Kembali Beraksi"
54 BAB 53 "Iblis Berwajah Malaikat"
55 BAB 54 "Peringatan Kecil Untuk Derry"
56 BAB 55 "Marga Asli Viona"
57 BAB 56
58 BAB 57 "Kegaduhan Tiga Curut"
59 BAB 58 "Kematian Derry dan Leo"
60 BAB 59 "Bukan Barang Yang Harus dibagi-bagi"
61 BAB 60 "Rahasia Yang Terungkap"
62 BAB 61 "Tamu Tak Diundang"
63 BAB 62 "Kejutan Kecil Untuk Nathan"
64 BAB 63
65 BAB 64 "Merajuk"
66 BAB 65 "Kembali Bekerja"
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68 "Terpukau"
70 BAB 69 "Mengenang Masa Lalu"
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72 "Ibu dan Anak Tiri"
74 BAB 73 "Aksi Brutal Viona"
75 BAB 74 "Kepulangan Hans William"
76 BAB 75 "Pembunuhan Brutal Di Rumah Sakit"
77 BAB 76 "Orang-Orang Berhati Malaikat"
78 BAB 77 "Kelegaan Hati Viona"
79 BAB 78 "Kebrutalan Nathan"
80 BAB 79 "Segalanya Bagiku"
81 BAB 80 "Kecurigaan Viona"
82 "Visual Dan Karakter Part 2"
83 BAB 81 "Sosok Yang Luar Biasa"
84 BAB 82 "Aksi Kedua Nathan"
85 BAB 83 "Penyesalan Cherly"
86 BAB 84 "Santapan Nyamuk Dan Lebah"
87 BAB 85 "Keresahan Hati Nathan"
88 BAB 86 "Pembunuhan Viona"
89 BAB 87 "Tanpa Salam Perpisahan"
90 BAB 88 "Club Malam"
91 BAB 89 "Bak Pinang Dibelah Dua"
92 BAB 90 "Terror Untuk Shion"
93 BAB 91 "Kebenaran Yang Terungkap"
94 BAB 92 "Orang Baik"
95 BAB 93 "Rencana Licik Viona"
96 BAB 94 "Cinta Luar Biasa"
97 BAB 95 "Gareng"
98 BAB 96 "Kematian Bram Wiranata"
99 BAB 97 "Mata Viona Bermasalah"
100 BAB 98 "Donor Mata"
101 BAB 99 "Nasib Buruk Dora"
102 BAB 100 "Jaran Goyang"
103 BAB 101 "Pantai"
104 BAB 102 "Hantu Di Sungai Han"
105 BAB 103 "Canola dan Musim Semi"
106 BAB 104 "TUYUL!!"
107 BAB 105 "Menyerah"
108 BAB 106 "Hujan"
109 BAB 107 "Wanita Tak Tau Malu"
110 BAB 108 "Iblis Dalam Bentuk Dewi"
111 BAB 109 "Hidup Shion Hancur"
112 BAB 110 "Jangan Hari Ini Tuhan"
113 BAB 111 "Tanpa Duka dan Air Mata"
114 BAB 112 "Aku...Hamil"
115 BAB 113 "Kembar"
116 BAB 114 "Terbukanya Sebuah Tabir"
117 BAB 115 "Kami Ada Dipihakmu"
118 BAB 116 "Ketakutan Senna"
119 BAB 117 "Bertemu Dalam Mimpi"
120 BAB 118 "Semakin Menggila"
121 BAB 119 "Tao Apes"
122 BAB 120 "Pria Dengan Satu Wanita"
123 BAB 121 "Penghianatan Sam"
124 BAB 122 "Topeng"
125 BAB 123 "Sangat Beruntung"
126 BAB 124 "Kolor Pink Rio"
127 BAB 125 "Penghianatan Tiffany"
128 BAB 126 "Kemunculan Kevin Xiao,"
129 BAB 127 "Istri Yang Hebat"
130 BAB 128 "Tutup Buku Lama Buka Lembaran Baru"
131 BAB 129 "Keterkejutan Bima"
132 BAB 130 "Selamat Datang Anakku"
133 BAB 131 "Visual Si Kembar"
134 BAB 132 "Kebahagiaan Yang Sempurna"
135 BAB 133 "Rahasia Yang Terungkap"
136 BAB 134 "Wanita Murahan"
137 BAB 135 "Trio Yang Menggelikan"
138 BAB 136 "Diikuti"
139 BAB 137 "Mahluk Dua Alam 'Banci'"
140 BAB 138 "Pertemuan Viona dan Luna"
141 BAB 139 "Hari Buruk Trio Kadal"
142 BAB 140 "Moment Senja"
143 BAB 141 "Undangan Pria Misterius"
144 BAB 142 "Aksi Viona dan Luna"
145 BAB 143 "Nathan Versi Mini"
146 BAB 144 "Hukuman Viona"
147 BAB 145 "Akhir Hidup Doris"
148 BAB 146 "Akhir Yang Bahagia"
149 Season 2 (Bab 1) "Gadis Yang Menarik"
150 Season 2 (Bab 2) "Berita Duka"
151 Season 2 (Bab 3) "Kaca Mata & Beruang Kutub"
152 Season 2 (Bab 4) "Gadis Barbar"
153 Season 2 (Bab 5) "Balap Liar"
154 Season 2 (Bab 6) "Jurus Ajaib Trio Kadal"
155 Season 2 (Bab 7) "Aneh Bin Ajaib"
156 Season 2 (Bab 8) "Mantra Ajaib"
157 Season 2 (Bab 9) "Tipu Muslihat Miranda"
158 Season 2 (Bab 10) "Luna Diculik"
159 Season 2 (Bab 11) "Brandalan Tampan"
160 Season 2 (Bab 12) "Putri Kandung Kalina"
161 Season 2 (Bab 13) "Hasutan Miranda Dan Kematian Tuan Leonil"
162 Season 2 (Bab 14) "Air Mata dan Kepedihan Hati Luna"
163 Season 2 (Bab 15) "Kecurigaan Zian dan Nathan"
164 Season 2 (Bab 16) "Permainan Trio Kadal"
165 Season 2 (Bab 17) "Hanya Sebatas Teman"
166 Season 2 (Bab 18) "Upaya penyelamatan Luna Part 1"
167 Season 2 (Bab 19) "Upaya Penyelamatan Luna Part 2"
168 Season 2 (Bab 20) "Imaginasi Liar Luna"
169 Season 2 (Bab 21) "Bukan Wanita Murahan"
170 Season 2 (Bab 22) "Penyesalan Dean Dan Amarah Luna"
171 Season 2 (Bab 23) "Janji Zian"
172 Season 2 (Bab 24) "Luna Putri Kandung Kalina"
173 Season 2 (Bab 25) "Gelisah, Galau, Merana"
174 Season 2 (Bab 26) "Rasa Penasaran Luna"
175 Season 2 (Bab 27) "Keputusan Zian"
176 Season 2 (Bab 28) "Seperti Benalu"
177 Season 2 (Bab 29) "Kau Membuatku Gila"
178 Season 2 (Bab 30) "Nyaman Dengan Hubungan Tanpa Status"
179 Sason 2 (Bab 31) "Nyonya Dahlia Berulah"
180 Season 2 (Bab 32) "Kecelakaan"
181 Season 2 (Bab 33) "Keputusan Besar Luna"
182 Season 2 (Bab 34) "Ingin Mengingat Kembali"
183 Season 2 (Bab 35) "Jauh Lebih Istimewa"
184 Season 2 (Bab 36) "Kenangan Buruk Luna"
185 Season 2 (Bab 37) "Doa Yang Konyol"
186 Season 2 (Bab 38) "Semua Gara-Gara Panci"
187 Season 2 (Bab 39) "Hujan Yang Menyebalkan"
188 Season 2 (Bab 40) "Musibah Membawa Berkah"
189 Season 2 (Bab 41) "Pertemuan Yang Mengharukan"
190 Season 2 (Bab 42) "Rencana Shea Untuk Amanda"
191 Season 2 (Bab 43) "Menikahlah Denganku"
192 Season 2 (Bab 44) "Telah Sah Menjadi Suami-Istri"
193 Season 2 (Bab 45) "Mantan Istri Zian"
194 Season 2 (Bab 46) "Malam Panjang Luna-Zian"
195 Season 2 (Bab 47) "Ambisi Lee Soojin"
196 Season 2 (Bab 48) "Black Lady"
197 Season 2 (Bab 49" "Soojin Dalam Masalah Besar"
198 Season 2 (Bab 50) "Kematian Shea"
199 Season 2 (Bab 51) "Kematian Dahlia Yang Tragis"
200 Season 2 (Bab 52) "Berlin"
201 Season 2 (Bab 53) "Tidak Berguna.
202 Season 2 (Bab 54) "Mungkinkah Aku Mandul?"
203 Season 2 (Bab 55) "Luna Tertembak"
204 Season 2 (Bab 56) "Aku Mohon Bertahanlah"
205 Season 2 (Bab 57) "Malam Yang Panjang"
206 Season 2 (Bab 58) "Takut Jarum Suntik"
207 Season 2 (Bab 59) "Di bawah Langit Bertabur Bintang"
208 Season 2 (Bab 60) "Penyerangan Di Restoran"
209 Season 2 (Bab 61) "Kisah Kelam Zian"
210 Season 2 (Bab 62) "Gagalnya Rencana Soojin"
211 Season 2 (Bab 63) "Merindukan Papa"
212 Season 2 (Bab 64) "Nyaris Diculik"
213 Season 2 (Bab 65) "Penculik Bodoh"
214 Season 2 (Bab 66) "Kembang Api Untuk Luna"
215 Season 2 (Bab 67) "Cemburu"
216 Season 2 (Bab 68) "Aku Cemburu"
217 Season 2 (Bab 69) "Penolakan Luna"
218 Season 2 (Bab 70) "Hot & Cool,"
219 Season 2 (Bab 71) "Kanker Rahim"
220 Season 2 (Bab 72) "Ceraikan Aku"
221 Season 2 (Bab 73) "Diagnosa Yang Salah"
222 Season 2 (Bab 74) "Dendam Kesumat Zian"
223 Season 2 (Bab 75) "Pria Menyebalkan"
224 Season 2 (Bab 76) "Kesal Setengah Hidup"
225 Season 2 (Bab 77) "Penakut"
226 Season 2 (Bab 78) "Yunani,"
227 Season 2 (Bab79) "Keinginan Luna"
228 Season 2 (Bab 80) "Tuhan Lebih Tau"
229 Season 2 (Bab 81) "Tuhan Yang Menentukan"
230 Season 2 (Bab 82) "Positif Hamil"
231 Season 2 (Bab 83) "Ngidam Yang Merepotkan"
232 Season 2(Bab 84) "Berjanjilah"
233 Season 2 (Bab 85) "Saling Melengkapi"
234 Season 2 (Bab 86) "Sangat Mencintaimu"
235 Season 2 (Bab 87) "Keresahan Hati Luna"
236 Season 2 (Bab 88) "Kebiasaan Buruk Luna"
237 Season 2 (Bab 89) "Permainan Zian"
238 Season 2 (Bab 90) "ATM Berjalan"
239 Season 2 (Bab 91) "Keguguran Dan Koma"
240 Season 2 (Bab 92) "Akhirnya Kau Bangun Juga"
241 Season 2 (Bab 93) "Hot Kiss"
242 Season 2 Bab 94 (Pasangan Gila)
243 Season 2 (Bab 95) "Pasangan Gila Part 2"
244 Season 2 (Bab 96) "Takdir Yang Aku Inginkan"
245 Season 2 (Bab 97) Bunga Dan Kado Untuk Cherly
246 Season 2(Bab 98) "Sangat Beruntung"
247 Season 2 (Bab 99) "Merindukan Papa"
248 Season 2 (Bab 100) "Berbelanja"
249 Season 2 (Bab 101) "Nasib Sial Reno"
250 Season 2 (Bab 102) "Pulau Jeju"
251 Season 2 (Bab 103) "Mimpi Buruk Derby Qin"
252 Season 2 (Bab104) "Cemas Dan Gelisah"
253 Season 2 (Bab 105) "Benar-Benar Tumbang"
254 Season 2 (Bab 106) "Akhirnya Hamil"
255 Season 2 (Bab 107) Hormon Ibu Hamil
256 Season 2 (Bab 108) Mimpi Terindah dari Tuhan
257 Season 2 (Bab 109)
258 Season 2 (Bab 110) Kematian Dean
259 Season 2 (Bab 111) Akhir Yang Bahagia
260 New Novel
261 NEW NOVEL
262 New Novel
263 New Novel
264 Pengumuman New Novel
265 Bantu Ramein Ya
Episodes

Updated 265 Episodes

1
BAB 1 "Pria Misterius"
2
BAB 2 "Sebuah Liontin"
3
BAB 3 "Kepulangan Nathan"
4
BAB 4 "Pertemuan Kedua"
5
BAB 5 Dijodohkan"
6
BAB 6 "Pertemuan Di Kapar Pesiar"
7
BAB 7 "Mencari Arti Cinta"
8
BAB 8 "Penumpang Gelap"
9
BAB 9 "Masa Lalu Senna"
10
BAB 10 "Wanita Yang Menarik"
11
BAB 11 "Taruhan"
12
BAB 12 "Ingin Hidup Bersamamu"
13
BAB 13 "Pilihan Hatinya"
14
BAB 14 "Akan Merebutmu Darinya"
15
BAB 15 "Ingin Seperti Kisah Moulin Rouge"
16
BAB 16 "Kekasih Gelap"
17
BAB 17 "Cemburu"
18
BAB 18 "Aku Menginginkanmu"
19
BAB 19 "Mahkota Paling Berharga"
20
BAB 20 "Cemburu Menguras Hati"
21
BAB 21 "Manusia Atau Iblis??"
22
Visual dan Karakter
23
BAB 22 "Aksi Nathan dan Bima"
24
BAB 23 "Tidak Tahan Lagi"
25
BAB 24 "Sah Menjadi Suami-Istri"
26
BAB 25 "Malaikat Tak Bersayap"
27
BAB 26 "Semua Hanya Milikmu"
28
BAB 27 "Bocah Setan"
29
BAB 28 "Kau Sangat Layak"
30
BAB 29 "Dendam Pada Orang Yang Sama"
31
BAB 30 "Tiga Anak Setan"
32
BAB 31 "Rasanya Kok Aneh Begini!!"
33
BAB 32
34
BAB 33 "Hari Buruk Leo"
35
BAB 34 "Karna Aku Istrimu"
36
BAB 35 "Ketakutan Viona"
37
BAB 36 "Akhirnya "
38
BAB 37 "Janda 4 Anak"
39
BAB 38 "Black Rose"
40
BAB 39 "Jati Diri Viona"
41
BAB 40 "Ide Gila Rio"
42
BAB 41 "Sakura Di Musim Dingin"
43
BAB 42 "Aksi Bima dan Kai"
44
BAB 43 "Mati Berdiri"
45
BAB 44 "Peringatan Untuk Albert"
46
BAB 45 "Mantra Cinta"
47
BAB46 "Telat Dua Minggu"
48
BAB 47 "Kebahagiaan Yang Singkat (Keguguran)"
49
BAB 48 "Hancur Dan Terpuruk"
50
BAB 49 "Takut Ditinggalkan"
51
BAB 50 "Depresi"
52
BAB 51 "Terimakasih Telah Kembali"
53
BAB 52 "Trio Kembali Beraksi"
54
BAB 53 "Iblis Berwajah Malaikat"
55
BAB 54 "Peringatan Kecil Untuk Derry"
56
BAB 55 "Marga Asli Viona"
57
BAB 56
58
BAB 57 "Kegaduhan Tiga Curut"
59
BAB 58 "Kematian Derry dan Leo"
60
BAB 59 "Bukan Barang Yang Harus dibagi-bagi"
61
BAB 60 "Rahasia Yang Terungkap"
62
BAB 61 "Tamu Tak Diundang"
63
BAB 62 "Kejutan Kecil Untuk Nathan"
64
BAB 63
65
BAB 64 "Merajuk"
66
BAB 65 "Kembali Bekerja"
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68 "Terpukau"
70
BAB 69 "Mengenang Masa Lalu"
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72 "Ibu dan Anak Tiri"
74
BAB 73 "Aksi Brutal Viona"
75
BAB 74 "Kepulangan Hans William"
76
BAB 75 "Pembunuhan Brutal Di Rumah Sakit"
77
BAB 76 "Orang-Orang Berhati Malaikat"
78
BAB 77 "Kelegaan Hati Viona"
79
BAB 78 "Kebrutalan Nathan"
80
BAB 79 "Segalanya Bagiku"
81
BAB 80 "Kecurigaan Viona"
82
"Visual Dan Karakter Part 2"
83
BAB 81 "Sosok Yang Luar Biasa"
84
BAB 82 "Aksi Kedua Nathan"
85
BAB 83 "Penyesalan Cherly"
86
BAB 84 "Santapan Nyamuk Dan Lebah"
87
BAB 85 "Keresahan Hati Nathan"
88
BAB 86 "Pembunuhan Viona"
89
BAB 87 "Tanpa Salam Perpisahan"
90
BAB 88 "Club Malam"
91
BAB 89 "Bak Pinang Dibelah Dua"
92
BAB 90 "Terror Untuk Shion"
93
BAB 91 "Kebenaran Yang Terungkap"
94
BAB 92 "Orang Baik"
95
BAB 93 "Rencana Licik Viona"
96
BAB 94 "Cinta Luar Biasa"
97
BAB 95 "Gareng"
98
BAB 96 "Kematian Bram Wiranata"
99
BAB 97 "Mata Viona Bermasalah"
100
BAB 98 "Donor Mata"
101
BAB 99 "Nasib Buruk Dora"
102
BAB 100 "Jaran Goyang"
103
BAB 101 "Pantai"
104
BAB 102 "Hantu Di Sungai Han"
105
BAB 103 "Canola dan Musim Semi"
106
BAB 104 "TUYUL!!"
107
BAB 105 "Menyerah"
108
BAB 106 "Hujan"
109
BAB 107 "Wanita Tak Tau Malu"
110
BAB 108 "Iblis Dalam Bentuk Dewi"
111
BAB 109 "Hidup Shion Hancur"
112
BAB 110 "Jangan Hari Ini Tuhan"
113
BAB 111 "Tanpa Duka dan Air Mata"
114
BAB 112 "Aku...Hamil"
115
BAB 113 "Kembar"
116
BAB 114 "Terbukanya Sebuah Tabir"
117
BAB 115 "Kami Ada Dipihakmu"
118
BAB 116 "Ketakutan Senna"
119
BAB 117 "Bertemu Dalam Mimpi"
120
BAB 118 "Semakin Menggila"
121
BAB 119 "Tao Apes"
122
BAB 120 "Pria Dengan Satu Wanita"
123
BAB 121 "Penghianatan Sam"
124
BAB 122 "Topeng"
125
BAB 123 "Sangat Beruntung"
126
BAB 124 "Kolor Pink Rio"
127
BAB 125 "Penghianatan Tiffany"
128
BAB 126 "Kemunculan Kevin Xiao,"
129
BAB 127 "Istri Yang Hebat"
130
BAB 128 "Tutup Buku Lama Buka Lembaran Baru"
131
BAB 129 "Keterkejutan Bima"
132
BAB 130 "Selamat Datang Anakku"
133
BAB 131 "Visual Si Kembar"
134
BAB 132 "Kebahagiaan Yang Sempurna"
135
BAB 133 "Rahasia Yang Terungkap"
136
BAB 134 "Wanita Murahan"
137
BAB 135 "Trio Yang Menggelikan"
138
BAB 136 "Diikuti"
139
BAB 137 "Mahluk Dua Alam 'Banci'"
140
BAB 138 "Pertemuan Viona dan Luna"
141
BAB 139 "Hari Buruk Trio Kadal"
142
BAB 140 "Moment Senja"
143
BAB 141 "Undangan Pria Misterius"
144
BAB 142 "Aksi Viona dan Luna"
145
BAB 143 "Nathan Versi Mini"
146
BAB 144 "Hukuman Viona"
147
BAB 145 "Akhir Hidup Doris"
148
BAB 146 "Akhir Yang Bahagia"
149
Season 2 (Bab 1) "Gadis Yang Menarik"
150
Season 2 (Bab 2) "Berita Duka"
151
Season 2 (Bab 3) "Kaca Mata & Beruang Kutub"
152
Season 2 (Bab 4) "Gadis Barbar"
153
Season 2 (Bab 5) "Balap Liar"
154
Season 2 (Bab 6) "Jurus Ajaib Trio Kadal"
155
Season 2 (Bab 7) "Aneh Bin Ajaib"
156
Season 2 (Bab 8) "Mantra Ajaib"
157
Season 2 (Bab 9) "Tipu Muslihat Miranda"
158
Season 2 (Bab 10) "Luna Diculik"
159
Season 2 (Bab 11) "Brandalan Tampan"
160
Season 2 (Bab 12) "Putri Kandung Kalina"
161
Season 2 (Bab 13) "Hasutan Miranda Dan Kematian Tuan Leonil"
162
Season 2 (Bab 14) "Air Mata dan Kepedihan Hati Luna"
163
Season 2 (Bab 15) "Kecurigaan Zian dan Nathan"
164
Season 2 (Bab 16) "Permainan Trio Kadal"
165
Season 2 (Bab 17) "Hanya Sebatas Teman"
166
Season 2 (Bab 18) "Upaya penyelamatan Luna Part 1"
167
Season 2 (Bab 19) "Upaya Penyelamatan Luna Part 2"
168
Season 2 (Bab 20) "Imaginasi Liar Luna"
169
Season 2 (Bab 21) "Bukan Wanita Murahan"
170
Season 2 (Bab 22) "Penyesalan Dean Dan Amarah Luna"
171
Season 2 (Bab 23) "Janji Zian"
172
Season 2 (Bab 24) "Luna Putri Kandung Kalina"
173
Season 2 (Bab 25) "Gelisah, Galau, Merana"
174
Season 2 (Bab 26) "Rasa Penasaran Luna"
175
Season 2 (Bab 27) "Keputusan Zian"
176
Season 2 (Bab 28) "Seperti Benalu"
177
Season 2 (Bab 29) "Kau Membuatku Gila"
178
Season 2 (Bab 30) "Nyaman Dengan Hubungan Tanpa Status"
179
Sason 2 (Bab 31) "Nyonya Dahlia Berulah"
180
Season 2 (Bab 32) "Kecelakaan"
181
Season 2 (Bab 33) "Keputusan Besar Luna"
182
Season 2 (Bab 34) "Ingin Mengingat Kembali"
183
Season 2 (Bab 35) "Jauh Lebih Istimewa"
184
Season 2 (Bab 36) "Kenangan Buruk Luna"
185
Season 2 (Bab 37) "Doa Yang Konyol"
186
Season 2 (Bab 38) "Semua Gara-Gara Panci"
187
Season 2 (Bab 39) "Hujan Yang Menyebalkan"
188
Season 2 (Bab 40) "Musibah Membawa Berkah"
189
Season 2 (Bab 41) "Pertemuan Yang Mengharukan"
190
Season 2 (Bab 42) "Rencana Shea Untuk Amanda"
191
Season 2 (Bab 43) "Menikahlah Denganku"
192
Season 2 (Bab 44) "Telah Sah Menjadi Suami-Istri"
193
Season 2 (Bab 45) "Mantan Istri Zian"
194
Season 2 (Bab 46) "Malam Panjang Luna-Zian"
195
Season 2 (Bab 47) "Ambisi Lee Soojin"
196
Season 2 (Bab 48) "Black Lady"
197
Season 2 (Bab 49" "Soojin Dalam Masalah Besar"
198
Season 2 (Bab 50) "Kematian Shea"
199
Season 2 (Bab 51) "Kematian Dahlia Yang Tragis"
200
Season 2 (Bab 52) "Berlin"
201
Season 2 (Bab 53) "Tidak Berguna.
202
Season 2 (Bab 54) "Mungkinkah Aku Mandul?"
203
Season 2 (Bab 55) "Luna Tertembak"
204
Season 2 (Bab 56) "Aku Mohon Bertahanlah"
205
Season 2 (Bab 57) "Malam Yang Panjang"
206
Season 2 (Bab 58) "Takut Jarum Suntik"
207
Season 2 (Bab 59) "Di bawah Langit Bertabur Bintang"
208
Season 2 (Bab 60) "Penyerangan Di Restoran"
209
Season 2 (Bab 61) "Kisah Kelam Zian"
210
Season 2 (Bab 62) "Gagalnya Rencana Soojin"
211
Season 2 (Bab 63) "Merindukan Papa"
212
Season 2 (Bab 64) "Nyaris Diculik"
213
Season 2 (Bab 65) "Penculik Bodoh"
214
Season 2 (Bab 66) "Kembang Api Untuk Luna"
215
Season 2 (Bab 67) "Cemburu"
216
Season 2 (Bab 68) "Aku Cemburu"
217
Season 2 (Bab 69) "Penolakan Luna"
218
Season 2 (Bab 70) "Hot & Cool,"
219
Season 2 (Bab 71) "Kanker Rahim"
220
Season 2 (Bab 72) "Ceraikan Aku"
221
Season 2 (Bab 73) "Diagnosa Yang Salah"
222
Season 2 (Bab 74) "Dendam Kesumat Zian"
223
Season 2 (Bab 75) "Pria Menyebalkan"
224
Season 2 (Bab 76) "Kesal Setengah Hidup"
225
Season 2 (Bab 77) "Penakut"
226
Season 2 (Bab 78) "Yunani,"
227
Season 2 (Bab79) "Keinginan Luna"
228
Season 2 (Bab 80) "Tuhan Lebih Tau"
229
Season 2 (Bab 81) "Tuhan Yang Menentukan"
230
Season 2 (Bab 82) "Positif Hamil"
231
Season 2 (Bab 83) "Ngidam Yang Merepotkan"
232
Season 2(Bab 84) "Berjanjilah"
233
Season 2 (Bab 85) "Saling Melengkapi"
234
Season 2 (Bab 86) "Sangat Mencintaimu"
235
Season 2 (Bab 87) "Keresahan Hati Luna"
236
Season 2 (Bab 88) "Kebiasaan Buruk Luna"
237
Season 2 (Bab 89) "Permainan Zian"
238
Season 2 (Bab 90) "ATM Berjalan"
239
Season 2 (Bab 91) "Keguguran Dan Koma"
240
Season 2 (Bab 92) "Akhirnya Kau Bangun Juga"
241
Season 2 (Bab 93) "Hot Kiss"
242
Season 2 Bab 94 (Pasangan Gila)
243
Season 2 (Bab 95) "Pasangan Gila Part 2"
244
Season 2 (Bab 96) "Takdir Yang Aku Inginkan"
245
Season 2 (Bab 97) Bunga Dan Kado Untuk Cherly
246
Season 2(Bab 98) "Sangat Beruntung"
247
Season 2 (Bab 99) "Merindukan Papa"
248
Season 2 (Bab 100) "Berbelanja"
249
Season 2 (Bab 101) "Nasib Sial Reno"
250
Season 2 (Bab 102) "Pulau Jeju"
251
Season 2 (Bab 103) "Mimpi Buruk Derby Qin"
252
Season 2 (Bab104) "Cemas Dan Gelisah"
253
Season 2 (Bab 105) "Benar-Benar Tumbang"
254
Season 2 (Bab 106) "Akhirnya Hamil"
255
Season 2 (Bab 107) Hormon Ibu Hamil
256
Season 2 (Bab 108) Mimpi Terindah dari Tuhan
257
Season 2 (Bab 109)
258
Season 2 (Bab 110) Kematian Dean
259
Season 2 (Bab 111) Akhir Yang Bahagia
260
New Novel
261
NEW NOVEL
262
New Novel
263
New Novel
264
Pengumuman New Novel
265
Bantu Ramein Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!