BAB 2 "Sebuah Liontin"

Viona tiba di rumah sakit tempatnya bekerja dan kedatangannya langsung di sambut oleh seorang perempuan yang satu profesi dengannya. Perempuan itu menghampiri Viona dengan langkah sedikit tergesah dan nafas naik-turun.

"Bagus kau datang tepat waktu, kita harus segera ke ruang UGD. Telah terjadi kecelakaan dan keadaan pasien sangat kritis." Ucap wanita itu panik.

"Apa?"

Tanpa mengulur banyak waktu, kedua dokter cantik itu pun berjalan beriringan menuju ruang UGD. Derap langkah kaki mereka yang bergerak seirama menggema di lorong panjang yang menjadi akses utama menuju ruang UGD. Viona membuka pintu dengan tidak sabaran dan menghampiri Sunny yang mencoba memberikan pertolongan pertama.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Viona sambil memeriksa keadaan pasien.

"Kritis, ada sesuatu yang menyangkut di jantungnya dan tekanan darahnya semakin menurun." ujar Sunny memberikan penjelasan.

"Suster Mia, tolong ambil sempel darahnya." Pinta Viona pada wanita yang berdiri di belakangnya. Perempuan itu kemudian mengabil sebuah suntikan untuk mengambil sempel darah pasient itu

"Dokter Lee, Cepat cek golongan darahnya."

"Baik, Dokter."

"Detak jantungnya semakin menurun, dan tekanan darahnya semakin rendah." ujar Kirana.

"Tidak ada waktu lagi, kita harus segera melakukan operasi darurat untuk mengambil benda yang tersangkut di sekitar jantungnya." Tegas Viona pada Kirana dan Sunny, mereka mengangguk. "Suster Diva, siapkan ruang operasinya." Pinta Viona pada salah satu suster yang membantunya.

"Baik, Dokter."

Ruang operasi telah di seterilkan. Viona yang bertanggung jawab di bagian anestesi segera memberikan kode pada kedua rekan satu timnya. Setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian operasi dan mencuci tangannya dengan cairan antiseptik kemudian mereka memakai sarung tangan khusus.

Tanpa membuang lebih banyak waktu lagi.

Viona, Kirana dan Sunny segera membawa pasien menuju ruang operasi. Mereka harus bertindak cepat sebelum nyawa wanita itu melayang, semua orang yang berada di ruangan itu terlihat sibuk. Dan mereka tengah bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa pasiennya sebelum terlambat.

"Siapkan kelengkapannya. Kita segera mulai operasinya."

"Tekanan darah 80, denyut nadi 50 dan tingkat matanya 60. Tekanan darahnya sangat rendah begitu juga dengan detak jantungnya yang tidak teratur." Viona mengangguk.

"Dokter, tekanan darah pasien semakin menurun. Pendarahan parah dan saturasi oksigenya rendah." ujar Mia sedikit panik.

"Cepat ambilkan kantong darah yang sesuai dengan golongan darahnya." Seru Sunny tegas.

Viona, Sunny dan Kirana saling memandang sejenak kemudian mengangguk. Kirana mulai mengolesi cairan antiseptic disekitar dada kiri pasien. Viona mengulurkan tangannya. "Pisau bedah." salah satu asistennya memberikan pisau yang Viona minta. Dengan wajah serius, Viona mulai membelah dada pasien dan memulai operasinya.

"Dokter, tekanan darah menurun lagi."

"Siapkan kantong darah sebanyak yang di butuhkan, hilangkan adhesinnya dan hentikan pendarahannya." Semua orang dalam ruangan itu mengangguk. Viona, Kirana dan Sunny menghilangkan adhesinya.

"Dokter Kirana, percepat tekanan darahnya. Dokter Sunny ambil bung RBC (sel darah merah)" perintah Viona pada Kirana dan Sunny.

Seperkian jam berlalu. Operasi pun selesai, Viona dan timnya keluar dari ruang operasi dengan wajah berseri karna operasi hari ini berjalan lancar. Viona melepas maskernya seraya menghampiri keluarga pasien.

"Dokter. Bagaimana keadaan istri saya?" tanya seorang pria khawatir.

"Tidak perlu cemas, Tuan. Istri anda baik-baik saja." balas Viona tersenyum.

"Boleh saya menemuinya??"

"Tentu, setelah di pindahkan keruang inap."

Kelegaan terlihat jelas di raut wajah ketiga dokter cantik itu. Untuk yang kesekian kalinya, mereka berhasil menyelamatkan nyawa pasien melalui tangan ajaibnya.

Dan dari kejauhan, mereka bertiga melihat seorang dokter cantik yang tengah meliukkan tubuhnya sambil mengulum senyum lebar.

Ketiga dokter cantik itu ikut tersenyum juga melihat kedatangan seniornya. "Kerja bagus girl, rumah sakit ini sangat beruntung memiliki dokter-dokter muda berbakat seperti kalian." pujinya penuh rasa bangga.

Viona terkekeh. "Kau terlalu memuji, Senior. Di bandingkan dirimu, kami belum ada apa-apanya. Karna kaulah Dokter terhebat dan terbaik di rumah sakit ini."

"Berhentilan memujiku, Viona Angella. Kau membuatku besar kepala."

"Senior, aku dengar adik bungsumu menghilang. Apa dia sudah berhasil ditemukan?" tanya Sunny penasaran.

Raut wajah Senna berubah sendu mendengar pertanyaan Sunny, dokter berdarah China - Korea itu menggeleng. "Belum, sampai sekarang dia masih belum ada kabarnya." Ujarnya sedih.

Viona menepuk bahu Senna. "Yang sabar, Senior. Berdoa saja semoga dia baik-baik saja."

"Terimakasih untuk perhatiannya." Senna ikut tersenyum melihat senyum tulus Viona.

"Senior, kami duluan." pamit Kirana mewakili kedua sahabatnya. Senna mengangguk.

-

Kebosanan mulai melanda Nathan, diam sendiri di rumah tanpa bisa melakukan apa-apa membuat dia merasa bosan. Pria itu bangkit dari posisi berbaringnya lalu berjalan keluar kamar tamu yang dia tempati sejak semalam.

Nathan memperhatikan sekeliling, rumah itu begitu bersih dan rapi. Sepertinya sang empunya rumah merawatnya dengan sangat baik. Rumah itu cukup besar, terlalu besar malah untuk di tinggali gadis seorang diri.

Nathan berjalan mengelilingi rumah itu untuk sekedar melihat-lihat saja, entah kenapa ia merasa begitu nyaman dan tenang berada di rumah itu. Kemudian Nathan berjalan ke arah taman belakang, dia menemukan sebuah taman yang di tumbuhi bunga mawar berbagai jenis dan warna serta pohon sakura yang tumbuh di tengah-tengah taman.

Ada air mancur juga rumah kaca dengan berbagai tanaman hias yang cantik, didalam rumah kaca itu ada sebuah meja dan dua buah kursi yang di tata berhadapan.

Nathan berjalan menuju rumah kaca itu dan berlama-lama di sana. Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, sepertinya baru satu detik yang lalu ia berada di sana. Tapi langit sudah terlihat gelap, baru saja Nathan beranjak dan hendak meninggalkan taman. Namun kedatangan Viona menghentikan langkahnya.

"Rupanya kau disini, pantas aku tidak menemukanmu di dalam." Ucap Viona setelah berada di depan Nathan.

"Kau baru pulang?" Viona mengangguk. Nathan memperhatikan jas putih yang menjadi luaran blus brokatnya. Dan Nathan baru menyadari jika gadis penolongnya adalah seorang dokter. Pantas saja jika ia begitu ahli merawat luka-lukanya sampai mengeluarkan peluru yang bersarang di perutnya.

"Aku membawakan makan malam untukmu, ayo kita makan sama-sama."

Makan malam mereka lewati dengan tenang, setelah makan malam Nathan langsung kembali kekamarnya. Nathan mengangkat naik singlet putih yang menjadi dalaman kemejanya dan pandangannya tertuju pada perban dengan bercak darah di atasnya. Pria itu meringis saat membuka lilitan perban yang melilit perutnya, sesekali menggeram karna perban yang sedikit menempel pada lukanya.

"Seharusnya kau meminta bantuanku jika ingin membuka perbannya." Sepasang tangan meraih simpul perban yang masih meliliti perut Nathan, sontak saja Nathan mengangkat wajahnya dan mendapati wajah ayu Viona berada tepat di depan matanya.

Viona juga melakukan hal yang sama, hingga mata mereka saling bersiborok. Viona yang sedikit gugup langsung menjauhkan wajahnya dari Nathan. "A..aku akan menggantinya dengan perban yang baru." Ucapnya gugup.

Nathan tak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari sosok cantik di depannya. Mengamati setiap lekuk wajahnya mulai dari mata, hidung dan terakhir bibir. Viona memang sangat cantik dan penuh kelembutan, tidak ada polesan make up berlebihan pada wajahnya selain lipgloss pink lembut. Kecantikannya begitu natural, sangat berbeda dengan kebanyakan perempuan yang pernah ia kenal dan temui selama ini.

Setelah hampir dua puluh menit, pekerjaan Viona pun selesai. Perban yang menutup semua luka-luka di tubuh Nathan telah di ganti, termasuk perban yang membalut tulang pipi dan melilit keningnya. "Kau bisa memakai kembali pakaianmu, Tuan Nathan." Ucap Viona seraya beranjak dari hadapan Nathan. Pria itu mengambil singlet putihnya dan memakainya "Istirahatlah, Tuan. Aku permisi dulu,"

"Tunggu." Nathan bangkit dari duduknya dan menghampiri Viona.

Jantung Viona seakan melompat dari tempatnya saat Nathan berjalan mendekatinya.

Aroma maskulin tubuh pria itu seketika berkaur di dalam indera penciumannya, sedangkan Nathan langsung menutup kedua matanya saat mencium aroma bunga sakura yang menguar dari tubuh Viona.

Nathan segera tersadar. Lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh liontin yang menggantung pada leher jenjang Viona, menatap kalung putih berliontin kelopak bunga itu dengan dahi menyernyit. Nathan mentenali liontin itu. "Kalung yang sangat indah," ucap Nathan menyentuh liontin tersebut.

"Hanya liontin biasa." Kata Viona tersenyum. Nathan tidak merespon dan hanya memberikan tatapan datarnya, bahkan sampai sosok Viona menghilang di balik pintu. Nathan mengulum senyum setipis kertas.

"Sungguh , sebuah kebetulan yang manis."

-

Tiga hari telah berlalu , tapi Henry masih belum juga mendapatkan sedikit pun kabar tentang keberadaan Nathan saat ini. Bagaimana keadaannya, apakah dia masih hidup atau mungkin sudah meninggal? Masih belum ada yang tau, karna pencarian yang dilakukan oleh orang-orangnya tetap nihil.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Namun Henry masih saja terjaga, sudah tiga hari ini pria berdarah China itu tidak bisa makan dengan enak dan tidur dengan nyenyak. "Kau belum tidur?"

Perhatian Henry sedikit teralihkan karna teguran seseorang. Laki-laki itu menoleh dan mendapati Jia berjalan menghampirinya

"Nunna?"

"Jangan menyiksa dirimu sendiri seperti ini, tidurlah. Kau terlihat lelah."

"Bagaimana aku bisa tidur, sementara keberadaan Nathan saja sampai detik ini belum diketahui. Aku sangat mencemaskannya, bagaimana jika para bajingan itu membunuhnya? Aku tau dia bukanlah orang yang lemah. Tapi tetap saja jika dia sendiri pasti akan sangat kwalahan menghadapi anak buah si brengsat itu yang jumlahnya puluhan."

"Aku yakin jika adikku baik-baik saja, jika memang dia sudah ikut terbunuh dalam insiden itu. Pasti mayatnya bisa kita temukan. Kau ingat apa yang dikatakan oleh salah satu saksi yang melihat langsung peristiwa itu?

Dia mengatakan jika melihat ada satu orang berhasil selamat dan Nunna yakin jika orang itu adalah Nathan. Berfikirlah positif, dia pasti akan kembali, dan Nathan tidak mungkin bisa mati semudah itu sebelum berhasil membalaskan dendam keluarga kita pada keluarga Ardinata." tutur Senna panjang lebar "Segeralah tidur, Nunna keluar dulu."

Selepas kepergian Senna, hanya kekosongan yang ada dalam ruangan itu. Henry kembali pada rutinitasnya, yakni memandang bintang. Hal yang selalu dia lakukan jika sedang merindukan kedua orang tuanya.

.

.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Ezhi Alfarizy

Ezhi Alfarizy

nyimAk

2022-09-16

0

Theresia Anita

Theresia Anita

jangan bilang viona itu salah satu keluarga yg bermasalah sama keluarga nathan
musuh, dendam yg harus dibalas
duhhh

2021-07-16

3

🌼 Pisces Boy's 🦋

🌼 Pisces Boy's 🦋

ada kisah apa dibalik liontin 🤔

2021-07-01

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 "Pria Misterius"
2 BAB 2 "Sebuah Liontin"
3 BAB 3 "Kepulangan Nathan"
4 BAB 4 "Pertemuan Kedua"
5 BAB 5 Dijodohkan"
6 BAB 6 "Pertemuan Di Kapar Pesiar"
7 BAB 7 "Mencari Arti Cinta"
8 BAB 8 "Penumpang Gelap"
9 BAB 9 "Masa Lalu Senna"
10 BAB 10 "Wanita Yang Menarik"
11 BAB 11 "Taruhan"
12 BAB 12 "Ingin Hidup Bersamamu"
13 BAB 13 "Pilihan Hatinya"
14 BAB 14 "Akan Merebutmu Darinya"
15 BAB 15 "Ingin Seperti Kisah Moulin Rouge"
16 BAB 16 "Kekasih Gelap"
17 BAB 17 "Cemburu"
18 BAB 18 "Aku Menginginkanmu"
19 BAB 19 "Mahkota Paling Berharga"
20 BAB 20 "Cemburu Menguras Hati"
21 BAB 21 "Manusia Atau Iblis??"
22 Visual dan Karakter
23 BAB 22 "Aksi Nathan dan Bima"
24 BAB 23 "Tidak Tahan Lagi"
25 BAB 24 "Sah Menjadi Suami-Istri"
26 BAB 25 "Malaikat Tak Bersayap"
27 BAB 26 "Semua Hanya Milikmu"
28 BAB 27 "Bocah Setan"
29 BAB 28 "Kau Sangat Layak"
30 BAB 29 "Dendam Pada Orang Yang Sama"
31 BAB 30 "Tiga Anak Setan"
32 BAB 31 "Rasanya Kok Aneh Begini!!"
33 BAB 32
34 BAB 33 "Hari Buruk Leo"
35 BAB 34 "Karna Aku Istrimu"
36 BAB 35 "Ketakutan Viona"
37 BAB 36 "Akhirnya "
38 BAB 37 "Janda 4 Anak"
39 BAB 38 "Black Rose"
40 BAB 39 "Jati Diri Viona"
41 BAB 40 "Ide Gila Rio"
42 BAB 41 "Sakura Di Musim Dingin"
43 BAB 42 "Aksi Bima dan Kai"
44 BAB 43 "Mati Berdiri"
45 BAB 44 "Peringatan Untuk Albert"
46 BAB 45 "Mantra Cinta"
47 BAB46 "Telat Dua Minggu"
48 BAB 47 "Kebahagiaan Yang Singkat (Keguguran)"
49 BAB 48 "Hancur Dan Terpuruk"
50 BAB 49 "Takut Ditinggalkan"
51 BAB 50 "Depresi"
52 BAB 51 "Terimakasih Telah Kembali"
53 BAB 52 "Trio Kembali Beraksi"
54 BAB 53 "Iblis Berwajah Malaikat"
55 BAB 54 "Peringatan Kecil Untuk Derry"
56 BAB 55 "Marga Asli Viona"
57 BAB 56
58 BAB 57 "Kegaduhan Tiga Curut"
59 BAB 58 "Kematian Derry dan Leo"
60 BAB 59 "Bukan Barang Yang Harus dibagi-bagi"
61 BAB 60 "Rahasia Yang Terungkap"
62 BAB 61 "Tamu Tak Diundang"
63 BAB 62 "Kejutan Kecil Untuk Nathan"
64 BAB 63
65 BAB 64 "Merajuk"
66 BAB 65 "Kembali Bekerja"
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68 "Terpukau"
70 BAB 69 "Mengenang Masa Lalu"
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72 "Ibu dan Anak Tiri"
74 BAB 73 "Aksi Brutal Viona"
75 BAB 74 "Kepulangan Hans William"
76 BAB 75 "Pembunuhan Brutal Di Rumah Sakit"
77 BAB 76 "Orang-Orang Berhati Malaikat"
78 BAB 77 "Kelegaan Hati Viona"
79 BAB 78 "Kebrutalan Nathan"
80 BAB 79 "Segalanya Bagiku"
81 BAB 80 "Kecurigaan Viona"
82 "Visual Dan Karakter Part 2"
83 BAB 81 "Sosok Yang Luar Biasa"
84 BAB 82 "Aksi Kedua Nathan"
85 BAB 83 "Penyesalan Cherly"
86 BAB 84 "Santapan Nyamuk Dan Lebah"
87 BAB 85 "Keresahan Hati Nathan"
88 BAB 86 "Pembunuhan Viona"
89 BAB 87 "Tanpa Salam Perpisahan"
90 BAB 88 "Club Malam"
91 BAB 89 "Bak Pinang Dibelah Dua"
92 BAB 90 "Terror Untuk Shion"
93 BAB 91 "Kebenaran Yang Terungkap"
94 BAB 92 "Orang Baik"
95 BAB 93 "Rencana Licik Viona"
96 BAB 94 "Cinta Luar Biasa"
97 BAB 95 "Gareng"
98 BAB 96 "Kematian Bram Wiranata"
99 BAB 97 "Mata Viona Bermasalah"
100 BAB 98 "Donor Mata"
101 BAB 99 "Nasib Buruk Dora"
102 BAB 100 "Jaran Goyang"
103 BAB 101 "Pantai"
104 BAB 102 "Hantu Di Sungai Han"
105 BAB 103 "Canola dan Musim Semi"
106 BAB 104 "TUYUL!!"
107 BAB 105 "Menyerah"
108 BAB 106 "Hujan"
109 BAB 107 "Wanita Tak Tau Malu"
110 BAB 108 "Iblis Dalam Bentuk Dewi"
111 BAB 109 "Hidup Shion Hancur"
112 BAB 110 "Jangan Hari Ini Tuhan"
113 BAB 111 "Tanpa Duka dan Air Mata"
114 BAB 112 "Aku...Hamil"
115 BAB 113 "Kembar"
116 BAB 114 "Terbukanya Sebuah Tabir"
117 BAB 115 "Kami Ada Dipihakmu"
118 BAB 116 "Ketakutan Senna"
119 BAB 117 "Bertemu Dalam Mimpi"
120 BAB 118 "Semakin Menggila"
121 BAB 119 "Tao Apes"
122 BAB 120 "Pria Dengan Satu Wanita"
123 BAB 121 "Penghianatan Sam"
124 BAB 122 "Topeng"
125 BAB 123 "Sangat Beruntung"
126 BAB 124 "Kolor Pink Rio"
127 BAB 125 "Penghianatan Tiffany"
128 BAB 126 "Kemunculan Kevin Xiao,"
129 BAB 127 "Istri Yang Hebat"
130 BAB 128 "Tutup Buku Lama Buka Lembaran Baru"
131 BAB 129 "Keterkejutan Bima"
132 BAB 130 "Selamat Datang Anakku"
133 BAB 131 "Visual Si Kembar"
134 BAB 132 "Kebahagiaan Yang Sempurna"
135 BAB 133 "Rahasia Yang Terungkap"
136 BAB 134 "Wanita Murahan"
137 BAB 135 "Trio Yang Menggelikan"
138 BAB 136 "Diikuti"
139 BAB 137 "Mahluk Dua Alam 'Banci'"
140 BAB 138 "Pertemuan Viona dan Luna"
141 BAB 139 "Hari Buruk Trio Kadal"
142 BAB 140 "Moment Senja"
143 BAB 141 "Undangan Pria Misterius"
144 BAB 142 "Aksi Viona dan Luna"
145 BAB 143 "Nathan Versi Mini"
146 BAB 144 "Hukuman Viona"
147 BAB 145 "Akhir Hidup Doris"
148 BAB 146 "Akhir Yang Bahagia"
149 Season 2 (Bab 1) "Gadis Yang Menarik"
150 Season 2 (Bab 2) "Berita Duka"
151 Season 2 (Bab 3) "Kaca Mata & Beruang Kutub"
152 Season 2 (Bab 4) "Gadis Barbar"
153 Season 2 (Bab 5) "Balap Liar"
154 Season 2 (Bab 6) "Jurus Ajaib Trio Kadal"
155 Season 2 (Bab 7) "Aneh Bin Ajaib"
156 Season 2 (Bab 8) "Mantra Ajaib"
157 Season 2 (Bab 9) "Tipu Muslihat Miranda"
158 Season 2 (Bab 10) "Luna Diculik"
159 Season 2 (Bab 11) "Brandalan Tampan"
160 Season 2 (Bab 12) "Putri Kandung Kalina"
161 Season 2 (Bab 13) "Hasutan Miranda Dan Kematian Tuan Leonil"
162 Season 2 (Bab 14) "Air Mata dan Kepedihan Hati Luna"
163 Season 2 (Bab 15) "Kecurigaan Zian dan Nathan"
164 Season 2 (Bab 16) "Permainan Trio Kadal"
165 Season 2 (Bab 17) "Hanya Sebatas Teman"
166 Season 2 (Bab 18) "Upaya penyelamatan Luna Part 1"
167 Season 2 (Bab 19) "Upaya Penyelamatan Luna Part 2"
168 Season 2 (Bab 20) "Imaginasi Liar Luna"
169 Season 2 (Bab 21) "Bukan Wanita Murahan"
170 Season 2 (Bab 22) "Penyesalan Dean Dan Amarah Luna"
171 Season 2 (Bab 23) "Janji Zian"
172 Season 2 (Bab 24) "Luna Putri Kandung Kalina"
173 Season 2 (Bab 25) "Gelisah, Galau, Merana"
174 Season 2 (Bab 26) "Rasa Penasaran Luna"
175 Season 2 (Bab 27) "Keputusan Zian"
176 Season 2 (Bab 28) "Seperti Benalu"
177 Season 2 (Bab 29) "Kau Membuatku Gila"
178 Season 2 (Bab 30) "Nyaman Dengan Hubungan Tanpa Status"
179 Sason 2 (Bab 31) "Nyonya Dahlia Berulah"
180 Season 2 (Bab 32) "Kecelakaan"
181 Season 2 (Bab 33) "Keputusan Besar Luna"
182 Season 2 (Bab 34) "Ingin Mengingat Kembali"
183 Season 2 (Bab 35) "Jauh Lebih Istimewa"
184 Season 2 (Bab 36) "Kenangan Buruk Luna"
185 Season 2 (Bab 37) "Doa Yang Konyol"
186 Season 2 (Bab 38) "Semua Gara-Gara Panci"
187 Season 2 (Bab 39) "Hujan Yang Menyebalkan"
188 Season 2 (Bab 40) "Musibah Membawa Berkah"
189 Season 2 (Bab 41) "Pertemuan Yang Mengharukan"
190 Season 2 (Bab 42) "Rencana Shea Untuk Amanda"
191 Season 2 (Bab 43) "Menikahlah Denganku"
192 Season 2 (Bab 44) "Telah Sah Menjadi Suami-Istri"
193 Season 2 (Bab 45) "Mantan Istri Zian"
194 Season 2 (Bab 46) "Malam Panjang Luna-Zian"
195 Season 2 (Bab 47) "Ambisi Lee Soojin"
196 Season 2 (Bab 48) "Black Lady"
197 Season 2 (Bab 49" "Soojin Dalam Masalah Besar"
198 Season 2 (Bab 50) "Kematian Shea"
199 Season 2 (Bab 51) "Kematian Dahlia Yang Tragis"
200 Season 2 (Bab 52) "Berlin"
201 Season 2 (Bab 53) "Tidak Berguna.
202 Season 2 (Bab 54) "Mungkinkah Aku Mandul?"
203 Season 2 (Bab 55) "Luna Tertembak"
204 Season 2 (Bab 56) "Aku Mohon Bertahanlah"
205 Season 2 (Bab 57) "Malam Yang Panjang"
206 Season 2 (Bab 58) "Takut Jarum Suntik"
207 Season 2 (Bab 59) "Di bawah Langit Bertabur Bintang"
208 Season 2 (Bab 60) "Penyerangan Di Restoran"
209 Season 2 (Bab 61) "Kisah Kelam Zian"
210 Season 2 (Bab 62) "Gagalnya Rencana Soojin"
211 Season 2 (Bab 63) "Merindukan Papa"
212 Season 2 (Bab 64) "Nyaris Diculik"
213 Season 2 (Bab 65) "Penculik Bodoh"
214 Season 2 (Bab 66) "Kembang Api Untuk Luna"
215 Season 2 (Bab 67) "Cemburu"
216 Season 2 (Bab 68) "Aku Cemburu"
217 Season 2 (Bab 69) "Penolakan Luna"
218 Season 2 (Bab 70) "Hot & Cool,"
219 Season 2 (Bab 71) "Kanker Rahim"
220 Season 2 (Bab 72) "Ceraikan Aku"
221 Season 2 (Bab 73) "Diagnosa Yang Salah"
222 Season 2 (Bab 74) "Dendam Kesumat Zian"
223 Season 2 (Bab 75) "Pria Menyebalkan"
224 Season 2 (Bab 76) "Kesal Setengah Hidup"
225 Season 2 (Bab 77) "Penakut"
226 Season 2 (Bab 78) "Yunani,"
227 Season 2 (Bab79) "Keinginan Luna"
228 Season 2 (Bab 80) "Tuhan Lebih Tau"
229 Season 2 (Bab 81) "Tuhan Yang Menentukan"
230 Season 2 (Bab 82) "Positif Hamil"
231 Season 2 (Bab 83) "Ngidam Yang Merepotkan"
232 Season 2(Bab 84) "Berjanjilah"
233 Season 2 (Bab 85) "Saling Melengkapi"
234 Season 2 (Bab 86) "Sangat Mencintaimu"
235 Season 2 (Bab 87) "Keresahan Hati Luna"
236 Season 2 (Bab 88) "Kebiasaan Buruk Luna"
237 Season 2 (Bab 89) "Permainan Zian"
238 Season 2 (Bab 90) "ATM Berjalan"
239 Season 2 (Bab 91) "Keguguran Dan Koma"
240 Season 2 (Bab 92) "Akhirnya Kau Bangun Juga"
241 Season 2 (Bab 93) "Hot Kiss"
242 Season 2 Bab 94 (Pasangan Gila)
243 Season 2 (Bab 95) "Pasangan Gila Part 2"
244 Season 2 (Bab 96) "Takdir Yang Aku Inginkan"
245 Season 2 (Bab 97) Bunga Dan Kado Untuk Cherly
246 Season 2(Bab 98) "Sangat Beruntung"
247 Season 2 (Bab 99) "Merindukan Papa"
248 Season 2 (Bab 100) "Berbelanja"
249 Season 2 (Bab 101) "Nasib Sial Reno"
250 Season 2 (Bab 102) "Pulau Jeju"
251 Season 2 (Bab 103) "Mimpi Buruk Derby Qin"
252 Season 2 (Bab104) "Cemas Dan Gelisah"
253 Season 2 (Bab 105) "Benar-Benar Tumbang"
254 Season 2 (Bab 106) "Akhirnya Hamil"
255 Season 2 (Bab 107) Hormon Ibu Hamil
256 Season 2 (Bab 108) Mimpi Terindah dari Tuhan
257 Season 2 (Bab 109)
258 Season 2 (Bab 110) Kematian Dean
259 Season 2 (Bab 111) Akhir Yang Bahagia
260 New Novel
261 NEW NOVEL
262 New Novel
263 New Novel
264 Pengumuman New Novel
265 Bantu Ramein Ya
Episodes

Updated 265 Episodes

1
BAB 1 "Pria Misterius"
2
BAB 2 "Sebuah Liontin"
3
BAB 3 "Kepulangan Nathan"
4
BAB 4 "Pertemuan Kedua"
5
BAB 5 Dijodohkan"
6
BAB 6 "Pertemuan Di Kapar Pesiar"
7
BAB 7 "Mencari Arti Cinta"
8
BAB 8 "Penumpang Gelap"
9
BAB 9 "Masa Lalu Senna"
10
BAB 10 "Wanita Yang Menarik"
11
BAB 11 "Taruhan"
12
BAB 12 "Ingin Hidup Bersamamu"
13
BAB 13 "Pilihan Hatinya"
14
BAB 14 "Akan Merebutmu Darinya"
15
BAB 15 "Ingin Seperti Kisah Moulin Rouge"
16
BAB 16 "Kekasih Gelap"
17
BAB 17 "Cemburu"
18
BAB 18 "Aku Menginginkanmu"
19
BAB 19 "Mahkota Paling Berharga"
20
BAB 20 "Cemburu Menguras Hati"
21
BAB 21 "Manusia Atau Iblis??"
22
Visual dan Karakter
23
BAB 22 "Aksi Nathan dan Bima"
24
BAB 23 "Tidak Tahan Lagi"
25
BAB 24 "Sah Menjadi Suami-Istri"
26
BAB 25 "Malaikat Tak Bersayap"
27
BAB 26 "Semua Hanya Milikmu"
28
BAB 27 "Bocah Setan"
29
BAB 28 "Kau Sangat Layak"
30
BAB 29 "Dendam Pada Orang Yang Sama"
31
BAB 30 "Tiga Anak Setan"
32
BAB 31 "Rasanya Kok Aneh Begini!!"
33
BAB 32
34
BAB 33 "Hari Buruk Leo"
35
BAB 34 "Karna Aku Istrimu"
36
BAB 35 "Ketakutan Viona"
37
BAB 36 "Akhirnya "
38
BAB 37 "Janda 4 Anak"
39
BAB 38 "Black Rose"
40
BAB 39 "Jati Diri Viona"
41
BAB 40 "Ide Gila Rio"
42
BAB 41 "Sakura Di Musim Dingin"
43
BAB 42 "Aksi Bima dan Kai"
44
BAB 43 "Mati Berdiri"
45
BAB 44 "Peringatan Untuk Albert"
46
BAB 45 "Mantra Cinta"
47
BAB46 "Telat Dua Minggu"
48
BAB 47 "Kebahagiaan Yang Singkat (Keguguran)"
49
BAB 48 "Hancur Dan Terpuruk"
50
BAB 49 "Takut Ditinggalkan"
51
BAB 50 "Depresi"
52
BAB 51 "Terimakasih Telah Kembali"
53
BAB 52 "Trio Kembali Beraksi"
54
BAB 53 "Iblis Berwajah Malaikat"
55
BAB 54 "Peringatan Kecil Untuk Derry"
56
BAB 55 "Marga Asli Viona"
57
BAB 56
58
BAB 57 "Kegaduhan Tiga Curut"
59
BAB 58 "Kematian Derry dan Leo"
60
BAB 59 "Bukan Barang Yang Harus dibagi-bagi"
61
BAB 60 "Rahasia Yang Terungkap"
62
BAB 61 "Tamu Tak Diundang"
63
BAB 62 "Kejutan Kecil Untuk Nathan"
64
BAB 63
65
BAB 64 "Merajuk"
66
BAB 65 "Kembali Bekerja"
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68 "Terpukau"
70
BAB 69 "Mengenang Masa Lalu"
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72 "Ibu dan Anak Tiri"
74
BAB 73 "Aksi Brutal Viona"
75
BAB 74 "Kepulangan Hans William"
76
BAB 75 "Pembunuhan Brutal Di Rumah Sakit"
77
BAB 76 "Orang-Orang Berhati Malaikat"
78
BAB 77 "Kelegaan Hati Viona"
79
BAB 78 "Kebrutalan Nathan"
80
BAB 79 "Segalanya Bagiku"
81
BAB 80 "Kecurigaan Viona"
82
"Visual Dan Karakter Part 2"
83
BAB 81 "Sosok Yang Luar Biasa"
84
BAB 82 "Aksi Kedua Nathan"
85
BAB 83 "Penyesalan Cherly"
86
BAB 84 "Santapan Nyamuk Dan Lebah"
87
BAB 85 "Keresahan Hati Nathan"
88
BAB 86 "Pembunuhan Viona"
89
BAB 87 "Tanpa Salam Perpisahan"
90
BAB 88 "Club Malam"
91
BAB 89 "Bak Pinang Dibelah Dua"
92
BAB 90 "Terror Untuk Shion"
93
BAB 91 "Kebenaran Yang Terungkap"
94
BAB 92 "Orang Baik"
95
BAB 93 "Rencana Licik Viona"
96
BAB 94 "Cinta Luar Biasa"
97
BAB 95 "Gareng"
98
BAB 96 "Kematian Bram Wiranata"
99
BAB 97 "Mata Viona Bermasalah"
100
BAB 98 "Donor Mata"
101
BAB 99 "Nasib Buruk Dora"
102
BAB 100 "Jaran Goyang"
103
BAB 101 "Pantai"
104
BAB 102 "Hantu Di Sungai Han"
105
BAB 103 "Canola dan Musim Semi"
106
BAB 104 "TUYUL!!"
107
BAB 105 "Menyerah"
108
BAB 106 "Hujan"
109
BAB 107 "Wanita Tak Tau Malu"
110
BAB 108 "Iblis Dalam Bentuk Dewi"
111
BAB 109 "Hidup Shion Hancur"
112
BAB 110 "Jangan Hari Ini Tuhan"
113
BAB 111 "Tanpa Duka dan Air Mata"
114
BAB 112 "Aku...Hamil"
115
BAB 113 "Kembar"
116
BAB 114 "Terbukanya Sebuah Tabir"
117
BAB 115 "Kami Ada Dipihakmu"
118
BAB 116 "Ketakutan Senna"
119
BAB 117 "Bertemu Dalam Mimpi"
120
BAB 118 "Semakin Menggila"
121
BAB 119 "Tao Apes"
122
BAB 120 "Pria Dengan Satu Wanita"
123
BAB 121 "Penghianatan Sam"
124
BAB 122 "Topeng"
125
BAB 123 "Sangat Beruntung"
126
BAB 124 "Kolor Pink Rio"
127
BAB 125 "Penghianatan Tiffany"
128
BAB 126 "Kemunculan Kevin Xiao,"
129
BAB 127 "Istri Yang Hebat"
130
BAB 128 "Tutup Buku Lama Buka Lembaran Baru"
131
BAB 129 "Keterkejutan Bima"
132
BAB 130 "Selamat Datang Anakku"
133
BAB 131 "Visual Si Kembar"
134
BAB 132 "Kebahagiaan Yang Sempurna"
135
BAB 133 "Rahasia Yang Terungkap"
136
BAB 134 "Wanita Murahan"
137
BAB 135 "Trio Yang Menggelikan"
138
BAB 136 "Diikuti"
139
BAB 137 "Mahluk Dua Alam 'Banci'"
140
BAB 138 "Pertemuan Viona dan Luna"
141
BAB 139 "Hari Buruk Trio Kadal"
142
BAB 140 "Moment Senja"
143
BAB 141 "Undangan Pria Misterius"
144
BAB 142 "Aksi Viona dan Luna"
145
BAB 143 "Nathan Versi Mini"
146
BAB 144 "Hukuman Viona"
147
BAB 145 "Akhir Hidup Doris"
148
BAB 146 "Akhir Yang Bahagia"
149
Season 2 (Bab 1) "Gadis Yang Menarik"
150
Season 2 (Bab 2) "Berita Duka"
151
Season 2 (Bab 3) "Kaca Mata & Beruang Kutub"
152
Season 2 (Bab 4) "Gadis Barbar"
153
Season 2 (Bab 5) "Balap Liar"
154
Season 2 (Bab 6) "Jurus Ajaib Trio Kadal"
155
Season 2 (Bab 7) "Aneh Bin Ajaib"
156
Season 2 (Bab 8) "Mantra Ajaib"
157
Season 2 (Bab 9) "Tipu Muslihat Miranda"
158
Season 2 (Bab 10) "Luna Diculik"
159
Season 2 (Bab 11) "Brandalan Tampan"
160
Season 2 (Bab 12) "Putri Kandung Kalina"
161
Season 2 (Bab 13) "Hasutan Miranda Dan Kematian Tuan Leonil"
162
Season 2 (Bab 14) "Air Mata dan Kepedihan Hati Luna"
163
Season 2 (Bab 15) "Kecurigaan Zian dan Nathan"
164
Season 2 (Bab 16) "Permainan Trio Kadal"
165
Season 2 (Bab 17) "Hanya Sebatas Teman"
166
Season 2 (Bab 18) "Upaya penyelamatan Luna Part 1"
167
Season 2 (Bab 19) "Upaya Penyelamatan Luna Part 2"
168
Season 2 (Bab 20) "Imaginasi Liar Luna"
169
Season 2 (Bab 21) "Bukan Wanita Murahan"
170
Season 2 (Bab 22) "Penyesalan Dean Dan Amarah Luna"
171
Season 2 (Bab 23) "Janji Zian"
172
Season 2 (Bab 24) "Luna Putri Kandung Kalina"
173
Season 2 (Bab 25) "Gelisah, Galau, Merana"
174
Season 2 (Bab 26) "Rasa Penasaran Luna"
175
Season 2 (Bab 27) "Keputusan Zian"
176
Season 2 (Bab 28) "Seperti Benalu"
177
Season 2 (Bab 29) "Kau Membuatku Gila"
178
Season 2 (Bab 30) "Nyaman Dengan Hubungan Tanpa Status"
179
Sason 2 (Bab 31) "Nyonya Dahlia Berulah"
180
Season 2 (Bab 32) "Kecelakaan"
181
Season 2 (Bab 33) "Keputusan Besar Luna"
182
Season 2 (Bab 34) "Ingin Mengingat Kembali"
183
Season 2 (Bab 35) "Jauh Lebih Istimewa"
184
Season 2 (Bab 36) "Kenangan Buruk Luna"
185
Season 2 (Bab 37) "Doa Yang Konyol"
186
Season 2 (Bab 38) "Semua Gara-Gara Panci"
187
Season 2 (Bab 39) "Hujan Yang Menyebalkan"
188
Season 2 (Bab 40) "Musibah Membawa Berkah"
189
Season 2 (Bab 41) "Pertemuan Yang Mengharukan"
190
Season 2 (Bab 42) "Rencana Shea Untuk Amanda"
191
Season 2 (Bab 43) "Menikahlah Denganku"
192
Season 2 (Bab 44) "Telah Sah Menjadi Suami-Istri"
193
Season 2 (Bab 45) "Mantan Istri Zian"
194
Season 2 (Bab 46) "Malam Panjang Luna-Zian"
195
Season 2 (Bab 47) "Ambisi Lee Soojin"
196
Season 2 (Bab 48) "Black Lady"
197
Season 2 (Bab 49" "Soojin Dalam Masalah Besar"
198
Season 2 (Bab 50) "Kematian Shea"
199
Season 2 (Bab 51) "Kematian Dahlia Yang Tragis"
200
Season 2 (Bab 52) "Berlin"
201
Season 2 (Bab 53) "Tidak Berguna.
202
Season 2 (Bab 54) "Mungkinkah Aku Mandul?"
203
Season 2 (Bab 55) "Luna Tertembak"
204
Season 2 (Bab 56) "Aku Mohon Bertahanlah"
205
Season 2 (Bab 57) "Malam Yang Panjang"
206
Season 2 (Bab 58) "Takut Jarum Suntik"
207
Season 2 (Bab 59) "Di bawah Langit Bertabur Bintang"
208
Season 2 (Bab 60) "Penyerangan Di Restoran"
209
Season 2 (Bab 61) "Kisah Kelam Zian"
210
Season 2 (Bab 62) "Gagalnya Rencana Soojin"
211
Season 2 (Bab 63) "Merindukan Papa"
212
Season 2 (Bab 64) "Nyaris Diculik"
213
Season 2 (Bab 65) "Penculik Bodoh"
214
Season 2 (Bab 66) "Kembang Api Untuk Luna"
215
Season 2 (Bab 67) "Cemburu"
216
Season 2 (Bab 68) "Aku Cemburu"
217
Season 2 (Bab 69) "Penolakan Luna"
218
Season 2 (Bab 70) "Hot & Cool,"
219
Season 2 (Bab 71) "Kanker Rahim"
220
Season 2 (Bab 72) "Ceraikan Aku"
221
Season 2 (Bab 73) "Diagnosa Yang Salah"
222
Season 2 (Bab 74) "Dendam Kesumat Zian"
223
Season 2 (Bab 75) "Pria Menyebalkan"
224
Season 2 (Bab 76) "Kesal Setengah Hidup"
225
Season 2 (Bab 77) "Penakut"
226
Season 2 (Bab 78) "Yunani,"
227
Season 2 (Bab79) "Keinginan Luna"
228
Season 2 (Bab 80) "Tuhan Lebih Tau"
229
Season 2 (Bab 81) "Tuhan Yang Menentukan"
230
Season 2 (Bab 82) "Positif Hamil"
231
Season 2 (Bab 83) "Ngidam Yang Merepotkan"
232
Season 2(Bab 84) "Berjanjilah"
233
Season 2 (Bab 85) "Saling Melengkapi"
234
Season 2 (Bab 86) "Sangat Mencintaimu"
235
Season 2 (Bab 87) "Keresahan Hati Luna"
236
Season 2 (Bab 88) "Kebiasaan Buruk Luna"
237
Season 2 (Bab 89) "Permainan Zian"
238
Season 2 (Bab 90) "ATM Berjalan"
239
Season 2 (Bab 91) "Keguguran Dan Koma"
240
Season 2 (Bab 92) "Akhirnya Kau Bangun Juga"
241
Season 2 (Bab 93) "Hot Kiss"
242
Season 2 Bab 94 (Pasangan Gila)
243
Season 2 (Bab 95) "Pasangan Gila Part 2"
244
Season 2 (Bab 96) "Takdir Yang Aku Inginkan"
245
Season 2 (Bab 97) Bunga Dan Kado Untuk Cherly
246
Season 2(Bab 98) "Sangat Beruntung"
247
Season 2 (Bab 99) "Merindukan Papa"
248
Season 2 (Bab 100) "Berbelanja"
249
Season 2 (Bab 101) "Nasib Sial Reno"
250
Season 2 (Bab 102) "Pulau Jeju"
251
Season 2 (Bab 103) "Mimpi Buruk Derby Qin"
252
Season 2 (Bab104) "Cemas Dan Gelisah"
253
Season 2 (Bab 105) "Benar-Benar Tumbang"
254
Season 2 (Bab 106) "Akhirnya Hamil"
255
Season 2 (Bab 107) Hormon Ibu Hamil
256
Season 2 (Bab 108) Mimpi Terindah dari Tuhan
257
Season 2 (Bab 109)
258
Season 2 (Bab 110) Kematian Dean
259
Season 2 (Bab 111) Akhir Yang Bahagia
260
New Novel
261
NEW NOVEL
262
New Novel
263
New Novel
264
Pengumuman New Novel
265
Bantu Ramein Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!