BAB 3 "Kepulangan Nathan"

Seorang pria dengan ketampanan di atas rata-rata sedang duduk termenung disebuah taman pribadi milik gadis penolongnya. Mata berlensa coklat itu menatap langit yang terlihat gelap tak berbintang.

Rasanya begitu sepi, karena gadis penolongnya belum pulang padahal waktu sudah menunjuk angka 11 malam. Rasa cemas memenuhi batin pria itu 'Nathan' karena Viona belum juga pulang.

Jledeerrr...

Petir tiba-tiba menyambar. Langit yang semula terlihat cerah perlahan diselimuti awan hitam. Sepertinya akan segera turun hujan. Menyadari hal itu, Nathan yang masih berada di taman belakang memutuskan untuk segera masuk kedalam. Ia tidak ingin sampai sakit karena air hujan.

Dan benar saja, tak berselang lama hujan benar-benar turun dengan lebatnya.

Nathan benar-benar tidak bisa merasa tenang, bagaimana dengan Viona? Mungkinkah dia akan terjebak dan tidak bisa pulang karena sepertinya hujan akan turun semalaman.

Nathan berfikir untuk menyusulnya, tapi yang menjadi masalahnya dia tidak tau dimana rumah sakit tempat gadis itu bekerja.

Di samping itu, dia juga tidak bisa menghubunginya karena saat ini Nathan tidak memiliki ponsel. Ponselnya terjatuh saat insiden yang dia alami dan lagi pula Nathan tidak tau nomor ponsel Viona. Jadi bagaimana dia bisa menghubunginya?

Perhatian Nathan yang sedang duduk di depan perapian sedikit teralihkan karena suara kendaraan yang berhenti di depan pagar rumah.

Pria itu beranjak dari duduknya untuk melihat siapa yang datang. Dari tempatnya berdiri, Nathan melihat Viona berlari menerobos hujan setelah keluar dari taksi yang ditumpangi.

Nathan meninggalkan tempatnya dan membukakan pintu untuk Viona, gadis itu terlihat basah kuyub dan sedikit menggigil. Rambutnya juga basah meskipun tidak terlalu. Mereka saling bertegur sapa meskipun rasa canggung masih terlihat jelas diantara keduanya.

Viona langsung pergi ke dapur setelah melepas sepatu kerjanya dan menggantinya dengan sendal rumah. Dokter cantik itu sedikit menolehkan kepalanya saat mendengar derap langkah kaki seseorang yang semakin mendekat.

"Sebaiknya kau ganti pakaianmu dulu, kau bisa sakit jika terus memakai pakaian basah seperti itu." Nasehat Nathan yang saat ini berdiri di samping Viona.

"Tidak apa-apa, masih lumayan kering kok. Aku cuma ingin membuat teh hangat." Sela Viona sebelum Nathan kembali membuka suaranya.

"Kau mau aku buatkan juga?" tawarnya.

"Terserah."

Nathan berjalan menuju ruang tengah dan kemudian duduk di atas karpet tebal yang berhadapan dengan perapian. Suhu malam ini lumayan dingin, mungkin pengaruh dari hujan yang turun malam ini.

Viona masih berdiri di dapur, dan ketika menoleh, ia mendapati Nathan tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Nathan duduk sambil memeluk kakinya, duduk diam di depan perapian. Tatapan matanya datar , tidak menunjukkan ekspresi sama sekali.

Viona menghampiri Nathan sambil membawa dua cangkir berisi teh yang masih mengepul, menandakan jika teh itu baru saja diseduh. Gadis itu tidak mengatakan apa-apa selain tersenyum kecil dan menyerahkan cangkir berukuran sedang pada Nathan.

"Minumlah dulu, udara malam ini menurun. Teh ini berguna untuk membuat tubuhmu terasa hangat." Kata Viona yang diberi respon diam oleh Nathan.

Viona mengambil tempat di samping Nathan dan mulai membuka mantelnya. "Kau lembur malam ini?" tanya Nathan tanpa menatap lawan bicaranya.

"Seharusnya sih tidak, jika saja tidak ada operasi mendadak. Seorang wanita mengalami kecelakaan dan dia dalam keadaan hamil tua, jadi kami para dokter bedah harus bekerja sama untuk menyelamatkan nyawa Ibu dan bayinya."

"Apa operasinya berjalan lancar?" tanya Nathan penasaran yang kemudian dibalas anggukan oleh Viona. "Lalu kenapa pulang dengan taksi? Memangnya dimana mobilmu?"

Viona menyeruput tehnya sebelum menjawab pertanyaan Nathan. "Mobilku masuk bengkel." jawabnya "Tuan , aku istirahat duluan ya. Aku sangat lelah." Ucap Viona seraya bangkit dari duduknya.

Sebelum gadis itu benar-benar pergi, dia berbalik dan memberikan sesuatu pada Nathan. "Oya. Aku membelikan ponsel baru untukmu. Pasti kau membutuhkannya untuk menghubungi keluargamu. Mereka pasti sangat mencemaskan mu."

Nathan mengangkat wajahnya dan hanya menatap datar ponsel yang Viona berikan padanya, lalu mendorongnya. "Aku hargai niat baikmu, tapi aku tidak bisa menerimanya. Kau sudah terlalu banyak membantuku dan kau terlalu baik padaku, Nona." Viona menggeleng, gadis itu meraih tangan kanan Nathan dan memaksa pria itu untuk menerima ponsel pemberiannya.

"Aku akan sangat tersinggung jika kau menolaknya, Tuan. Kau bisa membalasnya suatu saat nanti." Viona tersenyum dan pergi begitu saja.

Nathan menggenggam erat ponsel pemberian Viona. Memang benar apa yang gadis itu katakan. Ia memang harus menghubungi orang rumah untuk memberitau kan keadaannya, Nathan yakin jika mereka memang sedang kelimpungan mencarinya apalagi kakaknya.

"Suatu saat nanti aku pasti akan membalas semua kebaikkanmu padaku, Viona Anggella"

-

Drett drett drettt...

Henry membuka matanya yang terasa berat saat mendengar dering pada ponselnya . Rasanya dia ingin sekali mengutuk orang yang menghubunginya dan mengganggu waktu tidurnya. Dengan enggan Henry menerima panggilan itu. "Halo," ucapnya dengan mata setengah terbuka.

"Ini aku,"

Kedua mata Henry yang semula masih setengah terbuka seketika terbuka lebar dan bangkit dari posisi berbaring nya setelah mendengar suara dingin yang begitu familiar menyapa gendang telinganya.

"NATHAN!!!"

-

Viona melirik jam di kamarnya, pukul dua belas malam. Rasa pusing di kepalanya dan flu yang menyerangnya membuat Viona tidak bisa tidur. Gadis itu mengusap matanya yang sedikit memerah karena rasa kantuk, rasa lelah yang di pundaknya masih belum sepenuhnya hilang.

Viona bangkit dari ranjang besarnya dan pergi ke dapur untuk mencari kotak obatnya. Ia harus menemukan obat pereda sakit kepala dan flu nya, jika tidak?

Ia tidak mungkin bisa pergi bekerja dan harus seharian berbaring di kamarnya. Viona mengalami demam karena kehujanan tadi.

Nathan yang masih belum beranjak dari perapian menoleh saat mendengar derap langkah kaki seseorang dan menemukan Viona celingukan seperti mencari sesuatu.

"Sial, dimana aku meletakkan kotak obat itu?" gumam Viona dengan wajah sedikit meringis karena rasa pusing di kepalanya yang semakin menjadi-jadi.

Sangat jelas Nathan mendengarkan gumaman gadis itu dan dia berani bertaruh jika gadis itu sedang demam karena kehujanan tadi. Nathan terus memperhatikan Viona yang sedang duduk di sofa sambil memegangi kepalanya yang terasa ingin pecah.

Bersin dan batuk juga terdengar jelas ditelinga Nathan. Pria itu terlihat bangkit dari posisinya dan menghampiri Viona yang terlihat menderita karena flu yang dideritanya.

"Kau demam." Gumam Nathan saat meletakkan salah satu tangannya di atas kening Viona.

"Tuan Nathan, kau belum tidur? Hm! Kepalaku sedikit pusing dan aku sedang mencari kotak obatku tapi tidak ketemu. Kenapa kau belum tidur?"

"Aku masih belum mengantuk, dan bisakah kau berhenti memanggilku dengan embel-embel, Tuan? Itu membuatku sangat merasa tidak nyaman." Ujarnya.

Nathan pergi meninggalkan Viona dan tak berselang lama pria itu kembali dengan sebuah kotak berbentuk persegi ditangannya "Apa ini yang kau cari? Kau meletakkan kotak obat ini dikamar tamu yang aku tempati." Viona menepuk jidatnya sendiri, bagaimana ia bisa lupa.

Gadis itu tersenyum tiga jari dan menerima beberapa obat yang Luhan berikan padanya. "Aku lupa, terimakasih. Berkat dirimu, flu-ku bisa diatasi." Setelah meminum obatnya, Viona kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Nathan pun mengikuti jejak Viona dan pergi ke kamar tamu, pemuda itu juga mulai mengantuk.

-

"Tuan, apa kau yakin akan pulang hari ini juga? Tapi kondisimu belum terlalu baik."

Kecemasan terpancar jelas dari sorot mata Viona. Nathan baru saja meminta ijin untuk pulang kerumahnya, bukan maksud Viona untuk menahan Nathan agar lebih lama lagi tinggal bersamanya.

Tapi keadaannya yang belum sepenuhnya membaik, luka-lukanya belum sepenuhnya membaik. Tapi Viona juga tidak bisa berbuat apa-apa, ia tidak mungkin memohon pada pria itu. Nathan juga memiliki keluarga dan tempat tinggal.

"Maaf jika selama ini sudah merepotkan mu, aku tidak akan pernah melupakan kebaikan mu padaku. Aku pasti akan membalasnya."

Viona menggeleng. "Tidak perlu memikirkan hal itu, Tuan. Karena aku tulus membantumu dan lagi pula menyelamatkan nyawa seseorang sudah menjadi sumpahku saat diriku dilantik menjadi seorang dokter. Baiklah, aku akan mengantarkan mu. Kau tunjukkan saja jalannya."

"Tidak perlu, seseorang akan datang menjemput ku." Ucapnya.

"Baiklah kalau begitu."

Dan benar apa yang Nathan katakan, sebuah mobil mewah keluaran terbaru terlihat memasuki halaman luas rumah Viona. Seorang pria berkulit tan terlihat keluar dari mobil itu dan menghampiri Nathan sambil membungkuk hormat

"Maaf Tuan, saya datang sedikit terlambat." Ucap orang itu penuh sesal.

"Tidak apa-apa." Jawabnya. "Baiklah, aku pergi. Terimakasih untuk semuanya." Viona tersenyum kemudian mengangguk.

"Sama-sama, Tuan,"

Pria yang menjemput Nathan membungkuk sekilas pada Viona sebelum pergi dari sana. Viona mendesah berat, gadis itu berbalik dan masuk kedalam rumahnya. Viona memutuskan untuk libur kerja hari ini. Kepalanya masih sangat pusing dan dia membutuhkan waktu lebih untuk beristirahat.

-

Kelegaan terlihat jelas di wajah Henry saat melihat Nathan pulang dalam keadaan baik-baik saja meskipun perban tampak melilit keningnya dan membalut luka di tulang pipinya. Henry langsung memeluk Nathan dengan erat. Nathan sedikit meringis karena peluk kan Henry tanpa sengaja menekan luka tembak di perut ya.

"Gege merasa lega melihatmu baik-baik saja, memangnya apa yang terjadi dan bagaimana kau bisa sampai terluka separah ini? Memangnya siapa yang melakukan ini padaku? Apa mungkin Ardinata kepar** itu? Dan selama beberapa hari ini kau tinggal dimana?" tanya Henry penasaran dan Nathan pun menceritakan semuanya pada kakaknya.

[Flasback]

Nathan meninggalkan kantornya setelah bertemu dengan beberapa Investor yang ingin menananamkan saham di perusahaan miliknya. Saat berjalan menuju parkiran, Nathan melihat dua van hitam terparkir diseberang jalan.

Tak ingin ambil pusing. Nathan segera masuk kedalam mobilnya, mobil sport hitam keluaran terbaru itu melaju perlahan menuju jalan raya. Melalui kaca spion, Nathan bisa melihat dua van itu mulai bergerak.

Untuk memastikan apakah van itu mengikutinya atau tidak, Nathan sengaja menambah kecepatan pada mobilnya, dan benar seperti dugaannya. Kedua van itu memang mengikutinya.

Dan tepat di jalanan yang lumayan sepi, Nathan menghentikan mobilnya. Kedua van itu pun ikut berhenti. Beberapa orang keluar dari mobil itu dan tanpa aba-aba langsung menyerang Nathan.

Perkelahian pun tak dapat terhindarkan, Nathan yang hanya sendiri dikeroyok sedikitnya dua puluh orang.

Nathan mengeluarkan pistolnya dan menembaki lawan-lawannya. Enam dari dua puluh berhasil dia tumbangkan. Nathan terus melawan mereka dan satu persatu berhasil di habisi, dan lebih dari setengah dari mereka telah meregang nyawa.

Jlebbb!!!

"Aaahhh!" Nathan mengerang saat sebuah pisau berhasil menusuk lengannya.

Lantas dia pun mencabut pisau itu dan melemparkan pada orang orang menusuknya. Pisau itu menancap pada kepala orang itu, Nathan mencabutnya dengan paksa sebelum menembak dada dan perutnya. Tubuh itu pun tumbang seketika.

Brakkk!!

Dengan sigap Nathan menahan balok kayu yang mengarah padanya kemudian menghantamkan balik pada kepala pria yang berdiri dibelakangnya. Tanpa ampun Nathan memukul dan menembak tubuh pria itu sebelum akhirnya terkapar juga.

Perkelahian pun masih tetap berlanjut. Hanya tersisa tiga orang lagi yang masih bertahan, Nathan tetap memasang wajah datarnya meskipun darah mengalir dari luka-lukanya.

Mereka menyerang Nathan dan mengeroyoknya. Nathan yang mulai kehabisan tenaga dibuat sedikit kwalahan oleh ketiga orang itu.

Tak kehabisan akal. Nathan mengiring salah satu dari mereka untuk masuk kedalam mobilnya lalu membakar orang itu hidup-hidup. Dan menyisakan dua lagi, Nathan mengeluarkan pisau yang terselip di pinggangnya dan melemparkan pada pria yang mengacungkan senjata padanya.

DORRR!!!

JLEBBB!!!

"Aaaahhh!" Satu peluru berhasil menembus perut Nathan, sementara pisau yang dia lemparkan menancap pada leher orang itu.

Dan Nathan membereskan orang-orang itu dengan menembak satu-satunya orang yang masih tersisa. Orang itu hendak melarikan diri sebelum dua peluru menembus punggung dan kepala belakangnya.

Nathan memperhatikan sekeliling, puluhan mayat bergelimpangan di jalanan. Untung jalan itu jarang sekali dilewati oleh kendaraan karena seringnya terjadi pembegalan hingga tak satu pun melihat insiden itu kecuali seorang pria penjual makanan yang sedang ketakutan di balik pohon.

Dengan langkah sedikit sempoyongan, Nathan meninggalkan lokasi dan pergi ke pemukiman. Rintik hujan yang turun membuat tubuh Nathan terasa sakit dan lukanya seperti ditaburi garam.

Nathan terus berjalan tanpa arah sampai langkahnya membawa kesebuah tempat yang sedikit asing.

Ditengah gerimis yang melanda, Nathan berjalan dan mencoba untuk bertahan sebelum akhirnya ia benar-benar kehilangan kesadarannya dan jatuh pingsan.

[Flashback End]

"Begitulah kejadiannya. Dan aku diselamatkan oleh seorang dokter muda yang begitu baik hati. Dia tidak hanya menyelamatkan nyawaku tapi juga memberiku tempat tinggal dan selama beberapa hari ini aku tinggal dirumahnya. Dan dia juga merawat ku dengan sangat baik." Ujar Nathan mengakhiri ceritanya.

Henry sedikit ngeri saat mendengar cerita Nathan, bukan karena luka yang dialami oleh adiknya itu. Namun karena kebringasan Nathan saat menghabisi mereka semua. "Aku berhutang terimakasih pada gadis itu, berkat dia nyawa adikku bisa terselamatkan."

"Dan aku berhutang nyawa padanya." Nathan menjawab cepat.

Dan sepanjang hidupnya. Nathan tidak akan pernah melupakan kebaikan Viona padanya. Dan jika takdir mengijinkan. Sekali lagi, Nathan ingin bertemu kembali dengannya. Tapi siapa yang menduga, jika pertemuan itu adalah awal dari kisah mereka berdua.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

1 kaan 20 ??? wooww

2023-09-24

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Senna kakak Nathan adalah dokter seniornya viona..

2022-06-28

0

Aam Prasetiyo

Aam Prasetiyo

suka ceritanya

2021-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 "Pria Misterius"
2 BAB 2 "Sebuah Liontin"
3 BAB 3 "Kepulangan Nathan"
4 BAB 4 "Pertemuan Kedua"
5 BAB 5 Dijodohkan"
6 BAB 6 "Pertemuan Di Kapar Pesiar"
7 BAB 7 "Mencari Arti Cinta"
8 BAB 8 "Penumpang Gelap"
9 BAB 9 "Masa Lalu Senna"
10 BAB 10 "Wanita Yang Menarik"
11 BAB 11 "Taruhan"
12 BAB 12 "Ingin Hidup Bersamamu"
13 BAB 13 "Pilihan Hatinya"
14 BAB 14 "Akan Merebutmu Darinya"
15 BAB 15 "Ingin Seperti Kisah Moulin Rouge"
16 BAB 16 "Kekasih Gelap"
17 BAB 17 "Cemburu"
18 BAB 18 "Aku Menginginkanmu"
19 BAB 19 "Mahkota Paling Berharga"
20 BAB 20 "Cemburu Menguras Hati"
21 BAB 21 "Manusia Atau Iblis??"
22 Visual dan Karakter
23 BAB 22 "Aksi Nathan dan Bima"
24 BAB 23 "Tidak Tahan Lagi"
25 BAB 24 "Sah Menjadi Suami-Istri"
26 BAB 25 "Malaikat Tak Bersayap"
27 BAB 26 "Semua Hanya Milikmu"
28 BAB 27 "Bocah Setan"
29 BAB 28 "Kau Sangat Layak"
30 BAB 29 "Dendam Pada Orang Yang Sama"
31 BAB 30 "Tiga Anak Setan"
32 BAB 31 "Rasanya Kok Aneh Begini!!"
33 BAB 32
34 BAB 33 "Hari Buruk Leo"
35 BAB 34 "Karna Aku Istrimu"
36 BAB 35 "Ketakutan Viona"
37 BAB 36 "Akhirnya "
38 BAB 37 "Janda 4 Anak"
39 BAB 38 "Black Rose"
40 BAB 39 "Jati Diri Viona"
41 BAB 40 "Ide Gila Rio"
42 BAB 41 "Sakura Di Musim Dingin"
43 BAB 42 "Aksi Bima dan Kai"
44 BAB 43 "Mati Berdiri"
45 BAB 44 "Peringatan Untuk Albert"
46 BAB 45 "Mantra Cinta"
47 BAB46 "Telat Dua Minggu"
48 BAB 47 "Kebahagiaan Yang Singkat (Keguguran)"
49 BAB 48 "Hancur Dan Terpuruk"
50 BAB 49 "Takut Ditinggalkan"
51 BAB 50 "Depresi"
52 BAB 51 "Terimakasih Telah Kembali"
53 BAB 52 "Trio Kembali Beraksi"
54 BAB 53 "Iblis Berwajah Malaikat"
55 BAB 54 "Peringatan Kecil Untuk Derry"
56 BAB 55 "Marga Asli Viona"
57 BAB 56
58 BAB 57 "Kegaduhan Tiga Curut"
59 BAB 58 "Kematian Derry dan Leo"
60 BAB 59 "Bukan Barang Yang Harus dibagi-bagi"
61 BAB 60 "Rahasia Yang Terungkap"
62 BAB 61 "Tamu Tak Diundang"
63 BAB 62 "Kejutan Kecil Untuk Nathan"
64 BAB 63
65 BAB 64 "Merajuk"
66 BAB 65 "Kembali Bekerja"
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68 "Terpukau"
70 BAB 69 "Mengenang Masa Lalu"
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72 "Ibu dan Anak Tiri"
74 BAB 73 "Aksi Brutal Viona"
75 BAB 74 "Kepulangan Hans William"
76 BAB 75 "Pembunuhan Brutal Di Rumah Sakit"
77 BAB 76 "Orang-Orang Berhati Malaikat"
78 BAB 77 "Kelegaan Hati Viona"
79 BAB 78 "Kebrutalan Nathan"
80 BAB 79 "Segalanya Bagiku"
81 BAB 80 "Kecurigaan Viona"
82 "Visual Dan Karakter Part 2"
83 BAB 81 "Sosok Yang Luar Biasa"
84 BAB 82 "Aksi Kedua Nathan"
85 BAB 83 "Penyesalan Cherly"
86 BAB 84 "Santapan Nyamuk Dan Lebah"
87 BAB 85 "Keresahan Hati Nathan"
88 BAB 86 "Pembunuhan Viona"
89 BAB 87 "Tanpa Salam Perpisahan"
90 BAB 88 "Club Malam"
91 BAB 89 "Bak Pinang Dibelah Dua"
92 BAB 90 "Terror Untuk Shion"
93 BAB 91 "Kebenaran Yang Terungkap"
94 BAB 92 "Orang Baik"
95 BAB 93 "Rencana Licik Viona"
96 BAB 94 "Cinta Luar Biasa"
97 BAB 95 "Gareng"
98 BAB 96 "Kematian Bram Wiranata"
99 BAB 97 "Mata Viona Bermasalah"
100 BAB 98 "Donor Mata"
101 BAB 99 "Nasib Buruk Dora"
102 BAB 100 "Jaran Goyang"
103 BAB 101 "Pantai"
104 BAB 102 "Hantu Di Sungai Han"
105 BAB 103 "Canola dan Musim Semi"
106 BAB 104 "TUYUL!!"
107 BAB 105 "Menyerah"
108 BAB 106 "Hujan"
109 BAB 107 "Wanita Tak Tau Malu"
110 BAB 108 "Iblis Dalam Bentuk Dewi"
111 BAB 109 "Hidup Shion Hancur"
112 BAB 110 "Jangan Hari Ini Tuhan"
113 BAB 111 "Tanpa Duka dan Air Mata"
114 BAB 112 "Aku...Hamil"
115 BAB 113 "Kembar"
116 BAB 114 "Terbukanya Sebuah Tabir"
117 BAB 115 "Kami Ada Dipihakmu"
118 BAB 116 "Ketakutan Senna"
119 BAB 117 "Bertemu Dalam Mimpi"
120 BAB 118 "Semakin Menggila"
121 BAB 119 "Tao Apes"
122 BAB 120 "Pria Dengan Satu Wanita"
123 BAB 121 "Penghianatan Sam"
124 BAB 122 "Topeng"
125 BAB 123 "Sangat Beruntung"
126 BAB 124 "Kolor Pink Rio"
127 BAB 125 "Penghianatan Tiffany"
128 BAB 126 "Kemunculan Kevin Xiao,"
129 BAB 127 "Istri Yang Hebat"
130 BAB 128 "Tutup Buku Lama Buka Lembaran Baru"
131 BAB 129 "Keterkejutan Bima"
132 BAB 130 "Selamat Datang Anakku"
133 BAB 131 "Visual Si Kembar"
134 BAB 132 "Kebahagiaan Yang Sempurna"
135 BAB 133 "Rahasia Yang Terungkap"
136 BAB 134 "Wanita Murahan"
137 BAB 135 "Trio Yang Menggelikan"
138 BAB 136 "Diikuti"
139 BAB 137 "Mahluk Dua Alam 'Banci'"
140 BAB 138 "Pertemuan Viona dan Luna"
141 BAB 139 "Hari Buruk Trio Kadal"
142 BAB 140 "Moment Senja"
143 BAB 141 "Undangan Pria Misterius"
144 BAB 142 "Aksi Viona dan Luna"
145 BAB 143 "Nathan Versi Mini"
146 BAB 144 "Hukuman Viona"
147 BAB 145 "Akhir Hidup Doris"
148 BAB 146 "Akhir Yang Bahagia"
149 Season 2 (Bab 1) "Gadis Yang Menarik"
150 Season 2 (Bab 2) "Berita Duka"
151 Season 2 (Bab 3) "Kaca Mata & Beruang Kutub"
152 Season 2 (Bab 4) "Gadis Barbar"
153 Season 2 (Bab 5) "Balap Liar"
154 Season 2 (Bab 6) "Jurus Ajaib Trio Kadal"
155 Season 2 (Bab 7) "Aneh Bin Ajaib"
156 Season 2 (Bab 8) "Mantra Ajaib"
157 Season 2 (Bab 9) "Tipu Muslihat Miranda"
158 Season 2 (Bab 10) "Luna Diculik"
159 Season 2 (Bab 11) "Brandalan Tampan"
160 Season 2 (Bab 12) "Putri Kandung Kalina"
161 Season 2 (Bab 13) "Hasutan Miranda Dan Kematian Tuan Leonil"
162 Season 2 (Bab 14) "Air Mata dan Kepedihan Hati Luna"
163 Season 2 (Bab 15) "Kecurigaan Zian dan Nathan"
164 Season 2 (Bab 16) "Permainan Trio Kadal"
165 Season 2 (Bab 17) "Hanya Sebatas Teman"
166 Season 2 (Bab 18) "Upaya penyelamatan Luna Part 1"
167 Season 2 (Bab 19) "Upaya Penyelamatan Luna Part 2"
168 Season 2 (Bab 20) "Imaginasi Liar Luna"
169 Season 2 (Bab 21) "Bukan Wanita Murahan"
170 Season 2 (Bab 22) "Penyesalan Dean Dan Amarah Luna"
171 Season 2 (Bab 23) "Janji Zian"
172 Season 2 (Bab 24) "Luna Putri Kandung Kalina"
173 Season 2 (Bab 25) "Gelisah, Galau, Merana"
174 Season 2 (Bab 26) "Rasa Penasaran Luna"
175 Season 2 (Bab 27) "Keputusan Zian"
176 Season 2 (Bab 28) "Seperti Benalu"
177 Season 2 (Bab 29) "Kau Membuatku Gila"
178 Season 2 (Bab 30) "Nyaman Dengan Hubungan Tanpa Status"
179 Sason 2 (Bab 31) "Nyonya Dahlia Berulah"
180 Season 2 (Bab 32) "Kecelakaan"
181 Season 2 (Bab 33) "Keputusan Besar Luna"
182 Season 2 (Bab 34) "Ingin Mengingat Kembali"
183 Season 2 (Bab 35) "Jauh Lebih Istimewa"
184 Season 2 (Bab 36) "Kenangan Buruk Luna"
185 Season 2 (Bab 37) "Doa Yang Konyol"
186 Season 2 (Bab 38) "Semua Gara-Gara Panci"
187 Season 2 (Bab 39) "Hujan Yang Menyebalkan"
188 Season 2 (Bab 40) "Musibah Membawa Berkah"
189 Season 2 (Bab 41) "Pertemuan Yang Mengharukan"
190 Season 2 (Bab 42) "Rencana Shea Untuk Amanda"
191 Season 2 (Bab 43) "Menikahlah Denganku"
192 Season 2 (Bab 44) "Telah Sah Menjadi Suami-Istri"
193 Season 2 (Bab 45) "Mantan Istri Zian"
194 Season 2 (Bab 46) "Malam Panjang Luna-Zian"
195 Season 2 (Bab 47) "Ambisi Lee Soojin"
196 Season 2 (Bab 48) "Black Lady"
197 Season 2 (Bab 49" "Soojin Dalam Masalah Besar"
198 Season 2 (Bab 50) "Kematian Shea"
199 Season 2 (Bab 51) "Kematian Dahlia Yang Tragis"
200 Season 2 (Bab 52) "Berlin"
201 Season 2 (Bab 53) "Tidak Berguna.
202 Season 2 (Bab 54) "Mungkinkah Aku Mandul?"
203 Season 2 (Bab 55) "Luna Tertembak"
204 Season 2 (Bab 56) "Aku Mohon Bertahanlah"
205 Season 2 (Bab 57) "Malam Yang Panjang"
206 Season 2 (Bab 58) "Takut Jarum Suntik"
207 Season 2 (Bab 59) "Di bawah Langit Bertabur Bintang"
208 Season 2 (Bab 60) "Penyerangan Di Restoran"
209 Season 2 (Bab 61) "Kisah Kelam Zian"
210 Season 2 (Bab 62) "Gagalnya Rencana Soojin"
211 Season 2 (Bab 63) "Merindukan Papa"
212 Season 2 (Bab 64) "Nyaris Diculik"
213 Season 2 (Bab 65) "Penculik Bodoh"
214 Season 2 (Bab 66) "Kembang Api Untuk Luna"
215 Season 2 (Bab 67) "Cemburu"
216 Season 2 (Bab 68) "Aku Cemburu"
217 Season 2 (Bab 69) "Penolakan Luna"
218 Season 2 (Bab 70) "Hot & Cool,"
219 Season 2 (Bab 71) "Kanker Rahim"
220 Season 2 (Bab 72) "Ceraikan Aku"
221 Season 2 (Bab 73) "Diagnosa Yang Salah"
222 Season 2 (Bab 74) "Dendam Kesumat Zian"
223 Season 2 (Bab 75) "Pria Menyebalkan"
224 Season 2 (Bab 76) "Kesal Setengah Hidup"
225 Season 2 (Bab 77) "Penakut"
226 Season 2 (Bab 78) "Yunani,"
227 Season 2 (Bab79) "Keinginan Luna"
228 Season 2 (Bab 80) "Tuhan Lebih Tau"
229 Season 2 (Bab 81) "Tuhan Yang Menentukan"
230 Season 2 (Bab 82) "Positif Hamil"
231 Season 2 (Bab 83) "Ngidam Yang Merepotkan"
232 Season 2(Bab 84) "Berjanjilah"
233 Season 2 (Bab 85) "Saling Melengkapi"
234 Season 2 (Bab 86) "Sangat Mencintaimu"
235 Season 2 (Bab 87) "Keresahan Hati Luna"
236 Season 2 (Bab 88) "Kebiasaan Buruk Luna"
237 Season 2 (Bab 89) "Permainan Zian"
238 Season 2 (Bab 90) "ATM Berjalan"
239 Season 2 (Bab 91) "Keguguran Dan Koma"
240 Season 2 (Bab 92) "Akhirnya Kau Bangun Juga"
241 Season 2 (Bab 93) "Hot Kiss"
242 Season 2 Bab 94 (Pasangan Gila)
243 Season 2 (Bab 95) "Pasangan Gila Part 2"
244 Season 2 (Bab 96) "Takdir Yang Aku Inginkan"
245 Season 2 (Bab 97) Bunga Dan Kado Untuk Cherly
246 Season 2(Bab 98) "Sangat Beruntung"
247 Season 2 (Bab 99) "Merindukan Papa"
248 Season 2 (Bab 100) "Berbelanja"
249 Season 2 (Bab 101) "Nasib Sial Reno"
250 Season 2 (Bab 102) "Pulau Jeju"
251 Season 2 (Bab 103) "Mimpi Buruk Derby Qin"
252 Season 2 (Bab104) "Cemas Dan Gelisah"
253 Season 2 (Bab 105) "Benar-Benar Tumbang"
254 Season 2 (Bab 106) "Akhirnya Hamil"
255 Season 2 (Bab 107) Hormon Ibu Hamil
256 Season 2 (Bab 108) Mimpi Terindah dari Tuhan
257 Season 2 (Bab 109)
258 Season 2 (Bab 110) Kematian Dean
259 Season 2 (Bab 111) Akhir Yang Bahagia
260 New Novel
261 NEW NOVEL
262 New Novel
263 New Novel
264 Pengumuman New Novel
265 Bantu Ramein Ya
Episodes

Updated 265 Episodes

1
BAB 1 "Pria Misterius"
2
BAB 2 "Sebuah Liontin"
3
BAB 3 "Kepulangan Nathan"
4
BAB 4 "Pertemuan Kedua"
5
BAB 5 Dijodohkan"
6
BAB 6 "Pertemuan Di Kapar Pesiar"
7
BAB 7 "Mencari Arti Cinta"
8
BAB 8 "Penumpang Gelap"
9
BAB 9 "Masa Lalu Senna"
10
BAB 10 "Wanita Yang Menarik"
11
BAB 11 "Taruhan"
12
BAB 12 "Ingin Hidup Bersamamu"
13
BAB 13 "Pilihan Hatinya"
14
BAB 14 "Akan Merebutmu Darinya"
15
BAB 15 "Ingin Seperti Kisah Moulin Rouge"
16
BAB 16 "Kekasih Gelap"
17
BAB 17 "Cemburu"
18
BAB 18 "Aku Menginginkanmu"
19
BAB 19 "Mahkota Paling Berharga"
20
BAB 20 "Cemburu Menguras Hati"
21
BAB 21 "Manusia Atau Iblis??"
22
Visual dan Karakter
23
BAB 22 "Aksi Nathan dan Bima"
24
BAB 23 "Tidak Tahan Lagi"
25
BAB 24 "Sah Menjadi Suami-Istri"
26
BAB 25 "Malaikat Tak Bersayap"
27
BAB 26 "Semua Hanya Milikmu"
28
BAB 27 "Bocah Setan"
29
BAB 28 "Kau Sangat Layak"
30
BAB 29 "Dendam Pada Orang Yang Sama"
31
BAB 30 "Tiga Anak Setan"
32
BAB 31 "Rasanya Kok Aneh Begini!!"
33
BAB 32
34
BAB 33 "Hari Buruk Leo"
35
BAB 34 "Karna Aku Istrimu"
36
BAB 35 "Ketakutan Viona"
37
BAB 36 "Akhirnya "
38
BAB 37 "Janda 4 Anak"
39
BAB 38 "Black Rose"
40
BAB 39 "Jati Diri Viona"
41
BAB 40 "Ide Gila Rio"
42
BAB 41 "Sakura Di Musim Dingin"
43
BAB 42 "Aksi Bima dan Kai"
44
BAB 43 "Mati Berdiri"
45
BAB 44 "Peringatan Untuk Albert"
46
BAB 45 "Mantra Cinta"
47
BAB46 "Telat Dua Minggu"
48
BAB 47 "Kebahagiaan Yang Singkat (Keguguran)"
49
BAB 48 "Hancur Dan Terpuruk"
50
BAB 49 "Takut Ditinggalkan"
51
BAB 50 "Depresi"
52
BAB 51 "Terimakasih Telah Kembali"
53
BAB 52 "Trio Kembali Beraksi"
54
BAB 53 "Iblis Berwajah Malaikat"
55
BAB 54 "Peringatan Kecil Untuk Derry"
56
BAB 55 "Marga Asli Viona"
57
BAB 56
58
BAB 57 "Kegaduhan Tiga Curut"
59
BAB 58 "Kematian Derry dan Leo"
60
BAB 59 "Bukan Barang Yang Harus dibagi-bagi"
61
BAB 60 "Rahasia Yang Terungkap"
62
BAB 61 "Tamu Tak Diundang"
63
BAB 62 "Kejutan Kecil Untuk Nathan"
64
BAB 63
65
BAB 64 "Merajuk"
66
BAB 65 "Kembali Bekerja"
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68 "Terpukau"
70
BAB 69 "Mengenang Masa Lalu"
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72 "Ibu dan Anak Tiri"
74
BAB 73 "Aksi Brutal Viona"
75
BAB 74 "Kepulangan Hans William"
76
BAB 75 "Pembunuhan Brutal Di Rumah Sakit"
77
BAB 76 "Orang-Orang Berhati Malaikat"
78
BAB 77 "Kelegaan Hati Viona"
79
BAB 78 "Kebrutalan Nathan"
80
BAB 79 "Segalanya Bagiku"
81
BAB 80 "Kecurigaan Viona"
82
"Visual Dan Karakter Part 2"
83
BAB 81 "Sosok Yang Luar Biasa"
84
BAB 82 "Aksi Kedua Nathan"
85
BAB 83 "Penyesalan Cherly"
86
BAB 84 "Santapan Nyamuk Dan Lebah"
87
BAB 85 "Keresahan Hati Nathan"
88
BAB 86 "Pembunuhan Viona"
89
BAB 87 "Tanpa Salam Perpisahan"
90
BAB 88 "Club Malam"
91
BAB 89 "Bak Pinang Dibelah Dua"
92
BAB 90 "Terror Untuk Shion"
93
BAB 91 "Kebenaran Yang Terungkap"
94
BAB 92 "Orang Baik"
95
BAB 93 "Rencana Licik Viona"
96
BAB 94 "Cinta Luar Biasa"
97
BAB 95 "Gareng"
98
BAB 96 "Kematian Bram Wiranata"
99
BAB 97 "Mata Viona Bermasalah"
100
BAB 98 "Donor Mata"
101
BAB 99 "Nasib Buruk Dora"
102
BAB 100 "Jaran Goyang"
103
BAB 101 "Pantai"
104
BAB 102 "Hantu Di Sungai Han"
105
BAB 103 "Canola dan Musim Semi"
106
BAB 104 "TUYUL!!"
107
BAB 105 "Menyerah"
108
BAB 106 "Hujan"
109
BAB 107 "Wanita Tak Tau Malu"
110
BAB 108 "Iblis Dalam Bentuk Dewi"
111
BAB 109 "Hidup Shion Hancur"
112
BAB 110 "Jangan Hari Ini Tuhan"
113
BAB 111 "Tanpa Duka dan Air Mata"
114
BAB 112 "Aku...Hamil"
115
BAB 113 "Kembar"
116
BAB 114 "Terbukanya Sebuah Tabir"
117
BAB 115 "Kami Ada Dipihakmu"
118
BAB 116 "Ketakutan Senna"
119
BAB 117 "Bertemu Dalam Mimpi"
120
BAB 118 "Semakin Menggila"
121
BAB 119 "Tao Apes"
122
BAB 120 "Pria Dengan Satu Wanita"
123
BAB 121 "Penghianatan Sam"
124
BAB 122 "Topeng"
125
BAB 123 "Sangat Beruntung"
126
BAB 124 "Kolor Pink Rio"
127
BAB 125 "Penghianatan Tiffany"
128
BAB 126 "Kemunculan Kevin Xiao,"
129
BAB 127 "Istri Yang Hebat"
130
BAB 128 "Tutup Buku Lama Buka Lembaran Baru"
131
BAB 129 "Keterkejutan Bima"
132
BAB 130 "Selamat Datang Anakku"
133
BAB 131 "Visual Si Kembar"
134
BAB 132 "Kebahagiaan Yang Sempurna"
135
BAB 133 "Rahasia Yang Terungkap"
136
BAB 134 "Wanita Murahan"
137
BAB 135 "Trio Yang Menggelikan"
138
BAB 136 "Diikuti"
139
BAB 137 "Mahluk Dua Alam 'Banci'"
140
BAB 138 "Pertemuan Viona dan Luna"
141
BAB 139 "Hari Buruk Trio Kadal"
142
BAB 140 "Moment Senja"
143
BAB 141 "Undangan Pria Misterius"
144
BAB 142 "Aksi Viona dan Luna"
145
BAB 143 "Nathan Versi Mini"
146
BAB 144 "Hukuman Viona"
147
BAB 145 "Akhir Hidup Doris"
148
BAB 146 "Akhir Yang Bahagia"
149
Season 2 (Bab 1) "Gadis Yang Menarik"
150
Season 2 (Bab 2) "Berita Duka"
151
Season 2 (Bab 3) "Kaca Mata & Beruang Kutub"
152
Season 2 (Bab 4) "Gadis Barbar"
153
Season 2 (Bab 5) "Balap Liar"
154
Season 2 (Bab 6) "Jurus Ajaib Trio Kadal"
155
Season 2 (Bab 7) "Aneh Bin Ajaib"
156
Season 2 (Bab 8) "Mantra Ajaib"
157
Season 2 (Bab 9) "Tipu Muslihat Miranda"
158
Season 2 (Bab 10) "Luna Diculik"
159
Season 2 (Bab 11) "Brandalan Tampan"
160
Season 2 (Bab 12) "Putri Kandung Kalina"
161
Season 2 (Bab 13) "Hasutan Miranda Dan Kematian Tuan Leonil"
162
Season 2 (Bab 14) "Air Mata dan Kepedihan Hati Luna"
163
Season 2 (Bab 15) "Kecurigaan Zian dan Nathan"
164
Season 2 (Bab 16) "Permainan Trio Kadal"
165
Season 2 (Bab 17) "Hanya Sebatas Teman"
166
Season 2 (Bab 18) "Upaya penyelamatan Luna Part 1"
167
Season 2 (Bab 19) "Upaya Penyelamatan Luna Part 2"
168
Season 2 (Bab 20) "Imaginasi Liar Luna"
169
Season 2 (Bab 21) "Bukan Wanita Murahan"
170
Season 2 (Bab 22) "Penyesalan Dean Dan Amarah Luna"
171
Season 2 (Bab 23) "Janji Zian"
172
Season 2 (Bab 24) "Luna Putri Kandung Kalina"
173
Season 2 (Bab 25) "Gelisah, Galau, Merana"
174
Season 2 (Bab 26) "Rasa Penasaran Luna"
175
Season 2 (Bab 27) "Keputusan Zian"
176
Season 2 (Bab 28) "Seperti Benalu"
177
Season 2 (Bab 29) "Kau Membuatku Gila"
178
Season 2 (Bab 30) "Nyaman Dengan Hubungan Tanpa Status"
179
Sason 2 (Bab 31) "Nyonya Dahlia Berulah"
180
Season 2 (Bab 32) "Kecelakaan"
181
Season 2 (Bab 33) "Keputusan Besar Luna"
182
Season 2 (Bab 34) "Ingin Mengingat Kembali"
183
Season 2 (Bab 35) "Jauh Lebih Istimewa"
184
Season 2 (Bab 36) "Kenangan Buruk Luna"
185
Season 2 (Bab 37) "Doa Yang Konyol"
186
Season 2 (Bab 38) "Semua Gara-Gara Panci"
187
Season 2 (Bab 39) "Hujan Yang Menyebalkan"
188
Season 2 (Bab 40) "Musibah Membawa Berkah"
189
Season 2 (Bab 41) "Pertemuan Yang Mengharukan"
190
Season 2 (Bab 42) "Rencana Shea Untuk Amanda"
191
Season 2 (Bab 43) "Menikahlah Denganku"
192
Season 2 (Bab 44) "Telah Sah Menjadi Suami-Istri"
193
Season 2 (Bab 45) "Mantan Istri Zian"
194
Season 2 (Bab 46) "Malam Panjang Luna-Zian"
195
Season 2 (Bab 47) "Ambisi Lee Soojin"
196
Season 2 (Bab 48) "Black Lady"
197
Season 2 (Bab 49" "Soojin Dalam Masalah Besar"
198
Season 2 (Bab 50) "Kematian Shea"
199
Season 2 (Bab 51) "Kematian Dahlia Yang Tragis"
200
Season 2 (Bab 52) "Berlin"
201
Season 2 (Bab 53) "Tidak Berguna.
202
Season 2 (Bab 54) "Mungkinkah Aku Mandul?"
203
Season 2 (Bab 55) "Luna Tertembak"
204
Season 2 (Bab 56) "Aku Mohon Bertahanlah"
205
Season 2 (Bab 57) "Malam Yang Panjang"
206
Season 2 (Bab 58) "Takut Jarum Suntik"
207
Season 2 (Bab 59) "Di bawah Langit Bertabur Bintang"
208
Season 2 (Bab 60) "Penyerangan Di Restoran"
209
Season 2 (Bab 61) "Kisah Kelam Zian"
210
Season 2 (Bab 62) "Gagalnya Rencana Soojin"
211
Season 2 (Bab 63) "Merindukan Papa"
212
Season 2 (Bab 64) "Nyaris Diculik"
213
Season 2 (Bab 65) "Penculik Bodoh"
214
Season 2 (Bab 66) "Kembang Api Untuk Luna"
215
Season 2 (Bab 67) "Cemburu"
216
Season 2 (Bab 68) "Aku Cemburu"
217
Season 2 (Bab 69) "Penolakan Luna"
218
Season 2 (Bab 70) "Hot & Cool,"
219
Season 2 (Bab 71) "Kanker Rahim"
220
Season 2 (Bab 72) "Ceraikan Aku"
221
Season 2 (Bab 73) "Diagnosa Yang Salah"
222
Season 2 (Bab 74) "Dendam Kesumat Zian"
223
Season 2 (Bab 75) "Pria Menyebalkan"
224
Season 2 (Bab 76) "Kesal Setengah Hidup"
225
Season 2 (Bab 77) "Penakut"
226
Season 2 (Bab 78) "Yunani,"
227
Season 2 (Bab79) "Keinginan Luna"
228
Season 2 (Bab 80) "Tuhan Lebih Tau"
229
Season 2 (Bab 81) "Tuhan Yang Menentukan"
230
Season 2 (Bab 82) "Positif Hamil"
231
Season 2 (Bab 83) "Ngidam Yang Merepotkan"
232
Season 2(Bab 84) "Berjanjilah"
233
Season 2 (Bab 85) "Saling Melengkapi"
234
Season 2 (Bab 86) "Sangat Mencintaimu"
235
Season 2 (Bab 87) "Keresahan Hati Luna"
236
Season 2 (Bab 88) "Kebiasaan Buruk Luna"
237
Season 2 (Bab 89) "Permainan Zian"
238
Season 2 (Bab 90) "ATM Berjalan"
239
Season 2 (Bab 91) "Keguguran Dan Koma"
240
Season 2 (Bab 92) "Akhirnya Kau Bangun Juga"
241
Season 2 (Bab 93) "Hot Kiss"
242
Season 2 Bab 94 (Pasangan Gila)
243
Season 2 (Bab 95) "Pasangan Gila Part 2"
244
Season 2 (Bab 96) "Takdir Yang Aku Inginkan"
245
Season 2 (Bab 97) Bunga Dan Kado Untuk Cherly
246
Season 2(Bab 98) "Sangat Beruntung"
247
Season 2 (Bab 99) "Merindukan Papa"
248
Season 2 (Bab 100) "Berbelanja"
249
Season 2 (Bab 101) "Nasib Sial Reno"
250
Season 2 (Bab 102) "Pulau Jeju"
251
Season 2 (Bab 103) "Mimpi Buruk Derby Qin"
252
Season 2 (Bab104) "Cemas Dan Gelisah"
253
Season 2 (Bab 105) "Benar-Benar Tumbang"
254
Season 2 (Bab 106) "Akhirnya Hamil"
255
Season 2 (Bab 107) Hormon Ibu Hamil
256
Season 2 (Bab 108) Mimpi Terindah dari Tuhan
257
Season 2 (Bab 109)
258
Season 2 (Bab 110) Kematian Dean
259
Season 2 (Bab 111) Akhir Yang Bahagia
260
New Novel
261
NEW NOVEL
262
New Novel
263
New Novel
264
Pengumuman New Novel
265
Bantu Ramein Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!