Setelah Rendy keluar dari ruangannya. Aska mulai mengerjakan tugasnya. Ya tumpukan dokumen sudah dari tadi minta di sentuh sama tangan Aska.
Waktu begitu cepat berlalu sekarang sudah jam 12 siang. Para karyawan bersiap untuk pergi mengisi perut mereka masing-masing, tapi tidak dengan Aska. Dia masih berkutat dengan tumpukan dokumen-dokumen.
Tok..
Tok..
Tok..
" Masuk"
Rendy mengintip dari pintu. " Bro makan yuk"
" Lo duluan deh, gue masih banyak kerjaan" kata Aska tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen.
" Ntar lanjut lagi setelah makan siang, ya" bujuk Rendy.
Aska menutup dokumen yang baru dia kerjakan. " Baiklah" bangkit dari tempat duduknya.
Aska keluar dari ruangannya, diikuti Rendy di belakang. Mereka berdua berjalan menuju lift khusus CEO.
Ting.
Pintu lift terbuka. Mereka berdua pun masuk kedalam lift. Lift pun membawa mereka kelantai 1.
" Kita mau makan dimana?" tanya Rendy setelah mereka berada di dalam lift.
" Kenapa tanya ke gue, kan lo yang ngajak tadi" kata Aska.
" Kita makan di restoran depan kantor aja"
Lift berhenti di lantai satu. Aska dan Rendy segera keluar dari lift. Di lobi tidak banyak karyawan yang berlalu lalang, karena ini jam makan siang.
Karena restorannya hanya di seberang kantor, jadi Aska dan Rendy memutuskan untuk berjalan kaki ke sana.
Mereka sampai di restoran. Berhubung jam istirahat, jadi restoran itu cukup rame pengunjung. Aska dan Rendy agak kesusahan cari tempat duduk.
Para karyawan Aska yang kebetulan makan siang di sana, senang karena CEO mereka makan juga di sana, jadi mereka bisa cuci mata.
Sebenarnya Aska bisa saja memesan ruangan VVIP, tapi dia tidak ingin. Karena Aska akan memakai ruangan itu ketika bertemu klien saja.
Mata Aska mengitari setiap sudut restoran, mana tau ada tempat yang kosong. Aska menemukan tempat duduk yang kosong. Aska langsung menuju meja itu, Rendy mengekor di belakang.
Aska menarik sedikit kursinya agar memudahkannya untuk duduk. Saat kursi berhasil di tarik, seorang wanita duduk dengan antengnya di sana.
" Minggir!, ini tempat duduk saya" ucap Aska.
" Enak saja, apa kamu nggak lihat siapa yang duduk duluan disini" kata wanita itu tak mau kalah.
" Ren, lo urus wanita ini" kata Aska.
" Siap"
Rendy tau tangan Aska tidak bisa bersentuhan dengan wanita lain selain keluarganya.
" Maaf nona, kursi ini kami duluan yang dapat" ucap Rendy.
" Tapi saya dan teman saya yang duduk duluan disini" kata wanita itu.
" Nggak usah berlama-lama, lo tarik aja tangan dia" kata Aska.
Rendy mengikuti saran sang bos, dia menarik tangan cewek itu. Cewek itu tak mau menyerah, dia berpegangan sama sandaran tangan kursi itu.
Aska melirik jam tangan yang bermerek rolex itu. Waktunya lumayan banyak terbuang gara-gara wanita itu. Aska meminta pelayanan untuk memanggilkan manager hotel itu.
" Tolong panggilkan manager kalian kesini " titah Aska.
" Ba-baik tuan"
Pelayan itu tau siapa yang berbicara tadi. Dia pun bergegas memanggil bosnya. Tidak butuh waktu lama sang manager pun keluar.
" Permisi tuan ada yang bisa saya bantu"
" Tolong suruh wanita ini minggir dari tempat duduk saya" titah Aska.
" Baik "
Manager restoran itu meminta beberapa orang keamanan untuk membawa gadis itu keluar dari restoran itu. Tak berselang lama pihak keamanan pun datang.
" Seret wanita itu keluar!" titah sang manager.
" Baik Pak"
" Eh, kalian mau apa. Jangan coba-coba pegang saya"
" Maaf nona, tapi nona harus pergi dari sini"
" Mana bisa seperti itu, saya juga bayar makan disini" kata wanita itu.
" Saya akan ganti uang anda, asalkan anda pergi dari tempat duduk saya" kata Aska.
" Ck..anda pikir karena banyak uang bisa mengusir saya begitu?, tidak bisa!" kata wanita itu sinis.
" Cepat bawa dia keluar, waktu saya sudah banyak terbuang" kata Aska.
Pihak keamanan susah payah membawa wanita itu. Seketika wanita itu jadi pusat perhatian para pengunjung lain.
Setelah bersusah payah, akhirnya pihak keamanan pun berhasil membawa wanita itu dari restoran.
" Anda tunggu pembalasan saya" ancam sang wanita sebelum dia dibawa keluar.
Aska hanya diam, dia tidak menghiraukan ancaman wanita itu. " Ren, tolong bersihkan kursinya" titah Aska.
Dengan sigap sang asisten memberikan kursi itu. Tidak lupa dia menyemprotkan sedikit parfum di sana. Setelah di jamin bersih barulah Aska duduk di sana.
" Maaf untuk ketidak nyamanan ini tuan"
Aska hanya menganggukkan kepalanya, tanda dia memaafkan. Sang manager restoran pun pamit undur diri.
Aska dan Rendy memesan makanan untuk makan siang mereka. Sambil menunggu pesanan mereka datang mereka mengobrol santai.
Pesanan Aska dan Rendy pun datang. Pelayan mulai menyajikan makanan itu di atas meja. Setelah itu mereka pamit undur diri. Aska dan Rendy mulai menyantap makanan yang sudah tersaji di atas meja itu.
Wanita tadi menunggu Aska di luar restoran. Wanita itu akan bikin perhitungan sama lelaki sombong itu. Wanita itu sudah menyiapkan saos tomat di tangannya.
" Mentang-mentang banyak duit, seenaknya aja main usir orang" gerutu wanita itu.
Beberapa pengunjung sudah mulai keluar dari restoran. Wanita itu pun bersiap-siap untuk melakukan pembalasan.
Mata wanita itu mulai mengamati setiap pengunjung yang keluar, dia tidak ingin kecolongan, balas dendam hari ini harus berhasil.
Mata wanita itu berbinar melihat target sudah menuju pintu keluar. Wanita itu bersiap, dia membuka botol saos yang ada tangannya itu.
Ketika Aska dan Rendy berjalan menuruni tangga restoran. Cewek itu langsung menyiramkan saos tomat ke jas Aska.
" Shiit" umpat Aska.
Rendy kaget melihat kejadian yang ada di depan matanya itu. Aska melirik orang yang berani menyiramnya dengan saos tomat.
" Kau!"
" Itu balasan untuk orang yang ARROGANT seperti anda" kata cewek itu sambil berlalu pergi.
Setelah cewek itu pergi, Rendy tertawa. Baru kali ini dia melihat ada orang yang berani melawan Aska.
" Gila tu cewek keren banget" kata Rendy.
" Diam!, cepat ambilkan gue tisu" kata Aska.
Rendy mengambil tisu basah dari jasnya, kemudian memberikan pada Aska.
" Lo kadang kek anak kecil ya Ren bawa-bawa tisu basah" ledek Aska sambil me lap jasnya.
" Cih.. gue kek gitu kan juga karena lo" kesal Rendy.
" Sial, noda saosnya nggak bisa hilang lagi" gerutu Aska.
" Gampang Lo bawa ke laundry "
" Hhhmm"
Aska membuka jasnya, karena tidak mungkin dia memakai jas yang sudah kotor. Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju kantor.
Wanita tadi tertawa bahagia karena bisa membalaskan dendamnya. Orang yang berpapasan dengan wanita itu heran melihat wanita itu berjalan sambil tertawa.
" Kasihan sekali wanita itu. Cantik, tapi gila"
Wanita itu sontak menghentikan tawanya, karena mendengar ucapan orang yang lewat tadi.
Apa ini karma untuk aku, karena sudah menyiram orang sombong tadi pake saos. Tapi ini nggak adil tuhan, masa aku kena karma juga, yang teraniaya kan aku.
To be continue..
Jangan lupa tinggalkan jejak ya..
Happy Reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
HelseyTa
thor itu cewek entar jodohnya aska ya 😂😂😂 aska bakalan bucin
2024-06-13
0
ganti nama
tuh cewe g punya malu yah... kan kursinya dah dipegang oleh cowo e malah dia yang duduk
2024-05-17
0
Rafanda 2018
itulah ciri orang kaya ga mau kalah
2024-01-14
0