Keesokan harinya.
Kiara dan suaminya sudah bersiap pergi melihat apartemen yang akan di tempati putra mereka.
Di mobil Aska sudah menunggu kedua orangtuanya. Tak berapa lama yang di tunggu pun datang.
Kiara dan suaminya masuk kedalam mobil, setelah memastikan kedua orangtuanya duduk dengan aman dan nyaman, barulah Aska melajukan mobilnya.
Mobil yang di kendarai Aska tidak berjalan dengan mulus. Ya mereka terkena macet. Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, barulah mereka sampai di salah satu apartemen termewah di kota itu.
Aska dan kedua orangtuanya turun dari mobil. Mereka langsung masuk lift, menuju lantai 12 belas.
Ting
Pintu lift pun terbuka. Aska dan kedua orangtuanya melangkahkan kaki menuju apartemen milik Aska. Ya dilantai 12 hanya terdapat satu unit apartemen, dan itu milik Aska.
Aska memasukkan kata sandi apartemennya. Kiara dan Wiguna kaget melihat kata sandi apartemen Aska.
" Sayang ini?"
" Iya, kata sandi apartemen adek, tanggal pernikahan mama dan papa"
Kiara memeluk putra kesayangannya itu. Dia tidak menyangka anaknya akan memakai tanggal pernikahan mereka untuk kata sandi apartemennya.
" Yuk Mah, Pah, kita masuk kedalam"
Mereka bertiga pun masuk kedalam apartemen Aska. Kiara takjub melihat apartemen milik putranya.
" Ini kamu yang desain sendiri sayang?" tanya Kiara.
" Nggak Mah, adek minta bantu sama arsitek juga"
" Papa suka dengan desain interiornya" kata Wiguna.
" Mama juga " kata Kiara.
Aska menemani mama dan papanya berkeliling apartemennya. Setelah puas berkeliling mereka duduk di ruang tamu yang ada di apartemen itu.
" Kapan adek mulai tinggal disini?" tanya Kiara.
" Kayaknya sekarang deh Mah, soalnya besok adek ada meeting pagi" kata Aska.
" Kamu harus jaga kesehatan kamu terus" kata Kiara.
" Pasti Mah"
" Barang-barang Adek, biar Pak Ujang aja yang ngantarin" kata Wiguna.
" Makasih Pah"
" Mama sama papa pulang dulu ya, Adek hati-hati di apartemen nya. Jangan pernah masukkan orang asing ke apartemen" pesan Kiara.
" Siap ibunda ratu, titah ibunda akan Ananda ingat" kata Aska.
Aska mengantarkan kedua orangtuanya sampai ke depan pintu. Kiara dan Wiguna pun pergi meninggalkan apartemen putranya.
Setelah kedua orangtuanya pulang, Aska masuk kembali kedalam apartemen nya. Aska masuk kedalam kamarnya. Aska membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk itu.
Aska menatap langit-langit kamarnya. Mulai sekarang dia akan memulai hidup mandiri sama seperti kakaknya dulu. Aska memejamkan matanya, tak berapa lama dia pun tertidur.
Sore hari.
Aska terbangun karena bunyi bel apartemennya. Aska bangun dari tidurnya, kemudian dia berjalan keluar kamar, untuk membukakan pintu.
Ceklek
Tampaklah Pak Asep sedang berdiri di depan pintu dengan membawa 2 buah koper. Aska tersenyum pada Pak Asep.
" Assalamualaikum"
" Wa'alaikum salam"
" Bapak mau nganterin barang-barang Aden"
" Makasih ya Pak "
" Sama-sama Aden, kalau begitu Bapak permisi dulu"
" Apa Bapak nggak mau mampir dulu"
" Lain waktu aja Den"
" Ya udah kalau gitu"
" Permisi Den"
" Hati-hati ya Pak"
Setelah Pak Asep masuk kedalam lift, barulah Aska masuk kopernya kedalam apartemen, setelah itu dia mengunci kembali pintu apartemennya.
Sampai di dalam kamar, Aska membongkar kopernya. Saat koper terbuka, yang pertama terlihat ada foto dia dan keluarganya. Aska meletakkan foto itu di atas nakas.
Aska menata pakaiannya kedalam lemari yang ada di kamarnya. Walaupun Aska laki-laki, dia bisa juga mengerjakan beberapa pekerjaan perempuan, salah satunya merapikan pakaian.
Selesai menata pakaiannya di lemari, Aska meletakkan koper yang sudah kosong keatas lemari. Aska tersenyum melihat hasil kerjanya.
Karena hari sudah sore, Aska memutuskan untuk mandi. Aska masuk kedalam kamar mandi, kemudian dia memulai ritual mandinya.
Setelah 10 menit, Aska keluar dari kamar mandi. Setelah itu dia mengambil pakaiannya. Selesai berpakaian Aska mengambil kunci mobilnya.
Aska ke luar dari apartemennya. Aska akan pergi ke supermarket untuk membeli keperluan dapur dan juga keperluan lain untuk satu Minggu ke depan.
Sampai di basement apartemen, Aska berjalan menuju mobilnya. Aska menekan remot kunci yang dia pegang, pintu mobil terbuka secara otomatis.
Aska melajukan mobilnya menuju supermarket terdekat. Jarak apartemen ke supermarket tidak terlalu jauh. Hanya butuh waktu 10 menit.
Aska pun sampai di supermarket. Setelah memarkirkan mobilnya, Aska langsung masuk kedalam supermarket.
Aska mendorong trolinya yang masih kosong itu menuju tempat bahan makanan. Aska mulai memasukkan satu persatu bahan makanan ke dalam troli.
Setelah selesai, Aska menuju tempat peralatan untuk masak. Ya Aska akan membeli beberapa alat untuk masak seperti wajan dan kawan-kawannya.
Sampai di tempat peralatan masak, Aska langsung memasukkan peralatan yang dia butuhkan tadi. Aska melihat apa lagi yang kurang.
" Oh ya cobek" kata Aska.
Aska melihat hanya satu cobek yang tersisa di sana, Aska pun mengambil cobek itu. Saat tangan Aska memegang cobek itu, ada tangan lain yang menginginkan cobek itu juga.
" Sorry cobek ini saya yang pegang duluan" kata cewek itu.
" Apa kamu nggak liat tangan aku nempel duluan di cobek ini" kata Aska tak mau kalah.
" kamu ambil cobek yang lain aja" kata cewek itu lagi.
" Kamu buta, apa kamu melihat ada cobek lain di sini"
Cewek itu pun melirik ketempat cobek itu. Benar yang di bilang sama Aska kalau di sana tidak ada cobek lagi.
" Kamu ngalah dikit dong sama cewek"
" Ck.. dalam kamus ku tidak ada kata mengalah, walaupun itu sama cewek sekalipun"
Aska menarik cobek itu dengan kasar, sehingga cobek itu terlepas dari tangan cewek itu. Aska pun memasukan cobek itu ke dalam trolinya, setelah itu dia pergi meninggalkan cewek itu.
Sekarang Aska menuju tempat peralatan mandi. Sesampainya di sana, Aska langsung mengambil barang-barang yang dia perlukan. Setelah semuanya sudah di ambil Aska pergi menuju kasir, untuk membayar semua belanjaannya.
Aska melihat begitu banyak orang mengantre di depan kasir. Aska yang tidak mau menunggu lama, dia pun memikirkan cara supaya bisa mendapatkan antrean di depan.
Setelah menemukan ide, Aska menepuk pundak ibu-ibu yang ada di depannya.
" Permisi Buk, bolehkah saya duluan soalnya istri saya mau melahirkan" kata Aska.
" Ya ampun, silakan nak"
Begitulah seterusnya, sampai akhirnya Aska sampai di barisan nomor satu. Aska mengeluarkan semua barang belanjaannya, dan petugas kasir pun mulai menghitung belanjaan Aska.
Aska memberikan black card nya pada petugas kasir itu. Setelah itu Aska keluar dari supermarket. Aska memasukkan barang belanjaannya ke dalam mobil. Aska melajukan mobilnya menuju apartemen nya.
To be continue..
Happy Reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
Aska curang ya.. 😍🤭
2023-11-30
0
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
Astaga Aska otak'mu brilian 😂😂😂 bisa kita kita tiru nih biar gk antri 😂😂😂😂
2023-10-13
0
Dewi Kijang
lanjut
2022-08-13
0