Aska sampai di basement apartemennya. Setelah memarkirkan mobilnya, Aska langsung menuju lift, dengan menenteng barang belanjaannya.
Ting
Pintu lift terbuka, Aska langsung masuk ke dalam lift, pintu lift tertutup setelah Aska menekan tombol angka 12. Lift pun naik ke atas.
Ting.
Pintu lift terbuka, Aska langsung menuju unit apartemennya. Aska masuk kedalam apartemennya setelah memasukkan kode kata sandi apartemennya.
Aska langsung menuju dapur, Aska mengeluarkan barang belanjaannya tadi. Kemudian mulai membereskan belanjaannya.
Bahan masakan dia masukkan kedalam kulkas, begitu juga dengan buah dan juga sayuran. Beberapa minuman kaleng juga dimasukkan kedalam kulkas.
Selesai membereskan belanjaannya, Aska pergi ke ruang tamu, dengan membawa minuman soda di tangannya. Aska membuka laptop nya. Dia akan mengerjakan skripsi nya.
Ya sebentar lagi Aska akan Wisuda. Karena otaknya yang cerdas, dia bisa menyelesaikan kuliah dalam kurun waktu 3 tahun. Aska akan membuat orang tuanya bangga pada nya.
Pikirkan Aska jauh menerawang pada saat dia pertama kali bertemu dengan sang papa. Dimana waktu itu dia hampir tertabrak mobil sang papa.
Ya waktu itu Aska ketahuan mencuri roti di sebuah warung, kemudian dia ketahuan sama sang pemilik warung. Karena melarikan diri dari sang pemilik warung, Aska berlari ketengah jalan.
Entah itu takdir atau sebuah keberuntungan dia di pertemukan dengan seseorang yang berhati malaikat. Bahkan orang itu rela memberikan nama keluarga besarnya pada dirinya.
Karena itulah Aska tidak akan mengecewakan papa yang sudah memberikan kasih sayang dan juga kehidupan yang layak untuk dirinya.
Setelah selesai menyelesaikan skripsinya, Aska pergi ke dapur untuk memasak untuk makan malam nanti. Walaupun Aska seorang cowok, dia juga pintar masak. Ya dari sang mama lah dia belajar memasak.
Aska mengambil bahan masakan di dalam kulkas. Hari ini dia akan memasak gurame saos Padang. Aska mencuci bersih ikan gurame nya.
Tangan Aska begitu telaten membersihkan gurame nya. Setelah itu Aska menyiapkan bumbu yang di perlukan untuk masakannya.
Setelah 30 menit berkutat di dapur, akhirnya masakan Aska pun selesai. Wangi dari masakan Aska mampu membuat perutnya keroncongan.
Aska menata masakannya di atas meja. Sebelum makan Aska mandi dulu, karena badannya sudah lengket karena keringat. Aska pergi ke kamarnya.
Sesampainya di kamarnya, Aska langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah 10 menit Aska menyudahi acar mandinya. Aska berjalan menuju lemari, untuk mengambil pakaiannya.
Selesai berpakaian Aska pergi ke dapur untuk makan malam. Perut Aska dari tadi sudah ngajak demo.
Sesampainya di dapur Aska mengambil piring, kemudian mengisi piring itu sama nasi. Setelah itu dia kembali ke meja makan.
Biasanya Aska makan di layani sang mama, tapi sekarang dia harus mengerjakannya sendiri. Aska mulai memakan masakan buatannya tadi.
Selesai makan, Aska duduk di ruang tamu. Aska menangkan perutnya sebentar setelah makan. Setelah itu dia baru pergi istirahat, karena besok dia akan pergi ke kantor.
Aska membaringkan tubuhnya di atas bednya. Aska mematikan lampu kamarnya, kemudian mengganti dengan lampu tidur. Aska memejamkan matanya, tak berapa lama dia pun terlelap.
Pagi hari.
Aska sudah bangun dari tidurnya. Aska pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya. Aska tidak ingin terlambat di hari pertama dia menjadi CEO di perusahaan papanya.
Selesai mandi Aska berjalan menuju lemari pakaiannya. Aska melihat baju mana yang akan dia pakai. Pilihan Aska jatuh pada kemeja putih dan jas biru.
Aska mengancingkan satu persatu kancing kemejanya. Setelah itu Aska memasang dasi untuk memperlengkap penampilannya. Setelah selesai memakai kemejanya Aska memakai jasnya.
Aska melihat penampilannya di cermin, setelah di rasa cukup. Aska menyemprotkan parfum ke tubuhnya. Wangi parfum pun memenuhi kamar itu.
Penampilan Aska sudah perfect, Aska mengambil kunci mobil. Aska keluar dari kamarnya, kemudian dia ke dapur untuk membuat susu coklat hangat.
Walaupun sudah jadi CEO, Aska tetap minum susu, bukan kopi atau teh. Ya sampe sekarang Aska belum tau rasanya kopi.
Aska meneguk susu coklat hangat tadi. Tak lupa roti tawar dengan di olesi selai, untuk menemani segelas susu coklat hangatnya itu.
Pagi ini Aska hanya sarapan sama roti dan juga segelas susu hangat. Selesai sarapan Aska langsung menuju basement, tempat dimana mobilnya tertidur.
Aska menekan tombol yang ada di kunci mobilnya. Seperti biasa mobil itu terbuka dengan otomatis. Aska masuk kedalam mobilnya, tak lupa dia memasang sabuk pengaman.
Aska melakukan mobilnya menuju perusahaan. Sampai di jalan raya, Aska kena macet, biasa karena pagi itu bertepatan dengan waktu kerja.
" Besok-besok kalau mau pergi kekantor, pake helikopter aja, biar nggak kena macet" gerutu Aska.
Perjalanan yang harusnya dia tempuh selama 15 menit, sekarang menjadi 25 menit. Aska memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus CEO.
Aska berjalan dengan penuh wibawa, Aska masuk kedalam perusahaan. Di lobi sang asisten sekaligus sahabat dan juga orang kepercayaan papanya sudah menunggu.
" Pagi Pak" sapa sang Asisten.
" Pagi"
Karyawan yang berpapasan dengannya selalu membungkuk kan badan memberikan hormat pada CEO mereka.
" Pagi Pak" sapa karyawan.
Aska hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan sapaan karyawannya. Ya Aska memang di kenal dengan sifat dingin berwajah datar dan juga tak pernah senyum.
Walaupun demikian Aska tetap menjadi idola para karyawannya. Menurut mereka sifat Aska yang seperti itu membuat mereka tertantang untuk terus mendekati CEO muda itu.
" Kapan gue bisa melihat senyum CEO kita"
" Kalau dia tersenyum pasti manis banget"
Banyak lagi ucapan yang di dengar oleh Aska. Tapi dia tidak pernah mempermasalahkan semua itu.
Aska dan asistennya masuk kedalam lift khusus CEO. Lift pun membawa CEO dan asistennya itu ke lantai yang di tuju.
Ting.
Pintu lift terbuka. Aska dan sang asisten keluar dari lift, kemudian langsung menuju ruangan CEO.
" Pagi Pak" sapa sang sekretaris sambil tersenyum menggoda.
Aska melirik sekretaris itu dari atas sampai bawah. " Besok tolong pakai pakaian yang agak sopan, karena mata saya sakit melihat pakaian kamu yang seperti kurang bahan" kata Aska sambil berlalu pergi.
Sekretaris itu pun hanya menundukkan wajahnya karena malu mendengarkan ucapan bosnya itu.
Sang asisten pun susah payah menahan tawanya. Mendengar ucapan Aska yang langsung tepat sasaran. Kemudian dia pun masuk kedalam ruang Aska.
Aska mendudukkan pantatnya di kursi kebesarannya. Tak berapa lama sang asisten juga sudah masuk kedalam ruangan Aska.
" Ren" panggil Aska pada sang asisten.
"Ya"
" Berapa gaji seorang sekretaris di perusahaan ini?"
" Cukup besar, memangnya kenapa?"
" Terus kenapa sekretaris itu memakai baju yang seperti belum selesai di jahit" kata Aska.
Tawa yang sejak tadi di tahan akhirnya pecah juga. " Lo katrok banget sih, itu baju model sekarang"
" Menurut gue baju seperti itu tidak layak di pake. Seandainya gunung kembarnya bisa ngomong, mungkin mereka udah menjerit karena sesak nafas"
Rendy hanya menggelengkan kepalanya mendengarkan ucapan sahabatnya itu. Ya Rendy tau Aska memang jijik dengan perempuan yang berpakaian seperti kurang bahan seperti yang di pakai sekretaris tadi.
To be continue..
Happy Reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
CEO yang keren.. 😍😍😂😂
2023-11-30
0
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
gue aja sebagai cewek malu lho klo ngelihat Cewek yang klo berpakaian kurang bahan
2023-10-13
0
Marwah
ada2 aja nih omnya kenzo
2022-07-24
0