“Kau harus menikah dengan saya, dan saya akan mencabut keputusan untuk meratakan semua bangunan yang ada di pulau Kanawa, bagaimana?”
Bola mata Damara membulat sempurna, mendengar pilihan yang di ucapkan Jerry. Bukan hanya Damara yang terkejut, Kevin sama terkejutnya meskipun wajahnya tetap tenang.
Damara menggelengkan kepalanya. “Maaf Tuan, tapi saya tidak bisa,” jawab Dama cepat. Menurut Damara, pilihan yang di berikan Jerry tidak masuk di akal, bagaimana bisa seorang pebisnis terkenal mau menikah dengannya jika tidak mempunyai tujuan tertentu.
“Baiklah jika kau menolak, detik ini juga semua bangunan di pulau Kanawa akan rata dengan tanah!”
Damara menggigit kecil bibir bawahnya, dia tidak bisa kehilangan pekerjaannya. Ada banyak orang-orang yang akan kecewa jika Damara menolak keinginan Jerry. “Saya mau menikah dengan Tuan,” jawab Damara penuh keyakinan.
“Pilihan yang bagus,” tanpa ragu Jerry menampilkan senyumnya. Dia melirik Kevin yang berada di sampingnya.
“Buatkan surat pembatalan penggusuran pulau Kanawa, sekarang juga.” Perintah Jerry pada sekertaris pribadinya.
“Baik, Lord.”
Setelah kepergian Kevin, Damara memilih menundukkan kepalanya. Perasaan gugup menyelimutinya, bahkan keraguan atas keputusannya kini tergambar jelas di hatinya.
Damara memiliki prinsip menikah dengan orang yang dia cintai, namun sayang ada banyak yang harus ia korbankan jika dirinya egois, termasuk keluarganya.
“Damara.”
Damara mengangkat wajahnya, saat mendengar suara Jerry yang terdengar lembut memanggil namanya. “Iya, Tuan.”
“Apa kau memiliki kekasih?”
Damara menggelengkan kepalanya, “Tidak, tuan … saya tidak menjalin hubungan dengan siapa pun.”
“Kita akan menikah minggu depan, kau harus memastikan semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan dari keluargamu. Kau tahu apa yang bisa aku lakukan selain menghancurkan pulau kanawa?”
Damara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban untuk pertanyaan Jerry.
“Saya bisa saja menghancurkan karier dan keluargamu … saya pastikan kau akan menderita jika menggagalkan pernikahan ini, atau mencoba lari dari saya.”
Helaan nafas keluar dari mulut Damara, bahkan suara lembut Jerry yang memanggil namanya kini berubah menjadi pria tegas dalam satu waktu bersamaan.
“Saya bukan seorang pengecut, Tuan.” Damara menunduk hormat setelah menjawab ucapan Jerry.
“Bagus, kalau kau tahu diri.”
Damara memilih diam, dan kembali menundukkan kepalanya. Jujur saja dia ketakutan sekarang, pria di hadapannya bisa bersikap baik lalu mengancamnya.
***
Damara kembali ke pulau Kanawa dengan senyum yang dia paksakan, dia tidak bisa menunjukkan kegundahan hatinya di depan semua orang yang kini menyambutnya dengan penuh harapan.
“Bagaimana?” tanya Icha salah satu teman Damara.
“Negosiasinya berhasil, dan Tuan Jerry membatalkan penggusurannya.” Damara mengangkat amplop yang dia pegang di tangan kanannya.
Damara mengambil alat pengeras suara, “Selamat siang, bapak dan ibu. Unjuk rasa ini sudah membuahkan hasil, penggusuran ini resmi di batalkan oleh Tuan Jerry selaku pemegang kuasa pulau Kanawa. Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang sudah membantu untuk mempertahankan pulau ini sebagaimana mestinya.”
Semua orang yang melakukan unjuk rasa merasa tenang, bibir pantai itu sekarang sepi karena mereka telah kembali ke rutinitasnya masing-masing. Damara mendesah lega, dia menyeka keringat yang membasahi pelipisnya.
“Kamu kenapa sih, Dam?”
Damara menautkan kedua alisnya, “Memangnya aku kenapa?” tanya Damara tenang. Padahal hatinya bergemuruh, dalam waktu dekat dia akan menjadi seorang istri.
“Kamu kelihatan banyak pikiran begitu, padahal kan masalahnya sudah selesai,” ucap Icha mengeluarkan pendapatnya.
“Aku enggak papa, kepalaku agak pusing karena enggak terbiasa di bawah sinar mata hari lama-lama,” ujar Damara sambil menampilkan senyumnya, berharap Icha mempercayai ucapannya.
“Iya deh seorang manajer kan biasanya duduk-duduk doang di ruangan AC, enak adem.” Sindir Icha dengan bibir yang mengerucut.
“Salahmu sih pake nolak Pak Galang segala, jadi gagal deh naik jabatannya.”
“Enggak mau aku, yang ada berhubungan dengan pak Galang pria tegas begitu, yang ada berasa pacaran sama malaikat pencabut nyawa.” Icha bergidik ngeri.
Apa yang di katakana Icha betul Adanya, seorang pemilik restoran tempatnya bekerja memang sangat dingin dan tidak segan-segan memarahi para pekerjanya yang melakukan kesalahan. Dan Icha gagal naik jabatan karena menolak menjadi istri dari pemilik restoran yaitu pak Galang.
Kalau pun bisa memilih Damara juga ingin menolak Jerry, tapi banyak masyarakat yang akan dia susahkan hanya karena keegoisannya.
***
Pulau Kanawa
untuk yang penasaran dengan pula Kanawa bisa kunjungi website nya.
https://www.gotravelaindonesia.com/kanawa\-island\-labuan\-bajo/
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
❄️ sin rui ❄️
ini lokal apa luar, kalau luar bahasa nya mesti baku pasti bagus
2023-01-17
0
Supi
kenapa pada ngomong arvan, bukan ny nama panggilan nya Jerry 🤔 jadi bingung thoor, apa ada yg gk trbaca ya ..
2022-03-31
1
Sabarina Sitepu
arvan? tu samakah ama jerryco? arvan italia kan, jerry kelahiran jerman? penasaran aku thor...banyak komen yg bilang novel ni ttg arvan, lanjutan merried mr melionare, aku coba baca dulu...biar lebih paham, saat ni maaih bingung mmmmmm
2021-07-15
2