House, Love, Song

House, Love, Song

Dua Hati Yang Patah

Hari ini aku kembali melihat dia melintas di depan kelasku. Senyumnya mengembang manakala matanya tanpa sengaja telah menemukan wajahku. Senyum tulus tanpa dendam. Aku bisa merasakannya.

Teringat aku saat tanpa rasa berdosa aku telah mencampakkannya. Aku yang memutuskan secara sepihak akhir dari kebersamaan kami yang baru jalan satu bulan. Dia tetap tersenyum dan berujar :

“Tak apalah, jika memang tiada pertalian jodoh di antara kita, mau gimana lagi. Aku tidak akan memaksa.”

Mulia sekali hatinya. Tapi yang tak aku mengerti mengapa cowok sebaik dia bisa terjebak oleh gadis tak berperasaan macam aku. Entahlah, mengapa pula aku dulu menerima hatinya kalau harus berakhir dengan melukainya. Aku hanya berpikir tentang perasaan iba yang telah meluruhkan egoku sehingga bersedia menyambut uluran tangannya. Tapi ternyata aku salah. Frustasiku akan cinta sebelah tangan pun memicu hasratku dan menjadikannya sebagai penghibur laraku.

Sungguh jahat aku. Belum ada dua hari kami berpisah, aku telah menjalin kembali cinta kasih dengan seseorang yang dulu pernah mematahkan hatiku. Cowok inilah yang membuat aku tak bisa menerimanya secara utuh. Romi, cowok ganteng idamanku tiba-tiba berubah pikiran berbalik menyukaiku.

Sebenarnya aku sedikit merasa curiga. Mengapa Romi tiba-tiba jadi menyukai aku. Ternyata aku hanya sebagai penghibur duka dia pula. Malang aku. Baru dua minggu kami jadian dia dengan seenaknya menghilang begitu saja. Aku dibiarkan terkatung-katung tanpa kata putus.

Sudah dua tahun aku bertahan dengan kejombloanku. Aku merasa biasa meski kesepian senantiasa menghampiri manakala kawan-kawan dekatku tak lagi bermain bersamaku. Mereka sibuk mereda kasih dengan kekasihnya sendiri. Sepi.

Seperti hari kemarin dan dulu aku mendekam sendiri menikmati keheningan malam tanpa teman. Ingatanku menggugah ke saat aku masih menerima Kunta sebagai pacarku. Dia begitu perhatian dan penuh kasih. Terus terang aku baru merasa tersanjung sekarang. Tak seperti ketika aku bersama cintaku yang ternyata mengecewakanku. Bahagiaku ada namun tak setenang saat aku bersama Kunta.

Aku menatap bola lampu yang memberi pancaran menyilaukan mata. Wajah Kunta tergambar jelas. Aku bahkan teringat manakala dia mengungkapkan betapa dia menyayangi aku. Dia berkata bahwa akulah cinta pertamanya. Tapi sungguh aku tak pedulikan kata hatinya itu. Aku abaikan jatuh berserakan dan tertiup angin.

Aku memejamkan mata, “begitukah?”

“Benarkah cinta pertama tiada pernah punah?” Mana mungkin! Bantahku. Romi cinta pertama bagiku, dan dia telah sukses membekukan asaku.

“Apa ini yang dirasa Kunta? Sakit tercampakkan?”

“Romi!” desahku. “Benarkah kau cinta pertamaku? Benarkah tiada batas antara benci dan cinta itu?”

“Lalu Kunta?” Setitik asa pernah kutanam padanya. Masa manis pernah ku rasa meski dulu terlihat laksana kepalsuan yang menutupi wajahku dengan topeng beraroma madu.

“Dan Kunta ku.” Pantaskah aku menyebutnya demikian. Dia sebagaimana aku kini terbelenggu oleh cinta pertama yang telah membawa luka.

Aku bisa merasakan sakitnya. Tapi sungguhkah kau merasa demikian? Tapi mengapa pula kau masih bertahan dengan kesendirianmu?

“Maafkan aku, Kunta.” bisikku lirih. Dalam hati aku berharap dia mendengar bisikku tadi.

Selintas kemudian aku membayangkan. Mengandaikan jika dulu aku tulus menerima uluran tangannya, aku pastikan kini kami masih bersama. Tapi sekarang……

Di saat aku mulai menyadari arti hadirnya dalam hatiku. Dia semakin jauh. Meski tiap saat aku masih dapat memandangnya. Tapi hatinya?

Ada sebentuk keraguan hinggap menaungi pikiranku. Ada malu yang setiap saat menertawakan kebodohanku.

Namun secercik harap secara perlahan ku gantungkan pada jiwanya. Biarlah. Ijinkanlah aku menyambutmu kembali bersemayam dalam hatiku tanpa harus ada hati yang terluka.

Terpopuler

Comments

Hidayat R. Widatama

Hidayat R. Widatama

Muantap, Bro (apa Sist)!
Aku suka dg penggunaan bahasa yg evektif. Kembangan-kembangan kalimat dalam mengurai hal-hal detail sangat mengena, informarif, minim redundant dan yg terpenting menopang inti cerita.

Lanjut, terua berkarya!

2021-08-18

0

NHikmah

NHikmah

suka 😍
diksinya bgs 👍👍👍

2020-12-10

0

Syl89

Syl89

ffZx,KC,cyytyffto zou zz

2020-12-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!