Rahasia..

Flashback.

Devan berjalan sedikit tergesa-gesa melewati koridor rumah sakit, semenjak dia meninggalkan rumah sakit tadi sore beberapa kali dirinya mencoba menghubungi Asha, namun tak pernah diangkatnya, dirinya sangat mengkhawatirkan keadaan kakek dan sangat ingin mengetahui kondisinya, karena entah mengapa perasaannya tidak enak.

Devan sampai di ICU berjalan menuju ruangan kakek, namun dia merasa heran karena tidak menemukan Asha maupun siapapun disana, ketika dia membuka pintu, alangkah terkejutnya dia melihat tempat tidur yang kosong.

"Maaf pak cari siapa..?" Tanya salah seorang perawat yang tidak sengaja lewat.

"Pasien disini.." Devan menunjuk tempat tidur yang kosong.

"Owh..pasien kakek itu, sudah meninggal tadi sore pak.."

Devan terperanjat.

Hatinya serasa hancur mendengar kakek telah tiada, air mata langsung menggenangi pelupuk matanya.

Kaki Devan seperti tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya, dia berjalan mendekati kursi dan menghempaskan tubuhnya kesana.

"Kenapa Asha tidak memberitahuku..?" Devan menundukkan kepalanya, menutup wajahnya dengan kedua tangan yang bertumpu pada lututnya.

"Kakek telah pergi, sahabat terbaikku telah pergi.."

Sekilas Devan mengingat pertemuan awal dirinya dan kakek, mengingat semua nasihat dan petuah-petuahnya.

Namun hal yang paling diingatnya kini, pesan terakhir kakek, memintanya untuk selalu menjaga dan melindungi Asha.

Devan beranjak berdiri, entah mengapa dirinya seperti mengetahui kalau mungkin saja biaya perawatan kakek belum dibayar Asha, Devan sedikit banyaknya mengetahui kondisi keuangan Asha yang sedang tidak stabil.

Ternyata benar saja, setelah ditanyakan di bagian administrasi, Asha belum membayar semua biaya rumah sakit, dan sudah pasti Devan segera melunasinya.

Devan segera pergi menuju kediaman Asha, untung saja waktu itu dia pernah mengantarnya pulang sehingga dia tahu dimana Asha dan kakeknya tinggal.

Depan berhenti di depan sebuah bangunan ruko yang tepat berada di pinggir jalan, dia langsung keluar dari mobil, namun tiba tiba dia melihat seseorang yang tidak asing menuruni tangga.

Mbak Yana, begitu Devan mendengar Asha memanggilnya di rumah sakit.

"Mbak Yana.." Panggil Devan melihat dia yang berjalan melewati mobilnya.

Yang dipanggil tentu saja terkejut, dia melihat dengan seksama di bawah lampu yang temaram dan kemudian mengenali lelaki di depannya.

"Suaminya Asha..?" Tanya Yana pelan

Devan tersenyum dan mengangguk.

Seketika raut wajah Yana meredup, entah mengapa dia merasa bersalah mengingat tidak ada yang mengabarinya mengenai kematian kakek.

"Maaf..kami tidak mengabari Anda mengenai kakek, karena Asha yang memintanya.." Ucap Yana pelan.

"Kenapa..?"

"Karena Asha merasa sudah banyak merepotkan anda.."

Devan terdiam sejenak.

"Dimana Asha sekarang..?"

"Dia di kamarnya, di lantai paling atas.." Yana menunjuk ke atas ruko.

Devan melihat ke atas.

"Kalau begitu saya permisi dulu.." Yana pamit.

"Sebentar..ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan pada mbak.."

"Soal apa..?"

"Semuanya tentang Asha.."

Yana terdiam.

"Semuanya..??"

"Iya.. tolong ceritakan semuanya.." Devan merasa masih banyak hal yang belum dia ketahui mengenai Asha, demi menjalankan amanat terakhir kakek, dia harus mengetahui semuanya.

Yana terdiam sembari berpikir lelaki ini adalah suaminya Asha sekarang, maka seharusnya dia mengetahui semua hal tentang Asha.

Maka tanpa pikir panjang, Yana menceritakan semuanya, bercerita mengenai almarhum ayah Asha yang meninggalkan banyak hutang, kehidupan Asha dan keluarganya yang hidup susah karena terbelit hutang hingga akhirnya kakeknya yang terpaksa harus menjual ruko demi melindungi Asha yang akan dinikahi paksa oleh rentenir, tak lupa dia juga menceritakan mengenai ibu tiri Asha yang akhirnya membawa kabur semua uang hasil penjualan ruko yang akan dibayarkan kepada rentenir.

Cerita Yana tentu saja membuat Devan kaget, kini dia mengerti kenapa kakeknya menitipkan Asha kepadanya, bahkan ingin segera menikahkan dirinya dan Asha, karena nasib Asha yang sedang dipertaruhkan, dia akan menjadi tumbal untuk melunasi hutang-hutangnya.

"Asha sudah banyak menderita, selama ini ibu tirinya tidak memperlakukannya dengan baik..karena itu, mbak sangat berharap tuan bisa menjaga Asha dan membahagiakannya.." Yana menahan tangisnya.

Devan menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih sudah memberitahu saya.."

"Baiklah..saya permisi.."

"Tunggu, panggil saya Devan..jangan tuan.."

Yana mengangguk dan tersenyum.

***

"Kenapa kamu tidak mengabari aku..?"

Asha yang kaget langsung mengangkat wajahnya, melihat Devan telah berdiri dihadapannya.

"Anda.." Asha berdiri, tidak menyangka Devan akan datang kerumahnya.

"Aku sudah memintamu untuk selalu mengabari aku tentang kakek.."

Asha terdiam, dia tahu Devan marah karena dirinya yang tidak mengabari kematian kakek.

Dari raut wajahnya, Asha melihat kesedihan yang mendalam, dia mulai menyesali perbuatannya yang tidak memberi tahu tentang kematian kakek padanya.

Devan berjalan menghampiri pagar, memegangnya dengan kedua tangannya,melihat pemandangan kota di malam hari yang nampak indah dari sana.

"Kamu mungkin tidak tahu, hubungan aku dan kakek lebih dari sekedar bersahabat.."

Asha semakin merasa bersalah.

Asha terdiam, mereka sama sama terdiam sejenak.

"Maafkan saya.." Ucap Asha tiba tiba.

Devan membalikkan badannya, melihat Asha yang terlihat menyesal.

"Sudahlah.. semuanya sudah terjadi.." Ucap Devan pelan.

"Semoga kakek tenang di sana, beliau orang yang baik, semoga ditempatkan di tempat terindah di sisi-Nya.."

"Dan aku akan menjalankan semua amanat kakek.."

"Mengenai itu..." Ucap Asha dengan cepat, membuat Devan kaget.

"Mengenai pernikahan kita..." Lanjut Asha kali ini terlihat ragu ragu.

Devan menatap Asha yang berbicara ragu ragu dengan menundukkan kepalanya.

"Maksud saya, karena kakek sudah tidak ada, mari kita akhiri saja pernikahan ini.." Ucap Asha pelan.

Devan tersentak.

"Apa maksud kamu..?"

"Kita akhiri pernikahan kita.." Asha mengulang perkataannya.

"Apa..!?" Devan masih tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Saya tahu anda menikahi saya karena permintaan kakek, maafkan kakek saya, beliau pasti tidak mengetahui bahwa sebenarnya anda sudah bertunangan dan akan segera menikah.."

"Karena itu, kakek sekarang telah tiada, maka pernikahan kita sebaiknya.........." Asha belum menyelesaikan perkataannya.

"Kamu memintaku untuk menceraikanmu..?" Tanya Devan menatap Asha tajam.

Asha mengangguk.

"Anggap saja, hari ini tidak terjadi apa-apa, dan mengenai hutang, saya akan mencicilnya kepada anda.." Ucap Asha pelan.

Devan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kamu memintaku untuk melanggar janjiku sendiri yang kuucapkan pada orang yang sedang sekarat?" Devan terlihat kesal.

"Janji aku kepada kakek, seumur hidup aku akan memegangnya.."

"Jadi kalau kamu meminta aku untuk menceraikanmu, jangan pernah berpikir demikian.."

Asha kaget, dia melihat Devan.

"Tapi.."

"Mengenai tunanganku dan pernikahanku, biar aku yang mengurusnya.."

Asha kaget dengan jawaban Devan, dia tidak menyangka sama sekali dengan semua jawaban Devan mengenai idenya untuk bercerai.

"Tapi..." Asha tidak sanggup melanjutkan perkataannya.

"Hari Senin nanti, ajukan surat pengunduran diri ke kantor, kamu tidak usah bekerja lagi, aku akan mencarikan rumah dan memenuhi semua kebutuhanmu.."

"Aku akan bertanggung jawab penuh padamu.."

"Maaf..tapi saya tidak mau.." Jawab Asha pelan.

"Apa maksudmu..?"

"Saya masih ingin bekerja, kalau anda tidak mau menceraikan saya, tolong rahasiakan pernikahan kita dari semua orang.."

Terpopuler

Comments

Lilisdayanti

Lilisdayanti

hhaaaaah mulai hatiqu akan tersakiti 🤭🤭🤭🤭karyamu benar2 membuatqu bimbang dan galau,,

2022-11-20

1

Bernadus Bura

Bernadus Bura

Rahasia apaan hah?

2022-11-05

0

lee ailee

lee ailee

inilah rahasia jodoh...asha gk niat jadi pelakor tapi takdir yg menuntunnya

2022-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Asha..
2 Persahabatan..
3 Devan..
4 Bertukar Sekretaris..
5 Rentenir..
6 Menjual..
7 Ibu..
8 Menikah..
9 Kakek..
10 Rahasia..
11 Cemburu..
12 Suka..
13 Cincin..
14 Cinta..
15 Jantung..
16 Bertunangan..
17 Istri Rahasiaku..
18 Kewajiban..
19 Nando..
20 Tekad Nando..
21 Pelukan..
22 Dena..
23 Memasak..
24 Kotak Bekal..
25 ATM..
26 Pesta..
27 Ciuman..
28 Rangga..
29 Lisptik..
30 Trik..
31 Memilih..
32 Cerai..?
33 Pelukan Dena..
34 Jessica dan Diana..
35 Terjebak..?
36 Jujur..
37 Kemarahan Ibu..
38 Babak Belur..
39 Menginginkanmu..
40 Penderitaan Nando..
41 Lagi..?
42 Aku bosnya..
43 Bayi..
44 Tangisan Fenny..
45 Menggoda..
46 Hina..
47 Sandiwara..
48 Perampok..
49 Dena dan Nando..
50 Sertifikat.
51 Desi dan Gunawan..
52 Gangster..
53 Tamu..
54 Uang..
55 Surat Peringatan..
56 Akting..
57 Sayap..
58 Curiga..
59 Keputusan..
60 Mabuk..
61 Lift..
62 Terjebak Berdua..
63 Satu Sama..
64 Detektif..
65 Lobby RS..
66 Berlutut..
67 Sandiwara Angel..
68 Sakit..
69 Misi Dena dan Nando..
70 Pil..
71 Ketahuan..
72 Dingin..
73 Restoran..
74 Berbaikan..
75 Sepatu..
76 Makan Siang..
77 Gagal..
78 Upaya Rangga..
79 Minyak..
80 Kasihan..
81 Operasi
82 Muntah-muntah..
83 Rujak..
84 Restu..
85 Testpack..
86 Gosip..
87 Nasihat Nando..
88 Sudah Menikah..
89 High heels...
90 Kemarahan Devan..
91 Pengumuman Penting..
92 Pengakuan Tiwi..
93 Tugas Lapangan..
94 Rencana Angel..
95 Dibuntuti..
96 Aisha..
97 Jebakan..
98 Menjaga..
99 Menantu..
100 Keguguran?
101 Akhirnya..
102 Hikmah..
103 Memulai Kembali..
104 Sekretaris Baru..
105 Mangga..
106 Nilam..
107 Trauma Nilam..
108 Hendra.
109 Di Depan Pusara..
110 Penculikan..
111 Penculikan 2..
112 Penculikan 3..
113 Rumah Sakit..
114 Pasangan..
115 Dijebak..
116 Angel dan David..
117 Angel dan David 2..
118 Angel dan David 3..
119 Maaf..
120 Persiapan..
121 Melahirkan..
122 Baby Allisya..
123 Pengumuman Novel Terbaru
124 My Love My Babysitter
125 Di Balik Cadar Aisha
126 DI BALIK CADAR
127 Demi Yumna
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Asha..
2
Persahabatan..
3
Devan..
4
Bertukar Sekretaris..
5
Rentenir..
6
Menjual..
7
Ibu..
8
Menikah..
9
Kakek..
10
Rahasia..
11
Cemburu..
12
Suka..
13
Cincin..
14
Cinta..
15
Jantung..
16
Bertunangan..
17
Istri Rahasiaku..
18
Kewajiban..
19
Nando..
20
Tekad Nando..
21
Pelukan..
22
Dena..
23
Memasak..
24
Kotak Bekal..
25
ATM..
26
Pesta..
27
Ciuman..
28
Rangga..
29
Lisptik..
30
Trik..
31
Memilih..
32
Cerai..?
33
Pelukan Dena..
34
Jessica dan Diana..
35
Terjebak..?
36
Jujur..
37
Kemarahan Ibu..
38
Babak Belur..
39
Menginginkanmu..
40
Penderitaan Nando..
41
Lagi..?
42
Aku bosnya..
43
Bayi..
44
Tangisan Fenny..
45
Menggoda..
46
Hina..
47
Sandiwara..
48
Perampok..
49
Dena dan Nando..
50
Sertifikat.
51
Desi dan Gunawan..
52
Gangster..
53
Tamu..
54
Uang..
55
Surat Peringatan..
56
Akting..
57
Sayap..
58
Curiga..
59
Keputusan..
60
Mabuk..
61
Lift..
62
Terjebak Berdua..
63
Satu Sama..
64
Detektif..
65
Lobby RS..
66
Berlutut..
67
Sandiwara Angel..
68
Sakit..
69
Misi Dena dan Nando..
70
Pil..
71
Ketahuan..
72
Dingin..
73
Restoran..
74
Berbaikan..
75
Sepatu..
76
Makan Siang..
77
Gagal..
78
Upaya Rangga..
79
Minyak..
80
Kasihan..
81
Operasi
82
Muntah-muntah..
83
Rujak..
84
Restu..
85
Testpack..
86
Gosip..
87
Nasihat Nando..
88
Sudah Menikah..
89
High heels...
90
Kemarahan Devan..
91
Pengumuman Penting..
92
Pengakuan Tiwi..
93
Tugas Lapangan..
94
Rencana Angel..
95
Dibuntuti..
96
Aisha..
97
Jebakan..
98
Menjaga..
99
Menantu..
100
Keguguran?
101
Akhirnya..
102
Hikmah..
103
Memulai Kembali..
104
Sekretaris Baru..
105
Mangga..
106
Nilam..
107
Trauma Nilam..
108
Hendra.
109
Di Depan Pusara..
110
Penculikan..
111
Penculikan 2..
112
Penculikan 3..
113
Rumah Sakit..
114
Pasangan..
115
Dijebak..
116
Angel dan David..
117
Angel dan David 2..
118
Angel dan David 3..
119
Maaf..
120
Persiapan..
121
Melahirkan..
122
Baby Allisya..
123
Pengumuman Novel Terbaru
124
My Love My Babysitter
125
Di Balik Cadar Aisha
126
DI BALIK CADAR
127
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!