Persahabatan..

"Iya..ada yang bisa saya bantu..?" Jawab Asha dengan ramah.

Wanita itu tidak menjawab, dia terus melihat Asha dengan sinis.

"Maaf..ada yang bisa saya bantu..?" Tanya Asha lagi dengan lebih ramah.

Lagi lagi wanita itu tidak menjawab, dari raut wajahnya terlihat dia sangat kesal melihat Asha yang terus bertanya.

Wanita itu memutar badannya, langsung masuk ke ruangan depan meja Asha,membuka pintu dengan sangat kasar, melihat itu Asha kaget dan langsung berjalan setengah berlari mengejar wanita tadi.

Dia takut Pak Devan akan marah karena membiarkan seseorang masuk tanpa meminta izin kepadanya terlebih dahulu.

"Maaf pak.." Asha tidak melanjutkan kata-katanya karena melihat Devan mengangkat tangannya.

"Tidak apa apa..dia tunanganku.."

Asha terkejut dan langsung menganggukkan kepalanya, kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kamu tidak memberitahu kalau akan kesini.." Ucap Devan sambil beranjak dari duduknya menghampiri Angel yang duduk di kursi dengan wajahnya yang terlihat kesal.

"Kenapa..?"

"Apa aku tidak boleh datang tanpa memberitahu terlebih dahulu..?" Jawab Angel kesal.

Devan tersenyum, dia duduk di sampingnya.

"Ada apa..? Sepertinya kamu sedang kesal sekali..?" Tanya Devan melihat wajah Angel.

Angel memalingkan wajahnya.

"Pantas saja, akhir akhir ini kamu terlihat betah sekali di kantor, rupanya kamu sudah mendapatkan sekretaris yang cantik.." Jawab Angel cemburu.

Devan tersenyum, dia tahu ini akan terjadi, Angel akan datang ke kantornya dan melihat Asha sekretaris barunya dan hal yang ditakutkan olehnya selama ini terjadi, tunangannya itu akan cemburu melihat Asha yang cantik menjadi sekretarisnya.

"Dia hanya sekretaris sementara, dua Minggu lagi dia akan dipindahkan menjadi sekretaris Gio.."

Devan memegang tangan Angel, memintanya untuk melihat kearahnya.

"Apa yang membuatmu cemburu seperti itu, bagiku hanya kamu wanita yang paling cantik.." Devan berusaha merayunya.

Walaupun senang mendengar perkataan Devan, Angel berusaha menyembunyikan perasaannya, dia berusaha untuk tetap menunjukkan wajah kesalnya pada Devan.

"Tapi sekretaris itu benar benar cantik.." Ucap Angel pelan, masih dengan nada yang kesal.

"Aku takut, kamu akan terpikat oleh kecantikannya.."

Devan tersenyum, dia memegang tangannya dengan erat.

"Secantik apapun wanita yang berada di sekelilingku, tidak ada yang bisa mengalihkan aku darimu.." Lagi lagi Devan merayu.

Kali ini Angel tidak bisa lagi menyembunyikan perasaannya, dia terlihat tersenyum kecil dan melihat Devan dengan lembut.

"Benarkah..? kamu pintar sekali gombal.." Ucap Angel sambil memegang hidung tunangannya.

"Itu benar sayang..sudah jangan marah lagi, katakan apa yang membawamu kemari..?" Tanya Devan melihat wajah cantik tunangannya.

"Aku hanya ingin makan siang denganmu, sambil kita melakukan wawancara dengan salah satu Wedding organizer untuk pernikahan kita nanti.."

Devan terlihat diam.

"Seharusnya kamu mengabari aku dulu, aku sudah ada janji dengan seseorang.."

"Siapa..?" Tanya Angel menelisik.

"Sahabatku.."

"Owh..Kakek tua itu..?" Tanya Angel lega.

Devan tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Aku sudah janji akan bertemu dengannya jam makan siang hari ini.. maafkan aku, aku tidak bisa membatalkannya.."

Angel tersenyum kecil.

"Tidak apa apa sayang, pergilah..aku tahu, sepenting apa dia untukmu.."

"Terimakasih sayang..Aku senang kamu mengerti.." Devan tersenyum dan mengelus rambut Angel dengan lembut.

Angel berusaha tersenyum.

Lain halnya dengan isi hatinya, keberadaan kakek tua itu sudah sangat menggangu hubungan dirinya dan Devan, seringkali Devan membatalkan pertemuan dan janji bersamanya hanya karena dia lebih mementingkan untuk menemui sahabatnya itu.

Persahabatan yang aneh, pikir Angel. Bagaimana tidak, calon suaminya itu telah cukup lama bersahabat dengan seorang kakek tua yang tidak sengaja bertemu di sebuah taman kota pada saat olah raga pagi, persahabatan mereka terjalin begitu saja seiring berjalannya waktu karena mereka terus secara intens bertemu dan bercengkrama.

Kakek itu sudah menjadi orang yang penting bagi Devan, Angel pernah protes dan meminta calon suaminya itu untuk memutuskan persahabatan mereka, memintanya untuk tidak lagi menemuinya, namun ternyata Devan sangat marah dan kecewa dengan sikap Angel.

"Kamu boleh meminta apa saja dariku..asal jangan memintaku untuk tidak lagi bertemu dengan kakek.."

"Karena nasihat dan petuah-petuah kakek, aku bisa menjalankan perusahaan almarhum papa, kalau tidak ada kakek itu, aku tidak mungkin bisa memikul beban yang begitu besar ini.."

Kata kata itu yang terngiang di telinga Angel, sehingga dia kemudian membiarkan kekasihnya untuk tetap menemui sahabatnya itu.

***

"Sesudah makan siang, saya ada urusan penting dan akan kembali ke kantor kira kira pukul 3 sore.." Ucap Devan sambil terus melihat dokumen diatas mejanya

Asha mengangguk mendengar perkataan Devan.

"Iya pak.."

"Kembalilah ke mejamu.." Perintah Devan masih dengan tanpa melihat Asha.

Asha kembali mengangguk dan memutar badannya kemudian pergi meninggalkan ruangan direkturnya.

Sepeninggal Asha, Devan menghentikan aktivitasnya, dia menyandarkan tubuhnya pada kursi sambil melihat pintu yang baru saja ditutup oleh Asha.

"Aku tidak sanggup kalau harus menunggu dua minggu lagi.." Gumam Devan pelan.

"Aku takut, apa yang dikhawatirkan oleh Angel akan menjadi kenyataan.."

Asha.

Wanita itu mempunyai sejuta pesona, kecantikannya telah menghipnotis hampir seluruh karyawan pria di kantornya, keramahannya membuat semua karyawan wanita menyukainya.

Namun bukannya Devan juga menyukai Asha, semua orang tahu dia pria baik dan setia, apalagi dia akan segera menikah dengan Angel, Devan hanya merasa tidak nyaman berada dekat terus dengan Asha, dia takut pertahanan dirinya runtuh seiring kedekatan diantara dirinya dan Asha yang harus selalu intens bertemu dan berkomunikasi.

Ada hal lain, bukan kecantikan yang membuat Devan takut berdekatan dengan Asha, dua minggu mereka bekerja bersama membuat dirinya merasa Asha memang gadis yang sempurna, dia tak pernah menemukan celah kejelekan dalam diri sekretarisnya itu, Asha sangat sempurna untuk menjadi seorang wanita yang layak dikagumi, karena dirinya melihat kebaikan hati, ketulusan dan kemandirian padanya.

Sangat berbeda dengan Angel.

Devan menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali, berusaha mengusir pikirannya yang telah membandingkan Angel, calon istrinya dengan wanita lain, Devan mencintai Angel dan seharusnya dia menerima kelebihan dan kekurangannya, walaupun apabila dibandingkan, Angel memang sangat jauh berbeda dengan Asha.

Jam makan siang.

Devan melihat jam tangannya, kemudian beranjak dari duduknya, dia akan pergi makan siang dengan sahabat baiknya, mereka telah berjanji bertemu di tempat favorit keduanya.

Di sebuah taman kota.

Devan menghampiri seorang kakek yang tengah duduk di atas bangku di bawah rindangnya pohon.

Devan yang datang dengan membawa beberapa makanan dan minuman, tersenyum melihat kakek yang berdiri menyambutnya.

"Apa kakek sudah lama menungguku..?"

"Tidak nak..kakek juga baru saja sampai.."

"Bagaimana kabar kakek, sudah dua Minggu kita tidak bertemu..maafkan aku kek, akhir akhir ini pekerjaanku sangat banyak, jadi aku tidak bisa menemui kakek.."

"Kabar kakek baik nak..kakek mengerti.."

Devan memberikan sepotong sandwich kepada kakek.

"Makanlah nak..kakek sudah makan.."

"Baiklah..paling tidak minum ini, jus kesukaan kakek.." Jawab Devan sambil memberikan segelas jus Buah Naga dalam wadah plastik kepadanya.

Kakek menerimanya dengan senang.

"Bagaimana cucu kakek, apa sudah mendapatkan pekerjaan..?" Tanya Devan sambil mengunyah makanan.

Kakek menganggukkan kepalanya.

"Kakek bersyukur dia langsung diterima bekerja di salah satu perusahaan besar.."

"Syukurlah..saya senang mendengarnya.."

"Kamu sendiri, bagaimana dengan pekerjaan kamu..?"

"Lancar kek.."

Devan terlihat terdiam, dia nampak memikirkan sesuatu, kakek masih belum mengetahui siapa dia sebenarnya, selama persahabatan mereka yang sudah terjalin hampir lima tahun, dirinya membiarkan kakek salah paham akan dirinya dan pekerjaannya, kakek mengira Devan adalah pemuda biasa yang bekerja sebagai karyawan.

Devan membiarkannya karena menurutnya itu bukan sesuatu yang penting yang harus diberitahu kepada kakek, justru membuat Devan senang karena seakan tidak ada jarak diantara keduanya.

"Kapan kakek akan mempertemukan aku dengan cucu kakek..?"

Kakek tertawa lepas.

"Apa kakek takut aku akan menggodanya..?" Tanya Devan bercanda.

Terpopuler

Comments

Inooy

Inooy

alay banget sih kamu,,yg jd sekretaris kebanyakan nya jg cantik² buuu..klo buluk g enak d pandang mata, apalgi klo ada meeting ma klien..bisa bikin gagal kesepakatan kerjasama..🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2024-11-26

0

dewi

dewi

waaaaaah... apakah sudah mulai pindah hati?...

2024-12-23

0

dewi

dewi

bener kan kakeknya Asha

2024-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 Asha..
2 Persahabatan..
3 Devan..
4 Bertukar Sekretaris..
5 Rentenir..
6 Menjual..
7 Ibu..
8 Menikah..
9 Kakek..
10 Rahasia..
11 Cemburu..
12 Suka..
13 Cincin..
14 Cinta..
15 Jantung..
16 Bertunangan..
17 Istri Rahasiaku..
18 Kewajiban..
19 Nando..
20 Tekad Nando..
21 Pelukan..
22 Dena..
23 Memasak..
24 Kotak Bekal..
25 ATM..
26 Pesta..
27 Ciuman..
28 Rangga..
29 Lisptik..
30 Trik..
31 Memilih..
32 Cerai..?
33 Pelukan Dena..
34 Jessica dan Diana..
35 Terjebak..?
36 Jujur..
37 Kemarahan Ibu..
38 Babak Belur..
39 Menginginkanmu..
40 Penderitaan Nando..
41 Lagi..?
42 Aku bosnya..
43 Bayi..
44 Tangisan Fenny..
45 Menggoda..
46 Hina..
47 Sandiwara..
48 Perampok..
49 Dena dan Nando..
50 Sertifikat.
51 Desi dan Gunawan..
52 Gangster..
53 Tamu..
54 Uang..
55 Surat Peringatan..
56 Akting..
57 Sayap..
58 Curiga..
59 Keputusan..
60 Mabuk..
61 Lift..
62 Terjebak Berdua..
63 Satu Sama..
64 Detektif..
65 Lobby RS..
66 Berlutut..
67 Sandiwara Angel..
68 Sakit..
69 Misi Dena dan Nando..
70 Pil..
71 Ketahuan..
72 Dingin..
73 Restoran..
74 Berbaikan..
75 Sepatu..
76 Makan Siang..
77 Gagal..
78 Upaya Rangga..
79 Minyak..
80 Kasihan..
81 Operasi
82 Muntah-muntah..
83 Rujak..
84 Restu..
85 Testpack..
86 Gosip..
87 Nasihat Nando..
88 Sudah Menikah..
89 High heels...
90 Kemarahan Devan..
91 Pengumuman Penting..
92 Pengakuan Tiwi..
93 Tugas Lapangan..
94 Rencana Angel..
95 Dibuntuti..
96 Aisha..
97 Jebakan..
98 Menjaga..
99 Menantu..
100 Keguguran?
101 Akhirnya..
102 Hikmah..
103 Memulai Kembali..
104 Sekretaris Baru..
105 Mangga..
106 Nilam..
107 Trauma Nilam..
108 Hendra.
109 Di Depan Pusara..
110 Penculikan..
111 Penculikan 2..
112 Penculikan 3..
113 Rumah Sakit..
114 Pasangan..
115 Dijebak..
116 Angel dan David..
117 Angel dan David 2..
118 Angel dan David 3..
119 Maaf..
120 Persiapan..
121 Melahirkan..
122 Baby Allisya..
123 Pengumuman Novel Terbaru
124 My Love My Babysitter
125 Di Balik Cadar Aisha
126 DI BALIK CADAR
127 Demi Yumna
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Asha..
2
Persahabatan..
3
Devan..
4
Bertukar Sekretaris..
5
Rentenir..
6
Menjual..
7
Ibu..
8
Menikah..
9
Kakek..
10
Rahasia..
11
Cemburu..
12
Suka..
13
Cincin..
14
Cinta..
15
Jantung..
16
Bertunangan..
17
Istri Rahasiaku..
18
Kewajiban..
19
Nando..
20
Tekad Nando..
21
Pelukan..
22
Dena..
23
Memasak..
24
Kotak Bekal..
25
ATM..
26
Pesta..
27
Ciuman..
28
Rangga..
29
Lisptik..
30
Trik..
31
Memilih..
32
Cerai..?
33
Pelukan Dena..
34
Jessica dan Diana..
35
Terjebak..?
36
Jujur..
37
Kemarahan Ibu..
38
Babak Belur..
39
Menginginkanmu..
40
Penderitaan Nando..
41
Lagi..?
42
Aku bosnya..
43
Bayi..
44
Tangisan Fenny..
45
Menggoda..
46
Hina..
47
Sandiwara..
48
Perampok..
49
Dena dan Nando..
50
Sertifikat.
51
Desi dan Gunawan..
52
Gangster..
53
Tamu..
54
Uang..
55
Surat Peringatan..
56
Akting..
57
Sayap..
58
Curiga..
59
Keputusan..
60
Mabuk..
61
Lift..
62
Terjebak Berdua..
63
Satu Sama..
64
Detektif..
65
Lobby RS..
66
Berlutut..
67
Sandiwara Angel..
68
Sakit..
69
Misi Dena dan Nando..
70
Pil..
71
Ketahuan..
72
Dingin..
73
Restoran..
74
Berbaikan..
75
Sepatu..
76
Makan Siang..
77
Gagal..
78
Upaya Rangga..
79
Minyak..
80
Kasihan..
81
Operasi
82
Muntah-muntah..
83
Rujak..
84
Restu..
85
Testpack..
86
Gosip..
87
Nasihat Nando..
88
Sudah Menikah..
89
High heels...
90
Kemarahan Devan..
91
Pengumuman Penting..
92
Pengakuan Tiwi..
93
Tugas Lapangan..
94
Rencana Angel..
95
Dibuntuti..
96
Aisha..
97
Jebakan..
98
Menjaga..
99
Menantu..
100
Keguguran?
101
Akhirnya..
102
Hikmah..
103
Memulai Kembali..
104
Sekretaris Baru..
105
Mangga..
106
Nilam..
107
Trauma Nilam..
108
Hendra.
109
Di Depan Pusara..
110
Penculikan..
111
Penculikan 2..
112
Penculikan 3..
113
Rumah Sakit..
114
Pasangan..
115
Dijebak..
116
Angel dan David..
117
Angel dan David 2..
118
Angel dan David 3..
119
Maaf..
120
Persiapan..
121
Melahirkan..
122
Baby Allisya..
123
Pengumuman Novel Terbaru
124
My Love My Babysitter
125
Di Balik Cadar Aisha
126
DI BALIK CADAR
127
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!