Menjadi Yang Kedua

Menjadi Yang Kedua

1. Prolog.

****

Kriiingggg... 

Suara bel telah berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran telah usai. 

Di dalam ruangan-ruangan terdengar suara riuh para pelajar yang bersorak kegirangan karena sudah waktunya mereka untuk kembali pulang setelah seharian duduk dan memperhatikan guru yang mengajar. 

Para guru laki-laki dan perempuan keluar dari kelasnya masing-masing sambil membawa tumpukan buku di dadanya. 

Diikuti oleh para siswa yang berhamburan keluar. Ada yang berlari, saling dorong dan juga tertawa lepas melihat tingkah teman seperjuangannya. 

Terlihat seorang siswi berjalan bebarengan dengan kedua temannya. 

Mereka tertawa entah membicarakan hal apa, keluar dari pintu herbang sekolah negeri paling bergengsi di kota ini. 

"Ara!" panggil seseorang yang berlari dari dalam gedung sekolah. 

Gadis berambut lurus sebahu itu berhenti dan menoleh mencari sumber suara. Kedua sahabatmya pun ikut berhenti, tapi dengan mimik wajah yang tidak suka.

Mereka hafal betul dengan pria yang sedang memanggil nama sahabatnya itu. 

Pria menyedihkan yang selalu mengemis cinta kepada Ara. 

MUTIARA, Nama yang cukup populer di lingkungan sekolah karena prestasinya. 

Gadis pintar dan cantik, tidak ada yang tidak mengenalnya. 

Siswi yang kerap dipanggil Ara oleh teman-temannya itu terkenal sangat pendiam. 

Ia jarang sekali terlihat bergaul dengan banyak orang. 

Menyendiri di dalam perpustakaan adalah salah satu kebiasaan yang dilakukannya di jam istirahat. 

Entah apa yang membuatnya susah sekali untuk bergaul dengan teman-temannya. 

Padahal ia gadis yang pintar, tentu saja akan mudah baginya untuk mempunyai teman. 

Atau karena kepintarannya lah yang membuat siswi lain takut untuk berteman dengannya. 

Mereka yang merasa kepintarannya hanya pas-pasan merasa tidak pantas untuk berteman dengan seorang juara seperti Mutiara. 

Hanya ada 2 orang siswi yang terlihat selalu bersama dengan Ara. 

Siska, yang tak lain adalah teman sebangkunya dan juga Dina, gadis yang duduk di bangku tepat di depan bangku milik Mutiara. 

Siska dan Dina sangat tau bagaimana sikap Mutiara. Pendiam dan cuek, itulah kesan pertama yang mereka dapat saat pertama kali masuk dalam sekolah itu. 

Tapi lama-kelamaan Siska dan Dina menyadari bahwa Ara memiliki pribadi yang sangat menyenangkan.

Hingga akhirnya mereka berteman hingga kelas 3 seperti sekarang ini. 

"Ada apa?" tanya Ara singkat. 

Mengamati pria di depannya yang cengar-cengir menampakan senyuman penuh seperti lampu 100watt. 

"Em ... Kamu pulang bareng siapa?" 

"Kamu gak lihat kalau ada kami?" 

Sekarang ganti Siska yang menjawab sewot. 

Ia sama sekali tidak suka dengan pria di depannya itu. 

Pria yang sudah dua tahun terakhir ini selalu mendekati Ara. Pria tidak tau malu yang entah sudah berapa kali menyatakan cintanya dan berujung penolakan. 

Cukup tragis memang, tapi itulah kenyataannya. 

Tapi dengan muka tebalnya itu, ia tetap gigih mendekati Ara. 

Mungkin kalau itu adalah pria yang lain, mereka sudah menenggelamkan dirinya di rawa-rawa daripada berdekatan dengan Mutiara. 

Dia memang pria gila, RAKA PERMANA.

"Mau pulang bareng?" 

Ara menyerngit bingung. 

Dalam hatinya ia ingin mengutuki pria di depannya itu. 

Astaga ... kenapa ada pria seperti ini di dekatku sih ... 

Hening melingkupi mereka berempat. Tidak ada yang berbicara sedikitpun setelah mendengar ajakan dari Raka tadi. 

"Hahaha ..." 

Tawa Dina memecahkan keheningan. Tadinya ia ingin diam, tapi entah kenapa tawanya tiba-tiba keluar tanpa bisa dicegah. 

"Kalau aku jadi kamu, aku sudah menutupi wajahku dengan lumpur saat ini juga ..." 

Raka melirik tidak suka ke arah Dina yang berbicara dengan seenaknya. 

Yang ditatap seperti itu sama sekali tidak terpengaruh. 

Orang seperti Raka memang harus di sadarkan atau kalau perlu diruqyah sekalian biar sedikit waras, pikir Dina. 

"Aku pulang bareng sama Siska dan Dina saja," tolak Ara. 

Raka sedikit kecewa dengan jawaban itu. Ia mengangguk dan berjalan menjauh meninggalkan Ara dan kedua sahabatnya.

Ara menghela nafas lega, Akhirnya pergi juga ... pergi sana, pergi jauh-jauh ... 

Ara kembali berjalan bersama dengan Siska dan juga Dina meninggalkan halaman sekolah. 

Mereka memang seringkali pergi kesekolah dengan kendaraan umum. 

Karena perjalanan akan terasa lebih lama dan tentu saja mereka menjadi sedikit lebih puas untuk bercerita hal-hal yang tidak terlalu penting. 

 

Di waktu yang sama di tempat yang berbeda seorang pria hendak naik ke dalam Bus. 

"Jaga dirimu ... Kabari aku kalau sudah sampai ..." sela seorang wanita yang berdiri di samping pintu Bus.

Pria itu tersenyum dan mengelus pucuk kepala wanita di depannya dengan penuh kasih sayang. 

Seharian ini telah mereka lalui bersama-sama. Melepaskan kerinduan yang tercipta diantara mereka hampir 2bulan lamanya. 

LDR, adalah ujian yang harus mereka lalui beberapa taun lagi untuk bisa dekat dalam satu kota. 

Menjaga hubungan jarak jauh memang membutuhkan mental yang kuat. Bagaimana tidak? ... mereka harus saling mempercayai satu sama lain yang berada jauh dalam pandangannya. 

Walaupun terkadang saling curiga yang membuat mereka salah paham dan berujung pertengkaran. 

Tapi ada saatnya mereka saling menyadari kesalahan masing-masing, mengesampingkan ego agar hubungan mereka kembali terajut dengan baik. 

Itulah yang dirasakan BAYU dan ANA. 

Benang hubungan yang telah mereka rajut selama 4tahun belakangan. 

"Jangan nakal ..." 

Sebuah cubitan bersarang di pipi Ana.

"Iya sayang ... bawel banget sih ..." 

Bayu Menggoyangkan pipi itu dengan gemasnya. 

"Baiklah aku pulang ya ... belajar yang rajin, jangan keluyuran terus..." 

Hening ... 

Kata terakhir yang menandakan bahwa mereka akan benar-benar terpisah hingga hari-hari, minggu bahkan bulan yang akan datang. 

Ada rasa tidak rela dalam diri sang wanita. Dia ingin waktu berputar sedikit lebih lambat agar bisa bersama dengan kekasihnya lebih lama. 

Tapi itu hal yang mustahil. 

Sebuah air bening menggenang di pelupuk mata dan jatuh melewati pipi saat ia mengedipkan mata. 

"Jangan menangis ..." pinta Bayu. 

Ia sangat benci melihat Ana sedih seperti sekarang ini. 

Benci dengan keadaan yang mengharuskan mereka untuk berpisah sementara waktu karena Ana sedang menimba ilmu di sebuah Universitas di kota yang lumayan jauh dari kota dimana mereka berasal. 

Menyeka air mata itu, ada sesak dalam diri Banyu. Ia pun merasakan yang sama, enggan kembali pulang ke kotanya. 

Walaupun hampir setiap bulan, Ana menyempatkan waktu untuk pulang tapi tetap saja. Berada jauh dari kekasihnya ada perasaan yang aneh. 

Dengan berat hati, Bayu melangkahkan kakinya masuk ke dalam Bus yang akan membawanya kembali ke kota dimana ia tinggal. Duduk dan memanggu tas yang tadi dibawanya sambil pandangannya terus mengamati sang wanita dari balik kaca kendaraan itu. 

Bus mulai berjalan.

Lambaian tangan keduanya menjadi pemandangan terakhir yang entah akan terlihat di waktu kapan lagi. 

Hati-hati Sayang ... Bawa rasa sayangku dalam dirimu sampai kapanpun ...

***

  

 

Terpopuler

Comments

Yuni Setyawan

Yuni Setyawan

semoga ini jg g' kalah menarik dg kisah cinta 3 mo**et tampan(Arjun,galih,Dion)🤭✌️✌️✌️✌️

2022-01-13

0

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

q mampir kk 😘

2021-07-15

2

Ariyanti

Ariyanti

aku udah mampir y ka,,semangat..

2021-07-12

2

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog.
2 2. Dunia Tipu-tipu..?
3 3. Pertama Dalam Sejarah.
4 4. Bayu Artana.
5 5. Siapa Pria itu..?
6 6. Pertanyaan Ara.
7 7. Berdebar.
8 8. Bersembunyi.
9 9. Matilah Aku ...
10 10.Berharap hari tak pernah usai.
11 11. Hei Bocah..!
12 12. Malam Minggu
13 13. Bayu VS Raka
14 14. Masa Lalu Raka dan Ara.
15 15. Kekesalan Bayu.
16 16. Dia masih hidup..?
17 17. Ciuman Terselubung.
18 18. Aku Menyukaimu ...
19 19. Sosok Ayah.
20 20. Dibuat Gila Olehnya
21 21. Pesta Ulang Tahun Sinta.
22 22. Kemana Dia?
23 23. Aku takut pulang sendirian.
24 24. Meminta Maaf.
25 25. Pengakuan Mutiara.
26 26. Pacar.
27 27. Putri Yang Hilang.
28 28. Hari Kelulusan.
29 29. Kado Kelulusan.
30 30. Kecewa
31 31. Kenangan Bersamamu
32 32. Berkemas.
33 33. Selamat Tinggal.
34 34. Kehilangan?
35 35. Kekecewaan Anna.
36 36. Sadar.
37 37. Malam Yang Panjang.
38 38. Pulang Kembali.
39 39. Tempat Kenangan.
40 40. Setelah Dua Tahun ...
41 41. Seperti Apa Dia?
42 42. Biar Aku Yang Mengalah.
43 43. Terkejut.
44 44. Apa Itu Benar ..?
45 45. Demi Aku.
46 46. Pertemuan Tak Terduga.
47 47. Permohonan Anna.
48 48. Anak Tuan Alex 1.
49 49. Anak Tuan Alex 2.
50 50. Kembali Ke London.
51 51. Leon.
52 52. Mengunjungi Mutiara.
53 53. Bahagia.
54 54. Bimbang.
55 55. Bicara Dari Hati.
56 56. Kesedihan Mama Ayu.
57 57. Perjalanan Pulang 1.
58 58. Perjalanan Pulang 2.
59 59. Sisi Lain Leon.
60 60. Berhenti Menggangguku!
61 61. Mencari Ketenangan.
62 62. Sepertinya, Aku Menyukaimu..
63 63. Waktunya Bangkit Kembali.
64 64. Bertemu Alexa.
65 65. Gunanya Saudara.
66 66. Canggung.
67 67. Mendampingi Putri Kita.
68 68. Firasat Buruk.
69 69. Foto Bersama.
70 70. Ada Apa ini?
71 71. Kabar Duka.
72 72. Surat Dari Ibu 1.
73 73. Surat Dari Ibu 2.
74 74. Surat Dari Ibu 3.
75 75. Menemui Tuan Alex.
76 76. Apa Aku Benar Anakmu?
77 77. 22 Tahun Yang Lalu (1).
78 78. 22 Tahun Yang Lalu (2)
79 79. 22 Tahun Yang Lalu (3).
80 80. 22 Tahun Yang Lalu (4)
81 81. Terbaring Lemah.
82 82. Menceritakan Semuanya.
83 83. Meminta Maaf.
84 84. Mengunjungi Makam Ibu.
85 85. Putri Keluarga Permana.
86 86. Belanja Bersama.
87 87. Curiga.
88 88. Calon Menantu.
89 89. Batas-batas Suatu Hubungan.
90 90. Pesta Keluarga Permana.
91 91. Pertemuan 2 Keluarga.
92 92. Bertemu Rendy.
93 93. Sugar Daddy?
94 94. Story Rendy (1).
95 95. Story Rendy (2).
96 96. What??
97 97.Kehidupan Anna.
98 98. Bersemu Merah.
99 99. Menyetir Mobil.
100 100. Aku Masih Ingin Hidup..
101 101. Oh Putriku...!
102 102. Kesibukan Hari Senin.
103 103. Sebungkus Batagor.
104 104. Ganti Rugi.
105 105. Laporan.
106 106. Mencari Kado.
107 107. Hadiah Pemberian Nona.
108 108. Mengejutkan / Dikejutkan.
109 109. Salah Paham.
110 110. Sesakit ini..?
111 111. Tangis Mutiara.
112 112. Berusaha Profesional.
113 113. Si Rambut Bergelombang.
114 114. Menjaga Jarak.
115 115. Meminta Penjelasan.
116 116. Teman Bicara.
117 117. Ayo Menikah!
118 118. Bayang-Bayang Rendy.
119 119. Mengunjungi Anna.
120 120. Adik Perempuan.
121 121. Ibu dan Anak.
122 122. Menikah?
123 123. Hamil duluan?
124 124. Si Calon Presdir.
125 125. Rela.
126 126. Lamaran.
127 127. Lamaran (2).
128 128. Trending Topik.
129 129. Nasi Berbentuk Anak Ayam.
130 130. Perwujudan Cinta.
131 131. Meminta Restu (1)
132 132. Meminta Restu (2).
133 133. Menikah.
134 134. Pesan Aneh.
135 135. Gagal Total.
136 136. Tidak Dapat Tidur.
137 137. Takut Sesuatu.
138 138. Rencana Tinggal Terpisah.
139 139. Melihat Rumah Baru.
140 140. Berdebat.
141 141. Rumah Baru.
142 142. Menepati Janji.
143 143. Di Kamar Seharian.
144 144. Kedatangan Mami Nia.
145 145. Bulan Madu.
146 146. Pulang Ke Tanah Air.
147 147. Hamil.
148 148. Bertemu Dokter Kandungan (1).
149 149. Bertemu Dokter Kandungan (2).
150 150. Sarapan Nasi Uduk.
151 151. Mencoba Bunuh Diri.
152 152. Malam itu...
153 153. Bertemu Sahabat.
154 154. Menolong Anna.
155 155. Datang Saat Malam.
156 156. Menemui Rendy.
157 157. Memberitahu Rendy.
158 158. Campur Tangan Leon.
159 159. Bertanggung Jawab.
160 160. Pesta Pernikahan Anna-Rendy.
161 161. Menyiapkan Perlengkapan.
162 162. Sakitnya Melahirkan.
163 163. Berkunjung.
164 164. ENDING.
165 INFO.
166 Pengumuman.
Episodes

Updated 166 Episodes

1
1. Prolog.
2
2. Dunia Tipu-tipu..?
3
3. Pertama Dalam Sejarah.
4
4. Bayu Artana.
5
5. Siapa Pria itu..?
6
6. Pertanyaan Ara.
7
7. Berdebar.
8
8. Bersembunyi.
9
9. Matilah Aku ...
10
10.Berharap hari tak pernah usai.
11
11. Hei Bocah..!
12
12. Malam Minggu
13
13. Bayu VS Raka
14
14. Masa Lalu Raka dan Ara.
15
15. Kekesalan Bayu.
16
16. Dia masih hidup..?
17
17. Ciuman Terselubung.
18
18. Aku Menyukaimu ...
19
19. Sosok Ayah.
20
20. Dibuat Gila Olehnya
21
21. Pesta Ulang Tahun Sinta.
22
22. Kemana Dia?
23
23. Aku takut pulang sendirian.
24
24. Meminta Maaf.
25
25. Pengakuan Mutiara.
26
26. Pacar.
27
27. Putri Yang Hilang.
28
28. Hari Kelulusan.
29
29. Kado Kelulusan.
30
30. Kecewa
31
31. Kenangan Bersamamu
32
32. Berkemas.
33
33. Selamat Tinggal.
34
34. Kehilangan?
35
35. Kekecewaan Anna.
36
36. Sadar.
37
37. Malam Yang Panjang.
38
38. Pulang Kembali.
39
39. Tempat Kenangan.
40
40. Setelah Dua Tahun ...
41
41. Seperti Apa Dia?
42
42. Biar Aku Yang Mengalah.
43
43. Terkejut.
44
44. Apa Itu Benar ..?
45
45. Demi Aku.
46
46. Pertemuan Tak Terduga.
47
47. Permohonan Anna.
48
48. Anak Tuan Alex 1.
49
49. Anak Tuan Alex 2.
50
50. Kembali Ke London.
51
51. Leon.
52
52. Mengunjungi Mutiara.
53
53. Bahagia.
54
54. Bimbang.
55
55. Bicara Dari Hati.
56
56. Kesedihan Mama Ayu.
57
57. Perjalanan Pulang 1.
58
58. Perjalanan Pulang 2.
59
59. Sisi Lain Leon.
60
60. Berhenti Menggangguku!
61
61. Mencari Ketenangan.
62
62. Sepertinya, Aku Menyukaimu..
63
63. Waktunya Bangkit Kembali.
64
64. Bertemu Alexa.
65
65. Gunanya Saudara.
66
66. Canggung.
67
67. Mendampingi Putri Kita.
68
68. Firasat Buruk.
69
69. Foto Bersama.
70
70. Ada Apa ini?
71
71. Kabar Duka.
72
72. Surat Dari Ibu 1.
73
73. Surat Dari Ibu 2.
74
74. Surat Dari Ibu 3.
75
75. Menemui Tuan Alex.
76
76. Apa Aku Benar Anakmu?
77
77. 22 Tahun Yang Lalu (1).
78
78. 22 Tahun Yang Lalu (2)
79
79. 22 Tahun Yang Lalu (3).
80
80. 22 Tahun Yang Lalu (4)
81
81. Terbaring Lemah.
82
82. Menceritakan Semuanya.
83
83. Meminta Maaf.
84
84. Mengunjungi Makam Ibu.
85
85. Putri Keluarga Permana.
86
86. Belanja Bersama.
87
87. Curiga.
88
88. Calon Menantu.
89
89. Batas-batas Suatu Hubungan.
90
90. Pesta Keluarga Permana.
91
91. Pertemuan 2 Keluarga.
92
92. Bertemu Rendy.
93
93. Sugar Daddy?
94
94. Story Rendy (1).
95
95. Story Rendy (2).
96
96. What??
97
97.Kehidupan Anna.
98
98. Bersemu Merah.
99
99. Menyetir Mobil.
100
100. Aku Masih Ingin Hidup..
101
101. Oh Putriku...!
102
102. Kesibukan Hari Senin.
103
103. Sebungkus Batagor.
104
104. Ganti Rugi.
105
105. Laporan.
106
106. Mencari Kado.
107
107. Hadiah Pemberian Nona.
108
108. Mengejutkan / Dikejutkan.
109
109. Salah Paham.
110
110. Sesakit ini..?
111
111. Tangis Mutiara.
112
112. Berusaha Profesional.
113
113. Si Rambut Bergelombang.
114
114. Menjaga Jarak.
115
115. Meminta Penjelasan.
116
116. Teman Bicara.
117
117. Ayo Menikah!
118
118. Bayang-Bayang Rendy.
119
119. Mengunjungi Anna.
120
120. Adik Perempuan.
121
121. Ibu dan Anak.
122
122. Menikah?
123
123. Hamil duluan?
124
124. Si Calon Presdir.
125
125. Rela.
126
126. Lamaran.
127
127. Lamaran (2).
128
128. Trending Topik.
129
129. Nasi Berbentuk Anak Ayam.
130
130. Perwujudan Cinta.
131
131. Meminta Restu (1)
132
132. Meminta Restu (2).
133
133. Menikah.
134
134. Pesan Aneh.
135
135. Gagal Total.
136
136. Tidak Dapat Tidur.
137
137. Takut Sesuatu.
138
138. Rencana Tinggal Terpisah.
139
139. Melihat Rumah Baru.
140
140. Berdebat.
141
141. Rumah Baru.
142
142. Menepati Janji.
143
143. Di Kamar Seharian.
144
144. Kedatangan Mami Nia.
145
145. Bulan Madu.
146
146. Pulang Ke Tanah Air.
147
147. Hamil.
148
148. Bertemu Dokter Kandungan (1).
149
149. Bertemu Dokter Kandungan (2).
150
150. Sarapan Nasi Uduk.
151
151. Mencoba Bunuh Diri.
152
152. Malam itu...
153
153. Bertemu Sahabat.
154
154. Menolong Anna.
155
155. Datang Saat Malam.
156
156. Menemui Rendy.
157
157. Memberitahu Rendy.
158
158. Campur Tangan Leon.
159
159. Bertanggung Jawab.
160
160. Pesta Pernikahan Anna-Rendy.
161
161. Menyiapkan Perlengkapan.
162
162. Sakitnya Melahirkan.
163
163. Berkunjung.
164
164. ENDING.
165
INFO.
166
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!