2. Dunia Tipu-tipu..?

***

Malam telah datang. 

Hampir tidak ada suara kendaraan yang lalu lalang di depan sana. Apalagi angin malam ini berhembus sangat dingin hingga mampu menusuk sampai ke tulang-tulang setiap orang yang berada di luar rumah. 

Sebagian besar orang yang tinggal di perumahan ini sudah mulai bersiap untuk tidur. Mengembalikan energinya untuk beraktifitas esok hari nanti.

Beda dengan dirinya. 

Dengan diterangi cahaya dari sebuah lampu kecil di atas nakas samping tempat tidur, seorang gadis tiduran dengan selimut tebal yang membalut tubuhnya hingga sebatas dada. 

Dia adalah Ara.

Jarinya sibuk menggeser-geser benda pipih yang tepat berada di depan wajahnya. 

Entah kenapa malam ini ia sulit sekali untuk memejamkan matanya seperti malam-malam sebelumnya. 

Biasanya Ara akan segera tidur setelah mengerjakan tugas-tugas sekolahnya yang lumayan banyak. 

Tapi malam ini rasanya beda. 

Lama ia berselancar ria di akun sosial medianya. 

Dengan kepribadiannya yang sedikit tertutup dengan orang di sekitarnya, Ara cenderung lebih suka bermain dengan ponselnya. 

Di dunia maya, Ara bersikap 180 derajat berbeda daripada dunia nyata. 

Ia menjadi lebih terbuka, mudah tertawa dengan orang-orang yang tidak ia kenal di dunia nyata. 

Bahkan jika Siska dan Dina tau, mereka akan menirukan nada bicara Ara, 

Membosankan ... Apa gunanya coba ... 

Kalimat itu sering terlontar dari mulut Ara ketika Siska dan Dina sedang meminta pendapatnya. 

Tapi bukannya sakit hati, Siska dan Dina malah menanggapinya dengan tertawa. 

Mereka sangat tau bagaimana sifat membosankannya Mutiara. 

Ketik ... ketik terus ... 

Entah sudah berapa kata yang ia tulis sebagai balasan di aplikasi berwarna biru. 

Tapi Ara tidak terlihat bosan. 

Ia menikmati dunia palsunya tersebut. 

Hingga tanpa terasa jam sudah berputar ke angka 1 dini hari. 

Dan ini adalah rekor pertamanya. Matanya masih terjaga. 

Terkadang Aku ingin menjadi Ara yang menyenangkan. Ara yang selalu bisa membuat semua orang nyaman dekat denganku ... 

Agghh ... sepertinya mustahil. 

Ara menggelengkan kepalanya. Semua itu hanya khayalan saja. Siapa sih yang mau berteman dengannya? Melihatnya saja, mungkin mereka akan menghindar. 

Cekreekkk ... 

Suara pintu terbuka pelan diikuti oleh bayang-bayang seseorang yang masuk ke dalam kamar itu. 

"Ara, kenapa belum tidur?" 

Ara tau siapa pemilik suara itu.

Ya, Ibunya. 

Wanita yang sangat Ara sayangi. Wanita yang rela berkerja keras diusianya yang sudah memasuki kepala lima demi menghidupi Ara agar bisa tetap sekolah. 

Ara terperanjat kaget. Ia terduduk dari posisinya yang tadi berbaring. 

Ibunya mendekati Ara dan duduk di tepi ranjang anaknya. Menyentuh pucuk kepala Ara dengan lembut dan penuh kasih sayang. 

"Ada ada sesuatu yang mengganggumu nak?"

"Tidak Bu ... Ara memang belum mengantuk." 

Ara balas meraih tangan yang terasa sedikit kasar yang menandakan bahwa sang pemilik tangan itu telah berkerja dengan sangat keras dimasa mudanya. 

"Jangan tidur terlalu malam ... nanti kamu bisa sakit," 

Ara mengangguk. 

Meletakkan ponselnya di atas nakas. Memperbaiki selimut dan mulai memejamkan matanya untuk tidur.

Ara masih merasakan sebuah tangan menepuk lembut pucuk kepalanya. Hingga suara pintu terdengar berdecit dan tertutup kembali setelahnya. 

Sehat terus Bu, Ara sayang Ibu ...

Ucap Ara dalam hatinya. 

Tapi baru ia benar-benar berniat untuk memejamkan matanya, Ponselnya tiba-tiba bergetar. Lampu di sudutnya menyala berwarna biru. 

Dengan cepat di raihnya benda pipih itu. Menyalakannya untuk melihat notifikasi apa yang masuk di dini hari seperti ini. 

Sebuah chat pribadi masuk dalam akun sosial medianya. 

Ya, mungkin chat dari teman dunia mayanya.

Dilihatnya chat itu.

(Hai ... Sudah malam kenapa belum tidur?)

Ara menyerngitkan dahinya. Ia tidak segera membalas chat tersebut. 

Dibukanya profil pria yang baru saja mengirimkan pesan pribadi tersebut. 

Terlihat foto seorang pria yang berpose membelakangi karema. Ia melihat hamparan pantai yang mulai menggelap karena senja telah tiba. 

Ara semakin penasaran dengan pria tersebut. Ia semakin penasaran dan terus mulai membuka foto-foto yang lain. 

"Lumayan juga ... heheh"

Dengan tidak tau dirinya Ara mengagumi foto pria yang sama sekali tidak dikenalnya. 

Buat iseng-isengan ah ... toh dia juga tidak kenal diriku di dunia nyata kan? ... 

Dengan niat hanya bermain-main, Ara mulai membalas chat pribadi pria tersebut. 

Apalagi memang foto yang diperlihatkan pria itu sangat tampan. Siapa sih yang tidak mau kenal dengan pria tampan? Bahkan banyak dari teman sekelasnya juga seringkali mengelu-elukan pria tampan yang tak sengaja mereka temui. 

Tak sedikit dari mereka yang berteriak histeris seperti melihat bintang film saja saat melihat salah satu kakak kelasnya yang sedikit terlihat keren. 

Ya walaupun Ara tidak seheboh seperti mereka, tapi ia juga sedikit memiliki ketertarikan dengan pria tampan. Normal bukan? ...

(Siapa namamu?) 

Ara mulai berpikir sedikit nakal. Ia ingin memalsukan namanya karena dunia yang ia masuki saat ini adalah dunia tipu-tipu. 

Kenapa tipu-tipu? 

Ya karena Dunia maya memang penuh dengan sandiwara. 

Apapun yang ada di dalamnya tidak sesuai dengan kenyataannya saat ini. Tidak semuanya sih, tapi sebagian besar memang begitu. 

Apa nama yang bagus ya? ... 

Batin Ara mulai berpikir. 

(Namaku Tamara, kamu?)

Ara cekikikan dengan kebohongannya sendiri. 

(Panggil saja Bayu ... jadi mau dipanggil siapa? Tama? Ama atau Ara?) 

Ara malah kebingungan. 

Kalau Aku bilang Ara? apa dia akan mencari tau di dunia nyata? 

Ahh, tidak mungkin. Memang siapa yang akan mencari nama Ara di seluruh kota ini. 

Apalagi nama Ara kan bukan hanya diriku.

Dan namaku sebenarnya MUTIARA bukan TAMARA ... heheh,

Dengan bangganya Ara menjawab, 

(Panggil saja ARA ...)

Entah sudah berapa kali mereka sibuk dengan balas-membalas pesan.

Usia juga tak luput mereka tanyakan. Bahkan hal pribadi sekalipun.

(Aku suka sekali coklat lho... coklat panas dengan sedikit gula, biar tidak terlalu pahit.) 

"Apa-apaan dia itu ... memangaku harus tau gitu?" oceh Ara dengan sendirinya. 

Lagian pria itu kenapa terlalu terbuka pada orang yang baru ia kenal. 

Apalagi mereka tidak terlalu dekat bukan.

(Aku nggak tanya tuh ...) 

Mungkin pria di sebrang sana terkekeh geli dengan jawaban Ara. Karena memang begitu bukan? Apa hubungan mereka hingga Ara harus tau kesukaan pria bernama Bayu tersebut. 

Dan baru kali ini Ara menanggapi pesan seseorang lebih dari sebuah kenalan biasa.

Rasanya semakin ia membalas chat pria itu, Ara seolah lupa diri. Ia semakin terhanyut dan ingin lebih mengenal pria itu.

Hingga tak terasa jam berlalu begitu cepat.

Rasa kantuk mulai merayapi diri Ara. Ia pun terdengar menguap beberapa kali. 

(Aku mengantuk ... sudah dulu ya ...)

Tak lupa Ara menambahkan sebuah emoji berbentuk senyum. 

Tidak menunggu lama, pria itu pun membalas pesan Ara. 

(Tunggu! Apa aku boleh meminta nomormu? hehe) 

Ara tidak berprasangka buruk atau karena ia sangat mengantuk hingga ia mengetikkan nomor ponselnya tanpa berpikir jauh dan ia bisa segera tidur, pikirnya. 

( 628************ Bye, selamat malam...)

Pesan terakhir Ara pun terkirim. Tanpa menunggu balasannya, ia segera meletakkan kembali ponsel miliknya ke atas nakas dan berbaring untuk segera tidur. 

Entah pesannya dibalas atau tidak, Ara tidak peduli. Rasa kantuknya sungguh sudah menggantung di pelupuk matanya. 

Dan dalam sekejam mata, nafasnya mulai teratur menandakan bahwa Ara sudah memasuki alam mimpi. 

--- 

Ditempat lain, seorang pria duduk di atas ranjang tempat tidurnya. 

Ia bergumam pelan tersenyum sambil melihat layar ponselnya. 

"Ara ... Manis juga..." ucapnya setelah menyimpan nomor ponsel yang ia dapatkan tadi.

Pria itu tersenyum lagi. 

Entah niat apa yang dalam kepalanya saat ini. Yang pasti hanya dirinya dan tuhan yang tau. 

***

Terpopuler

Comments

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

like ❤️❤️❤️❤️

2021-07-15

2

Mamie kembar

Mamie kembar

lanjut, semangat up

2021-07-12

4

Ika Sartika

Ika Sartika

Oky lanjuuuuut...

2021-03-11

2

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog.
2 2. Dunia Tipu-tipu..?
3 3. Pertama Dalam Sejarah.
4 4. Bayu Artana.
5 5. Siapa Pria itu..?
6 6. Pertanyaan Ara.
7 7. Berdebar.
8 8. Bersembunyi.
9 9. Matilah Aku ...
10 10.Berharap hari tak pernah usai.
11 11. Hei Bocah..!
12 12. Malam Minggu
13 13. Bayu VS Raka
14 14. Masa Lalu Raka dan Ara.
15 15. Kekesalan Bayu.
16 16. Dia masih hidup..?
17 17. Ciuman Terselubung.
18 18. Aku Menyukaimu ...
19 19. Sosok Ayah.
20 20. Dibuat Gila Olehnya
21 21. Pesta Ulang Tahun Sinta.
22 22. Kemana Dia?
23 23. Aku takut pulang sendirian.
24 24. Meminta Maaf.
25 25. Pengakuan Mutiara.
26 26. Pacar.
27 27. Putri Yang Hilang.
28 28. Hari Kelulusan.
29 29. Kado Kelulusan.
30 30. Kecewa
31 31. Kenangan Bersamamu
32 32. Berkemas.
33 33. Selamat Tinggal.
34 34. Kehilangan?
35 35. Kekecewaan Anna.
36 36. Sadar.
37 37. Malam Yang Panjang.
38 38. Pulang Kembali.
39 39. Tempat Kenangan.
40 40. Setelah Dua Tahun ...
41 41. Seperti Apa Dia?
42 42. Biar Aku Yang Mengalah.
43 43. Terkejut.
44 44. Apa Itu Benar ..?
45 45. Demi Aku.
46 46. Pertemuan Tak Terduga.
47 47. Permohonan Anna.
48 48. Anak Tuan Alex 1.
49 49. Anak Tuan Alex 2.
50 50. Kembali Ke London.
51 51. Leon.
52 52. Mengunjungi Mutiara.
53 53. Bahagia.
54 54. Bimbang.
55 55. Bicara Dari Hati.
56 56. Kesedihan Mama Ayu.
57 57. Perjalanan Pulang 1.
58 58. Perjalanan Pulang 2.
59 59. Sisi Lain Leon.
60 60. Berhenti Menggangguku!
61 61. Mencari Ketenangan.
62 62. Sepertinya, Aku Menyukaimu..
63 63. Waktunya Bangkit Kembali.
64 64. Bertemu Alexa.
65 65. Gunanya Saudara.
66 66. Canggung.
67 67. Mendampingi Putri Kita.
68 68. Firasat Buruk.
69 69. Foto Bersama.
70 70. Ada Apa ini?
71 71. Kabar Duka.
72 72. Surat Dari Ibu 1.
73 73. Surat Dari Ibu 2.
74 74. Surat Dari Ibu 3.
75 75. Menemui Tuan Alex.
76 76. Apa Aku Benar Anakmu?
77 77. 22 Tahun Yang Lalu (1).
78 78. 22 Tahun Yang Lalu (2)
79 79. 22 Tahun Yang Lalu (3).
80 80. 22 Tahun Yang Lalu (4)
81 81. Terbaring Lemah.
82 82. Menceritakan Semuanya.
83 83. Meminta Maaf.
84 84. Mengunjungi Makam Ibu.
85 85. Putri Keluarga Permana.
86 86. Belanja Bersama.
87 87. Curiga.
88 88. Calon Menantu.
89 89. Batas-batas Suatu Hubungan.
90 90. Pesta Keluarga Permana.
91 91. Pertemuan 2 Keluarga.
92 92. Bertemu Rendy.
93 93. Sugar Daddy?
94 94. Story Rendy (1).
95 95. Story Rendy (2).
96 96. What??
97 97.Kehidupan Anna.
98 98. Bersemu Merah.
99 99. Menyetir Mobil.
100 100. Aku Masih Ingin Hidup..
101 101. Oh Putriku...!
102 102. Kesibukan Hari Senin.
103 103. Sebungkus Batagor.
104 104. Ganti Rugi.
105 105. Laporan.
106 106. Mencari Kado.
107 107. Hadiah Pemberian Nona.
108 108. Mengejutkan / Dikejutkan.
109 109. Salah Paham.
110 110. Sesakit ini..?
111 111. Tangis Mutiara.
112 112. Berusaha Profesional.
113 113. Si Rambut Bergelombang.
114 114. Menjaga Jarak.
115 115. Meminta Penjelasan.
116 116. Teman Bicara.
117 117. Ayo Menikah!
118 118. Bayang-Bayang Rendy.
119 119. Mengunjungi Anna.
120 120. Adik Perempuan.
121 121. Ibu dan Anak.
122 122. Menikah?
123 123. Hamil duluan?
124 124. Si Calon Presdir.
125 125. Rela.
126 126. Lamaran.
127 127. Lamaran (2).
128 128. Trending Topik.
129 129. Nasi Berbentuk Anak Ayam.
130 130. Perwujudan Cinta.
131 131. Meminta Restu (1)
132 132. Meminta Restu (2).
133 133. Menikah.
134 134. Pesan Aneh.
135 135. Gagal Total.
136 136. Tidak Dapat Tidur.
137 137. Takut Sesuatu.
138 138. Rencana Tinggal Terpisah.
139 139. Melihat Rumah Baru.
140 140. Berdebat.
141 141. Rumah Baru.
142 142. Menepati Janji.
143 143. Di Kamar Seharian.
144 144. Kedatangan Mami Nia.
145 145. Bulan Madu.
146 146. Pulang Ke Tanah Air.
147 147. Hamil.
148 148. Bertemu Dokter Kandungan (1).
149 149. Bertemu Dokter Kandungan (2).
150 150. Sarapan Nasi Uduk.
151 151. Mencoba Bunuh Diri.
152 152. Malam itu...
153 153. Bertemu Sahabat.
154 154. Menolong Anna.
155 155. Datang Saat Malam.
156 156. Menemui Rendy.
157 157. Memberitahu Rendy.
158 158. Campur Tangan Leon.
159 159. Bertanggung Jawab.
160 160. Pesta Pernikahan Anna-Rendy.
161 161. Menyiapkan Perlengkapan.
162 162. Sakitnya Melahirkan.
163 163. Berkunjung.
164 164. ENDING.
165 INFO.
166 Pengumuman.
Episodes

Updated 166 Episodes

1
1. Prolog.
2
2. Dunia Tipu-tipu..?
3
3. Pertama Dalam Sejarah.
4
4. Bayu Artana.
5
5. Siapa Pria itu..?
6
6. Pertanyaan Ara.
7
7. Berdebar.
8
8. Bersembunyi.
9
9. Matilah Aku ...
10
10.Berharap hari tak pernah usai.
11
11. Hei Bocah..!
12
12. Malam Minggu
13
13. Bayu VS Raka
14
14. Masa Lalu Raka dan Ara.
15
15. Kekesalan Bayu.
16
16. Dia masih hidup..?
17
17. Ciuman Terselubung.
18
18. Aku Menyukaimu ...
19
19. Sosok Ayah.
20
20. Dibuat Gila Olehnya
21
21. Pesta Ulang Tahun Sinta.
22
22. Kemana Dia?
23
23. Aku takut pulang sendirian.
24
24. Meminta Maaf.
25
25. Pengakuan Mutiara.
26
26. Pacar.
27
27. Putri Yang Hilang.
28
28. Hari Kelulusan.
29
29. Kado Kelulusan.
30
30. Kecewa
31
31. Kenangan Bersamamu
32
32. Berkemas.
33
33. Selamat Tinggal.
34
34. Kehilangan?
35
35. Kekecewaan Anna.
36
36. Sadar.
37
37. Malam Yang Panjang.
38
38. Pulang Kembali.
39
39. Tempat Kenangan.
40
40. Setelah Dua Tahun ...
41
41. Seperti Apa Dia?
42
42. Biar Aku Yang Mengalah.
43
43. Terkejut.
44
44. Apa Itu Benar ..?
45
45. Demi Aku.
46
46. Pertemuan Tak Terduga.
47
47. Permohonan Anna.
48
48. Anak Tuan Alex 1.
49
49. Anak Tuan Alex 2.
50
50. Kembali Ke London.
51
51. Leon.
52
52. Mengunjungi Mutiara.
53
53. Bahagia.
54
54. Bimbang.
55
55. Bicara Dari Hati.
56
56. Kesedihan Mama Ayu.
57
57. Perjalanan Pulang 1.
58
58. Perjalanan Pulang 2.
59
59. Sisi Lain Leon.
60
60. Berhenti Menggangguku!
61
61. Mencari Ketenangan.
62
62. Sepertinya, Aku Menyukaimu..
63
63. Waktunya Bangkit Kembali.
64
64. Bertemu Alexa.
65
65. Gunanya Saudara.
66
66. Canggung.
67
67. Mendampingi Putri Kita.
68
68. Firasat Buruk.
69
69. Foto Bersama.
70
70. Ada Apa ini?
71
71. Kabar Duka.
72
72. Surat Dari Ibu 1.
73
73. Surat Dari Ibu 2.
74
74. Surat Dari Ibu 3.
75
75. Menemui Tuan Alex.
76
76. Apa Aku Benar Anakmu?
77
77. 22 Tahun Yang Lalu (1).
78
78. 22 Tahun Yang Lalu (2)
79
79. 22 Tahun Yang Lalu (3).
80
80. 22 Tahun Yang Lalu (4)
81
81. Terbaring Lemah.
82
82. Menceritakan Semuanya.
83
83. Meminta Maaf.
84
84. Mengunjungi Makam Ibu.
85
85. Putri Keluarga Permana.
86
86. Belanja Bersama.
87
87. Curiga.
88
88. Calon Menantu.
89
89. Batas-batas Suatu Hubungan.
90
90. Pesta Keluarga Permana.
91
91. Pertemuan 2 Keluarga.
92
92. Bertemu Rendy.
93
93. Sugar Daddy?
94
94. Story Rendy (1).
95
95. Story Rendy (2).
96
96. What??
97
97.Kehidupan Anna.
98
98. Bersemu Merah.
99
99. Menyetir Mobil.
100
100. Aku Masih Ingin Hidup..
101
101. Oh Putriku...!
102
102. Kesibukan Hari Senin.
103
103. Sebungkus Batagor.
104
104. Ganti Rugi.
105
105. Laporan.
106
106. Mencari Kado.
107
107. Hadiah Pemberian Nona.
108
108. Mengejutkan / Dikejutkan.
109
109. Salah Paham.
110
110. Sesakit ini..?
111
111. Tangis Mutiara.
112
112. Berusaha Profesional.
113
113. Si Rambut Bergelombang.
114
114. Menjaga Jarak.
115
115. Meminta Penjelasan.
116
116. Teman Bicara.
117
117. Ayo Menikah!
118
118. Bayang-Bayang Rendy.
119
119. Mengunjungi Anna.
120
120. Adik Perempuan.
121
121. Ibu dan Anak.
122
122. Menikah?
123
123. Hamil duluan?
124
124. Si Calon Presdir.
125
125. Rela.
126
126. Lamaran.
127
127. Lamaran (2).
128
128. Trending Topik.
129
129. Nasi Berbentuk Anak Ayam.
130
130. Perwujudan Cinta.
131
131. Meminta Restu (1)
132
132. Meminta Restu (2).
133
133. Menikah.
134
134. Pesan Aneh.
135
135. Gagal Total.
136
136. Tidak Dapat Tidur.
137
137. Takut Sesuatu.
138
138. Rencana Tinggal Terpisah.
139
139. Melihat Rumah Baru.
140
140. Berdebat.
141
141. Rumah Baru.
142
142. Menepati Janji.
143
143. Di Kamar Seharian.
144
144. Kedatangan Mami Nia.
145
145. Bulan Madu.
146
146. Pulang Ke Tanah Air.
147
147. Hamil.
148
148. Bertemu Dokter Kandungan (1).
149
149. Bertemu Dokter Kandungan (2).
150
150. Sarapan Nasi Uduk.
151
151. Mencoba Bunuh Diri.
152
152. Malam itu...
153
153. Bertemu Sahabat.
154
154. Menolong Anna.
155
155. Datang Saat Malam.
156
156. Menemui Rendy.
157
157. Memberitahu Rendy.
158
158. Campur Tangan Leon.
159
159. Bertanggung Jawab.
160
160. Pesta Pernikahan Anna-Rendy.
161
161. Menyiapkan Perlengkapan.
162
162. Sakitnya Melahirkan.
163
163. Berkunjung.
164
164. ENDING.
165
INFO.
166
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!