"Eh ketemu lagi!" Sapaan hangat itu kembali menyapa tuna rungu milik Nana, gadis ini tengah mencari buku pendukung beberapa mata pelajaran.
Maklum saja, itu lebih menghemat bukan? Tau jika di perpustakaan sekolah kita bisa memperoleh buku yang kita inginkan dengan cara meminjam tak perlu beli, Lumayan menghemat.
"Iya!" Ujar Nana tersenyum kikuk, hatinya terlalu berbunga-bunga pada kakak kelasnya ini, siapa yang tak suka dia begitu baik bukan?
"Eh kita belum kenalan, aku Ari!" Sapanya mengulurkan tangan.
Tak perlu kau mengajak ku berkenalan kaka, aku bahkan sudah tau namamu sebelum kau memberitahu, siapa di sekolah ini yang tak kenal denganmu! Bathin Nana.
"Nana!" Ucapnya dengan tersenyum membalas uluran tangan.
"Apa yang kau cari!" Ujarnya kembali bertanya?
Ah yang di gosip kan memang benar apa adanya, ketua basket dan cowok populer ini begitu baik bahkan sangat baik.
Memberitahu beberapa buku yang ia perlukan pada Kak Ari, sesekali memancing bertanya tentang pelajaran, beberapa rumus. Itu adalah usaha Nana agar pembicaraan hangat ini terus berjalan, hingga tak terasa bel sekolah berbunyi. Mau tak mau, mereka harus kembali ke ruang kelas masing-masing untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.
"Nanti pulang bareng ya!" Ujar Kak Ari, senyum tipis di layangkan Nana pada kakak kelas tampan nya itu, sebelum ia melangkah masuk kedalam kelasnya.
...*****...
Minuman beralkohol tinggi menjadi teman setia pereda kesalnya, baiklah semua sudah terjadi sekarang dia harus memikirkan rencana untuk berbalas dendam dan menyerang.
"Tuang!" Ujarnya menggenggam gelas kosong mengacung, Dua wanita cantik tengah mengelilingi bos mafia ini, melayani minum dengan sepenuh hati. Mendapatkan pelayan eksklusif dari pemilik bar sudah biasa baginya.
Jangan sampai membuat dia marah, atau usaha yang ia rintis akan hilang dan hangus tak tersisa dalam satu malam.
"Tuan!" Panggil Jessica mendekat, dengan begitu anggun setelah dekat, isyarat tangan nya mengusir dua pelayan itu.
"Maaf nona... " Lenguhan tak rela dari salah satu pelayan, Ah jangan menganggu saat ini Bos Marco tengah menjadi milik kami! Begitu sorot matanya. Meski hanya bisa bersentuhan tangan, tak apa bukan?
"Jangan membantah dan pergi!" Ujarnya dengan galak.
"Sangat galak aku suka!" Sinis Marco, tangan nya terkulur untuk menyuruh Jessica duduk di pangkuannya.
"Tentu!" Ujarnya dengan nada manja, siapa yang menolak untuk itu? Bukankah ini yang di inginkan oleh Jessica?
Ruangan itu seketika menjadi sunyi, tak ada satupun manusia kecuali Marco dan Jessica, tertutup dengan rapat.
Ah pemilik ini sangat peka sekali. Tau bahwa Marco ingin berolahraga menguras keringat nya.
"Aku merindu!" Seru Jessica menyapa.
"Kau selalu merindu!"
"Ya, kau memang benar!"
Dan Terjadilah.....
"Aku tak akan lupa! Jangan bermimpi untuk itu!" Ujarnya bangkit memakai setiap pakaian. Melangkah pergi.
...******...
"Siapa tu Na? Seneng banget!" Goda Mas Adi, teman sekaligus kakak bagi Nana.
"Eh itu, temen mas!" Gugupnya. Tawaran pulang dari Kak Ari sangat sayang untuk di lewatkan. Ah Nana benar-benar mencintai dan menaruh rasa suka itu untuk kakak kelasnya.
"Cie merah gitu? Malu!"
"Ah Mas apaan sih! Ayo kerja!" Ujar Nana mengakhiri godaan itu.
Di tengah kesibukan mereka, sang bos cafe pak Jeki datang dengan istri mudanya hanya memantau perkembangan dan membungkus beberapa menu makanan miliknya.
"Enak ya na! Udah kaya punya istrinya 3!" Goda Mas Adi, ia tau bahwa Nana tak suka dengan kata poligami.
"Mas Adi Ih!!!! Ih Gak boleh gitu! Harus setia! Cowok kok suka sekali poligami!" Ujarnya mengumpat kasar, kala melihat bosnya tengah makan berdua dengan suap menyuap! Ayolah ini tempat umum apa kalian berdua tak mereka risih menjadi pusat perhatian! Ingat umur.
"Nana!" Panggil Bos Jeki, Dengan tergopoh Nana membawa bungkusan makanan yang sudah di siapkan!
"Ini bos!" Ujarnya menyerahkan kantong Plastik.
"Kamu ke mobil dulu ya sayang!" Ujar Bos Jeki pada istri mudanya.
"Baiklah aku tunggu!" Jawabnya melangkah pergi meninggalkan suami tuanya dengan Nana.
"Kamu tampak tak terawat dan lusuh Na!" Ujarnya menilai penampilan Nana.
"Tak apa bos! Namanya juga Nana kerja keras untuk biaya sekolah!" Jujurnya.
"Kamu bisa terlihat cantik, berbelanja sesuka mu kesana kemari. Asalkan kamu mau mengikuti syarat yang saya ajukan!" Senyum licik kembali di layangkan bos Jeki ke arah Nana.
"Syarat apa bos!" Tanya nya dengan berbinar.
"Menjadi istri ke empat ku!" Ucapnya lirih genit tanpa dosa.
"Maaf bos istri anda sudah memangil!" Kilah Nana. Dan saat Bos Jeki menengok ke arah luar, Nana segera pergi meninggalkan sang bos sendirian.
Gila saja dirinya menikah dengan pria yang pantas di panggil kakek! Memang orang tua gila! Sunat saja burung nya biar tak doyan kawin sana sini! Eh nikah maksudnya.
"Kenapa muka nya cemberut gitu!"
"Tu bos mu yang gila! Pengen aku cincang, di jadiin dendeng balado." Ujarnya tersungut pada Mas Adi.
"Di godain lagi?"
"Ehm..." Cuek Nana.
"Udah atuh! Jangan cemberut ntar para pembelinya kabur kalau liat kamu gini! Cantiknya ilang!"
"Apaasi Mas, ya aku sebel aja. Dia udah punya 3 istri masak masih kurang! Punya burung kok gak punya sopan santun!"
"Eh.... Kamu masih kecil gitu ya!"
"Sebel Nana tu sebel!!!!! Harusnya bersyukur, burung cuman satu tapi dapet istri 3, eh ini malah gak puas dan nambah lagi! Di do'ain encok dan cepet koid." Ucap Nana menggebu.
"Eh.... gak boleh gitu! Hus ahhh"
"Ya biar tahu rasa!"
"Sudah ayo bekerja lagi! Biarkan saja! Anggap dia tak ada!" Ujar Mas Adi, pemuda bauk yang mampu menenangkan emosi Nana kala tersungut kesal saat di goda oleh bos pemilik cafe itu.
🎶
Happy Reading ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Princeess alnhy
adegan +21 nya,,hanya terjadilah,,,gk tau apa yg terjadi,,,,,🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-11-06
0
Ida Lailamajenun
nih author blm +21 kyknya😀gercep nih adegan Marco +21 nya dan terjadilah😂😂reader bingung nih terjadi apaan gempa buatan tak🤣🤣
2021-08-14
0
Syifa Altafunnisa
lanjut,, lanjut,, lanjut
2021-07-24
1