"Sangat baik dan memuaskan!" Ujarnya tersenyum bangga ke arah Marco atas barang yang ia pesan pada sang bos mafia.
Jodi, 40 tahun. Laki-laki ini merupakan bandar narkoba besar di negaranya Malaysia! Rumah mewah dan beberapa aset. Sifatnya cukup cerdik seperti Marco, kejam tak perlu di ragukan lagi.
Membuat dirinya bertahta tinggi menjadi orang terkaya.
Tentu dengan balutan bisnis Perhotelan, meskipun lumayan! Percayalah apa yang di larang dan di haramkan adalah jalur alternatif membuat kita kaya secepatnya.
Bedanya pria ini sudah memiliki keluarga, seorang istri cantik yang usianya jauh lebih muda? Sekejam nya Jodi ia akan tetap patuh pada sang istri.
"Ini bayaran yang pantas untuk mu kawan!" Menyerahkan segepok uang tunai.
Kawan? memang keduanya telah menjadi rekan bisnis yang saling menguntungkan bukan? Tak salah lah jika menganggap teman.
"Saya tunggu kerjasama selanjutnya!" Ujarnya menjabat tangan.
Sangat menguntungkan bukan? Hanya berdagang beberapa butir obat terlarang membawanya bagai barang tak berguna tapi pulang membawa segepok uang bahkan saku tempat menyimpan barang sangat tak muat untuk menampung.
Masih sore! Ujarnya melihat jam tangan mewah di pergelangan tangan miliknya.
"Ke toko bunga!"
"Baik tuan!"
Jika sudah dalam mode toko bunga, hanya satu yang ada di benak Pitter sang asisten. Bahwa tuan nya tengah merindukan pada sosok wanita yang paling berharga di hidupnya.
Derap langkah kaki, melangkah tersenyum menemui perempuan pujaan hatinya.
Hanya dia yang Marco cintai, bahkan hingga menutup mata, selamanya. Buket bunga mawar merah tergenggam indah.
"Bagaimana kabar mu? Kau tampak nyenyak dan nyaman di sana!" Ujarnya tersenyum menaruh buket bunga pada sebuah batu nisan.
Ya! Makam, tempat ini menjadi saksi bisu akan lemahnya seorang Marco Smith Robert.
"Bunda! Ku bawakan bunga kesukaan mu!" Ucapnya memandang lekat, mengelus dengan penuh kasih nisan milik wanita yang menjaganya.
Bukankah, cinta pertama pada seorang laki-laki terletak pada Bunda nya? Sosok ibu yang senantiasa ada dan melindungi semuanya.
Perempuan hebat, perempuan tangguh.
Hanya itu yang mampu dirinya berikan, sebuket bunga dan berbicara pada sang Bunda!
Doa? Hahahahaha... Marco tak tau apa artinya berdoa pada sang pencipta.
Kapan terakhir ia berdoa? Hahahaha apa itu doa? Tuhan saja begitu jahat mengambil wanita yang di cintai nya. lantas? Apa gunanya doa di panjatkan? Sudahlah! Takdir begitu jahat! Bagi Marco.
...***********...
Melangkah pelan berjalan dengan anggun, menjejakkan kaki jenjang putih miliknya.
Banyak laki-laki yang mengeluhkan beberapa foto miliknya yang sangat cantik.
Beberapa media cetak majalah selalu ada foto dirinya.
Jessica, model satu ini namanya tengah melambung tinggi di dunia hiburan tanah air.
"Saya mau beli ini! itu! Antar ke rumah saja!" Ujarnya dengan congak memilih beberapa model gaun dan tas mewah, menyerahkan kartu limit nya pada pegawai.
Hidupnya sangat indah, mewah dan bahagia. pasti wanita di luar sana mengidamkan seperti diri ya bukan?
Membeli barang tanpa melihat harga, hanya butuh jarimu untuk menunjuk.
"Nona, kita harus pergi sekarang ada jadwal pemotretan di kota ini!" Ujar sang Asisten memberitahu, Cici namanya, usianya masih muda yakni 23 tahun gadis perantauan yang berjuang dengan susah payah mengubah nasibnya.
Meski hanya menjadi asisten Jessica, namun gaji yang di tawarkan sungguh menggugah selera, sangat cukup untuk menghidupi keluarga nya di kampung.
Mobil mewah adalah hal biasa baginya, Naik pesawat? Bukan level untuk Jessica. Model satu ini bahkan sudah memiliki satu jet pribadi yang siap sedia mengantarkan dirinya mengelilingi dunia.
Bagaimana? Sudah cukup membuat wanita lain iri bukan?
...***********...
"Cici...!!!" Langkah mungil itu begitu bahagia melihat seseorang yang di anggap kakak.
Ah kakak, rasanya Nana tak sendiri dalam dunia ini. Masih ada beberapa orang yang menyayanginya.
"Nana!" Lirihnya berkaca-kaca, Kala gadis ini tengah menjajakan beberapa kue bungkus miliknya tak sengaja menemukan seseorang yang di anggap kakak.
Sudahlah, bisa kan? Cici sedikit berbincang beberapa patah kata, toh Jessica sang majikan tengah berpose ria tersenyum lembut penuh kepalsuan di depan kamera.
"Udah dulu ya! Aku ke sana!" Ujarnya pamit pada Nana,
"Semangat Ya ci!" Kata itu menjadi kalimat mengakhiri sebelum kakinya melangkah pergi.
"Alhamdulillah!" Ujar Nana mengucap syukur, meski hari sudah siang tapi semua kue yang ia jual belikan sudah habis terjual! ini artinya hari ini Nana mendapatkan beberapa uang untuk menabung membiayai masuk sekolah menengah akhir.
...***********...
Peluh keringat membanjiri dahinya, meski ini sudah malam. Ayolah manusia pada umumnya akan menggunakan waktunya di kala fajar menyingsing untuk berolahraga, dan saat di ganti sang rembulan ia akan beristirahat, menikmati setiap rasa syukur atas apa yang di berikan Tuhan padaku di hari ini!
Bos mafia ini justru menantang duel semua penjaga yang ada di rumah mewahnya untuk beradu tinju, bukan satu lawan satu tapi 3 lawan satu itu yang di inginkan Marco.
2 jam
3 jam
Lebih dari 50 Penjaga sudah menyerah dan angkat tangan, bahkan tatapan nya memelas pada Pitter untuk membantunya keluar dari sini.
Hanya ia orang yang bisa membuat sedikit pemikiran gila Marco terhenti.
"Taun! Maaf ini sudah jam makan malam!" Kilahnya.
"Aku tak lapar! Aku mau mengurus dan menjajal semua anak buah ku!"
Terima saja, mungkin ini adalah hal tersial bagi kalian semuanya bukan? Marco dengan gila dan membabi buta terus mengasah kemampuan handal yang dimilikinya membuatnya ia menang dan menjadi Winner!
Apakah sudah cukup puas?!
Jawaban nya belum puas, sebelum mengakhiri pertandingan yang membuat semua orang pusing, Marco sudah berucap. "Esok akan ada pelatihan seperti ini, aku akan menguji kemampuan kalian, siapa yang kalah dia harus keluar!" Final Marco sebelum kakinya melangkah pergi meninggalkan ruangan olahraga miliknya.
...***********...
"Alhamdulillah!" Ujar Nana bersyukur pada dirinya sendiri, akhirnya semua biaya untuk melanjutkan studi sudah terkumpul dengan sempurna, baiklah.
Kakinya melangkah menyusuri rumah makan sederhana di dekat panti, bukan untuk makan atau membeli sebungkus nasi putih? melamar pekerjaan meski hanya sebagai buruh cuci piring atau pelayan.
Yang menjadi sasaran Nana, adalah cafe , angkringan modern atau warung yang buka di malam hari, sebab saat pagi hingga siang ia harus bersekolah.
...**********...
Fajar menyingsing, seperti anak sekolah pada umumnya ia memakai serangkaian baju dengan pernak pernik ospek, salah satunya kaos kaki berbeda warna.
kucir rambut dan beberapa karet gelang yang tersemat sesuai dengan bulan lahir.
Menjengkelkan!
Apa gunanya si acara ospek seperti ini? untuk mengenalkan lingkungan sekolah? Tapi ku rasa semua pakaian itu tak menunjang perkenalan bukan? Toh memakai pakaian biasa kita masih bisa beraktivitas.
Hah... Akal-akalan kakak senior namanya.
Sangat melelahkan mengikuti serangkaian kegiatan, di tambah malam harinya Nana harus bekerja sebagai buruh cuci piring.
Cafe sederhana di dekat panti asuhan.
Pak Jeki, pria tua yang sudah berumur 50 tahun memiliki istri 3 hah... Suka menikah dan genit adalah hal yang ada dalam dirinya.
Toh dirinya juga mampu menghidupi para istrinya bukan?
Nana bukan nya tak tau, bahwa Pak Jeki menaruh hati padanya, tapi? Mau bagaimana? Ia sangat membutuhkan pekerjaaan itu! Toh masih ada Mas Adi, sosok pria berumur 22 tahun yang bekerja sebagai pelayan di sana.
"Sudah selesai Na?" Tanya Mas Adi.
"Sudah mas!" Ujarnya tersenyum manis,
"Ya sudah ayo! Pulang!"
"Eh.. Gak usah mas, takut ngerepotin!"
"Gak papa, kamu kan udah aku anggap adik sendiri! Ayo udah malam!" Ujar Mas Adi memperingati.
Jam memang sudah menunjukkan pukul 10 malam, keduanya sudah selesai dengan pekerjaan di cafe.
Membelah malamnya jalanan dengan sepeda motor matic milik Mas Adi.
"Laper gak Na?" Tanyanya
"Eh... Laper sih Mas! Tapi pulang aja!"
"Beli bakso yuk di sana katanya enak!"
"Ah gak Mas, Uang ku gak cukup!" Ujarnya jujur, perempuan satu ini memang sangat menghemat pengeluaran nya bukan? Mau bagaimana lagi! Pengeluaran nya tengah besar mempersiapkan beberapa buku dan peralatan yang harus di beli.
"Udah Mas yang traktir!"
"Eh Mas tapi, Gak usah deh! Nana pulang aja takut ngerepotin!"
"Gak ngerepotin! Udah ayo! Rezeki ini namanya jangan menolak!"
"Ah Mas Adi bisa aja!"
Semangkuk bakso dengan kuah panas yang mengepul, beberapa sendok sambel yang di aduk dalam mangkok menjadi satu, itu sangat menggugah selera bukan!
Bener ini mah! Kalau rezeki gak boleh di tolak! seger gini! Ujarnya bermonolog dalam hati menatap mangkuk bakso yang menggugah selera.
Kamu baik Na? Lucunya! Kekehan kecil hampir tak terlihat dari sudut bibir Mas Adi, sangat polos. Makan dengan beberapa sudut bibir yang masih ada mie kecilnya.
...*********...
Mafia Rajawali, kelompok Mafia yang sangat memusingkan untuk perkembangan bisnis gelap Marco. bisnis yang bisa di bilang setara untuk kedudukan Marco dalam dunia gelap.
Louis, usianya masih terbilang sangat muda yakni baru memasuki 25 tahun, pria asia yang sesekali membuat darahnya mendidih! Sangat licik dan membahayakan.
"Bagaimana!" Tanya Marco.
"Tak ada yang bisa tau bagaimana rupa tuan Louis, orang IT kita tak mampu untuk menembus pertahanan mafia Rajawali miliknya!" Ujar Pitter Menjelaskan.
Brengs*k!!!! Umpatnya kasar!
Sudah sejak 3 bulan ini, Mafia Rajawali menjadi incaran komplotan Mafia yang berada di bawah kekuasaan Marco.
Hanya Nama Louis, usia dan berasal dari Asia! Hanya itu!! Selebihnya tak ada yang tau bagaimana rupa pria satu itu.
"Tuan! Apa saya boleh masuk!" Ujar Jessica yang datang bertamu tak di duga.
"Saya permisi tuan!" Ujar Pitter berlalu pergi, seolah ia tahu jika ada Jessica maka sang bos tidak akan mau di ganggu oleh siapapun bukan?
"Aku merindukan mu!" Ah menjijikan sekali.
"Aku tidak berniat untuk bermain dengan mu!" Jujurnya.
"Tuan tapi aku!" Ujarnya masih berusaha untuk memulai permainan ini.
"Keluar!" Ujarnya dengan nada dingin mematikan.
"Marco! Aku mencintaimu!" Ucap Jessica dengan berani menyatakan cinta.
"Cinta hanya membuat mu lemah dan menipu mu!"
"Tapi aku bisa menjadi sosok istri yang bisa kau andalkan dan tidak menyusahkan mu!"
"Aku tak percaya, kodrat wanita memang selalu menyusahkan laki-laki."
"Oke! Setidaknya biarkan aku mengandung benih mu!"
"Mustahil!!!! Kita hanya teman hangat di atas ranjang! Jangan berharap lebih!"
"Aku tak menuntut kau menikahi ku! Hanya mengandung anak mu!"
"Pergi!!!" Ujarnya menyentak dengan nada keras.
Kaki di hentak dengan kasar keluar dari mansion mewah milik Marco, sialan!!! di saat pria yang lain mendambakan dirinya, kenapa bos mafia ini mengacuhkan dan tak peduli dengan nya.
Sekedar memberikan dia janin dalam perut tak usah menikah tak apa, setidaknya ia bisa mendapatkan keturunan dari sang bos dan memanfaatkan anak itu untuk menjadi senjata ampuh agar bos mafia mau mencintai dirinya kelak.
Nyonya Marco? Siapa wanita yang tak mau menjadi istrinya.
Kemewahan dan hidup layak akan terjamin.
Selain itu, beberapa hari yang lalu Jessica mendengar bahwa Marco adalah pewaris perusahaan Garuda Grup yang sangat sukses dan merajai bisnis di tanah air.
Sangat cocok dan serasi, Jika Marco mau menerima Jessica menjadi wanita nya! Bukan hanya sebagai teman menguntungkan di atas ranjang.
🍒
Happy Reading❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Novianti Ratnasari
kpn nana ketemu marco
2022-02-01
0
Nesa Satria
aq penasaran kapan si nana kutemu si marco
2021-07-23
1
@maydina777
lnjjuuttt kk
2021-07-15
0