ANAK SULTAN SEASON 2 BABY TWINS.
" Aunty.. cepatan, kami udah telat.", teriak Zevania.
" Iya sayang, tunggu sebentar.", jawab Ayu sambil berteriak juga dari arah dapur.
Richie hanya mengerling malas ke arah kembarannya tersebut.
" Berisik banget sih?", kerutu Richie kesal.
" Ish..nanti kita telat loh mas...", sahut Zevania sambil mengerucutkan bibirnya.
" Sekarang baru jam 6 dek..kita masuk jam 7.", jawab Richie dengan mimik datar.
Zevania hanya terdiam mendengar ucapan kakaknya. Bibirnya manyun, tapi justru sangat menggemaskan.
" Gitu aja pun harus marah.", ujar Zevania dengan mata berkaca-kaca.
Richie menarik nafas panjang, adiknya memang benar-benar manja. Richie lalu mendekati adiknya tersebut. Di belainya rambut adiknya dengan lembut.
" Mas bukan marah, tapi mas cuma ngingatin Zeze..gak boleh membuat orang terburu-buru. Kan kasihan Aunty Ayu nya kalau di buru-buru begitu.?", ujar Richie berusaha memberi pengertian kepada kembarannya tersebut.
Zevania tersenyum mendengar ucapan saudaranya tersebut. Matanya yang tadi berkaca-kaca telah hilang.
" Maafin Zeze ya mas..", jawabnya dengan senyum imutnya.
" Iya.. mas maafin.", jawab Richie sambil membalas senyum.
Di sana, di puncak tangga Ratu tersenyum haru. Melihat interaksi kedua buah hatinya tersebut. Ia bangga melihat anaknya saling menyayangi dan mengingatkan.
" Mas..anak kita telah besar. Mereka tumbuh sama seperti yang kita harapkan. Mereka saling menyayangi, saling melindungi dan saling mengingatkan. Aku bangga pada mereka. cepatlah kembali mas..aku merindukanmu.", bisik Ratu pelan.
Setitik air mata jatuh di pipinya. Hatinya masih terasa sakit bila mengingat tentang Alex suaminya. Tapi buru-buru di hapusnya, ia tak ingin anaknya melihat ia sedang bersedih, karena itu akan membuat anak-anaknya menjadi sedih. Ratu mulai turun menapaki tangga demi tangga.
" Good morning baby twins..", sapa Ratu pada kedua putra-putrinya.
" Good morning too Mom .." jawab Richie dan Zevania nyaris berbarengan.
Ratu kemudian duduk di antara kedua anaknya. Di elusnya dengan lembut rambut kedua buah hatinya tersebut.
" Kalian berdua udah sarapan?", tanya Ratu sambil memandang kedua wajah anaknya bergantian.
" Sudah mom..", jawab Zevania sambil memandang wajah mamanya dengan mata berbinar.
" Mas Richie gimana, udah sarapan belum?" Tanya Ratu pada anak laki-laki tersebut.
" Udah mom.." jawabnya sambil tersenyum.
" Mom.. kami udah 6 tahun, jadi bukan Baby lagi.", protes Richie pada Mommy nya.
" Buat Mommy, kalian itu.. Baby Mommy selamanya.", jawab Ratu sambil tersenyum.
" Yaaaa mommy...", keluh Richie dengan nada pasrah.
" Ya udah, kalau begitu giliran mommy yang sarapan.", ujar Ratu sambil mengedipkan matanya.
Ratu mengecup pucuk rambut Richie dengan lembut. Lalu ciuman nya berpindah ke pipi Zevania.
Kedua buah hatinya tersebut tersenyum melihat tingkah mommy mereka. Mereka tau, walau terlihat baik-baik saja, jauh di dalam hati mommy mereka ada kesedihan yang susah untuk di ungkapkan dengan kata-kata. Terkadang, mereka melihat mommy mereka menangis dalam di tengah malam sambil bersujud.
🍃🍃🍃🍃🍃
Mereka sekarang telah berada di dalam mobil. Dan Ayu yang menjadi driver nya.
Ratu duduk di belakang bersama kedua buah hati nya.
" Mom.. emang Mommy gak sibuk ya, sempat-sempatnya ngantarin kita?", tanya Richie dengan mimik serius.
" Iya ni Mom, kan udah ada Aunty Ayu yang ngantarin kami.", timpal Zevania.
" Ini hari pertama kalian masuk sekolah Dasar. Mommy ingin berada di sisi kalian, sama seperti orang tua yang lain. Masalah pekerjaan bisa menunggu, atau Mommy wakilkan sama yang lain.", jawab Ratu dengan lembut.
Richie dan Zevania tersenyum haru. Mereka berdua bangga memiliki orang tua seperti Ratu.
Richie dan Zevania lalu memeluk Mommy mereka dari sebelah kanan dan kiri.
15 menit kemudian, mobil tersebut telah memasuki kawasan sekolah. Security yang berada di pos segera membungkukkan tubuhnya ketika melihat mobil mereka melintas.
Mereka telah keluar dari mobil. Mata Richie dan Zevania memandang dengan mata berbinar. Parkiran sekolah tersebut terlihat ramai.
" Wah.. ramai banget Mom.", seru Zevania senang.
" Iya sayang, kan hari pertama masuk sekolah.", jawab Ratu sambil tersenyum.
Sementara itu, Richie hanya memandang tanpa komentar apa pun. Sikapnya memang begitu, terlihat, cuek datar dan dingin. Dia hanya bersikap hangat pada keluarganya saja. Ia juga bukan orang yang banyak bicara.
Richie benar-benar mewarisi sifat dari Oom nya, Richie Andreas almarhum. Tak hanya nama mereka yang sama, Tapi wajah dan kepribadiannya pun nyaris sama.
Lonceng tiba-tiba berbunyi, bertanda bahwa murid harus segera masuk kelas.
" Ayo nak, kita masuk sekarang.", gamit Ratu pada kedua tangan anaknya.
Richie dan Zevania mengikuti langkah Ratu menuju kelas. Ayu pun jalan berbarengan dengan mereka.
Wali murid dan anak-anaknya pun duduk di bangku yang telah di siapkan. Ratu memilih bangku yang paling depan. Zevania dan Richie duduk di apit oleh Ayu dan Ratu.
" Selamat pagi anak-anak dan selamat pagi para wali murid. Selamat datang di SD Internasional School.", sapa wali kelas, Miss Susan pada wali murid dan juga siswa.
" Selamat pagi juga Miss.", jawab murid dan orang tua wali murid bersamaan.
" Perkenalkan, Saya Miss Susan yang akan menjadi wali murid di kelas ini.", terang Miss Susan dengan senyum ramah.
" Sekarang, Miss persilahkan para siswa dan siswi untuk maju ke depan dan memperkenalkan diri masing-masing.", lanjut Miss Susan sambil mempersilahkan murid yang paling ujung untuk memperkenalkan diri.
Seorang siswi maju ke depan untuk memperkenalkan diri.
" Perkenalkan, nama ku Dora Teresa. umur ku 7 tahun.", para murid dan orang tua pun tepuk tangan.
" Silahkan Dora Teresa duduk kembali. selanjutnya silahkan....", ujar Miss Susan kembali.
Seorang siswa kembali maju.
" Perkenalkan, nama ku Dony Setiawan umur ku 7 tahun.",
Tepuk tangan kembali bergemuruh.Setelah itu anak tersebut kembali duduk. Kini giliran Richie yang maju ke depan.
" Perkenalkan.. nama ku Richie Andreas Mahardhika. umur ku 6 tahun.", ujar Richie dengan suara lantang. Tepuk tangan kembali bergemuruh. Suara bisik-bisik terdengar.
" Gemesnya.. ganteng banget anak ini. besar nya nanti kayak apa ya gantengnya.", suara-suara terdengar dari bibir para wali murid. Richie hanya diam dan bersikap cuek. Ratu dan Ayu hanya berpandangan sambil tersenyum bangga.
" Selanjutnya.." suara Miss Susan kembali terdengar.
Kini giliran Zevania yang maju.
" Perkenalkan.. nama ku Zevania Aurora Mahardhika. umur ku 6 tahun.", terang Zevania dengan gaya malu-malu.
Tepuk tangan kembali terdengar. Suara bisik-bisik pun kembali terjadi.
" Ya ampun.. cantik banget, pipinya kemerahan.. rambutnya panjang. Ya Tuhan.. pengen nyium.", ujar seorang wali murid dengan hebohnya.
Zevania hanya tersenyum malu-malu mendengar ucapan dari wali murid tersebut.
" Umur kalian sama, kalian kembar ya?", tanya Miss Susan dengan mata berbinar.
" Iya, Richie Andreas kembaran ku.", jawab Zevania dengan pelan.
" Pantesan kalian sama-sama ganteng dan cantik.", jawab Miss Susan sambil mengelus rambut Zevania. Zevania hanya tersenyum dengan mata berbinar.
Miss Susan lalu memandang ke arah Ratu, ia lalu membungkukkan tubuhnya sedikit. Ia tak mau terlalu kentara, karena Ratu tak menginginkannya. Hanya kepala sekolah dan Miss Susan serta security lah yang tau.. kalau pemilik sekolah ini adalah Ratu.
Ratu hanya tersenyum memandang ke arah Miss Susan.
Murid pun satu persatu maju ke depan. Tiba saatnya murid yang terakhir yang maju ke depan.
Penampilannya terlihat mencolok. Seragam yang ia gunakan terlihat memudar, rok nya pun kebesaran. Sepatu warna putih yang ia pakai telah berlubang jempolnya. Rambutnya yang panjang ia kepang menggunakan pita berwarna merah. Anak tersebut sangat cantik dalam balutan pakaian sederhananya.
" Perkenalkan.. nama ku Pelangi Senja. Umur ku 6 tahun.", ujar nya dengan suara lembut dan senyum manis.
" Aku datang bersama ibuku. Terima kasih udah mengizinkan aku sekolah di sini.", lanjutnya sambil tersenyum.
Anak tersebut membungkukkan badannya. Miss Susan pun membalas membungkukkan tubuhnya..
" Sama-sama. Kamu berhak sekolah di mana pun.", jawab Miss Susan sambil tersenyum lembut.
" Terima kasih Miss." jawabnya dengan lembut.
Mata Ratu menatap anak tersebut dengan lekat. Ia bangga melihat tekat, dan keberanian gadis kecil tersebut.
Richie menatap wajah Pelangi Senja. Mata mereka saling bertemu. Ia lalu tersenyum pada gadis tersebut.
" Dia cantik banget ya Mom..", bisik Zevania pada Ratu. Ratu mengangguk sambil tersenyum.
" Dia juga sopan.. Mommy menyukainya.", jawab Ratu.
" Tapi kasihan Mom.. sepatunya bolong. Kenapa ia gak minta di beliin sana Mommy nya?", tanya Zevania penasaran.
" Gak semua anak beruntung seperti mu. Di luar sana, ada banyak anak yang kekurangan. Jangankan untuk beli sepatu, untuk makan aja mereka kekurangan.", jelas Ratu sambil menatap kedalam manik mata Zevania.
" Kasihan ya Mom.", jawabnya dengan mata berkaca-kaca.
Richie hanya terdiam mendengar percakapan Mommy nya dan adiknya.
"Aunty...bisa tolong aku gak?"tanya Richie pada Ayu.
" Bisa sayang.. ada apa?", tanya Ratu sambil menatap mata Richie.
" Beliin baju dan sepatu buat Senja.", jawab Richie dengan tatapan memohon.
Ayu tersenyum haru. Anak ini sama seperti orang tuanya.. bahkan semua pendahulunya. Hatinya akan mudah terketuk untuk membantu orang lain. Di ciumnya pipi Richie dengan lembut.
" Iya sayang.. nanti kita beliin sepatu, baju, tas, buku dan yang lainnya buat Senja.", jawab Ayu sambil tersenyum.
" Makasih Aunty.", ujar Richie sambil tersenyum.
Ayu mengangguk sambil kembali mencium pucuk rambut anak tersebut dengan lembut.
Sesi perkenalan di kelas tersebut akhirnya selesai. Murid dan wali murid di izinkan untuk pulang. Besok baru lah jam belajarnya minati normal. Satu persatu wali dan murid meninggalkan kelas. Ratu dan Ayu sengaja membiarkan yang lain keluar terlebih dahulu.
Semuanya telah keluar dari kelas, kini yang tertinggal hanya Ratu, Ayu, Richie, Zevania, Senja dan ibunya serta Miss Susan.
Ketika Senja dan Ibunya melewati meja Ratu. mereka membungkuk sambil permisi untuk pulang duluan.
" Bu bisa kenalan?", sapa Ratu dengan ramah sambil mengulurkan
Ibu Senja mendekati Ratu, ia lalu mengulurkan tangannya.
" Nama ku Maria, Nyonya. Saya ibu nya Senja.", ujar Bu Maria sambil tersenyum
" Nama ku Ratu Bu, ini kedua anak ku dan ini Aunty nya anak-anak.", jawab Ratu dengan ramah.
" Ayo Bu kita pulang bareng.",ujar Ratu pada Bu Maria.
" Mari Nyonya. Tapi saya jalan kaki." jawab Bu Maria sambil tersenyum.
Ratu dan Ayu tersenyum mendengar jawaban Bu Maria.
" Miss.. kami mohon pamit ya..", ujar Ratu pada Miss Susan.
" Baik Bu.. silahkan.", jawab Miss Susan dengan sikap sopan.
Mereka bersama-sama keluar dari ruang kelas. Terlihat Senja dan Zevania mulai akrab. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Sementara Richie menjadi bodyguard mereka berdua.
Ratu, Ayu dan Bu Maria tersenyum melihat kedekatan mereka.
BERSAMBUNG.
Akhirnya cerita tentang ANAK SULTAN SEASON 2 up juga. Untuk tau detail ceritanya, silahkan baca ANAK SULTAN SEASON KE 1.
JANGAN LUPA BANTU LIKE, VOTE, DAN JUGA BERI DUKUNGAN AUTHOR DENGAN MEMBERI SETANGKAI BUNGA.
BUAT YANG BELUM UPGRADE NOVELTOON DAN MANGATOON.. SILAHKAN DI UPGRATE TERLEBIH DAHULU. KARENA POIN SEKARANG BERBENTUK HADIAH BERUPA SETANGKAI BUNGA. SAYANG BILA MEMBERI HADIAH DENGAN POIN AKHIRNYA HANGUS AJA.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Yully Produsen
lgsg tertarik.. ini cerita sblmnya judulnya apa thor
2021-07-24
1
Rachelline
hai
2021-07-22
0
MUKAYAH SUGINO
Baru baca alur ceritanya bagus
2021-07-06
0