NovelToon NovelToon

ANAK SULTAN SEASON 2 BABY TWINS.

HARI PERTAMA TWINS SEKOLAH.

" Aunty.. cepatan, kami udah telat.", teriak Zevania.

" Iya sayang, tunggu sebentar.", jawab Ayu sambil berteriak juga dari arah dapur.

Richie hanya mengerling malas ke arah kembarannya tersebut.

" Berisik banget sih?", kerutu Richie kesal.

" Ish..nanti kita telat loh mas...", sahut Zevania sambil mengerucutkan bibirnya.

" Sekarang baru jam 6 dek..kita masuk jam 7.", jawab Richie dengan mimik datar.

Zevania hanya terdiam mendengar ucapan kakaknya. Bibirnya manyun, tapi justru sangat menggemaskan.

" Gitu aja pun harus marah.", ujar Zevania dengan mata berkaca-kaca.

Richie menarik nafas panjang, adiknya memang benar-benar manja. Richie lalu mendekati adiknya tersebut. Di belainya rambut adiknya dengan lembut.

" Mas bukan marah, tapi mas cuma ngingatin Zeze..gak boleh membuat orang terburu-buru. Kan kasihan Aunty Ayu nya kalau di buru-buru begitu.?", ujar Richie berusaha memberi pengertian kepada kembarannya tersebut.

Zevania tersenyum mendengar ucapan saudaranya tersebut. Matanya yang tadi berkaca-kaca telah hilang.

" Maafin Zeze ya mas..", jawabnya dengan senyum imutnya.

" Iya.. mas maafin.", jawab Richie sambil membalas senyum.

Di sana, di puncak tangga Ratu tersenyum haru. Melihat interaksi kedua buah hatinya tersebut. Ia bangga melihat anaknya saling menyayangi dan mengingatkan.

" Mas..anak kita telah besar. Mereka tumbuh sama seperti yang kita harapkan. Mereka saling menyayangi, saling melindungi dan saling mengingatkan. Aku bangga pada mereka. cepatlah kembali mas..aku merindukanmu.", bisik Ratu pelan.

Setitik air mata jatuh di pipinya. Hatinya masih terasa sakit bila mengingat tentang Alex suaminya. Tapi buru-buru di hapusnya, ia tak ingin anaknya melihat ia sedang bersedih, karena itu akan membuat anak-anaknya menjadi sedih. Ratu mulai turun menapaki tangga demi tangga.

" Good morning baby twins..", sapa Ratu pada kedua putra-putrinya.

" Good morning too Mom .." jawab Richie dan Zevania nyaris berbarengan.

Ratu kemudian duduk di antara kedua anaknya. Di elusnya dengan lembut rambut kedua buah hatinya tersebut.

" Kalian berdua udah sarapan?", tanya Ratu sambil memandang kedua wajah anaknya bergantian.

" Sudah mom..", jawab Zevania sambil memandang wajah mamanya dengan mata berbinar.

" Mas Richie gimana, udah sarapan belum?" Tanya Ratu pada anak laki-laki tersebut.

" Udah mom.." jawabnya sambil tersenyum.

" Mom.. kami udah 6 tahun, jadi bukan Baby lagi.", protes Richie pada Mommy nya.

" Buat Mommy, kalian itu.. Baby Mommy selamanya.", jawab Ratu sambil tersenyum.

" Yaaaa mommy...", keluh Richie dengan nada pasrah.

" Ya udah, kalau begitu giliran mommy yang sarapan.", ujar Ratu sambil mengedipkan matanya.

Ratu mengecup pucuk rambut Richie dengan lembut. Lalu ciuman nya berpindah ke pipi Zevania.

Kedua buah hatinya tersebut tersenyum melihat tingkah mommy mereka. Mereka tau, walau terlihat baik-baik saja, jauh di dalam hati mommy mereka ada kesedihan yang susah untuk di ungkapkan dengan kata-kata. Terkadang, mereka melihat mommy mereka menangis dalam di tengah malam sambil bersujud.

🍃🍃🍃🍃🍃

Mereka sekarang telah berada di dalam mobil. Dan Ayu yang menjadi driver nya.

Ratu duduk di belakang bersama kedua buah hati nya.

" Mom.. emang Mommy gak sibuk ya, sempat-sempatnya ngantarin kita?", tanya Richie dengan mimik serius.

" Iya ni Mom, kan udah ada Aunty Ayu yang ngantarin kami.", timpal Zevania.

" Ini hari pertama kalian masuk sekolah Dasar. Mommy ingin berada di sisi kalian, sama seperti orang tua yang lain. Masalah pekerjaan bisa menunggu, atau Mommy wakilkan sama yang lain.", jawab Ratu dengan lembut.

Richie dan Zevania tersenyum haru. Mereka berdua bangga memiliki orang tua seperti Ratu.

Richie dan Zevania lalu memeluk Mommy mereka dari sebelah kanan dan kiri.

15 menit kemudian, mobil tersebut telah memasuki kawasan sekolah. Security yang berada di pos segera membungkukkan tubuhnya ketika melihat mobil mereka melintas.

Mereka telah keluar dari mobil. Mata Richie dan Zevania memandang dengan mata berbinar. Parkiran sekolah tersebut terlihat ramai.

" Wah.. ramai banget Mom.", seru Zevania senang.

" Iya sayang, kan hari pertama masuk sekolah.", jawab Ratu sambil tersenyum.

Sementara itu, Richie hanya memandang tanpa komentar apa pun. Sikapnya memang begitu, terlihat, cuek datar dan dingin. Dia hanya bersikap hangat pada keluarganya saja. Ia juga bukan orang yang banyak bicara.

Richie benar-benar mewarisi sifat dari Oom nya, Richie Andreas almarhum. Tak hanya nama mereka yang sama, Tapi wajah dan kepribadiannya pun nyaris sama.

Lonceng tiba-tiba berbunyi, bertanda bahwa murid harus segera masuk kelas.

" Ayo nak, kita masuk sekarang.", gamit Ratu pada kedua tangan anaknya.

Richie dan Zevania mengikuti langkah Ratu menuju kelas. Ayu pun jalan berbarengan dengan mereka.

Wali murid dan anak-anaknya pun duduk di bangku yang telah di siapkan. Ratu memilih bangku yang paling depan. Zevania dan Richie duduk di apit oleh Ayu dan Ratu.

" Selamat pagi anak-anak dan selamat pagi para wali murid. Selamat datang di SD Internasional School.", sapa wali kelas, Miss Susan pada wali murid dan juga siswa.

" Selamat pagi juga Miss.", jawab murid dan orang tua wali murid bersamaan.

" Perkenalkan, Saya Miss Susan yang akan menjadi wali murid di kelas ini.", terang Miss Susan dengan senyum ramah.

" Sekarang, Miss persilahkan para siswa dan siswi untuk maju ke depan dan memperkenalkan diri masing-masing.", lanjut Miss Susan sambil mempersilahkan murid yang paling ujung untuk memperkenalkan diri.

Seorang siswi maju ke depan untuk memperkenalkan diri.

" Perkenalkan, nama ku Dora Teresa. umur ku 7 tahun.", para murid dan orang tua pun tepuk tangan.

" Silahkan Dora Teresa duduk kembali. selanjutnya silahkan....", ujar Miss Susan kembali.

Seorang siswa kembali maju.

" Perkenalkan, nama ku Dony Setiawan umur ku 7 tahun.",

Tepuk tangan kembali bergemuruh.Setelah itu anak tersebut kembali duduk. Kini giliran Richie yang maju ke depan.

" Perkenalkan.. nama ku Richie Andreas Mahardhika. umur ku 6 tahun.", ujar Richie dengan suara lantang. Tepuk tangan kembali bergemuruh. Suara bisik-bisik terdengar.

" Gemesnya.. ganteng banget anak ini. besar nya nanti kayak apa ya gantengnya.", suara-suara terdengar dari bibir para wali murid. Richie hanya diam dan bersikap cuek. Ratu dan Ayu hanya berpandangan sambil tersenyum bangga.

" Selanjutnya.." suara Miss Susan kembali terdengar.

Kini giliran Zevania yang maju.

" Perkenalkan.. nama ku Zevania Aurora Mahardhika. umur ku 6 tahun.", terang Zevania dengan gaya malu-malu.

Tepuk tangan kembali terdengar. Suara bisik-bisik pun kembali terjadi.

" Ya ampun.. cantik banget, pipinya kemerahan.. rambutnya panjang. Ya Tuhan.. pengen nyium.", ujar seorang wali murid dengan hebohnya.

Zevania hanya tersenyum malu-malu mendengar ucapan dari wali murid tersebut.

" Umur kalian sama, kalian kembar ya?", tanya Miss Susan dengan mata berbinar.

" Iya, Richie Andreas kembaran ku.", jawab Zevania dengan pelan.

" Pantesan kalian sama-sama ganteng dan cantik.", jawab Miss Susan sambil mengelus rambut Zevania. Zevania hanya tersenyum dengan mata berbinar.

Miss Susan lalu memandang ke arah Ratu, ia lalu membungkukkan tubuhnya sedikit. Ia tak mau terlalu kentara, karena Ratu tak menginginkannya. Hanya kepala sekolah dan Miss Susan serta security lah yang tau.. kalau pemilik sekolah ini adalah Ratu.

Ratu hanya tersenyum memandang ke arah Miss Susan.

Murid pun satu persatu maju ke depan. Tiba saatnya murid yang terakhir yang maju ke depan.

Penampilannya terlihat mencolok. Seragam yang ia gunakan terlihat memudar, rok nya pun kebesaran. Sepatu warna putih yang ia pakai telah berlubang jempolnya. Rambutnya yang panjang ia kepang menggunakan pita berwarna merah. Anak tersebut sangat cantik dalam balutan pakaian sederhananya.

" Perkenalkan.. nama ku Pelangi Senja. Umur ku 6 tahun.", ujar nya dengan suara lembut dan senyum manis.

" Aku datang bersama ibuku. Terima kasih udah mengizinkan aku sekolah di sini.", lanjutnya sambil tersenyum.

Anak tersebut membungkukkan badannya. Miss Susan pun membalas membungkukkan tubuhnya..

" Sama-sama. Kamu berhak sekolah di mana pun.", jawab Miss Susan sambil tersenyum lembut.

" Terima kasih Miss." jawabnya dengan lembut.

Mata Ratu menatap anak tersebut dengan lekat. Ia bangga melihat tekat, dan keberanian gadis kecil tersebut.

Richie menatap wajah Pelangi Senja. Mata mereka saling bertemu. Ia lalu tersenyum pada gadis tersebut.

" Dia cantik banget ya Mom..", bisik Zevania pada Ratu. Ratu mengangguk sambil tersenyum.

" Dia juga sopan.. Mommy menyukainya.", jawab Ratu.

" Tapi kasihan Mom.. sepatunya bolong. Kenapa ia gak minta di beliin sana Mommy nya?", tanya Zevania penasaran.

" Gak semua anak beruntung seperti mu. Di luar sana, ada banyak anak yang kekurangan. Jangankan untuk beli sepatu, untuk makan aja mereka kekurangan.", jelas Ratu sambil menatap kedalam manik mata Zevania.

" Kasihan ya Mom.", jawabnya dengan mata berkaca-kaca.

Richie hanya terdiam mendengar percakapan Mommy nya dan adiknya.

"Aunty...bisa tolong aku gak?"tanya Richie pada Ayu.

" Bisa sayang.. ada apa?", tanya Ratu sambil menatap mata Richie.

" Beliin baju dan sepatu buat Senja.", jawab Richie dengan tatapan memohon.

Ayu tersenyum haru. Anak ini sama seperti orang tuanya.. bahkan semua pendahulunya. Hatinya akan mudah terketuk untuk membantu orang lain. Di ciumnya pipi Richie dengan lembut.

" Iya sayang.. nanti kita beliin sepatu, baju, tas, buku dan yang lainnya buat Senja.", jawab Ayu sambil tersenyum.

" Makasih Aunty.", ujar Richie sambil tersenyum.

Ayu mengangguk sambil kembali mencium pucuk rambut anak tersebut dengan lembut.

Sesi perkenalan di kelas tersebut akhirnya selesai. Murid dan wali murid di izinkan untuk pulang. Besok baru lah jam belajarnya minati normal. Satu persatu wali dan murid meninggalkan kelas. Ratu dan Ayu sengaja membiarkan yang lain keluar terlebih dahulu.

Semuanya telah keluar dari kelas, kini yang tertinggal hanya Ratu, Ayu, Richie, Zevania, Senja dan ibunya serta Miss Susan.

Ketika Senja dan Ibunya melewati meja Ratu. mereka membungkuk sambil permisi untuk pulang duluan.

" Bu bisa kenalan?", sapa Ratu dengan ramah sambil mengulurkan

Ibu Senja mendekati Ratu, ia lalu mengulurkan tangannya.

" Nama ku Maria, Nyonya. Saya ibu nya Senja.", ujar Bu Maria sambil tersenyum

" Nama ku Ratu Bu, ini kedua anak ku dan ini Aunty nya anak-anak.", jawab Ratu dengan ramah.

" Ayo Bu kita pulang bareng.",ujar Ratu pada Bu Maria.

" Mari Nyonya. Tapi saya jalan kaki." jawab Bu Maria sambil tersenyum.

Ratu dan Ayu tersenyum mendengar jawaban Bu Maria.

" Miss.. kami mohon pamit ya..", ujar Ratu pada Miss Susan.

" Baik Bu.. silahkan.", jawab Miss Susan dengan sikap sopan.

Mereka bersama-sama keluar dari ruang kelas. Terlihat Senja dan Zevania mulai akrab. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Sementara Richie menjadi bodyguard mereka berdua.

Ratu, Ayu dan Bu Maria tersenyum melihat kedekatan mereka.

BERSAMBUNG.

Akhirnya cerita tentang ANAK SULTAN SEASON 2 up juga. Untuk tau detail ceritanya, silahkan baca ANAK SULTAN SEASON KE 1.

JANGAN LUPA BANTU LIKE, VOTE, DAN JUGA BERI DUKUNGAN AUTHOR DENGAN MEMBERI SETANGKAI BUNGA.

BUAT YANG BELUM UPGRADE NOVELTOON DAN MANGATOON.. SILAHKAN DI UPGRATE TERLEBIH DAHULU. KARENA POIN SEKARANG BERBENTUK HADIAH BERUPA SETANGKAI BUNGA. SAYANG BILA MEMBERI HADIAH DENGAN POIN AKHIRNYA HANGUS AJA.

TERIMA KASIH.

KERINDUAN TWINS.

" Mom..kenapa Senja sama mamanya gak mau di antar sekalian? Padahal mereka jalan kaki...?", tanya Zevania penasaran.

" Mereka tak mau merepotkan orang lain. Dan kita harus menghargai itu.", jawab Ratu berusaha memberikan pengertian kepada anaknya.

" Tapi Mommy jadi beliin baju buat Senja?"tanya Zevania lagi.

" Iya nak.. nanti Aunty Ayu akan mengurus semuanya.", jawab Ratu sambil tersenyum.

" Yeyyyyy.." seru Zevania sambil mengangkat tangannya ke atas.

Ayu hanya tersenyum mendengar ucapan dan ungkapan senang dari gadis kecil tersebut.

Pandangan Ayu beralih kearah ponakan laki-laki nya. Dari kaca spion anak tersebut hanya terdiam sambil menatap keluar jendela. Sikapnya memang tenang dan lebih banyak diam. Ia akan berbicara bila ada yang penting dan ia akan menjawab seperlunya aja pertanyaan seseorang. Sangat berbeda dengan Zevania yang banyak bicara, tak bisa diam. Sungguh dia benar-benar pribadi yang sangat mengagumkan di usia nya yang masih dini.

" Mas.. Senja cantik ya..?", ujar Zevania pada Richie. Richie hanya melirik lalu mengangguk. Setelah itu matanya kembali memandang ke luar jendela.

" Tapi Dora juga lucu.. pipinya chubby.", ujar Zevania lagi sambil senyum-senyum. Kali ini Richie tak memberikan tanggapan apa pun. Ia hanya diam tanpa melirik sedikitpun kearah Zevania.

Zevania tak melanjutkan ucapannya lagi ketika ia tak mendapat tanggapan apa pun dari saudaranya tersebut. Ia kembali memainkan smartphone yang ada di tangannya.

Ratu hanya tersenyum melihat tingkah anak nya. Sungguh, melihat tingkah kedua buah hatinya mampu menjadi obat penawar kesedihannya

🍃🍃🍃🍃🍃

Sebuah mobil mewah memasuki parkiran perusahaan RATU KENCANA. Mereka segera keluar dari mobil. Ayu menyerahkan kunci mobil tersebut pada Security agar memarkirkan kendaraan tersebut pada tempatnya.

Richie dan Zevania mengikuti langkah Mommy dan Aunty nya. Semua mata karyawan tertuju pada kedua bocah tersebut. Tatapan mereka terlihat berbinar senang ketika menatap wajah kedua anak kembar tersebut. Yang satu memiliki wajah yang cantik imut dan yang satunya nya lagi wajah yang tampan dan menggemaskan.

Ketika berpapasan dengan mereka, para karyawan tersebut tidak hanya akan menyapa.. tapi juga mereka akan berhenti sejenak memandangi kedua bocah tersebut.

Ketika melihat hal tersebut, Ratu hanya akan tersenyum. Ia bersyukur, kehadiran anaknya membuat semua orang merasa bahagia.

Ratu menghempas bokongnya di kursi kebesarannya. Di sudut mejanya setumpuk berkas yang harus ia tanda tangani.

Ayu duduk di depan Ratu. Di ambilnya berkas tersebut, lalu mulai menelitinya satu persatu. Sebelum di tanda tangani oleh Ratu, Ayu memeriksa kembali semua berkas tersebut . Sementara Ratu menyalakan laptopnya mulai sibuk memainkan jarinya di atas keyboard.

Sementara Mommy dan Auntynya sedang bekerja, kedua anak tersebut terlihat tengah duduk di sofa sambil menonton film kartun di smartphone nya.

" Aachhh bosan. Mas... kita keluar yuk, kita main di luar.", rengek Zevania pada Richie sambil mengerucutkan bibirnya.

Richie menatap wajah adik kembarnya tersebut lalu ia tersenyum.

" Ayolah..", jawabnya sambil tersenyum.

Muka Zevania langsung berubah ceria ketika kakaknya mengabulkan permintaannya. Ia langsung turun dari sofa dan menghampiri Mommy nya.

" Mom.. kami boleh main di luar?", tanya Zevania sambil berdiri di sampingnya kursi Mommy nya.

Ratu mengehentikan sejenak pekerjaannya. Matanya lalu beralih menatap ke arah anaknya.

" Baiklah.. tapi kalian gak boleh turun ke bawah. Gak boleh ganggu karyawan kerja.

" Oke Mommy!", seru Zevania penuh semangat.

" Richie.. jaga adik mu ya.", pinta Ratu pada anak laki-laki nya tersebut.

" Baik Mom.", jawab nya sambil tersenyum. Mereka berdua lalu keluar ruangan kerja mommy nya.

Ratu memandang kedua buah hatinya tersebut dengan tatapan bangga dan penuh rasa syukur.

" Bangga nya aku bisa memiliki mereka Ay.." ujar Ratu sambil melirik ke arah Ayu. Ayu tersenyum mendengar ucapan Ratu.

" Tidak hanya kamu, kami juga bangga." jawab Ayu.

Ayu lalu mengambil smartphone nya dan menghubungi seseorang.

" Pak.. anak-anak main keluar, tolong jaga mereka. Perhatikan saja, jangan membuat mereka merasa tak nyaman. Mereka berada di taman samping ", perintahnya pada seseorang.

Ayu lalu mengakhiri panggilan telponnya. Tugas Ayu adalah melindungi dan memastikan bahwa Ratu dan anak-anaknya dalam keadaan aman dan baik-baik saja. Itulah sebabnya, kemana pun mereka pergi, ada 4 mobil bodyguard yang akan slalu mengikuti mereka.

Setelah Alex pergi, Ayu nyaris menghabiskan waktunya bersama Ratu dan anak-anaknya. Begitu juga dengan Elang dan Dimas. Mereka benar-benar memenuhi janji dan permintaan Alex waktu di SHAFIRE ISLAND.

Kedua anak tersebut adalah pewaris dari keluarga Diningrat dan Mahardhika. Ada banyak hal bisa saja terjadi.

Hingga hari ini, dunia luar tak pernah tau tentang TWINS sang pewaris tersebut. sama seperti keturunan Diningrat sebelumnya, privasi mereka terjaga dari dunia luar. Hanya segelintir orang yang tau tentang mereka.

Kedua bocah tersebut berlarian menuju taman samping. Taman tersebut memang di bangun setelah Ratu melahirkan. Tujuannya untuk anak-anak nya bermain ketika mereka ikut ke kantor. Agar anak-anak tersebut tidak merasa jenuh.

Di taman tersebut ada alat-alat permainan anak-anak. Ada juga kolam ikan hias milik kedua bocah tersebut. Ada kelinci dan beberapa ekor kucing di kandangnya masing-masing. Ketika mereka datang ke sana, anak-anak tersebut akan memberi makan semua hewan peliharaannya. Menyiram pohon bunga mawar dan anggrek kesayangan Mommy mereka. Mereka mengerjakannya dengan riang dan sambil bercanda. Ending-nya pasti baju mereka basah semua.

Taman tersebut di kelilingi oleh kaca yang Transparan. Hingga aktivitas di dalam bisa terlihat jelas dari luar. Dan para bodyguard tersebut mengawasi mereka dari luar tanpa lengah sedikitpun. Dan taman tersebut di lengkapi oleh CCTV yang akan bisa di kontrol langsung dari ruang Security dan juga dari ruangan Ratu.

" Mas.. kenapa Kelincinya gak mau makan?" tanya Zevania ketika melihat Anak kelinci yang berwarna abu-abu hanya melompat-lompat tanpa makan apa pun.

" Dia mungkin udah kenyang.", jawab Richie seadanya.

" Ohhh.. apa dia lagi diet?", tanya Zevania lagi.

" Mungkin juga.", jawab Richie sambil tersenyum geli. Umur mereka sama, cuma beda 5 menit. Tapi Richie jauh lebih dewasa dari adiknya. Dia benar-benar bisa menjadi kakak buat kembarannya. Sementara adiknya lugu dan polos.

Zevania menarik nafas panjang. Ia lalu meninggalkan kelinci dan menuju ayunan. Zevania duduk di ayunan sambil memandang ke arah Kelinci.

Melihat hal tersebut Richie segera menghampiri adiknya.

" Kamu kenapa?", tanya Richie sambil ikutan duduk di samping adiknya.

" Mas.. aku rindu Daddy. Kapan Daddy kembali." ucapnya dengan mata mulai berkaca-kaca.

Mendengar ucapan adiknya Richie lalu turun dari ayunan dan berdiri di depan adiknya. Perlahan direngkuhnya adiknya tersebut kedalam pelukannya.

" Mas juga rindu. Tapi kita gak boleh menangis, gak boleh kelihatan sedih di depan Mommy. Itu akan membuat Mommy bersedih dan juga menangis. Kita harus yakin seperti Mommy, kalau Daddy pasti kembali.

" Tapi aku iri sama Kelinci itu. Dia aja punya Daddy, tapi kita gak.", jawab Zevania sambil tersedu-sedu.

" Kita juga punya, tapi sedang pergi.", jawab Richie berusaha menenangkan adiknya. Walau air matanya sendiri terjatuh.

" Ay.. coba kamu lihat anak-anak tersebut. Kenapa mereka berpelukan seperti sedang menangis? Apa yang terjadi sama mereka? ", ujar Ratu pada Ayu sambil melihat ke arah camera CCTV.

Mata Ayu langsung menatap ke arah camera. Ia telah paham apa yang terjadi. Karena telah berkali-kali ia melihat kejadian tersebut.

" Anak-anak mu sedang merindukan Deddy nya.", jawab Ayu dengan mata mulai berkaca-kaca.

" Haaaah.. ?", Ratu tersentak kaget mendengar ucapan Ayu.

" Dari mana kamu tau?", tanya Ratu dengan kening berkerut.

" Zeze akan menangis bila ia merindukan Daddy nya, dan Richie akan menjadi pemenangnya. Tapi Richie selalu meminta, gak boleh terlihat sedih di depan mu. Karena ia tak mau kamu ikutan bersedih. Anak-anak tersebut sering melihat mu sedang menangis ketika bersujud di tengah malam.", jawab Ayu gamblang yang sukses membuat Ratu menangis sedih dan juga terharu.

BERSAMBUNG.

TERIMA KASIH BUAT YANG UDAH BANTU VOTE, LIKE DAN JUGA MEMBERI HADIAH.

SALAM SAYANG DARI KU.

INGIN MELAKUKAN PENCARIAN.

Ratu tercenung cukup lama memikirkan apa yang di ceritakan oleh Ayu pagi tadi. Ia fikir, ia telah sukses menutupi segala kesedihannya. Berusaha untuk slalu bahagia di depan kedua buah hatinya.

Tapi faktanya, anaknya juga menyimpan kesedihannya sendiri. Bahkan, anaknya berusaha untuk slalu tegar agar tak membuat dirinya sedih.

"Mas, aku udah gagal. Gagal membuat hati putra-putri kita merasa tenang. Gagal memberikan kebahagiaan buat mereka. Apa yang harus ku lakukan mas..?", bisik Ratu dalam hati.

Ratu meletakkan kepalanya di atas meja. Saat ini hatinya benar-benar terasa kacau. Pikirnya melalang kemana-mana.

" Sepertinya aku memang harus kembali ke tempat itu. Aku yakin, akan ku temukan petunjuk tentang keberadaan diri mu.", gumam Ratu.

Ratu lalu mengambil handphone nya, lalu menghubungi papanya, tuan Diningrat.

" Assalamualaikum Pa..", sapa Ratu ketika panggilannya telah tersambung.

" Wa'alaikum salam nak..", jawab tuan Diningrat dengan lembut.

" Papa sama Mama gimana kabarnya?" tanya Ratu kemudian.

" Alhamdulillah baik nak. Kabar kalian gimana? terus cucu-cucu Grandfa gimana?", tuan Diningrat balik bertanya.

" Alhamdulillah mereka semua baik Pa. Mereka udah mulai masuk SD..", jawab Ratu.

" Oh ya.. ya Allah, ternyata papa udah semakin tua.", ujar tuan Diningrat sambil tertawa. Ratu pun turut tertawa mendengar ucapan papa nya tersebut.

" Pa.. Aku boleh minta izin gak sama papa?", tanya Ratu hati-hati.

" Boleh.. minta izin untuk melakukan apa?", jawab tuan Diningrat dengan pertanyaan.

" Untuk kembali ke Pulau Tujuh. Aku ingin melakukan pencarian Alex kembali Pa." jawab Ratu.

Tuan Diningrat terdiam, ia tak langsung menjawab permintaan putri nya tersebut. Ia tau, hingga hari ini.. putrinya tetap yakin, bila suaminya Alex masih hidup.

" Baiklah.. Papa mengizinkan. Tapi bagaimana cara mu berpamitan dengan putra-putri mu?", tanya tuan Diningrat kemudian.

" Aku akan bicara jujur pada mereka Pa. Toh mereka juga sama seperti ku, yakin.. bila papa mereka masih hidup.", jawab Ratu mantap.

" Baiklah, papa merestui mu. Semoga memang benar, Alex masih hidup dan segera di ketemukan.", ucap tuan Diningrat lembut.

" Terima kasih Pa.. ", jawab Ratu.

Ratu kemudian meminta izin untuk mengunakan pesawat milik papa nya. Tapi papa nya menyarankan, untuk Ratu mengunakan pesawat neneknya, Ningrum. Karena pilot dan co-pilot nya telah kenal baik dan juga teman dekat Ratu sendiri. Setelah mempertimbangkan sejenak, akhirnya Ratu setuju. Pembicaraan mereka pun akhirnya berakhir.

Ia lalu menghubungi pak Bimo, untuk segera ke ruangan nya. Tak lama kemudian pak Bimo pun tiba, dan segera duduk di depan Ratu. Ratu menjelaskan secara rinci pada Bimo, bahwa untuk beberapa hari kedepan ia cuti untuk melakukan satu hal dan meminta Bimo untuk menghandle semua pekerjaannya. Mengantikan ia menemui para klien bisnisnya. Bimo mengangguk paham. Toh ini bukan pekerjaan sulit buatnya. Setelah selesai, Bimo pun segera undur diri dan kembali pada ruangannya. Sementara Ratu pun beranjak dari kursinya. Setelah mengambil tas jinjingnya, ia lalu keluar dari ruangan tersebut. Sambil lewat di depan meja sekretaris nya ia menyampaikan bahwa ia akan pergi untuk beberapa hari, dan segala urusan kantor di minta untuk menghubungi Pak Bimo. Sang sekretaris mengangguk paham. Setelah itu Ratu pun berlalu menuju lift dan segera turun.

Kini ia telah berada di parkiran, mobil sport nya telah terparkir di sana. Mungkin Security rumahnya yang mengantar mobil tersebut ke kantor. Karena tadi pagi, Ratu memilih satu mobil bersama anak-anaknya.

Ratu langsung masuk ke mobil, dan tancap gas menuju kantor perusahaan warisan dari Richie Andreas almarhum.. RICHIE COMPANY. Perusahaan tersebut telah maju pesat, keuntungannya telah berkali-kali lipat. Apa lagi setelah klien tau, bahwa perusahan tersebut telah di wariskan pada CEO dari perusahaan RATU KENCANA.

🍃🍃🍃🍃

Sampai di teras perusahaan, Pintu mobil Ratu di buka oleh Security yang sedang bertugas pada saat itu. Setelah keluar dari mobil, Ratu meminta Security tersebut untuk memarkirkan mobilnya. Sementara ia segera menuju lobby perusahaan dan masuk kedalam lift dan menuju ruangannya.

Setelah sampai di ruangannya, Ratu pun segera menghubungi Aldi untuk datang ke ruangannya. Tak berapa lama panggilan interkom nya terputus, Aldi kini telah berada di ruangan nya.

" Silahkan duduk mas Aldi.", ujar Ratu.

Aldi mengangguk. Ia pun segera duduk di kursi yang berada di seberang meja Ratu.

" Gimana kondisi perusahaan..? Apa ada masalah?", tanya Ratu mimik serius.

" Gak ada Mbak, semua nya berjalan aman. Sepertinya para klien kita merasa Semakin aman akhir-akhir ini. Apa lagi, keuntungan mereka pun berkali lipat sekarang. ", terang Aldi.

" Syukurlah kalau begitu.", jawab Ratu lega.

" Oh ya Mas... aku akan pergi untuk beberapa hari. Aku titip perusahaan pada mu. Jika ada kejadian yang benar-benar susah untuk di kendalikan. Hubungi Ayu... Ia akan membantu mu mencari solusinya.", pesan Ratu pada asistennya tersebut.

" Baik Mbak.", jawabnya sambil mengangguk tanda mengerti.

Setelah menanda tangani beberapa berkas yang ada di atas meja, Ratu pun akhirnya keluar dari ruangan tersebut. Sama seperti pada perusahaan RATU KENCANA.. Ratu pun meminta sekretaris nya untuk segera menghubungi Aldi jika ada masalah apa pun. Setelah selesai, Ratu pun segera menuju lift untuk turun dan menuju parkiran. Ia ingin segera pulang ke rumah, bertemu dengan kedua buah hatinya.

Sesampainya di rumah, ia segera di sambut dengan pelukan oleh putrinya. Sementara sang putra hanya duduk di sofa sambil memperhatikan tingkah manja kembarannya tersebut.

" Mom..tadi kami ke mall, beli baju dan perlengkapan sekolah untuk Senja. Kami beli banyak barang buat Dia.", Celoteh sang princess dengan semangat.

" Oh ya.. syukurlah, Mommy senang mendengarnya.", jawab Ratu sambil menatap wajah cantik sang princess tersebut.

" Sayang.. bisa tolong panggilkan Aunty Ayu?", pinta Ratu pada sang Prince, Richie.

Sang Prince mengangguk lalu berjalan menuju kamar Aunty Ayu. Kini ia datang kembali bersama Aunty nya.

Ayu langsung duduk di samping Ratu. Sambil di pijit nya pundak sahabatnya tersebut. Sementara Richie duduk di samping Zevania.

" Ay,, aku titip anak-anak ya.", ujar Ratu memulai pembicaraan.

" Memang kamu mau kemana?", tanya Ayu heran.

" Aku akan kembali ke Pulau Tujuh untuk mencari jejak mas Alex." jawab Ratu sambil tersenyum.

Ayu terdiam mendengar ucapan Ratu. Ia benar-benar mengerti, bahwa hingga hari ini.. Ratu memang sangat yakin, bila Alex masih hidup. Dan ia pun begitu, sependapat dengan Ratu.

" Baiklah.. serahkan urusan Baby Twins pada ku. Tapi kamu pergi bersama siapa?", tanya Ayu khawatir.

" Aku akan pergi sendiri. Tapi aku akan minjam pesawat nenek Ningrum untuk memudahkan pencarian ku" jawab Ratu yakin.

" Baiklah kalau begitu.. setidak-tidaknya ada Mas Dewa dan mas Hafizh yang mendampingi mu.", jawab Ayu sambil mengelus pundak sahabatnya tersebut.

Sementara itu, Baby Twins yang mendengar ucapan Mommy mereka hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca. Ratu menatap kedua buah hatinya tersebut. Ia lalu merentangkan kedua tangannya. Dan tanpa di komando, Baby Twins tersebut segera menghambur kedalam pelukan Ratu.

" Maafin Mommy.. Mommy kurang peka terhadap kalian. Mommy pikir, semuanya baik-baik saja. Sampai Mommy melihat kalian menangis pagi tadi. Mommy akan cari Daddy kalian dan membawanya pulang ke sini.", tutur Ratu sambil menangis. Kedua buah hatinya pun menangis.

" Tapi Mommy hati-hati ya..", pinta Zevania sambil menangis. Ratu pun mengangguk. Ia lalu mencium pipi princess nya tersebut.

" Dan andai Daddy tak di ketemukan.. Mommy harus segera pulang. Karena kami gak mau kehilangan Mommy juga.", timpal Richie dengan wajah bersimbah air mata.

" Iya sayang... doakan Mommy ya.. agar kita bisa berkumpul bersama" jawab Ratu sambil menciumi pipi kedua anaknya tersebut. Richie dan Zevania mengangguk sambil memeluk erat tubuh Ratu.

" Aku akan ikut Mommy kalian mencari Daddy kalian.", tiba-tiba Sebuah suara memecah suasana hati biru tersebut.

" Tante cantik..", seru Zevania sambil melepaskan pelukannya dari Ratu dan menghambur kedalam pelukan Cilla sang Tante cantik ya tersebut.

" Iya sayang.. ponakan Tante ini makin cantik aja.", ujar Cilla sambil menghujani pipi Zevania dengan ciuman. Zevania yang tadinya menangis kini terkikik geli karena di cium pipi nya oleh Cilla.

" Kamu serius Cill..?", tanya Ratu.

" Ia aku serius..Aku gak akan membiarkan kamu pergi sendirian.", jawab Cilla sambil tersenyum. Ratu tersenyum haru, ia bersyukur di kelilingi oleh orang-orang baik.

" Acchh. syukurlah, aku akhirnya bisa tenang.. ada yang menemani mu." sela Ayu sambil tersenyum.

Richie pun bernafas lega, akhirnya Mommy nya ada yang menemani. Sesungguhnya ia sangat ingin menemani Mommy nya, tapi ia tak mau..ia tau hal tersebut justru akan menyusahkan pencarian Mommy nya.

Cilla berjalan ke arah sofa, dan Zevania telah duduk kembali di pangkuan Ratu. Sementara Richie telah kembali ke trmpst duduknya semula.

Cilla lalu duduk di dekat Richie, di ciumnya pucuk kepala bocah tampan tersebut. Richie hanya tersenyum. Ia menyukai Tante Cilla nya tersebut, karena Tante Cilla nya sangat lembut.

" Jangan khawatirkan Mommy kalian ya.. Tante akan menjaganya untuk kalian.", bisik Cilla pada Richie. Richie mengangguk, lalu ia mencium pipi Tante Cilla nya sebagai ucapan terima kasih. Tante Cilla pastilah sangat gembira, karena jarang-jarang bisa mendapatkan ciuman dari si bocah tampan tersebut.

BERSAMBUNG.

TERIMA KASIH UDAH BANTU VOTE, LIKE DAN JUGA KOMEN.

SALAM CINTA DARI KU.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!