TITIK TERANG.

Guru yang akan mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia memasuki kelas. Hingga suasana kelas yang tadinya lumayan berisik jadi mulai tenang.

" Selamat pagi anak-anak..", sapa guru tersebut.

" Selamat pagi juga Bu guru.", jawab Semua murid dengan suara lantang.

"Perkenalkan.. nama ibu Mardiana. Ibu yang akan mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Ibu akan mengabsen kalian terlebih dahulu, agar ibu bisa tau nama-nama kalian.", terang Bu Mardiana sambil tersenyum.

Bu Mardiana mulai mengabsen, dan nama murid-murid mulai di panggil satu persatu. Setelah selesai, Bu Mardiana segera menyuruh murid-muridnya untuk membuka buku pelajarannya.

Selama 2 jam pelajaran bahasa Indonesia, terasa sangat menyenangkan. Bu Mardiana menjelaskan dengan lembut, hingga mudah di mengerti oleh anak-anak tersebut. Menjawab semua pertanyaan murid-murid nya dengan sabar. Semua anak-anak terlihat puas dengan Bu Mardiana. Pelajaran bahasa Indonesia berakhir dan selanjutnya adalah pelajaran matematika. Tak terasa, sekarang waktunya istirahat setelah pelajaran matematika selesai.

Anak-anak segera berlarian menuju kantin. Tapi Richie, Zevania, Senja dan Zhafran masih ada di dalam kelas.

Mereka berempat masih duduk di kursi mereka masing-masing.

" Kalian gak pergi ke kantin?", tanya Senja kemudian.

" Gak.. kami bawa bekal dari rumah.", jawab Zevania sambil tersenyum.

" Aku juga bawa.", ujar Senja sambil mengeluarkan kotak bekalnya.

Senja lalu melirik ke arah Zhafran.

" Kamu bawa bekal juga?", tanya Senja pada Zhafran.

" Gak.. bekalnya ketinggalan di mobil papa.", jawab Zhafran sambil menggaruk tengkuknya..

Senja dan Zevania tertawa mendengar ucapan Zhafran.

" Ayolah.. kita makan sama.", timpal Richie.

Richie lalu turun dari kursinya, di ikuti oleh Zevania. Melihat hal tersebut, Senja dan Zhafran pun ikut bergabung. Jadilah ke empat bocah tersebut makan di lantai dengan bahagia.

Zevania membawa sushi, Richie bihun goreng seafood, nugget dan fish ball sementara Senja nasi goreng.

Karena Zhafran gak bawa makanan.. akhirnya Zhafran makan sushi bareng Zevania. Sementara nuggetnya Richie bagi beberapa potong buat Senja dan juga Zevania. Fish ball gorengnya ia makan sendiri. Mereka berempat makan sambil bercanda. Sepertinya, sang kembar tersebut sangat menikmati moments bersama-sama sahabatnya.

Ayu hanya menatap mereka dari balik jendela. Tadi sebenarnya Ayu ingin mengajak kedua bocah kembar tersebut ke kantin. Tapi melihat pemandangan yang ada di dalam, Ayu mengurungkan niatnya. Ia melihat kedua bocah tersebut bahagia.. bukankah kebahagiaan mereka berdua di atas segala-galanya??.

Ayu mengeluarkan handphone nya. Lalu ia merekam video kedua bocah kembar tersebut. Setelah selesai, video tersebut di kirim pada Ratu. Agar Ratu tak merasa khawatir akan anak-anak. Toh anaknya baik-baik saja di sini.

🍃🍃🍃🍃

Sementara itu, Ratu kini telah berada di dalam pesawat pribadi neneknya. Ia di dampingi oleh Cilla, Dimas, Eva dan Beno. Dimas, Eva dan juga Beno memutuskan untuk ikut melakukan pencarian terhadap Alex setelah mendapat kabar dari Ayu. Di samping itu, ada 10 orang suruhan tuan Diningrat untuk membantu dan menjaga Ratu.

Setelah 2 jam, pesawat telah mendarat di SHAFIRE ISLAND. Setelah sekian tahun, akhirnya Ratu kembali lagi kesana. Ada kesedihan yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Sebelum Ratu tiba di sana, Ayu telah menghubungi pihak management Shafire Island.. bahwa Pulau tersebut akan di booking untuk berapa hari. Setelah mengetahui, bahwa yang membooking tempat tersebut ada Ayu asisten dari CEO dari 2 perusahaan raksasa Richie company dan Ratu Kencana. Dan juga, suami dari Ratu hilang dari tempat itu.. pihak management menyetujui nya.. bahkan mereka akan membantu dan memfasilitasi pencarian tersebut.

Setibanya di Villa, mereka segera menuju ke kamar mereka masing-masing. Ratu menempati kamar yang pernah ia tempati bersama Alex. Ia pandangi setiap sudut kamar, kenangan itu seakan kembali berputar di memory nya. Ia menangis terisak-isak.

"Mas..kamu di mana? Sudah cukup kau menghukum ku. Sekarang waktunya kembali, anak-anak kita membutuhkan mu.

Ratu terus menangis sambil meracau. Kesedihan yang telah ia pendam selama ini akhirnya ia tumpahkan semuanya di sini.

Handphone yang ada di dalam tasnya tiba-tiba berbunyi, bertanda ada pesan yang masuk. Sambil menghapus sisa air matanya, Ia langsung mengambil handphone nya, di buka aplikasi pesan yang di kirim oleh Ayu. Matanya yang tadi berurai air mata terlihat berbinar. Bibirnya yang tadi penuh ratapan berganti senyum.

Video yang di kirim oleh Ayu menjadi mood boster buatnya. Kesedihan yang tadi mendominasi hatinya kini berganti semangat. Sebentuk senyum terukir dari bibirnya.

" Aku harus semangat demi anak-anak ku.", bisik nya dalam hati.

Pintu kamarnya di ketuk dari luar.

" Masuk..!!", seru Ratu

Pintunya di buka dari luar, tenyata yang datang adalah Dewa, sang pilot tampan.

" Lagian ngapain?", tanya Dewa sambil duduk di kursi yang ada di dalam ruangan tersebut.

" Lagi lihat video anak-anak di sekolah yang di kirim sama Ayu.", jawab Ratu sambil menyerahkan handphone nya pada Dewa. Dewa mengambil handphone daribtangan Ratu. Ia langsung tertawa melihat Richie dan Zevania duduk di lantai sambil berbagi makanan bersama teman-teman nya.

" mereka gak makan di kantin?", tanya Dewa setelah tawanya reda.

" Entahlah Mas.. mereka maunya seperti itu.", jawab Ratu sambil tersenyum dan mengangkat kedua bahunya.

" Buah itu emang jatuhnya gak akan jauh dari pohonnya.", ucap Dewa sambil tersenyum bangga.

Ratu hanya tertawa menanggapi pernyataan dari sang pilot tersebut.

" Ayolah siap-siap, kita mulai pencarian Alex dari sekarang.. jadi sore kita udah berkumpul di villa semua. Sedapat mungkin kita tidak melakukan pencarian pada malam hari, karena laut di sini angin dan ombaknya lebih ganas kalau udah malam.", terang Dewa. Rupanya sebelum menjumpai Ratu, Dewa telah kordinasi terlebih dahulu dengan Team SAR dan juga bantuan dari polisi kelautan. Cukup banyak yang membantu pencarian Alex. Karena memang, hingga hari ini petunjuk tentang Alex belum di temukan.

" Ayolah mas.", jawab Ratu yabg telah mengganti bajunya dengan celana jeans, sepatu boot dan juga sweater. Yang terlihat makin cantik dengan gayanya yang sedikit tomboy begitu.

Mereka berdua segera keluar dari kamar dan menuju ke lantai satu. Semua orang telah menunggu mereka di ruang tamu.

" Selamat pagi semua..", sapa Ratu pada semua orang di sana.

" Selamat pagi juga mbak..", jawab Mereka nyaris bersamaan.

Ratu kemudian menyalami mereka satu persatu. Setelah selesai, Mereke mulai diskusi membahas pembagian tempat pencarian Alex. Setiap team di bagi beberapa orang, agar dapat saling membantu jika terjadi sesuatu.

Yang ada di speed boat yang akan di tumpangi oleh Ratu, Cilla, Dewa dan juga Beno, Di samping itu ada ketua team SAR pak Sarmidi, serta dari angkatan laut ada Laksmana Muda Guntur alam. Kedua orang tersebut akhirnya memutuskan untuk berada di dalam speed boat yang sama dengan Ratu.

Mereka mulai melakukan penyisiran dari satu pulau ke pulau lain. Masuk kedalam perkampungan penduduk untuk mencari dan bertanya, mungkin saja ada yang pernah melihat atau bertemu dengan Alex. Ratu menunjuk photo Alex pada setiap orang yang di temuinya. Tapi semua warga mengatakan tidak tahu dan tak pernah melihat. Tubuh Ratu menjadi lemas, air mata kembali mbanjiri wajahnya. Rasa sedih dan putus asa seakan terus menghantui nya.

Tinggal satu pulau lagi yang belum mereka kunjungi, karena pulau tersebut paling ujung dan juga kecil. Di samping itu, penduduknya masih primitif sekali. Belum ada listrik di sana, apa lagi perangkat elektronik. Andai kejebak di pulau itu, bisa di pastikan.. tak akan bisa keluar dari sana. Karena tak ada akses apa pun yang bisa di pakai untuk keluar dari pulau itu.

Pulau tersebut di ketuai oleh seorang lelaki yang menjabat sebagai kepala suku. Laki-laki tersebut terkenal sangat kejam pada orang luar.

Ratu telah di ingatkan oleh ketua Team SAR dan Guntur. Tapi Ratu tetap membulatkan hatinya untuk masuk ke pulau tersebut. Ia merasa, bahwa suaminya terjebak di pulau tersebut. Karena pulau itulah yang tak pernah di datangi oleh orang-orang yang melakukan pencarian pada Alex 6 tahun yang lalu.

Setelah turun dari speed boat, Ratu langsung berjalan menuju pelataran. Ada dewa, Cilla dan juga Beno yang mendampingi. Melihat keberanian mereka, pak Sarmidi dan Guntur pun langsung turun dari speed boat. Mereka ikut bergabung untuk masuk kedalam perkampungan tersebut.

Ketika mereka baru menjejakkan kaki di pelataran, semua orang di pulau telah mengepung mereka. Laki-laki dan perempuan semua memegang senjata. Ada yang berbentuk Arit dan ada juga panah yang yang sepertinya beracun.

BERSAMBUNG.

TERIMA KASIH ATAS APRESIASI NYA TERHADAP KARYA RECEH KU INI. DUKUNG AUTHOR DENGAN LIKE VOTE DAN JUGA KOMEN.

SALAM CINTA DARI KU.🙏🙏🙏🙏💖💖💖

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***