Kepincut Cinta Ketos Galak
Hallo teman-teman...
Ini adalah karya pertama ku, semoga kalian suka ya😘
Bella cintya anatasya wijayanto, 14 tahun, lahir di kota P
Bella, si gadis cantik dan manja yg pagi ini mau tidak mau harus bangun pagi untuk melaksanakan MOS di SMA favorite nya. Tadi malam sebelum tidur, Bella sudah mempersiapkan alarm nya agar tidak kesiangan bangun di esok hari, karena sang mama sedang tidak dirumah yang berarti bahwa tidak ada yang membangunkan nya. Namun, seolah kesialan yang sedang menunggu, karena alarm yang berbunyi tak mampu membangunkan nya.
"ahhh jam berapa ini? " pekik Bella pada dirinya sendiri. Dilihatnya jam dinding kamar yg menunjukkan pukul 06.35 , itu yang membuat nya sangat kaget
"gila, ini gue tidur apa camping di alam mimpi, sampek baru bangun? Mampus, gue telat"
Bella langsung bergegas mandi. Naas selimut yg dia pakai tadi ikut tertarik oleh kakinya, dan mengakibatkan dia terjatuh dengan lutut yang berdarah.
"an**r sial mulu gue" gerutunya sambil memegangi lututnya yang berdarah.
"ini difoto, terus upload di IG keren kali ya, hehe" entah apa yang ada dipikiran nya hingga terbesit ide konyol itu, padahal waktu terus berjalan, yang artinya kata ****telat**** sudah semakin nyata.
"lah gue ngapain malah mikir buat ngefoto nih dengkul, keren kaga, telat iya" Bella langsung sadar dari lamunan nya, dan langsung lari ke kamar mandi.
Di kamar mandi, dia sadar jika tidak punya banyak waktu, alias dia harus cepat. Dengan gerakan secepat kilat, Bella segera menyudahi mandinya dan langsung menuju lemari untuk mengambil seragam SMP nya, karena ini hari pertama SMA, dan dia masih tidak punya seragam SMA
"Ehh buset, nih seragam kecil amat" Bella sedang berusaha memasang kancing seragam yang agak susah menurutnya di bagian dada
"lagian nih sekolah aneh, kata mama ini sekolah elit, tapi masak seragam baru gue belom boleh di pake. peraturan macam apa ini." Bella tiba-tiba ingat satu peraturan MOS di wa grup yang baru diingat nya.
"Astaga gue lupa harus nguncir rambut sesuai bulan lahir" Bella menepuk jidatnya karena merasa bodoh, bisa-bisa nya dia lupa dengan hal sepenting itu. Dengan tas di tangan kanan, sepatu di tangan kiri, baju keluar dari rok dan dasi yang hanya disampirkan dileher , Bella berlari melewati tangga mencari sosok yang selama ini turut andil untuk merawatnya, yaitu pembalut nya.
"Bi, tolongin Bella!!!" Bella berteriak sambil memasang sepatunya tergesa.
"Astaga non.. non Bella mau sekolah apa abis kena razia satpol PP pas lagi ngamen?" bi Asih hanya bisa tertawa kecil melihat majikan nya yang selalu punya drama terlambat sekolah.
"Bukan bi, Bella barusan dikejar anjing. Noh anjing nya di kamar" celetuk Bella sembari mengambil segelas susu ditangan bi Asih dan meminum nya.
"Non Bella ini udah telat masih aja sempet bercanda😁 Yaudah non, mau dibantu apa. Masang dasi? Aduh maaf nih non bibi bukan nya nolak, tapi non Bella kan tau bibi gk bisa masang dasi, hehe" bi Asih langsung menunjukkan cengiran khas nya, membayangkan jika dia memasangkan dasi majikan nya, yang sudah jelas pasti dia tidak bisa
"Apaan sih bi, Bella bukan minta tolong itu" Bella mengatakan dengan memajukan bibirnya tanda kesal, pasalnya pembantu nya ini selalu menyimpulkan sesuatu tanpa tau kebenaran nya.
"Lah terus apaan dong non?" bi Asih mengatakan nya sambil terkikik geli melihat ekspresi majikan nya yang seperti bebek.
"Ini loh bi, kata ketos semua peserta MOS perempuan wajib menguncir rambut nya sebanyak jumlah bulan lahir" Bella sedikit memberi penjelasan sambil memberi pembantunya sisir dan karet
"Lah non kan lahir bulan Desember. Masak mau dikuncir 12 non, kayak orang gila dong"
bi Asih langsung menutup mulutnya sadar akan keceplosan nya.
"ihh bibi, masak Bella disamain sama orang gila sih. Udah ah, ayok cepetan bi. 5 menit lagi masuk nih" Bella menunjukkan jam tangan nya kepada bi Asih yg menjukan jam 06.55
"Oke siap non, non Bella pasti jadi yang tercantik nanti walaupun dengan kunciran 12" bi Asih segera menyisir rambut halus nan wangi majikan nya.
Sembari menunggu bi Asih yang sedang asik dengan rambutnya, Bella memasang dasi dan merapikan seragam nya. Walaupun perih di lutut nya belum hilang, karena Bella memang tidak memperdulikan nya dan membiarkan luka nya begitu saja tanpa plester
"udah siap non, cantik banget.
Bagus karya bibi, pinter bibi. Kayaknya bibi mau buka salon ajadeh, hehe" bi Asih memandang takjub hasil karyanya sambil memberi cermin kepada Bella supaya dia bisa melihat juga hasil karya bi Asih.
kira-kira seperti ini lah ya, (mukanya ganti cassandra lee, dah bayangin sendiri aja, gk ada kalo foto yang pas)
"Ini beneran bi? Bibi yakin? Ini dikuncir 12 kan? kok Bella nggk kayak orang gila?" Bella melihat pantulan dirinya di cermin, seolah tak percaya, pasalnya Bella sudah membayangkan dia pasti seperti orang gila nanti, dengan kuncir 12 biji, kaos kaki satu kuning dan satu merah, kalung dari bawang putih, tas dari karung goni. Namun, bayangan jeleknya seolah sirna dengan hasil karya bi Asih yang membuat dia PD dengan kuncir 12 nya. Bagaimana tidak, Bella justru terlihat menggemaskan saat ini.
"Ini mah bibi yakin banget non. Nanti kalo ditanya kenapa kuncir nya beda dengan yang lain, non suruh ketos nya ngitung berapa jumlah kunciran non Bella. Tenang, ini tetap sesuai peraturan kok non. Kuncir nya sesuai jumlah bulan lahir, bibi cuma memperindah saja. Oh iya non, alat-alat MOS nya (kaos kaki merah kuning, kalung bawang putih, dan tas karung goni) sudah ada di dalem ya non. Non Bella kan gk mungkin make itu dari rumah, hehe" bi Asih langsung menyerahkan paper bag yang berisi perlengkapan MOS Bella
"ahh, tengciyyuuu bibiku yang baik hati" Bella langsung memeluk bi Asih. Bella merasa bersyukur, meskipun orang tua nya kadang keluar kota, tapi dia tidak pernah merasa sendiri dengan adanya bi Asih yang sangat menyayangi nya.
"Iya non sama-sama" bi Asih senang bisa membuat majikan nya tersenyum.
Bella teringat sesuatu dan melepas pelukan nya. "Astaga bi, telur yang Bella pesen ada kan?"
"Ada non, buat apa sih?" bi Asih bingung
"Itu perlengkapan MOS Bella bi. Udah ah ambilin bi, udah jam 7 kurang 3 menit nih"
Bella tersadar sambil melihat jam tangan nya. Bi Asih langsung mengambil telur di kulkas dan menyerahkan pada Bella.
"Bella berangkat dulu ya bi, Assalamualaikum" Bella berterik sambil lari menuju mobilnya
"An**r udah jam 7 , mau secepat apapun pasti telat nih" gumamnya sambil menaruh telur yg tadi dipegang nya di mangkok kecil agar tidak pecah. Karena peraturan nya, telur itu tidak boleh pecah sampai MOS berakhir.
Bella melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
*******
*disekolah*
Dan benar saja, Bella sampai di sekolah barunya pada pukul 07.25 yang berarti dia telat.
tok tok tok
Bella menoleh kearah kaca mobil yang sedang diketuk, lalu membuka nya. Dengan memberanikan diri Bella langsung bertanya pada orang tersebut, yang Bella yakini orang itu adalah anggota OSIS dilihat dari almamater yang digunakan.
"Maaf terlambat kak. Tadi jalan macet" Bella mencoba mencari alasan tanpa berani menatap sosok lelaki di hadapan nya, karena Bella cukup ngeri melihat tatapan tajam pria tersebut yang seperti seekor singa yang siap menerkamnya
"parkirin mobil lo disana, dan temui gue di lapangan, 2 menit" pria tersebut langsung berkata dengan tegas tanpa menghilang tatapan membunuhnya.
"i-iya kak" Bella meneguk saliva nya susah payah dan langsung melakukan mobilnya ke parkiran. "Gila, gue bener-bener sial sekarang. Lutut sakit, bangun kesiangan, telat ke sekolah baru, ketemu panitia yang sasis. Entah apa lagi nanti" Bella meyakinkan hatinya dulu sebelum turun dari mobil
Semua peserta dan panitia Mos yang ada di lapangan, menoleh kearah nya. Bagaimana tidak? Bella terlambat hampir 30 menit. Dengan kacamata hitam yg betengger di hidung mancung nya, tangan kanan memegang paper bag, tangan kiri memegang tas. Bella berjalan seolah ada efek slow motion. Hingga suara bariton menghentikan langkahnya.
"Hey, anak baru" ternyata suara pria tadi yang sudah menyuruh Bella memarkirkan mobilnya. sontak Bella menoleh. Pria tadi menarik tangan Bella menuju depan lapangan, yang membuat semua mata tertuju padanya.
"Masih baru tapi udah berani melanggar" pria itu berkata dengan lantang agar semua orang tau. Dan benar, semua peserta MOS sedang menetap padanya, Bella menunduk dengan menahan rasa takut dan malu nya
"Kamu tau salah kamu apa?" lanjutnya lagi. Membuat Bella semakin takut dan menunduk.
"Hey apa kamu budek?" kata-katanya sangat kasar. Bahkan orang tuanya saja tidak pernah membentaknya apalagi mengatakan kata kasar. Membuat Bella mengangkat wajahnya seolah tak terima dengan perkataan kasar tadi.
"iya, saya tau kak. Salah saya, saya terlambat." Bella mencoba untuk tenang dan menahan diri agar tidak terlalu takut.
"Hanya itu ?" Bella menyerngitkan dahinya tanda tak tau apa maksudnya.
"Baik, saya perjelas. Kesalahan mu banyak. Datang terlambat, mengendarai mobil ke sekolah dan saya yakin kamu tidak punya SIM, tidak memakai satu pun atribut MOS, tidak mematuhi aturan bahwa siswi harus menguncir rambutnya sesuai bulan lahir, baju kekecilan, memakai aksesoris kacamata, dan tidak sopan." Dia mengatakan dengan sangat lantang tanpa meninggalkan tatapan membunuhnya, sesekali matanya memandangi gadis cantik di samping nya dan berpikiran, gadis ini lebih cocok pergi ke mall, dari pada sekolah.
"Mamp*s gue. Salah gue banyak amat. Ini lagi kacamata, kok bisa gue lupa kenapa gak gue tinggal di mobil aja. Fix, abis ini gue pasti langsung diterkam sama nih singa" batin Bella
"Kamu bisa ngomong kan? Jawab dong. Saya ngomong panjang kali lebar dan kamu hanya diam? Ga usah bertingkah seolah kamu gadis polos, yang sekali dibentak langsung menunduk, penampilan kamu sama sekali gak nunjukin kalo kamu polos. Jadi stop drama, dan jawab semua pertanyaan saya.*
"Eh buset tuh mulut level berapa sih, pedes amat" Ingin sekali rasanya mencakar sosok pria di samping nya ini. Bella memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya dan menjawab.
"Sebelumnya maaf kak." Bella berhenti sejenak lalu mengambil nafas dalam untuk menenangkan hati nya
"Saya tadi bangun kesiangan kak, gk ada yang bangunin. Saya bawa mobil karena mamah papa saya sedang keluar kota dan tidak ada yang mengantar saya, dan ya saya tidak punya SIM. Atribut MOS saya ada di paper bag. Saya sudah menguncir rambut saya sesuai bulan lahir saya, ini (sambil menunjukkan rambutnya) . Dan soal kacamata, tadi saya benar-benar lupa harusnya saya meninggalkan nya di mobil." Bella mengatakan nya dengan ragu karena semua mata sedang tertuju padanya. Dan itu membuat nya harus memikirkan tiap perkataan agar tak salah bicara.
"wooww hebat kamu ya. Masih baru tapi sudah berani melanggar aturan" pria itu mengatakan nya dengan lantang sambil bertepuk tangan. jujur, Bella sangat takut sekarang.
"Lihat teman-teman kamu, mereka tidak terlambat, mereka berbaris dengan rapi dan memenuhi semua aturan MOS. Lihat kamu?" dia berkata sambil mengelilungi Bella. Lalu dia melihat kearah rambut Bella, seperti sedang mencari kutu, eh menghitung jumlah kunciran😂
"Kamu lahir bulan berapa?" tanya nya.
"12 kak." Bella menjawab dengan gugupnya.
"Ini sih benar, jumlahnya ada 12. Tapi bukan kunciran seperti ini yang saya maksud. Lihat teman-teman mu. Siapa yang membantu mu membuat kunciran ini?" dia bertanya dengan melirik arah rambut Bella
"Bi Asih. Ehm maksud saya, pembantu saya" Bella merutuki perbuatan pembantunya yang mengatakan kunciran ini sesuai dengan aturan, nyatanya sekarang dia malah kena marah
"Dasar manja, begini saja minta bantuan bibi" cebiknya
"Hellowww ya kalik gue nguncir rambut gue sendiri? Mana bisa? Mata gue kan di depan. Uhh bego bgt sih, pengen gue cakar tuh muka. Seenak jidat ngatain gue manja segala." Batin Bella yang tanpa sadar Bella malah melotot ke lawan bicara nya itu.
"Kenapa kamu melotot? Tidak terima?" suara sentakan itu membuat Bella tersadar dari lamunan nya dan menggeleng kepala pelan.
"Udah lang, gak usah terlalu keras , dua cewek" tiba-tiba ada yang menepuk bahu pria itu. Menyadarkan nya bahwa dia mungkin sedikit terlalu keras.
huffftttt. Pria itu tampak mengambil nafas dalam-dalam.
"lo ikut gue." dengan tatapan yang siap menerkam nya, dia meninggalkan Bella. 3 kata yang mampu membuat seorang Bella sangat gugup dan takut tapi Bella tetap mengikuti arah pria itu.
"Mamahh tolong Bella takut. Dia mau bawa Bella kemana? Fix, abis ini pasti gue langsung kena hukuman nih. Ya nasib.. gini amat dah. Ini manusia apa singa sih, garang amat. Berasa mau diterkam singa gue" Bella terus membatin sambil berjalan mengikuti langkah kaki pria di depan nya.
"Jalan nya agak cepet, jangan lelet bisa nggak" pria iu menoleh melihat Bella yang tertinggal agak jauh.
Nah loh.. mau dibawa Kemana tuh Bella.
penasaran? pantengin terus novel perdana ku yah😘 Aku bakal up tiap hari kok.
karena ini novel pertama ku, aku sangat butuh saran dan kritik kalian, makasih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Dewi Larasati
bagus
2021-08-08
0
Capricorn girl💫
masih nyimak aku
tpi awal nya udh seru
semangat
2021-07-28
0
kanjengprewty_
keren banget novel nya huhuuu padahal baru baca ep pertamaa...
2021-06-09
1