Move On
Ini karya ke dua author, semoga para pembaca bisa menikmati 🙏
Selamat membaca 🤗🤗
________________________________________
Hani berlari kecil sambil menutupi bagian kepalanya menggunakan tas selempang warna putih miliknya dari guyuran hujan, dia merogoh saku kemeja dan mengambil kunci kamar kostnya. Setelah berhasil membuka kunci pintu, Hani memasuki kamar kost yang hanya berukuran 3 x 3 meter itu dengan keadaan pakaian yang basah kuyup.
Hani menggantungkan tasnya di samping lemari pakaian, dengan cepat Hani mengambil baju tidur dan pakaian dalamnya, dia tidak mau kamarnya basah yang disebabkan dari kucuran baju yang dikenakannya, Hani menarik handuk yang menggantung di sebuah paku besar yang menancap di belakang pintu kamar, kemudian berjalan menuju kamar mandi umum yang berada di ujung koridor. Ada lima kamar mandi yang berjejer di sana, kamar mandi khusus penghuni kost Kencana yang dikelola Nenek Sarmi.
Hani masuk ke dalam kamar mandi paling ujung, kamar mandi favoritnya, semua peralatan mandinya berada di kamar mandi itu, Hani sengaja menyalakan kran air meski bak kamar mandi sudah terisi penuh, agar suara isak tangisnya tidak terdengar dari luar.
Hani menangis sejadi-jadinya, meratapi nasibnya yang harus menahan rasa sakit dan perih di dalam hatinya.
***
Satu jam yang lalu....
Hani yang baru enam bulan bekerja di salah satu perusahaan garmen di Semarang, berniat untuk menghampiri salah satu rekan kerjanya Riri untuk pulang bersama, karena Riri juga ngekost di Kencana, kamar mereka bersebelahan, Riri sudah bekerja di perusahaan garmen satu tahun lebih lama dari Hani.
Tak sengaja Hani menghentikan langkahnya di balik tembok pembatas saat melihat Riri tengah berbicara dengan Geri di lorong yang menuju gudang, Geri adalah laki-laki yang sudah meluluhkan hati Hani dengan sikap perhatian dan tutur kata manisnya pada Hani.
Karena suasana sepi meski berada dengan jarak cukup jauh tapi Hani masih bisa mendengar percakapan mereka berdua.
" Kamu serius ger?, apa ngga ada yang marah kalau kita pulang bareng?", sayup-sayup terdengar suara Riri.
" Ngga ada yang bakalan marah, kamu tahu sendiri kan bagaimana perasaanku sama kamu sejak kita masih kuliah", Geri membicarakan masa lalu mereka berdua di bangku kuliah.
" Aku masih nungguin jawaban kamu loh Ri, sudah hampir 3 tahun ini aku masih menunggu jawabanmu", tatapan Geri begitu dalam menatap wajah Riri yang tengah tersipu.
" Aku kira perasaan kamu sudah berubah Ger, makanya aku tak pernah membahasnya lagi", ujar Riri menatap wajah Geri.
Saat ini wajah mereka berdua saling bertatapan, " Jadi apa jawaban kamu dari pertanyaanku 3 tahun yang lalu?", tanya Geri.
Riri tiba-tiba mencium pipi Geri dan tersenyum manis.
" Apa ini artinya kau menerimaku?", tanya Geri kembali. Riri menganggukan kepala mengiyakan.
Geri langsung mencium bibir Riri, mereka berdua saling memagut satu sama lain, tanpa mereka ketahui ada sepasang mata yang tengah menatap mereka berdua dengan tatapan nanar.
Hani langsung membalikkan badannya dan berlari begitu cepat keluar dari pintu gerbang perusahaan, menahan air matanya yang sudah menggenang di pelupuk mata.
Yang menambah suasana senja itu menjadi semakin menyedihkan karena tiba-tiba saja hujan turun dengan begitu deras mengguyur tubuh Hani yang sedang berlarian menuju tempat kostnya, Griya kost Kencana memang hanya berjarak 500 meter dari perusahaan garmen tempat Hani bekerja.
Nenek Sarmi memperhatikan Hani yang tengah berlarian menerobos derasnya hujan dari jendela rumahnya. Nenek Sarmi, pemilik Griya kost Kencana tinggal di rumah besar yang berada persis di depan kost Kencana, dia adalah wanita tua yang sehari-hari di rumahnya selalu menggunakan ciput rajut untuk menutupi rambutnya yang sudah memutih, usia Sarmi menginjak 65 tahun, tubuhnya memang masih sehat tapi keriput di wajahnya menandakan dirinya sudah tidak muda lagi.
Kost Kencana yang di dirikan Sarmi 25 tahun silam sebenarnya bukan sebagai lahan mencari penghasilan karena Sarmi janda tua yang hidup berkecukupan, dia memiliki kebun sawit peninggalan suaminya di daerah Sumatra Utara dan juga kebun teh yang sangat luas di daerah Jawa tengah.
Sarmi hanya ingin mencari kesibukan untuk dirinya, setelah kedua putrinya menikah dan tinggal dengan suami mereka, dan
sepeninggal suaminya 26 tahun silam karena serangan jantung, akhirnya membuat Sarmi mempunyai ide membangun kost-kostan.
Daerah tempat tinggalnya yang dekat dengan banyak pabrik dan perusahaan memang menjadi lahan yang menjanjikan untuk para pemilik kost atau kontrakan, karena sebagian besar karyawan yang bekerja di perusahaan dan pabrik adalah dari perantauan.
Sarmi keluar dari rumahnya menggunakan payung motif bunga-bunga, di tangan kirinya menenteng plastik hitam berisi sebungkus bubur kacang hijau hangat, kemudian memasuki halaman kost Kencana, total ada 10 kamar kost yang dimiliki Sarmi, ada yang tinggal dikamar sendirian dan ada juga yang sekamar di tinggali dua orang.
Semua kamar di Griya kost Kencana memang sudah terisi, total ada 13 anak gadis yang tinggal di sana. Tapi bisa dibilang Sarmi paling dekat dengan Hani, karena Hani yang paling sering berkunjung ke rumah Sarmi, entah sekedar mengantar kue jika Hani habis pulang kerumahnya atau hanya sekedar menanyakan kabar jika Hani lama tak berjumpa dengan si pemilik kost.
"Tok...tok...tok...Hani...!"
" Tok...tok...tok... "
" Tok...tok...tok... "
Sarmi mengetuk pintu kamar Hani berkali-kali tapi tidak ada jawaban,
" Hani apa kau ada di dalam?", seru Sarmi, tapi masih tidak ada jawaban.
Sarmi berjalan menuju dapur yang letaknya di sebelah kamar mandi, siapa tahu Hani berada disana. Tapi tak di jumpainya juga yang dicari, Sarmi mengecek kamar mandi, ada dua kamar mandi yang di tutup, mungkin Hani sedang mandi,
" aku akan menunggunya hingga selesai", ujar Sarmi yang memilih duduk di kursi plastik yang berada di dapur dan meletakkan plastik yang di pegangnya di meja, kemudian mengambil mangkok kosong dan menuangkan bubur itu ke mangkok.
30 menit sudah Sarmi duduk di dapur, beberapa anak kost yang hendak memasak mie instan menyapanya sopan. Terlihat Hani keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kamarnya. Sarmi beranjak dari duduknya dan membawa bubur yang sudah dituangkannya ke mangkok tadi.
" Hani...", panggil Sarmi cukup keras.
Hani menengok dan sedikit menarik bibirnya agar terlihat dirinya sedang tersenyum, tapi justru Sarmi melihat mata sembab Hani yang tadi habis menangis selama 30 menit didalam kamar mandi.
" Nenek Sarmi, bawa apa?, mau Hani bantu bawakan?", tanya Hani sopan.
Sarmi menyerahkan mangkok yang dibawanya pada Hani, Hani menerima mangkok itu.
" Makanlah mumpung masih hangat, nenek sengaja membuatnya tadi sore pas lagi mendung, sepertinya enak kalau hujan-hujan makan bubur kacang hijau hangat", Sarmi dan Hani berjalan di lorong kost beriringan.
Kamar kost memang di buat menjadi lima kamar yang saling berhadapan, lorong di depan kamar memiliki lebar sekitar 3 meter, digunakan sebagai jalan menuju kamar mandi ataupun dapur yang berada di ujung lorong, di teras kost terdapat satu set kursi kayu yang sengaja di siapkan jika ada tamu dari penghuni kost yang berkunjung.
" Terimakasih banyak Nek Sarmi, mari silahkan masuk Nek?", Hani membuka pintu kamar , meletakkan mangkok yang dibawanya di meja kecil dan mempersilahkan Sarmi masuk, tapi Sarmi menolaknya.
" Nenek hanya mengantar bubur saja, kalau nanti malam kau ada waktu mainlah ke rumah nenek ", ujar Sarmi, dalam hatinya sebenarnya sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada Hani hari ini sampai membuatnya menangis hingga kelopak matanya bengkak.
Hani terdiam dan berpikir sejenak,
" baiklah, nanti Hani main kerumah Nenek, habis Maghrib ya nek".
" Jangan lupa dimakan buburnya", Sarmi berjalan keluar kost, Hani mengantarnya hingga teras depan.
Tapi sayang seribu sayang, pemandangan yang membuat hatinya remuk berkeping-keping kembali nampak di pelupuk matanya, Geri mengantar Riri pulang berboncengan motor, dengan posisi Riri yang nempel memeluk tubuh Geri dengan sangat erat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Erni Fitriana
pasti thor..lije ..komen takkan luoa
2022-08-23
1
Erni Fitriana
kumenangisssssss membayangkan😭😭😭😭😭
2022-08-23
1
Zara Hyouni Piettexlovie
siap
2021-07-20
1