Part 5 Misi Balas Dendam

Hani hampir saja berdiri karena berniat untuk menemui Riri, tapi Geri menarik tangannya, membuatnya jatuh tersungkur di atas pangkuan Geri. Geri tersenyum merekah, karena dada Hani menyentuh pahanya.

" Apa-apaan ini?, dia cari kesempatan dalam kesempitan dasar kadal buntung, mau menang banyak?, aku balas kamu berkali lipat", batin Hani merasa emosi.

" Aawwww....!", jerit Hani, sengaja di keras-keraskan, biar Riri mendengar suaranya.

" Han kamu masih di dalam ya?", Riri masuk karena mendengar Hani menjerit.

Geri menutup mulut Hani merasa dirinya tidak aman, " Masuk kardus ini saja, biar aku pergi ke kantin sama Riri, nanti kakak keluar kalau kami sudah pergi", bisik Hani lirih.

Dan konyolnya, Geri langsung melompat masuk kedalam kardus besar yang kosong dan meringkuk di sana.

" Tutup atasnya biar nggak kelihatan", ucap Geri pada Hani.

" Iya kak, Hani keluar dulu ya", Hani menutup kardus besar dan sengaja menindihnya dengan kardus lain yang berisi benang.

" Rasain kamu, emang enak meringkuk di dalam kardus !", Hani cekikikan sendiri sambil berjalan menuju pintu menghampiri Riri.

" Kamu kenapa Han, cekikikan sendiri, apa ada yang lucu?", tanya Riri sambil berjalan beriringan dengan Hani menuju ke kantin yang dari gudang tempat Hani bekerja hanya terhalang satu bangunan gedung kosong yang biasa dijadikan tempat menyimpan limbah / kain perca.

" Nggak papa kok, cuma tadi ada kadal masuk kedalam kardus, terus kardusnya aku tutup dan aku tindih dengan kardus berisi benang, siapa suruh main masuk begitu saja ke dalam kardus", ucap Hani mencoba menahan tawanya.

" Ih kamu itu suka iseng nggak jelas, kasihan kan kalau kadalnya nggak bisa keluar, kalau mati gimana coba Han?", Riri sok berbelas kasih pada kadal.

" Mana ada kadal masuk kardus jadi mati?, paling sebentar lagi juga bisa keluar, kalau nggak percaya nanti kita lihat bareng-bareng kadalnya masih di dalam kardus apa nggak, setelah kita selsai makan ya Ri", ajak Hani.

" Oke nanti aku mampir ke gudang, mau membantu melepaskan kadal yang teraniaya", ucap Riri.

Mereka berdua sudah duduk di bangku kantin dan Riri mengambil makan lumayan banyak karena menu hari ini ada sayur lodeh kesukaannya.

" Kenapa kamu makan sedikit sekali Han?, apa lagi diet?", tanya Riri.

" Nggak lagi diet kok, nggak pernah aku diet-diet kayak gitu, makan banyak saja tetep kurus. Tadi aku sudah makan burger di gudang, makanya sekarang ngambil nasinya cuma sedikit", ujar Hani sambil menyendok nasi dan ayam goreng dari piringnya.

" Kamu cacingan kali, makanya mau makan seberapa banyak juga nggak gemuk", ledek Riri sambil terkekeh.

" Bagus lah kalau begitu, aku nggak perlu repot buat diet, bisa makan sepuasnya dan tubuh nggak bakalan melar", gumam Hani asal bicara.

Hani dan Riri selesai makan siang kemudian pergi ke mushola, si mushola sudah tidak banyak orang, mungkin karena jama'ah Dzuhur sudah berakhir, tinggal beberapa karyawan yang masih tinggal di mushola, mungkin mereka yang sedang sholat karena tadi ketinggalan sholat Dzuhur berjama'ah.

Usai sholat Dzuhur Hani dan Riri duduk-duduk di depan mushola sambil selonjoran.

" Istirahat masih 15 menit lagi, mau balik ke tempat kerja apa mau santai dulu disini?", tanya Riri pada Hani.

" Kita balik saja yuk, tadi kamu bilang sebelum masuk kantor mau mampir ke gudang dulu liat kadal, apa nggak jadi?", tanya Hani.

" Oh iya, aku lupa Han, ya udah ayo kita ke gudang, kasihan kalau kadalnya belum keluar juga dari tadi", ucap Riri.

" Tapi aku lagi ngerasa aneh deh Han, tadi sebelum bel istirahat Geri lari begitu cepat kearah kantin, aku kira dia lagi di kantin, tapi nggak ada, di mushola juga nggak ada, terus

dia pergi kemana ya?", pikir Riri bingung.

" Memangnya mau ngapain nyariin dia?, kamu pengen mesra-mesraan di tempat kerja?" , tanya Hani menyelidik.

" Ini kan hari pertama kami bekerja bareng sebagai seorang pasangan, setelah kemarin resmi jadian", ucap Riri.

" Apa kamu sudah beri pengumuman di kantor kalau kalian sudah pacaran?", tanya Hani.

" Nggak bakalan di publikasi, di perusahaan ini kan memang tidak boleh sesama staf kantor saling menjalin hubungan. Takut mengganggu konsentrasi kerja dan juga menghindari diskriminasi", ucap Riri murung.

Mereka berdua kembali ke gudang, tempat Hani bekerja.

" Kadalnya di kardus yang mana ni Han?, disini banyak banget kardus", ucap Riri menatap tumpukan kardus di seluruh ruangan.

" Sini ikuti aku, biar ku tunjukan kardusnya yang mana", Hani melirik ke arah kardus tempat Geri bersembunyi, tapi sudah terbuka.

" Wah apa ada yang sudah bukain kardus berisi kadal , ini kardusnya sudah terbuka", Hani menunjukan kardus yang sudah terbuka lebar itu.

" Bagus lah ternyata kadal.itu sudah ada yang menyelamatkan, ya sudah aku balik ke kantor dulu ya Han, bentar lagi masuk", Riri melambaikan tangan sambil keluar dari gedung berpapasan dengan Jo yang tengah memasuki gudang.

Riri membungkukkan badan sedikit condong kedepan memberi hormat Jonathan, sebaliknya Jonathan membalas dengan melakukan hal yang sama.

" Apa itu teman kamu Han?", tanya Jonathan saat dirinya duduk kembali di kursi kerja yang berada di sebelah meja kerjanya Hani.

" Iya, namanya Riri, dia staf di kantor, lulusan D3 manajemen perkantoran, jadi dia dapat pekerjaan yang lebih gampang dengan ruang kerja yang nyaman dan adem karena ber-AC", Hani menghembuskan nafas panjang.

" Kenapa kamu kaya capek banget, apa ada yang terjadi pas istirahat tadi?", tanya Jo mencari tahu.

" Apa kamu dari tadi istirahat baru masuk ke gudang?", Hani balik bertanya.

" Iya...kamu itu kalau ditanya malah balik nanya ", ucap Jonathan sewot.

" Karena tadi aku ngurung kadal di kardus, sudah aku tindih pake kardus lain yang ada isinya benang, eh pas balik dari kantin sudah kebuka kardusnya, dan kadalnya sudah nggak ada ", ucap Hani.

" Kadal?, apa maksud kamu hewan yang melata itu?", tanya Jonathan.

" Bukan Jo, itu hanya nama sebutan buat laki-laki menyebalkan yang sok kecakepan karena bisa jadian sama dua cewek sekaligus dalam waktu sehari", ungkap Hani, sambil memberi klue.

" Geri? " , Jonathan menyebut namanya.

" Kok tahu?, apa tadi kamu yang buka kardusnya ya?", tanya Hani curiga.

" Enggak, aku cuma tadi lihat dia keluar dari sini, jadi aku nebak yang kamu maksud itu ya Geri", ucap Jonathan menjelaskan.

" Apa kamu adalah salah satu gadis yang jadian sama dia ?", tanya Jonathan.

" Bukan jadian , aku cuma mau kasih pelajaran sama laki-laki buaya itu, aku juga pengin Riri, gadis yang tadi papasan sama kamu, sadar kalau laki-laki yang dicintainya adalah buaya darat", ungkap Hani.

" Kamu jangan bocor ya Jo, aku percaya kalau kamu bisa jaga rahasia", ucap Hani.

" Jadi dua cewe yang jadian sama Geri itu kamu dan Riri?, dan kalian teman dekat?, ini si keterlaluan", ucap Jonathan.

" Geri itu manis banget kata-katanya, makanya aku luluh dan mulai menyukainya, itu sebelum aku tahu kebenarannya, tapi sekarang aku ilfil sama dia, malah pengin ngasih pelajaran buat laki-laki menyebalkan itu", ucap Hani.

" Kamu mau nggak Jo, bantu aku, pura-pura jadi pacarku cuma di depan Geri dan Riri saja", ucap Hani dengan ekspresi memohon.

" Aku pengin Geri ngerasain gimana rasanya di duakan, seperti dia menduakan aku dan Riri", Hani menjelaskan.

" Sebagai balasannya, aku janji akan bantuin kamu buat deketin cewek yang kamu suka, gimana?, mau ya?".

Terpopuler

Comments

Zara Hyouni Piettexlovie

Zara Hyouni Piettexlovie

kadak kepala manusia..haahha

2021-07-20

2

Teteh Lia

Teteh Lia

up na jngn lama2 ya Kaka...
makin penasaran sama kelanjutan na...

2021-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 a sight that hurts ( pemandangan yang membuat sakit hati)
2 Part 2 Lelaki misterius
3 Part 3 Buaya darat VS Kadal buntung
4 Part 4 Hampir Ketahuan
5 Part 5 Misi Balas Dendam
6 Part 6 Pihak ke 3 / Pelakor
7 Part 7 Gagal Nonton
8 Part 8 Rahasia Jonathan
9 Part 9 Pacar bohongan
10 Part 10 Hari yang apes
11 Part 11 Tidur sekamar
12 Part 12 Ciuman pertama
13 Part 13 Seperti kesetanan
14 Part 14 Foto pacar Jo
15 Part 15 Kecurigaan Geri
16 Part 16 Girl to be pitied
17 Part 17 Permintaan
18 Part 18 Mudik
19 Part 19 Flashback ( Kilas balik)
20 Part 20 Mampir ke rumah Bude
21 Part 21 Familiarizing trip
22 Part 22 Putus
23 Part 23 Cucu pemilik Kos-kosan
24 Part 24 First Kiss
25 Part 25 Ke Rumah Jo
26 Part 26 Keterbukaan
27 Part 27 Whatever...
28 Part 28 Penyamaran mulai terbongkar
29 Part 29 Siapa...?
30 Part 30 Lembur
31 Part 31 Ragu
32 Part 32 Pengendalian diri
33 Part 33 Menunggu jawaban
34 Part 34 Dugaan
35 Part 35 Jo menghilang
36 Part 36 Pengganti Jo
37 Part 37 Kegaduhan di kantin
38 Part 38 Taruhan
39 Part 39 Empat sekawan
40 Part 40 Keputusan Bu Mia
41 Part 41 The last day...
42 Part 42 Curhat
43 Part 43 Let's go... ! Into a new life
44 Part 44 A journey to a new life
45 Part 45 Kos-kosan baru
46 Part 46 Kejutan di awal bekerja
47 Part 47 Tegas dan pengasih
48 Part 48 Hani kenapa?
49 Part 49 Mampir ke butik
50 Part 50 Kiss good night
51 Part 51 Like Sunset
52 Part 52 Passion for the better ( Semangat menuju lebih baik)
53 Part 53 Tetangga baru
54 Part 54 Time is knowledge
55 Part 55 Mr. Posesif
56 Part 56 Salah paham
57 Part 57 Weekend
58 Part 58 100% Setuju
59 Part 59 Ngecarge + 'Vitamin C'
60 Part 60 Diam-diam menghanyutkan
61 Part 61 Introduction
62 Part 62 Spitcles...
63 Part 63 Godaan
64 Part 64 Pelampiasan
65 Part 65 Mencoba untuk memaafkan
66 Part 66 Weekend
67 Part 67 Main ke rumah Miko
68 Part 68 Meet again
69 Part 69 Confusing Past ( Masa lalu yang membingungkan)
70 Part 70 Mengenal Hani lebih dalam
71 Part 71 Pertemuan yang menegangkan
72 Part 72 Sibuk
73 Part 73 Kencan di malam minggu
74 Part 74 Klub malam
75 Part 75 Membesuk Bu Resti
76 Part 76 Seperti Dejavu
77 Part 77 " Will you marry me?"
78 Part 78 Bersamamu aku bahagia
79 Part 79 Hidup Bagai Roller Coaster
80 Part 80 Saat jarak memisahkan
81 Part 81 Saling memaafkan
82 Part 82 Pertemuan rahasia
83 Part 83 Lamaran
84 Part 84 Move On
85 Part 85 Bonus 1 Menjelang Hari ' H '
86 Part 86 Bonus 2 Akad
87 Part 87 Bonus 3 Malam pertama
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Part 1 a sight that hurts ( pemandangan yang membuat sakit hati)
2
Part 2 Lelaki misterius
3
Part 3 Buaya darat VS Kadal buntung
4
Part 4 Hampir Ketahuan
5
Part 5 Misi Balas Dendam
6
Part 6 Pihak ke 3 / Pelakor
7
Part 7 Gagal Nonton
8
Part 8 Rahasia Jonathan
9
Part 9 Pacar bohongan
10
Part 10 Hari yang apes
11
Part 11 Tidur sekamar
12
Part 12 Ciuman pertama
13
Part 13 Seperti kesetanan
14
Part 14 Foto pacar Jo
15
Part 15 Kecurigaan Geri
16
Part 16 Girl to be pitied
17
Part 17 Permintaan
18
Part 18 Mudik
19
Part 19 Flashback ( Kilas balik)
20
Part 20 Mampir ke rumah Bude
21
Part 21 Familiarizing trip
22
Part 22 Putus
23
Part 23 Cucu pemilik Kos-kosan
24
Part 24 First Kiss
25
Part 25 Ke Rumah Jo
26
Part 26 Keterbukaan
27
Part 27 Whatever...
28
Part 28 Penyamaran mulai terbongkar
29
Part 29 Siapa...?
30
Part 30 Lembur
31
Part 31 Ragu
32
Part 32 Pengendalian diri
33
Part 33 Menunggu jawaban
34
Part 34 Dugaan
35
Part 35 Jo menghilang
36
Part 36 Pengganti Jo
37
Part 37 Kegaduhan di kantin
38
Part 38 Taruhan
39
Part 39 Empat sekawan
40
Part 40 Keputusan Bu Mia
41
Part 41 The last day...
42
Part 42 Curhat
43
Part 43 Let's go... ! Into a new life
44
Part 44 A journey to a new life
45
Part 45 Kos-kosan baru
46
Part 46 Kejutan di awal bekerja
47
Part 47 Tegas dan pengasih
48
Part 48 Hani kenapa?
49
Part 49 Mampir ke butik
50
Part 50 Kiss good night
51
Part 51 Like Sunset
52
Part 52 Passion for the better ( Semangat menuju lebih baik)
53
Part 53 Tetangga baru
54
Part 54 Time is knowledge
55
Part 55 Mr. Posesif
56
Part 56 Salah paham
57
Part 57 Weekend
58
Part 58 100% Setuju
59
Part 59 Ngecarge + 'Vitamin C'
60
Part 60 Diam-diam menghanyutkan
61
Part 61 Introduction
62
Part 62 Spitcles...
63
Part 63 Godaan
64
Part 64 Pelampiasan
65
Part 65 Mencoba untuk memaafkan
66
Part 66 Weekend
67
Part 67 Main ke rumah Miko
68
Part 68 Meet again
69
Part 69 Confusing Past ( Masa lalu yang membingungkan)
70
Part 70 Mengenal Hani lebih dalam
71
Part 71 Pertemuan yang menegangkan
72
Part 72 Sibuk
73
Part 73 Kencan di malam minggu
74
Part 74 Klub malam
75
Part 75 Membesuk Bu Resti
76
Part 76 Seperti Dejavu
77
Part 77 " Will you marry me?"
78
Part 78 Bersamamu aku bahagia
79
Part 79 Hidup Bagai Roller Coaster
80
Part 80 Saat jarak memisahkan
81
Part 81 Saling memaafkan
82
Part 82 Pertemuan rahasia
83
Part 83 Lamaran
84
Part 84 Move On
85
Part 85 Bonus 1 Menjelang Hari ' H '
86
Part 86 Bonus 2 Akad
87
Part 87 Bonus 3 Malam pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!