Tapi Vellin lupa, bahwa doa orang tua sangat manjur. Apalagi jika orang tua itu mendoakan dengan sangat tulus, hal yang mustahil akan berubah menjadi kenyataan.
Hujan turun dengan tiba-tiba membuat Vellin harus berlari untuk berteduh di halte seberang jalan. Tapi, ia tak menyadari ada mobil yang tengah melaju kencang. Pengemudi mobil itu berusaha sekuat tenaga untuk mengerem, menimbulkan suara yang cukup menyakiti telinga.
Karena syok Vellin pingsan duluan bahkan sebelum tertabrak, hanya goresan kecil. Tapi tetap saja mobil itu membuat Vellin terpental.
Buru-buru sang pengemudi keluar dari mobil dan melihat keadaan Vellin.
"Bangke! Kenapa harus nabrak orang sih!"
Pria itu melihat ke segala arah, memastikan tidak ada saksi mata. Mencari tahu apakah ada CCTV juga.
Dengan tergesa-gesa ia membawa tubuh Vellin masuk ke dalam mobil.
Pria itu memastikan luka yang dialami Vellin, tapi tampaknya selain lecet di kaki dan tangan tak ada luka serius.
Membawa ke rumah sakit akan menjadi masalah, sementara jika membawa ke rumahnya sang maneger akan mengoceh habis-habisan. Pria itu memutuskan untuk membawa Vellin ke hotel.
Dengan susah payah pria itu menutupi identitasnya untuk masuk ke dalam hotel. Ia segera membaringkan Vellin yang basah kuyup.
Ada rasa canggung dan takut ketika pria itu melepas baju Vellin untuk mengobati lukanya. seperti ada setan yang merasukinya. Malam itu terjadi begitu saja. Erick merebut mahkota yang selama ini Vellin jaga dengan segenap jiwa raga. Padahal sebelumnya Erick selalu bisa menjaga nafsu, hidup di dunia entertament yang banyak sekali wanita cantik menggoda.
Walau begitu Erick selalu lolos, tak ada skandal. Bukan tak memiliki nafsu, tetapi dia memiliki prinsip bahwa sex bebas bukanlah hal yang benar. Dia akan menikahi satu perempuan suatu hati nanti, menjaganya dari nafsu tak terkendali.
Tapi nyatanya malam itu semua keyakinan luntur tak berbekas, dia merusak hidup orang lain dan prinsipnya sendiri. Tidak tahu setan macam apa itu. Tetapi Semua sudah terjadi.
Pukul delapan pagi.
Gadis itu menangis setelah sadar bahwa mahkotanya telah hilang, ia marah dan kecewa. Bukan hanya itu, Vellin juga merasa badannya sakit semua.
"Erick kamu jahat!" teriak Vellin.
"Sorry, tadi malam terjadi begitu saja. Saya akan tanggung jawab, berapa yang kamu minta?"
Mendengar pertanyaan Erick sang superstar membuat Vellin hilang kendali, ia tak peduli dengan tubuhnya yang sakit semua. Gadis itu memukul Erick hingga dengan membabi buta.
"Brengsek! Brengsek! Dasar artis brengsek!" Vellin memukuli sang superstar.
"Maaf ...." Erick tak ingin melawan karena ia merasa memang pantas mendapat pukulan. Dia sendiri juga merasa menyesal.
Tiba-tiba perut bagian bawah gadis itu merasa nyeri, membuatnya berhenti memukul. Ia mengaduh kesakitan.
"Akh ... Sakit." Vellin meringis menahan sakit.
Erick sadar dengan apa yang dialami Vellin, itu karena ulahnya tadi malam yang tak terkendali. Erick pun menggendong gadis itu ke kamar mandi dan memandikannya.
"Pelan-pelan!" Teriak Vellin ketika Erick mengosok punggung gadis itu. Tak ada pilihan, tangan Vellin sakit dan sekarang untuk berjalan saja sulit.
"Iya sabar. ini udah pelan."
Mereka tak sadar bahwa di luar kamar para wartawan telah berkumpul.
Berkali-kali sang manager menelpon, akan tetapi Erick masih sibuk mengurusi Vellin yang tengah terluka.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
bu anto
si nenek masi idup kaga nih .pen ketemu saya
2023-03-12
2
ႩჄჄႩ
eh.. kok km mau aj dimandiin vellin!!!
2022-09-24
0
Mak Ocim 😗
setan apa yg merasuki Eric? jawabannya, setan omes...😂
2021-12-05
0