Magic Husband
Vellin membuka mata perlahan, tangan kekar tampak menindih perutnya hingga ia merasa tak nyaman. Matanya mengerjap mencoba mengenali kamar yang kini ia tempati.
Jantung gadis itu berdebar kencang ketika sadar bahwa hanya ada selimut yang menutupi tubuh. Lalu pertanyaan berat muncul di kepala, siapakah pemilik tangan kekar yang kini melingkar di perutnya.
Vellin meneguk ludah sembari perlahan memutar badan, menghadap pemilik dari tangan kekar.
Wajah tampan yang sedang tertidur pulas itu sangat ia kenali, ingin rasanya Vellin berteriak akan tetapi ia berusaha menutup mulutnya.
Nggak mungkin! Ini pasti cuma mimpi!
Gadis itu menepuk dan mencubit pipinya sendiri, tapi rasa sakit hadir di sana. Setelah itu ia baru sepenuhnya sadar bahwa ini bukan mimpi.
"Aaaa ...." Teriak Vellin sembari mendorong pemuda itu hingga jatuh dari ranjang.
Bukk !
"Sial!" pemuda itu mencoba berdiri.
Vellin semakin ketakutan dan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut. "Dasar mesum!"
Pemuda itu memijat kepalanya yang berdenyut nyeri akibat jatuh, mencoba mengingat kenapa dia bisa berakhir di rajang dengan gadis yang tidak dikenal.
Dua belas jam sebelum kejadian.
Hari itu Vellin mengambil cuti untuk mempersiapkan kejutan, baginya Ranzi sangat istimewa. Ia ingin membuat pacar yang sudah menemaninya selama tiga tahun itu terkesan di hari jadian mereka yang ke tiga.
Tanpa sepengetahuan Ranzi, Vellin mendekor ruang tamu. Menghiasinya dengan bunga dan balon, mematikan lampu dan bersembunyi menunggu Ranzi pulang.
Hanya ada cahaya remang-remang dari lampu depan. Vellin melirik jam di ponselnya, sebentar lagi Ranzi pasti pulang. Benar saja Ranzi pulang dengan langsung melempar tas kantornya ke lantai.
Mata Vellin terbelalak, ia terkejut melihat Ranzi berciuman ganas sembari meraba tubuh wanita sexy yang ia ajak pulang. Ranzi membawa tubuh gadis itu untuk jatuh di sofa.
Air mata jatuh begitu saja dari pipi Vellin, tapi buru-buru ia usap kasar dengan tangannya. Rasa marah memenuhi rongga dada, ingin rasanya Vellin membunuh dua orang yang tengah bercinta itu.
Gadis itu mengambil kue untuk kejutan dan memukulkannya tepat pada dua wajah yang sedang berciuman.
"Dasar kau brengsek!" teriak Vellin.
"Apa ini?" Ranzi berdiri dan menyalakan lampu sembari mengelap wajahnya yang penuh dengan kue. Matanya terkejut melihat ruang tamu yang tampak berbeda.
"Sayang dia siapa?" tanya gadis itu sembari mengelap dengan kesal kue yang menempel di wajahnya.
"Ve ..lin? Kenapa kamu ada di sini?"
"Kenapa? Kamu tanya kenapa! Dasar laki-laki brengsek!" Vellin memukuli Ranzi dengan membabi buta.
"Stop!" Ranzi mengunci kedua tangan Vellin.
"Nggak perlu kamu jelasin apapun! Aku nggak butuh!" teriak Vellin lagi, "lepasin tanganku!"
"Gue ke toilet dulu, kalo lo mau lanjut cepet usir cewek ini." Gadis sexy itu berjalan menuju kamar mandi.
Ranzi menggenggam tangan Vellin semakin erat hingga membuatnya kesakitan.
"Ini semua salahmu sendiri Vel, kalo kamu mau muasin nafsuku aku tidak mungkin mencari gadis lain."
"Jadi ini salahku? Kalau gitu maaf ya karena buat kamu selingkuh! Padahal berkali-kali aku bilang, kalau kamu mau gituan, kamu harus nikahin aku dulu."
"Nikah bukan perkara mudah, apa salahnya sih gituan sebelum nikah. Lagi pula suatu hari nanti aku bakal nikahin kamu. Tapi kamu terusan-terusan menjunjung tinggi etika seorang guru yang harus ngasih contoh ke murid. Aku muak Vel."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Varend😉
baca lagi gara gara di wp nemu farhad dan shirin...
2023-11-26
0
Diandra
Hadeuh
2022-11-23
0
ႩჄჄႩ
hai ka umay.. ayya mampir neehh...
2022-09-24
0