Setelah mendengar percakapan Antara Nana dan Oji pikiran Alex tidak tenang, karena Nenek dan Kakeknya tinggal di kota Maharaja dan mereka adalah kaum perkerja. Sejak kecil Alex sudah tinggal dengan Kakek dan Neneknya karena ayah dan ibunya di jatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup Dan dikirim ke penambangan uranium di distrik 5. Setelah 1 minggu berlalu sejak peristiwa tertangkapnya pemberotak, Alex yang selalu berada di samping Nana terlihat gundah.
Nana bertanya kepada Alex "kenapa akhir-akhir ini kamu selalu termenung Alex."
"Mohon maaf Ratu, saya memikirkan nasib Kakek dan Nenek saya yang hidup di kota Maharaja, setelah mendengar perkataan Tn. Oji waktu itu pikiran saya menjadi tidak tenang."
"Baiklah besok aku akan berkunjung kesana, bawalah pasukan garuda hitam mu menemani ku ke sana Alex."
Wajah Alex menjadi ceria dan berucap "terima kasih Ratu, oh maaf maksud saya siap Laksanakan."
"Pergilah Alex persiapkan semuanya tinggalkan aku dengan Mia dan Astrid."
Alex pergi untuk memberikan perintah kepada Pasukannya.
"Hey miya dan Astrid aku punya Tugas untuk kalian, kalian berdua berangkatlah sekarang ke kota Maharaja cari tahu keberadaan Kakek dan Nenek Alex besok kita bertemu di gerbang kota maharaja, aku ingin kalian menyamar sebagai rakyat."
"Siap Laksanakan Ratu" ujar keduanya.
Keesokan paginya Nana berserta pengawal pribadinya berangkat meninggalkan Kastilnya menuju ke kota maharaja dan resimen kedua yang dipimpin oleh jendral yanto telah melakukan pengamanan di sekitar jalur yang akan di lalui oleh Nana. Sesampainya di gerbang kota Nana memerintahkan Alex untuk mencarikannya sebuah buah Naga (makanan Kesukaan Nana), karena kota maharaja sangat terkenal dengan buah Naganya. Alexpun pergi membawa 3 orang bersamanya sedangkan Jendral yanto dan pasukannya tetap berada di sekeliling Nana. Di tengah perjalanan menuju ke kantor Gubernur Kota Maharaja Mia dan Astrid telah menunggu Nana dan menggunakan seragam garuda hitam, mia Melaporkan kepada Nana bahwa Kakeknya Alex berkerja di pertambangan Batu bara milik keluarga Jendral Roy yang bertugas mengamankan kota ini dan jendral roy adalah adik dari jendral Ryan Pemimpin Resimen ke 3 yang langsung berada di bawah komando Ratu Nana sedangkan Neneknya Alex sudah sakit-sakitan dan berada di rumahnya.
Nana bertanya "bagaimana keadaan kakeknya Alex apakah dia diperlakukan secara Layak oleh bangsawan di kota ini ?"
mia tidak menjawab,
"hei Mia kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan ku." ucap nana kesal
Miya menjawab "mohon maaf Ratu, Kakek Alex tidak diperlakukan seperti manusia oleh keluarga jendral Ryan, banyak bekas luka cambuk di sekujur badannya dan..dan..."
"dan apa Mia bicaralah yang jelas kepada ku," nana sudah mulai tidak sabar mendengar laporan mia
astrid menjawab pertanyaan Nana “dan tadi malam adiknya jendral Ryan Menghukum Kakeknya Alex dengan cara memukul kakinya dengan menggunakan besi panas sehingga membuat kaki kakeknya alex patah”
mendengar Laporan tersebut Nana sangat marah dan kesal, lalu dia berteriak dari dalam ruangan, "jendral Yanto sekarang kita semua menuju pertambangan batu bara milik keluarga jendral Ryan."
"Siap Ratu" sahut sang jendral.
Setelah Alex kembali dari memetik buah Naga di hutan dia memberikannya kepada Nana dan bertanya, "mohon maaf ratu, kenapa kita tidak melakukan inspeksi ke kantor Gubernur terlebih dahulu,"
"ada hal penting yang harus aku lakukan Alex, Alex tolong kirimkan utusan kepada jendral Ryan dan jendral Roy untuk segera menemui ku di pertambangan keluarga miliknya sekarang juga." ucap nana sambil menahan emosinya
"Siap laksanakan Ratu."
Sebelum tiba di pertambangan Nana memerintahkan jendral Yanto dan pasukannya untuk menunggunya sejauh 500 Meter dan berhenti di sebuah penginapan untuk membuat orang berfikir seolah-olah Nana berada di sana, Nana dan pengawalnya berganti pakaian dengan menggunakan pakaian seperti saudagar yang hendak membeli batu bara dan nana Menutup Kuping rubahnya dengan kain yang dia gunakan di kepala.
Sesampainya di sana dia tidak mendapatkan sambutan sama sekali, lalu Nana berkata kepada penjaga pertambangan, "hei bisakah aku bertemu Tuan mu," sang penjaga menjawab "Tuan. Kami sedang sibuk datang lah lagi besok," nana berkata "tapi saya mau membeli batu bara untuk kebutuhan yang sangat mendesak, tolonglah saya pak penjaga. Ini saya punya sedikit cinderamata untuk mu," nana memerintahkan Astrid untuk memberikan penjaga itu 1 Gold. Sang penjaga bingung karena selama ini orang-orang yang datang paling banyak hanya memberikan 30 Copper, dengan terbata-bata dia menjawab "baiklah Nona mohon tunggu sebentar saya segera melapor kepada Tuan saya."
Sementara itu Alex tidak mengetahui bahwa Kakeknya berkerja di sini, karena ketika Alex pergi merantau Kakeknya masih berkerja mengelola kebun buah miliknya sendiri. Sepanjang hari Alex tidak pernah berhenti menunjukan wajah yang ceria karena sudah 10 tahun dia tidak pulang ke kampung halamannya karena dia sibuk meniti karirnya di dunia Militer, dia sangat Rindu dengan kakek dan Neneknya. Sebagai pengawal pribadi Ratu tentu saja Alex harus selalu berada di samping Sang Ratu dan dia sudah merencanakan untuk meminta izin kepada sang Ratu untuk menemui Kakek dan Neneknya setelah inspeksi Ratu selesai.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya sang pemilik pertambangan keluar, dia adalah adik bungsu dari Jendral Ryan yang bernama Uki, sifat Uki sangat congkak dan sombong karena di kota tersebut tidak ada satu orangpun yang berani kepadanya bahkan Gubernur di kota maharaja, karena Kakaknya pertamanya yaitu Ryan adalah 5 Jendral besar Ratu Nana.
Uki bertanya kepada Nana, "apa yang kamu cari di sini Nona." Nana menjawab "saya membutuhkan batu bara dan logan Krustat untuk bahan bakar pabrik penempaan Baja milik saya dan beberapa pekerja." "Baiklah seberapa bagus tawaran mu" tanya uki sambil menyentuh tangan Nana, melihat hal itu Alex refleks mendorong Uki dan mencabut pedangnya, lalu Nana berkata "Stop." Alex pun berhenti, Uki tertawa dan berkata Nona kamu memiliki penjaga yang sangat galak sekali.
Nana mengabaikan kata-kata tersebut "mari kembali ke Bisnis jadi berapa saya harus membayar untuk satu kapal penuh berisi batu bara." "hmm...Karena tindakan Anak buah sangat tidak menyenangkan hati ku aku berikan Harga 10 Zenny" ujar Uki kepada Nana.
"Harga tersebut telalu mahal Tn. Uki, biasanya harga satu kapal berisi batu bara dan logam krustat hanya 70 Gold" jawab nana
"ya sudah kau beli saja kepada mereka jika memang ada yang menjual seharga itu" uki menjawab sambil tersenyum sinis
"baiklah tapi bagaimana jika aku membayar 10 Zenny untuk 1 kapal penuh berisi batu bara dan logam krustat serta 5 orang pekerja" ujar Nana Kepada Uki
Uki kaget mendengar perkataan Nana, "aku ingin di bayar di muka setengahnya dulu", lalu Nana memerintahkan Mia untuk memberikan 5 Zenny kepada Uki.
Uki dengan entengnya menarik tubuh Mia dan mencium bibirnya, setelah itu dia berkata "ciuman itu sebagai tanda jadi binis kita Nona, oh iya siapa Nama mu Nona",
"saya Hecate jawab Nana" jawab nana.
"Wah wah nama mu seperti nama Dewa Sihir di zaman Yunani Kuno Nona Hecate, mari sekarang kutunjukan kepada mu para pekerja ku, silahkan di pilih." Uki memerintahkan pengawalnya untuk mengumpulkan semua pekerja, di tambang tersebut terdapat 1.000 pekerja, Nana meminta semua perkerja masuk satu persatu ke Halaman rumah uki, sebagai penyihir penglihatan Nana sangat tajam, dia melihat Kakek Alex berada di garis depan dari sebelah kiri, maka dia meminta Uki untuk memanggil para pekerja dari sebelah kiri. Ketika giliran Kakek Alex hendak masuk ke Halaman Rumah Uki, Nana Melihat Alex menggenggam pedangnya begitu erat, tanda dia sedang kesal karena melihat kondisi kakeknya.
Nana berkata kepada "Uki saya mau orang tua yang pincang itu di bawa kesini untuk ku ambil sebegai pekerja ku"
Uki terkejut dan tertawa, "selera mu dalam mencari pekerja baru sangat Aneh Nona tapi dia tidak untuk di jual, orang tua ini memiliki banyak hutang kepada ku dan belum membayarnya sampai hari ini"
"ah sudahlah Tuan. Aku rasa uang yang kuberikan kepada mu lebih dari cukup untuk membayar hutang kakek tua ini" jawab nana sambil tersenyum mengejek.
Tiba-tiba uki mengambil pisau buah, lalu berkata "saya bilang tidak ya tidak"
Uki melemparkan pisau tersebut kearah sang Kakek. Alex dengan sigap Melompat kearah kakeknya dan menangkap pisau tersebut, sang Kakek kaget melihat ada orang yang menyelematkan hidupnya, ketika sang Kakek melihat wajah Alex sang Kakek pun menangis bahagia dan memeluk Alex.
Melihat itu Uki Kesal dan memerintahkan 50 orang penjaga nya untuk menghabisi Alex dan Kakeknya, seketika itu pula Alex Melihat kearah Nana dan Nana mengangguk. Alex menyerang tanpa ragu 5 orang penjaga pertama yang hendak menebas sang Kakek jatuh dengan luka di perut dan tangan yang terpotong, 10 orang penjaga yang membawa senjata membidik Alex tapi tiba-tiba ada benda kecil seperti jarum yang melesat ke tangan mereka, ternyata Mia telah melemparkan jarum beracunnya kepada penjaga tersebut. kini tersisa 35 orang penjaga yang kebingungan, mereka tidak biasa menghadapi petarung seperti Alex dan Mia, mereka terbiasa menghadapi para pekerja yang selalu menunduk ketika di pukul.
Alex melompat kearah depan dan menebas tangan penjaga terdekat sehingga membuat penjaga tersebut kehilangan tangan kirinya, ketika Alex hendak menuju penjaga berikutnya tiba-tiba Nana yang tadi duduk di kursi malas (goyang) sudah berada di depan Alex, Nana merapal mantra dan setelah itu dia mengibaskan tangannya kearah para penjaga yang tersisa, para penjaga tersebut sertamerta berubah menjadi kucing Kampung.
Nana berkata kepada kucing-kucing Tersebut, "kucing harus di ajarkan sopan santun ketika Tuannya sedang berbicara dengan Tamunya, tidak ada kucing yang boleh Menyelanya"
Melihat hal tersebut Uki menarik pedangnya dan berkata "dasar wanita brengsek berani-beraninya kamu mengacau di kediaman ku"
ketika uki berlari menerjang kearah nana seketika itu pula ada orang yang berdiri di hadapannya.
Ketika uki tersadar bahwa yang berdiri di Hadapannya adalah Kakaknya Ryan dan di belakang uki ada Roy, dia berkata kepada Nana dan pengikutnya "sekarang kalian ****** bedebah kecil, kakak ku datang ke sini bersama Resimen ke lima milik Ratu Nana."
Dengan sigap Ryan menampar wajah Uki sehingga Uki terpelanting.
"Cepat berlutut anak kurang ajar ucap ryan" lalu Ryan Berlutut di Hadapan Nana dan berkata "saya mohon maaf atas kelancangan Adik Hamba yang Mulia. Saya akan mendidiknya agar lebih menghargai manusia."
Nana hanya tertawa dia menoleh kearah Kakeknya Alex yang kakinya patah dan menjadi pincang. Lalu rian berkata saya akan mengurus Kakek tersebut dan merawat luka-lukanya. Nana hanya berkata "bisakah kau membuat kaki Kakek itu seperti sediakala sebelum adik mu menyiksanya Jendral."
Riyan terdiam dan tak mampu menjawab. Sementara itu Jendral yanto dan pasukannya baru sampai ke pertambangan setelah mendengar kegaduhan yang terjadi, melihat ryan berlutut dan melihat pedang Alex yang berlumuran darah serta expresi sang Ratu yang marah, serta merta jendral Yanto memerintahkan Resimen kedua untuk membentuk formasi perang dan mengepung pasukan Ryan dan Roy.
Roy yang dalam Kodisi terjepit paham betul apa yang akan menimpa dia jika dia mencoba menyelamatkan adiknya, Resimen kedua dan pasukan Garuda hitam tidak akan ragu membantai dirinya beserta pasukannya. Lalu Roy berteriak "turunkan senjata kalian bodoh, kalian berdiri di hadapan Ratu kalian."
Seketika itu seluruh pasukan Roy membuang senjatanya dan bersujud di hadapan sang Ratu.
"Jadi sekarang jendral bisakah kau beritahu kepada ku hukuman apa yang pantas di berikan untuk orang yang berani menghina ku dan menghina pasukan garuda hitam ku di depan umum."
Rian bingung lalu dia bertanya "apa maksud Ratu, apakah adik Hamba ini telah melakukan perbuatan itu."
"Coba tanyakan kepada adik mu jendral apakah dia berani dengan sengaja memegang tangan Ratunya, dan apakah dia benar telah mencium Mia dari pasukan Garuda Hitam dan tanyakan kepadanya Jendral apakah dia hendak membunuh Ratunya di tempat ini." Ketika mengatakan hal itu mata Nana menyala-nyala seperti api secara harfiah.
Roy dan ryan menengok kepada adiknya dan adiknya mengangguk, dan menjawab "aku tidak tahu bahwa dia adalah Ratu Nana."
Roy berkata, "dasar bodoh akibat sikap arogan mu kini lihat apa yang kau hasilkan."
Lalu ryan berdiri dan menghampiri sang Adik, "berdiri kau bedebah." Uki berdiri dengan lutut bergemetar dan celana yang basah terkena air kencingnya. Lalu roy menghampiri uki dan tanpa basa basi memotong daun telinga Uki sebelah kiri dan dia memotong jari kelingkingnya, dia berkata kepada Nana "saya persembahkan kepada yang mulia Ratu Nana jari Kelingking ku sebagai bukti ke setiaan saya kepada anda dan saya berikan kuping adik saya kepada anda sebagai permohonan maaf dari kami."
Nana berkata "silahkan Tanya penyelamat kalian" sambil menunjuk kearah kakeknya Alex.
Roy segera menghampiri sang Kakek dan berlutut dengan menggunakan satu kakinya "Kakek, saya mohon maafkan kesalahan adik saya dan sebagai gantinya saya akan merawat Kakek sampai sembuh dan memberikan satu hektar tanah di sebelah utara pertambangan untuk kakek kelola."
Sang kakek berkata kepada Roy "saya hanya ingin pulang merawat istri saya yang sedang sakit dan saya ingin berkumpul lagi dengan cucu saya satu-satunya selama seminggu."
Mendengar ucapan itu Roy secara tidak sengaja mengeluarkan air mata, "terima kasih Kek, kami keluarga Tn. Romi (ayah Roy dan Ryan) selamanya berhutang budi kepada kakek, kapan pun kakek butuh bantuan kami, tolong temui saya."
Sambil menghela Nafas panjang Nana berkata "nyawa kalian bertiga terselamatkan ,tapi adik mu harus melakukan kerja paksa di kota Mahakam sebagai pasukan infantry di bawah komando Jendral Ryan biarkan kakak tertua mu mengajarkan displin militer kepadanya dan dia harus mengenakan kalung kuping ini selama dia berkerja."
"Terima kasih atas kebaikan hati yang Mulia Ratu" jawab Ryan dann Roy
"sekarang bawa pergi adik mu jendral sebelum aku berubah pikiran." Nana hanya bisa mendengus kesal karena kakeknya alex begitu murah hati
"Siap yang mulia" ujar Roy dan Ryan.
Setelah itu Nana menghampiri sang Kakek, "Kakek, cucu mu Alex telah sering menyelematkan nyawa saya dari para pemberontak dan sekarang biarkan saya memberikan sedikit kebahagian untuk mu."
sambil berlutut Nana menyentuh kaki Kakeknya Alex dan merapalkan Mantra "curse saeee matisia legoo too vandersich ho pe to karutesi"
setelah itu Kakek Alex kesakitan dan kakinya yang patah perlahan-lahan mulai sembuh dan bisa di gunakan kembali secara Normal. "Terima kasih ratu" ujar sang kakek sambil bersujud Rendah, "bangunlah kek" ujar nana. "Alex kau ku bebas tugaskan selama seminggu dari kewajiban mu untuk mengawal ku." Alex pun bersujud Rendah, "terima kasih Ratu."
Setelah itu Nana bergerak menuju ke rumah Dinas sang Gubernur kota Maharaja yang bernama Gubernur Wibowo. Astrid dan Miya menggantikan posisi Alex sebagai ketua pasukan garuda Hitam. Sebelum Nana sampai di rumah dinas sang gubernur Nana memutuskan untuk bermalam di penginapan, dalam hatinya dia sedikit bimbang mengenai perjanjiannya dengan suku Navi Gayo, dia seperti mengikat perjanjian dengan iblis, demi membuatnya aman mencalonkan diri untuk menjadi seorang raja, dia merapalkan matra terlarang yaitu matra ruang dan waktu untuk berbicara dengan Sang Master dari suku Navi gayo, dia menawarkan 10 orang anak bayi setiap tahunnya untuk dia kirimkan ke perkampungan Navi Gayo dan sebagai gantinya dia meminta 5 orang pendekar Navi Gayo sebagai pengamannya, karena waktu pemilihan Raja, keluarga Raja terdahulu menggunakan Suku Wolf Frost sebagai pengawal dan pembunuh bayaran.
Keluarga Raja memiliki duapuluh orang pengawal dari suku wolf frost, sudah berkali-kali Nana selamat dari percobaan pembunuhan tersebut berkat kekuatan sihirnya. Tapi dia tau dia tidak bisa selamat terus menerus dengan hanya menggunakan sihir, pada saat depresi serpeti itu dia ingat mitos suku terkuat yang masih hidup tapi tidak ada satu orang pun yang berhasil bertemu dan tahu dimana suku Navi gayo berada. Melalui matra ruang dan waktu Nana berhasil membuat kesepakatan dan setiap tahun dia mengirim kan 10 orang anak-anak bayi dengan matra yang sama ke suku Navi Gayo.
Dari 5 orang suku Navi Gayo yang dia bawa sekarang hanya tersisa 2 orang saja, 3 orang suku navi gayo tewas dalam pertempuran melawan duapuluh orang pengawal keluarga raja terdahulu dan kabar baiknya seluruh wolf Frost pengawal raja sudah di binasakan semua oleh Suku Navi gayo.
5 minggu lagi Nana sudah harus mengirimkan 10 orang anak bayi kepada suku Navi Gayo, atau para pengawalnya dari suku Navi Gayo akan membunuhnya, untuk mendapatkan 5 orang pengawal dari suku Navi gayo dia harus membayar harga semahal itu selama dia memerintah. Selama ini nana menggunakan uang suap yang diberikan oleh para bangsawan untuk membeli 5 orang anak bayi ke Distrik lain ataupun kerakyatnya sendiri, tapi tahun ini dia belum mendapatkan 1 orang bayi pun dan para pedagang-pedagang rahasianya tidak ada satu pun yang membawa hasil, selama ini dia hanya percaya kepada 3 orang pengawalnya yaitu Astrid, Mia dan Alex. Tapi apakah mereka akan tetap setia setelah mengetahui siapa Nana sebenarnya.
Di tengah hatinya yang sedang gundah Mia meminta ijin masuk ke kamarnya dan suara mia memecahkan lamunan Nana. "Yang mulia mohon maaf saya menggangu"
"masuklah mia aku juga belum tertidur" ujar Nana.
Mia Melaporkan bahwa ada saudagar yang memaksa untuk bertemu Nana sekarang juga, Nana bertanya "siapa nama saudagar itu", "Aris" jawab Mia, "baiklah biarkan dia masuk mia dan kau tetap berada di sini bersama ku."
Beberapa saat kemudian sang saudagar masuk ke Kamar Nana.
"Salam hormat ku untuk yang mulia Ratu Nana semoga anda selalu diberikan kesehatan dan…..," belum selesai saudagar tersebut memberikan puji-pujiannya untuk ratu Nana lagsung memotongnya. "Sudah cukup kau bermanis lidah Aris, apa yang kau bawa sekarang untuk ku tanya Nana." Lalu Aris melirik ke Arah Mia, "kau tidak perlu mengkawatirkan dia Aris, dia adalah orang kepercayaan ku."
"Mohon maaf yang mulia Ratu kami hanya mampu mendapatkan 3 orang anak bayi, kami sudah berusaha membujuk tapi akibat kemiskinan yang melanda hampir di semua distrik tingkat kelahiran bayi sangat langka dan…," "baiklah terima kasih Aris atas usaha mu kau boleh beristirahat." Aris pun menjawab "baik yang mulia." Mia yang berada di ruang tersebut bingung dengan apa yang dia dengar, Nana memandang Mia, Nana yang mengajarkan Mia sihir berubah wujud dan merawatnya dari Mia berumur 10 Tahun, sebenarnya mia adalah Anak dari salah satu pengawal raja terdahulu, Namun Nana tidak tega membunuh anak kecil tersebut dalam perang perebutan kekuasaan.
Nana menganggap mia bagaikan adiknya sendiri, begitupun sebaliknya. Lalu Nana menceritakan semuanya kepada mia dan mia pun terkejut mendengarnya lalu mia berkata "apa yang bisa saya lakukan untuk mu yang mulia Ratu"
"mia maukah kamu membantu ku mencarikan 2 orang anak dan mengantarkan kepada ku 3 malam berikutnya di kastel Borneo, tapi jangan beritahukan kepada siapapun termasuk alex dan astrid" ucap nana.
"siap laksanakan yang mulia" lalu mia pun pergi meninggalkan kota Maharaja dan meminta Astrid untuk menggantikan posisi Alex sepenuhnya selama dia pergi.
Keesokan harinya Astrid bersama Nana pergi ke rumah dinas sang Gubernur, Gubernur wibowo menyambut mereka dan Gubernur menanyakan "apa gerangan yang membuat Ratu tidak jadi mengunjunginya kemarin."
Ratu Nana menjawab sangat singkat, "ada yang harus ku kerjakan terlebih dahulu" ujarnya. Wibowo adalah anak kedua Tn Doby yang diberikan Jabatan oleh Nana sebagai Gubernur di kota Maharaja, Wibowo adalah Gubernur yang baik dan sangat peduli dengan Rakyatnya, selama dia menjabat sebagai Gubernur hartanya tidak bertambah malah berkurang karena dia sering membantu para orang tua yang kesulitan dengan menggunakan uang pribadinya dan juga dia lebih memfokuskan pertanian dari pada pertambangan dan pembangunan infrastruktur, karena dia berfikir 2 kota di Distrik 3 tidak ada yang memiliki suplai makanan yang cukup dan lahan pertaniannya sangat sedikit, menurut kalkulasi Wibowo jika kota maharaja tidak fokus ke pada bidang pertanian maka suplai makanan di Distrik 3 akan habis dalam tiga tahun.
Oleh karena itu dia menitik beratkan kotanya di bidang pertanian dan dia selalu melarang penduduknya untuk melakukan penambangan dan pembangunan pabrik-pabrik senjata. karena itu dia dan Uki sering bersitegang Namun karena dia memandang Jendral Roy yang menjabat sebagai jendral lokal (polisi) di kota maharaja dan jendral ryan sebagai jendral inti kerajaan yang merupakan saudara Uki maka dia tidak memberikan Uki tindakan Tegas.
"Aku telah berkeliling kota mu dan kau tau, ku lihat Rakyat mu hidup jauh lebih baik dibandingkan kota yang lain, tapi sayangnya kau tidak bisa mengurus satu pertambangan yang ada di sini, pemilik tambang itu kulihat memperlakukan para pekerja dengan semena-mena, apakah kau tidak tahu tentang itu Gubernur."
"Maafkan saya yang mulia sebenarnya saya sudah berulang kali memperingati Uki akan tetapi dia selalu berlindung di balik nama besar dan pasukan Jendral Roy dan jendral Ryan, manalah mungkin tentara saya mampu bersaing dengan tentara 5 jendral besar milik yang mulia Ratu Nana."
"Jadi kau takut oleh Jendral Roy dan jendral Ryan, apakah jendral Roy atau jendral Ryan pernah melakukan intimidasi kepada mu gubernur?" nana mulai terlihat tidak senang
"Jendral Roy dan jendral Ryan sendiri tidak pernah melakukan intimidasi kepada ku yang mulia akan tetapi para Letnannya selalu mengganggu para petani yang berdampak buruk bagi hasil panen kota ini, jika hasil panen kota ini terus menurun hamba khawatir kota hamba tidak bisa memenuhi suplai ke ibu kota. Oleh karena itu hamba lebih memilih diam dan menutup mata atas semua tindakan Uki di pertambangan." jawab gubernur wibowo
"Baiklah tapi kau tetap bersalah gubernur sebagai wakil ku di kota ini seharusnya kau lebih berkuasa dari Uki aku tidak mau mendengar semua dalih pembelaan dari mu" ucap Nana.
"Hamba mengakui kesalahan hamba yang mulia." "Baiklah sebagai hukuman atas kesalahan mu kuperintahkan kamu untuk mengelola pertambangan yang di kelola oleh uki dan aku akan menulis surat resmi terkait masalah itu. Aku menginginkan kota ini dapat menjadi kota penghasil logam krustat dan batu bara untuk mensuplai bahan dasar pembuatan senjata dan baju perang kita." "Perintah yang mulia Ratu akan segera hamba laksanakan." jawab.gubernur sambil berlutut
"Baiklah aku akan tinggal di sini sampai besok pagi tolong ambilkan aku buah Naga dari kebun mu Gubernur." ucap nana sambil kembali memasang wajah ceria
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Friska Petra
salam dari Misteri Bola Kaca
2020-09-03
0
Yhu Nitha
like
2020-08-24
0
Sept September
jempol buat Kakak 😀
2020-07-27
0