Sementara itu Alex telah sampai di rumahnya bersama sang kakek, melihat Alex pulang Neneknya berusaha bangun dari tempat tidurnya Namun alex segera menahannya. Suasana haru meliputi pertemuan keluarga kecil tersebut. setelah 10 tahun Alex merantau ke ibu kota untuk menjadi tentara baru hari ini ketiga orang itu bisa bertemu kembali secara utuh. Nek, nenek pasti lapar biar alex buatkan makanan kesukaan nenek ya sambal ijo dan ayam asam manis. Kau lihat sayang cucu kita masih bisa memasak walaupun setiap hari dia memegang pedang ucap sang nenek kepada suaminya.
Ketika Alex hendak pergi ke pasar ada seorang perempuan yang menggendong bayi laki-laki berumur 2 tahun membawakan makanan dan ramuan obat herbal untuk Neneknya Alex. Melihat Alex wanita tersebut cepat-cepat hendak memberikan hormat dengan cara membungkukan badannya tapi alex segera mencegahnya, sang nenek pun bingung kenapa wanita tersebut memberikan hormat kepada cucunya. Isabela kenapa kamu memberi hormat kepada cucu ku yang hanya serdadu rendahan. Isabela segera berpaling kepada sang nenek, maaf nek yang saya tahu pak Alex bukan lah serdadu rendahan dia adalah pemimpin pasukan garuda hitam pengawal pasukan ratu dan berkat dialah suami hamba bisa pulang dengan selamat ketika melawan pemberontak di perkebunan Tn. Oji. Muka sang nenek langsung berubah menjadi bangga dan sekaligus kecewa.
Alex kenalkan ini Isabela dia yang selalu merawatku dan memberikan ku makanan selama 3 tahun ini. Karena kakek mu tidak pernah pulang dengan membawa hasil apapun, isabela lah yang selalu memberikan kami makanan dan obat. Mendengar itu alex menangis, selama ini dia tidak pernah memberikan uang gajinya kepada sang nenek dan kakek dia berfikir sang nenek dan kakeknya masih hidup dalam berkecukupan dan mengurus sawah mereka. Alex mengucakan terima kasih kepada isabela dan dia bertanya kepada nenek dan kakeknya kemana sawah mereka. Sang kakek menjawab kami terbelit hutang alex dan aku meminjam uang kepada uki untuk modal membeli bibit tapi siapa yang sangka selama 3 tahun berturut-turut sawah yang kugarap selalu gagal panen.
Karena itu sawah ku di sita oleh Uki dan aku di suruh berkerja di pertambangan miliknya selama 1 tahun tanpa dibayar untuk melunasi hutang-hutang ku. Mendengar hal itu Alex menjadi marah dan dia hendak bergegas pergi menemui jendral Roy untuk meminta kembali sawah kakeknya tapi sang kakek melarangnya. Sudahlah alex yang terpenting kini kita sudah bisa berkumpul dan isabela sudah membawakan kita makanan jadi untuk saat ini mari kita makan bersama-sama.
Alex bertanya kepada isabela, suaminya berkerja di dibawah pimpinan siapa. Dengan gugup isabela berkata suami saya berkerja di pasukan garuda hitam di bawah pimpinan anda pak. Mendengar hal tersebut alex langsung berhenti makan siapakah nama nya Isabel. Nama suami saya Bagas, alex langsung berkata owh. Aku sangat berterima kasih Isabel karena kamu telah mau merawat nenek dan kakek ku seperti keluarga mu sendiri tapi jika boleh aku merepotkan mu sekali lagi mau kah kamu menjaga mereka selagi aku pergi sebentar untuk membeli bahan makanan. Baiklah pak, saya dengan senang hati akan menjaga mereka,lagi pula anak saya Anto sangat senang bermain dengan Nenek. Alex hanya tersenyum dan segera keluar.
Dia pergi kepasar untuk membeli bahan-bahan makanan dan dia menemui seorang tuan Tanah untuk mebeli tanah darinya agar bisa di gunakan oleh nenek dan kakeknya untuk berkebun. Ketika semuanya sudah beres Alex kembali ke rumahnya pada saat sore hari. Hey Isabel sebagai tanda terima kasih ku boleh aku memberikan gelang ini kepada anto, terima kasih pak jawab Isabel. Alex memasangkan gelang Hitam berlogo Garuda kepada Anto anak dari Isabel dan bagas. Gelang tersebut adalah gelang milik pemimpin garuda hitam, maksud Alex memberikan gelang tersebut supaya Isabel dan anaknya mendapatkan kemudahan oleh masyarakat sekitar dan tidak ada 1 orang tentara pun yang berani mengganggu keluarga mereka.
Setelah Isabela pulang kerumahnya Alex memberitahukan kepada kakek dan neneknya bahwa dia telah membeli sebuah kebun seluas 800M untuk di garap oleh kakek dan nenek. Kedua orang tua itu sangat senang dan bersyukur. Lalu setelah makan malam sang nenek berkata kepada Alex, Alex bisakah kamu berhenti menjadi pengawal Ratu Nana, Alex dan sang Kakek saling pandang dan bingung, alex bertanya ada apa nek, apakah nenek ingin aku disini selamanya menemani kakek dan nenek. Bukan itu maksud ku cucu ku, aku mendengar bahwa Ratu Nana bukanlah ratu yang bijak dan di zamannya kita semua semakin susah. Kamu ini hanya mendengarkan gosip murahan halimah aku sendiri telah menerima kebaikan sang Ratu apakah kau tidak melihat aku sudah bisa berjalan normal lagi Halimah ujar sang kakek. Tentu aku melihatnya kahar, aku ini masih punya mata dan tidak buta balas sang nenek dan aku tau kaki itu sembuh berkat sihir dari Ratu Nana.
Lantas kenapa pula kau membecinya halimah, dasar kaum lelaki kalian ini sangat bodoh, tentu saja sang ratu menyembuhkan mu hanya karena kamu adalah kakek dari kepala pasukan keamanan sang ratu. Apa masalahnya dengan hal itu halimah, adakah otak di balik tengkorak mu itu kahar, jika cucu kamu itu bukan siapa-siapa atau hanya serdadu rendahan apakah sang Ratu masih mau menyentuh kulit mu dan menyembuhkan mu. Sang Kakek tidak menjawabnya karena memang perkataan nenek benar adanya.
Lalu nenek Halimah melanjutkan 3 hari yang lalu aku bermimpi Anto anak dari isabela di bawa kabur oleh seorang wanita untuk di persembahkan kepada Ratu nana dan aku bermimpi hal yang sama sepeti itu sudah 3 kali kahar. Isabela sudah ku anggap sebagai keluarga ku sendiri kahar, jika bukan karena dia tentu aku dan kamu sudah mati kelaparan. Nenek tenang ya, aku akan memastikan hal itu tidak akan terjadi. Aku adalah orang kepercayaan Ratu dan ku rasa Ratu akan berbaik hati kepada ku jika hal yang di dalam mimpi nenek benar-benar terjadi. Sudahlah lebih kita beristirahat sekarang sudah malam ucap Alex.
Sementara itu Mia berjalan mengendap-endap di rumah isabela, dia berhasil masuk kerumah isabela melalui atap rumah. Ketika dia hendak mengambil sang bayi timbul pergolakan di batinnya apakah. tindakannya ini benar. di sisi lain dia sangat berhutang budi kepada Nana, dia dan adiknya seharusnya di hukum mati karena ayahnya telah mencoba membunuh nana berkali-kali walaupun hal tersebut adalah tugas ayahnya sebagai pengawal pribadi keluarga raja terdahulu tapi Nana tidak menghukum dia dan adiknya. Malah Mia sekarang menjadi orang kepercayaan Nana dan adiknya berkerja sebagai kepala Koki di istana Borneo. Menurut peraturan yang ada seorang keluarga pembunuh calon Raja/Ratu wajib ikut di hukum karena jika tidak mereka akan melakukan balas dendam di kemudian hari.
Tapi nana mengabaikan hal tersebut, di tengah-tengah pergolakan batin tiba-tiba isabela terbangun dan dia kaget ada seseorang di dalam kamarnya menggunakan pakaian serba hitam dan secara spontan isabela menjerit minta tolong, dengan sigap mia melompat kearah isabela dan memukul kepalanya sehingga isabela jatuh pingsan. Setelah itu dia langusng menggendong anto yang masih terlelap dan melarikan diri.
Keesokan paginya Alex berkunjung kerumah isabela untuk mengantarkan makanan untuk dia dan Anto, setelah mengetuk pintu rumah isabela sekian lama tapi tetap tidak ada respon dari dalam maka alex merasa curiga dan dia pun segara mendobrak pintuk rumah isabela. Ketika Alex melihat Isabela terkapar di lantai dia segera membangunkannya dan ketika isabela bangun dia berteriak "tolong selamatkan anto pak, tolong saya pak."
Alex berlari kesekeliling rumah dan di dapur dia menemukan atap yang bolong, dia menduga sang pencuri tersebut kabur melalui atap rumah. Alex langsung membawa isabela ke rumahnya dan menceritakan kejadian tersebut kepada kakek dan neneknya. Nenek Halimah memperingatkan Alex akan mimpinya namun alex mengatakan tidak mungkin Ratu melakukan hal tesebut, setelah itu Alex pamit kepada Nenek dan kakeknya dia hendak mencari Anto dan jika waktu berliburnya telah habis dia akan kembali ke istana sambil mencari informasi tentang anto. Alex pun mulai berkuda ke kota Mahakam karena di sana semua pencuri dan bandit menjual hasil rampasan mereka termasuk budak dan bayi.
Setelah dua hari berkuda alex tiba di kota Mahakam,karena di kota ini segala macam penjahat dan badit bersarang di sini maka Nana memerintahkan resimen ke lima menjaga kota tersebut secara langsung dan membantu Gubernur kota tersebut. Resimen ke 5 di pimpin oleh jendral Ryan, anak buah jendral Ryan memberhentikan Alex di pintu gerbang dan bertanya apa urusannya memasuki kota ini. Alex pun menjawab dia mencari bayi yang hilang dari kota maharaja 2 hari yang lalu, sambil tertawa sang penjaga berkata "kenapa kamu tidak cari bayi tersebut dibawah perut ibunya."
Alex geram dengan ulah sang penjaga Alex membuka jubahnya menunjukan seragam garuda hitam dan dia berkata sebaiknya aku mulai mencari bayi tersebut di bawah leher kalian dan alex pun melompat dari kuda dalam sekejap alex sudah berada di belakang sang penjaga dan menodong kan pedangnya.
Penjaga yang lain segera datang menolong temannya, belum sempat penjaga tersebut mengeluarkan pedangnya alex sudah berhasil memukul penjaga itu dengan tinjunya dan membuat penjaga tersebut jatuh tersungkur sementara itu penjaga yang berada di atas tembok menembakan sejatanya tapi alex dengan cekatan memutar badan dan membuat penjaga yang sedang di tawan menjadi sasaran peluru tersebut.
Sementara penjaga pintu gerbang yang melihat hal tersebut segera menurunkan pintu gerbang, sebelum pintu gerbang itu tertutup alex berhasil melompat kedalam dan berkata "kalian terlalu lambat kawan."
Alex pun menyerang penjaga pintu terbut dengan tangan kosong hal itu cukup untuk mebuat penjaga tersebut tidur selama beberapa jam. Alarm tanda bahaya di bunyikan dan semakin banyak para tentara berbaju perang warna ungu datang kehadapan Alex. Melihat hal tersebut alex tersenyum dan menyarungkan pedangnya.
Alex berkata "aku tidak mau menyakiti kalian kawan."
Tiba-tiba dari arah atas melompat seorang prajurit dengan menghunuskan pedang kearah alex, alex hanya perlu melompat kesisi samping untuk menghindari serang tersebut dan setelah prajurit itu mendarat alex menendang kepala prakurit tersebut.
setelah itu muncul 2 orang serdadu menggunakan baju zirah berwarna biru dongker menyerang alex, kali ini dua serdadu tersebut berhasil memukul alex dengan telak. alex pun jatuh ke tanah, ketika satu serdadu tersebut menebaskan pedangnya secara horizontal alex segera bangun dan melompat kearah serdadu kedua. Alex berhasil menendang kaki serdadu kedua sehingga prajurit tersebut jatuh mencium tanah, serdadu yang tadi gagal menebas alex segera mencabut pistol lasernya dan menembakan kearah kaki alex, bukannya melompat ke belakang alex justru melompat kedepan serdadu tersebut, tentu saja gerakan diluar perkiraan serdadu itu membuat sang serdadu kaget.
Lantas alex memukulkan gagang pedangnya ke kepala sang prajurit, prajurit kedua yang tadi sempat mecium tanah kini sudah bangun dan melompat ke belakang alex sambil menebaskan pedangnya secara vertical, alex berhasil menghindar dari serang tersebut dan ketika alex hendak menyerang balik, tiba-tiba ada orang yang berteriak dari belakang "STOP."
Para prajurit berhenti dan membukakan jalan untuk orang tersebut.
"ya tuhan sang ketua pengawal pasukan garuda hitam yang legendaris mampir ke kota kecil seperti Mahakam ini ucap pria tersebut, halo Jendral Ryan.
"sepertinya panas kota ini telah menghilangkan keramahtamahan mu." tanya alex sambil membuat senyum ramah di wajahnya.
"Aku tidak perlu beramah tamah dengan kepala pasaukan garuda hitam yang sedang tidak bertugas, kunjungan mu ke sini hanya sebagai Alex orang kampung yang kebetulan jago memaikan pedang." ryan menjawab degan nada mengejek
"oh itu tidak benar jendral apakah kau melihat ku menggeluarkan pedang ku untuk menjatuhkan anak buah mu dan juga pasukan elite pengawal mu." alex berkata dengan nada mengejek
"******** tengik, kau pikir kau adalah orang terhebat di Distrik ini Alex, begini saja karena kau bukan dalam perintah Ratu maka aku harus memberikan hukuman kepada seseorang yang telah membuat prajurit ku terluka. Hukuman mu adalah harus membuat pedang ku terlepas dari tangan ku, jika kau berhasil kau akan aku perlakukan seperti utusan Ratu dan jika tidak kau harus keluar dari kota ini."
"Tawaran yang sangat menarik mana mungkin aku tidak mengambilnya, silahkan serang aku kapan pun kamu mau jendral ryan."
Ryan menyerang Alex dari sisi samping kanan dengan menggunakan pedang panjangnya, alex berhasil menghindar dari serangan tersebut.
"wah kecepatan menyerang mu lumayan juga jendral untuk anak kecil yang baru belajar seni berpedang." ejek Alex
"********, mulut mu tetep tidak berubah alex, mulut mu selalu berbau sampah busuk."
Alex hanya tertawa, lalu Alex maju kedepan sambil melakukan gerakan tipu, dia mengarahkan tendangannya ke muka ryan namun ryan menghidar ke sisi kanan dan ryan berhasil mengantisipasi serangan Alex, dengan cepat Ryan menebaskan pedangnya secara vertikal ke tubuh Alex, melihat pedang ryan mengarah ke badannya Alex segera melompat kebelakang dan mundur beberapa langkah untuk menyeimbangkan badannya.
"Wah wah ternyata baju pelindung pasukan garuda hitam memang terbuat dari bahan yang sangat bagus, tajam nya pedang ku hanya bisa membuat goresan di baju tersebut." ucap ryan sinis
ketika Alex melihat kearah dadanya, dia melihat ada garis putih yang panjang. Padahal dia mengira telah berhasil menghindar dari serangan Ryan.
"Hmm ternyata aku telalu menyepelekan diri mu Jendral. Baiklah aku akan menggunakan pedang Masamume ke sayangan ku dan aku mohon maaf jika aku terbawa suasana dan membunuh mu Jendral." ucap Alex sambil menarik pedangnya
"Ternyata sekarang ketua pasukan garuda hitam suka membual" sahut Jendral Ryan.
Ryan pun berlari kearah Alex namun secara harfiah tiba-tiba riyan menjadi 2 orang dan meyerang Alex secara bersamaan dari arah kanan dan kiri. Menghadapi serangan mematikan tersebut Alex hanya tersenyum dan melompat kebelakang sambil menebaskan pedangnya. Seketika itu juga pedang Riyan terlepas dari tangannya.
"Sudah cukup latihan untuk hari ini jendral dan kuharap kau memegang ucapan mu." ucap alex sambil menyarungkan pedangnya
"baiklah Alex aku mengakui kehebatan mu dalam berpedang dan kehebatan baju zirah mu." jendral Ryan juga menyarungkan pedangnya
"Pedang ku selama ini bisa memotong baja semudah memotong roti, tapi pedang kesayangan ku hanya bisa membuat huruf X di baju Zirah mu." jendral ryan tersenyum sinis
Mendengar perkataan tersebut Alex melirik kearah baju Zirahnya dan ternyata benar terdapat huruf X di baju Zirah Alex. Dia merasa sang Jendral benar-benar berniat untuk membunuhnya.
Lalu Alex tersenyum dan berkata "ku rasa baju zirah ini sangat bermanfaat untuk ku."
"Ya tentu saja Alex, ada urusan apa kamu ke kota ini Alex." tanya ryan
"Aku sedang mencari seorang bayi laki-laki berumur 2 tahun berkulit kuning langsat dan ada tanda hitam di lehernya." jawab alex
"Hey kamu panggilkan si penjaga pasar ke ruangan ku sekarang, nah Alex sambil kita menunggu anak buah ku yang tugasnya mengawasi pasar gelap, alangkah baiknya jika kita berdua meminum secangkir kopi di ruang kerja ku." ucap ryan sambil tersenyum
"Baiklah jendral tentu aku sangat senang menikmati sore ini dengan secangkir kopi."
Mereka pun berkuda kearah pusat kota Mahakam bersama pasukan pengawal Ryan. Setelah mereka sampai di sana ternyata tentara yang bertugas menjaga pasar telah menunggu mereka.
Ryan mengacuhkan prajurit yang memberinya hormat lantas berkata kepada Alex "kau lebih suka kopi pahit atau kopi yang di campur gula"
"aku suka kopi yang di campur gula sedikit saja." jawab alex
pelayan ryan membuat mereka kopi. Lalu Ryan berkata "biarkan prajurit itu masuk ke ruangan ku sekarang."
Setelah si prajurit masuk Ryan mempersilakan Alex bertanya secara langsung.
"prajurit apakah kamu melihat seorang anak laki-laki berumur 2 tahun berkulit kuning langsat dan memiliki tanda lahir di lehernya di pasar gelap." tanya alex
"saya tidak pernah melihat bayi di pasar Tuan, selama 1 bulan ini hanya ada wanita dan laki-laki dari distrik 10 yang dibawa oleh para pedagang untuk di jual sebagai budak." jawab prajurit
"Selain di sini di mana lagi pasar gelap yang kamu ketahui prajurit." alex mulai terlihat gelisah ketika tidak mendapatkan apa yg dia cari
"setahu saya hanya di distrik 3 yang memperbolehkan para pedagang menjual belikan manusia sebagai budak." jawab prajurit tersebut
"Aneh sekali jika sang penculik menculik bayi tersebut tanpa menjualnya di pasar gelap, lantas untuk apa dia menculik bayi itu." ucap alex pelan
"Tuan saya punya informasi terkait bayi yang hilang mungkin informasi ini bisa membantu tuan." prajurit tersebut mulai takut karena tidak bisa memberikan informasi yang berguna
"cepat katakan prajurit informasi apa yang kau punya" ujar ryan sambil memberikan kopi kepada Alex.
"Kemarin ada seorang pria dan wanita yang berasal dari kota Maharaja mencari bayi perempuannya di pasar ini, menurut pengakuan mereka anak mereka hilang 4 hari yang Lalu di kota maharaja dan mereka melihat seorang yang mengenakan pakaian serba hitam membawa lari anak mereka." jawab prajurit sambil melirik kearah alex dan dia berharap semoga informasi ini berguna
"Hmm ciri-ciri penculiknya sama dengan penculik yang membawa kabur anak isabela; batin alex di dalam hatinya.
"baik terima kasih atas informasi mu prajurit ini terimalah sebagai tanda terima kasih ku dan jika kamu menemukan ciri-ciri bayi yang ku sebutkan segeralah melapor kepada jendral ryan ucap alex
Setelah sang prajurit menerima kantong serut yang berisi uang sebesar 50 copper prajurit itu pergi meninggalkan alex dan Ryan.
"Ada apa Alex kenapa wajah mu murung seperti itu seperti seorang pekerja yang belum menerima upahnya selama 2 bulan." tanya ryan heran
"tidak apa-apa jendral aku hanya sedang memikirkan apa motif si pelaku penculik anak tersebut dan sebelum ini aku tidak pernah mendengar adanya kasus penculikan anak." jawab alex sambil memegang dagunya
"Tentu saja kau tidak pernah mendengar kasus remeh seperti penculikan anak dari dalam tembok kastel borneo. yang ku tahu memang selama 10 tahun belakangan ini terjadi penculikan anak, tapi jumlahnya tidak besar setahun hanya terjadi satu atau dua penculikan dan biasanya penculikan itu terjadi secara bersamaan di dua kota, baru kali ini kutemukan penculikan anak di kota yang sama." ucap Ryan sambil meminum kopinya
"Terima kasih jendral atas info dan keramahan mu, ya memang benar kata-kata mu tadi aku kurang memperhatikan kasus-kasus seperti ini karena aku lebih focus terhadap pemberontakan yang terjadi 10 tahun belakangan ini." jawab alex sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Baiklah Alex jika tidak ada lagi yang ingin kau selidiki kau bisa beristirahat di kamar tamu." ryan menawarkan dengan setengah hati
"terima kasih jendral atas ke baikan mu tapi waktu cuti ku hampir habis lebih baik aku pamit sekarang dan kembali ke kota maharaja" jawab alex sungkan
"baiklah jika memang kamu tidak mau beristirahat terlebih dahulu, semoga lain kali ketekika kamu datang ke kota ini, kamu tidak membuat anak buah ku terlihat seperti badut yang berada di pinggir jalan." dengus ryan kesal
Alex pun tersenyum dan menghabiskan kopinya lalu jendral Ryan memanggil Uki, "hey Uki kesinilah kamu belum sempat meminta maaf kepada Alex atas penyiksaan mu kepada kakeknya."
Uki datang ke ruangan tersebut dan alex melihat uki kalung dengan gantungan kupingnya sendiri.
"Tn. Alex maafkan saya telah memperlakukan Kakek anda dengan tidak hormat." ucap uki dengan penuh penyesalan
"Sudahlah kawan tidak ada gunanya kita meributkan hal yang sudah berlalu, yang terpenting sekarang aku harap kamu bisa lebih menghargai nyawa manusia." jawab alex sambil tersenyum
"Terima kasih Tuan, aku sudah belajar banyak semenjak kakak ku sendiri jendral Resimen ke 5 milik ratu Nana menempatkan ku sebagai prajurit yang membersihkan kandang kuda dan merawat kuda-kuda prajurit." uki berbicara sambil terus menundukkan wajahnya ke bawah.
Alex memandang ryan, "apa ?" sahut ryan ketus.
"Bukankah ratu memerintahkan dia sebagai prajurit infantri bukan sebagai pembersih kandang kuda." tanya alex kepada ryan
"Alex apa kamu ingin membuat adik ku terbunuh, kamu lihat tugas prajurit infantri yang menjaga pintu gerbang, mereka selalu berhadapan dengan bandit yang kasar. Sedangkan adik ku uki sama sekali tidak memiliki kepandaian memainkan pedang ataupun bela diri. Kurasa jika aku menaruhnya di sana dalam waktu 2 hari dia akan mati. Aku lebih suka dia membersihkan tahi kuda dari pada aku harus memandikan mayatnya." jawab ryan
"Aku akan coba bicara dengan ratu untuk mengembalikan posisi uki ketempatnya semula." alex terlihat iba setelah melihat kondisi uki
"Tidak usah alex aku sangat berterima kasih atas niat baik mu, tapi kita ini prajurit. Sebagai prajurit yang baik kita harus menjalankan tugas yang diberikan tidak peduli betapa menyebalkannya tugas tersebut."
"yah aku sepakat dengan itu, baiklah jendral ryan aku mohon pamit, aku harus segera kembali ke kota maharaja." Alex pun menaiki kudanya dan kembali ke kota maharaja.
Sesampainya dia di sana Alex menceritakan apa yang dia dapatkan, isabela hanya bisa menangis, Alex berjanji akan mencari keberadaan sang bayi dan memberitahu bagas mengenai masalah ini. Setelah berpamitan dengan isabela Alex beristirahat di dalam rumah kakeknya dan dia pun tertidur ketika menunggu kakek dan neneknya pulang berkebun.
Alex terbangun dari tidurnya ketika Neneknya membangunkannya, "bangunlah Alex sekarang sudah malam dan kamu belum makan ini nenek sudah memasak makanan kesukaan mu ikan teri dan sayur asem." Mendengar hal tersebut perut Alex mendadak berbunyi dan dia pun tertawa.
Setelah makan malam bersama kakek dan neneknya Alex pamit untuk kembali ke kastil Boneo karena masa Cutinya akan habis besok pagi. Alex pun bergegas pergi dengan kuda kesayangannya. Sebelum pergi sang Nenek memeluk Alex dan membisikan kalimat ingat mimpi ku Alex, "janganlah kamu berkerja di bawah Ratu Nana dia bukanlah Ratu yang baik."
Distrik 3 adalah Distrik yang paling tertinggal dari 20 distrik yang lain dari sisi Teknologi. Distrik 3 lebih mengutamakan kekuatan Manusia daripada Robotik untuk mempertahankan Distriknya. Di samping kekurangan tersebut Distrik 3 memiliki tambang Logam terkuat yaitu Tambang Krustat. Logam Krustat ini berwarna Hitam Dop Jika di olah di tangan yang tepat padang yang terbuat dari logam ini mampu membelah sebuah kendaraan lapis baja seperti sepotong roti.
Ketika Alex hendak pulang ke kastel Borneo Alex Melewati Tambang Krustat, lalu dia berhenti dan menghampiri sang penjaga. Alex meminta dipertemukan dengan penangung jawab penambangan tersebut, awalnya sang penjaga menolak namun ketika Alex menunjukan segel pemimpin pasukan Garuda Hitam sang penjaga pun membawanya ke tempat penempaan di mana sang pengawas sedang melakukan pemeriksaan Rutin. Hey sobat sapa alex kepada pengawas, ada apa Tn Alex datang ke sini secara mendadak tanpa pemberitahuan Tanya sang pengawas.
Aku dalam prejalanaan kembali ke kastel Borneo dan kami pasukan Garuda Hitam kekurangan baju zirah serta pedang karena aku melewati salah penambangan aku pikir tidak ada salahnya aku mampir dan mengambil kebutuhan pasukan ku. Sang pengawas tampak curiga dia pun berkata maaf Tn. Alex aku tidak bisa memberikan barang yang anda minta tanpa ada perintah dari Ratu. Yah secara prosedural memang seperti itu tapi ini urgent kawan, tapi baiklah jika memang kamu tidak mengijinkan aku akan kembali ke istana dan mengatakan kepada ratu aku tidak mendapatkan apa yang aku butuhkan di sini. Sang pengawas pun tampak gusar, baiklah Tn. Alex aku tidak mau mendapatkan kesulitan karena menolak permintaan mu, berapa banyak yang anda butuhkan Tuan? Berikan aku 200 pedang terbaik dan baju zirah terbaik milik mu untuk 200 anggota ku dan tolong pinjami aku 10 orang anggota mu untuk membantu ku membawa pesanan tersebut.
Mohon maaf Tuan Alex di tambang ini kami hanya baru memiliki 30 pedang dan 100 baju Zirah yang sudah siap pakai. Baiklah berikan itu kepada ku, pasukan ku membutuhkannya untuk melindungi Ratu. Segera saya siapkan tuan ujar sang pengawas. Setelah semuanya telah siap Alex pun berjalan bersama 10 orang pembawa baju zirah dan pedang dari pertambangan menuju kastel Borneo, sesampainya di depan pintu gerbang kastil para penjaga yang mengenali Alex langsung membukakan pintu gerbang dan menggantikan tentara yang berasal dari penambangan mendorong kereta kuda yang mengangkut baju dan pedang yang terbuat dari logam Krustat. Lalu Alex memberikan masing-masing terntara tersebut 50 copper ini ambilah untuk keperluan orang rumah kalian ujar Alex. Para tentara itu pun segera mengambilnya dan berkata terima kasih Tuan lalu pergi meninggalkan Alex.
Sesampainya di camp pasukan garuda Hitam dia memberikan kepada anak buahnya yang belum memiliki baju zirah dan pedang yang terbuat logam Krustat. Dia menyimpan 1 buah baju dan pedang lalu dia bergegas kembali ke ruangannya. Sesampainya di sana dia meminta seseorang memanggilakan prajurit yang bernama Bagas yang berasal dari kota Maharaja, tak berselang lama bagas pun tiba di ruangan Alex. Duduklah prajurit. siap, Terima kasih komandan ujar bagas. Coba kamu kenakan baju zirah ini dan pedang ini. Siap, mohon ijin komandan, baju zirah dan pedang yang terbuat dari logam Krustat ini untuk saya gunakan. Iya prajurit, kamu ada masalah mengenai hal tersebut. siap tidak komandan tapi menurut peraturan saya belum layak mendapatkannya karena saya belum menjadi anggota penuh dari pasukan garuda hitam, masih ada 2 test lagi yang belum selesai saya ikuti.
Oh ya, klo begitu begini saja karena baju zirah ini Elastis maka kuberikan baju Zirah bekas milik ku ini untuk mu dan sedangkan pedang yang baru di tempa ini ku pinjamkan pada mu ucap Alex. Siap, terima kasih komandan (sambil berkaca-kaca) sang prajurit menerimanya dan menggunakannya. Alex mengeluarkan pedang dari sarungnya untuk menghidari kesalah pahaman akan ku tulis nama ku di pedang ini jadi semua orang tahu kamu tidak mencurinya. Sambil menulis namanya di pedang Alex bertanya kepada bagas, prajurit kapan terakhir kali kamu pulang ke rumah mu. Siap, ketika kunjungan hari pertama Ratu Nana ke kota maharaja. kapten Astrid telah memberikan ijin kepada saya untuk mengunjungi anak dan istri saya. Dengar prajurit aku memiliki kabar dari istri mu yang kebetulan istri mu dan nenek ku adalah tetangga. Siap komandan, lalu Alex menceritakan kejadian mengenai hilangnya anak bagas yang bernama Anto, si prajurit hampir terjatuh mendengar kabar tersebut.
Prajurit apakah kamu ingin pulang ke rumah mu untuk bertemu istri mu. Siap, terima kasih atas kebaikan hati komandan tapi saya memiliki tugas yang lebih penting di sini. Hmm baiklah, dengarkan aku prajurit sebagai komandan pasukan garuda hitam aku mempunyai wewenang untuk memerintahkan mu ke dalam sebuah misi. Siap perintah komandan. Sekarang aku memerintahkan mu bawalah 4 orang terdekat mu di pasukan ini lalu kembalilah ke kota maharaja, selidiki tentang kasus penculikan ini nama ku di pedang mu adalah bukti bahwa kau sedang melakukan tugas atas perintah ku. Aku memberi waktu kepada mu 1 bulan untuk melakukan penyidikan. Siap Laksanakan komandan. Bagas pun pergi dan meminta 4 orang temannya untuk mengikutinya.
Mia dan Astrid yang mendengarkan percakapan tersebut dari luar rungan saling pandang ketika masuk keruangan Alex. Alex apakah kamu sekarang sudah mulai seperti para jendral yang menyalah gunakan kekuasaan. Bukan seperti itu mia, aku meminta prajurit tersebut meyelidiki kasus penculikan bayi karena aku yakin hal ini ada hubungannya dengan usaha pemberontakan, kenapa kamu bisa seyakin itu Alex Tanya Astrid, oh ya ampun kalian berdua adalah Letnan dan captain ku, apakah kalian tidak merasakan kejanggalan ada upaya untuk memprovokasi rakyat dengan adanya penculikan 2 orang balita persis di hari dan kota yang sama, yang dikunjungi oleh Ratu kita.
Benar juga, issue ini akan membuat masyarakat di kota tersebut membenci ratu dan akan segera muncul fitnah-fitnah baru kepada Ratu, tepat sekali Astrid. Tapi Alex kenapa kamu tidak mengutus pasukan inti garuda hitam, kenapa kamu mengutus 5 orang yang masih dalam tahap in-probatio (percobaan) ingat mia untuk menjadi pasukan garuda hitam bukan hanya di utamakan kekuatan fisik dan kemampuan bela diri tapi kita juga membutuhkan orang-orang yang mampu mengolect data dari masyrakat sehingga selalu dua langkah lebih maju dari pada pemberontak dan juga pasukan yang lainnya.
Baiklah jika memang itu keputusan mu Alex ucap Mia. Mia yakin ke lima orang itu tidak akan mendapatkan petunjuk apapun terkait penculikan 2 balita tersebut. oya Alex Ratu memanggil mu, baiklah terima kasih mia aku akan segera menemui ratu setelah aku mandi. Oh tentu saja alex karena Ratu akan pingsan jika kamu menemui nya dalam keadaan seperti ini, sudah berapa lama kau tidak mandi Alex Tanya Astrid.ehmm kurang lebih baru 3 hari, jawab Alex sambil tertawa.
Setelah selesai membersihkan diri Alex pun menghadap sang Ratu.
Alex bagaimana liburan mu bersama Kakek dan Nenek mu, berkat kebaikan hati ratu aku bisa membelikan sebuah lahan untuk kakek dan nenek ku berkebun. Dan sekarang kondisi Nenek hamba sudah sembuh dari sakitnya sehingga mereka berdua bisa beraktifitas bersama-sama. Aku turut bergembira mendengar hal tersebut Alex. Ada yang ingin saya laporkan kepada anda ratu, oh ada masalah apa Alex. Saya mendapatkan informasi bahwa terjadi penculikan 2 orang bayi yang berumur 2-3 tahun di kota maharaja ketika anda berkunjung ke sana, saya telah mengutus 5 orang anggota saya untuk menyelidikinya, saya khawatir ini upaya baru dari para pemberotak untuk mendiskriditkan anda di kota Maharaja.
Memang para pemberontak terus saja melakukan upaya-upaya baru untuk menjatuhkan ku, baiklah teruskan usaha mu Alex. Siap yang mulia Ratu. Yang mulia ada hal lain yang ingin saya sampaikan, apakah itu Alex. Saya mendapatkan informasi bahwa ada sekelompok oranng yang mencurigakan berasal dari kota mahakam yang baru saja maemasuki ibu kota borneo siang ini. Ada berapa banyak jumlah mereka, mereka masuk ke dalam ibu kota satu persatu jumlah mereka sampai sore hari ini adalah 12 orang. Sedikit sekali jumlah mereka ucap sang ratu.
Saya khawatir mereka adalah assassin yang di sewa untuk melakukan pembunuhan terhadap mu ratu. Apa saran mu Alex, saya sudah memerintahkan 10 prajurit untuk memata-matai mereka, kita tidak bisa menangkap mereka begitu saja sebelum ada bukti yang menguatkan dugaan kita, jika kita menangkap mereka tanpa bukti saya khawatir akan ada pergolakan di masyarakat yang menimbulkan kerusuhan massal yang Mulia. Setelah saya mendapatkan informasi terbaru saya akan melaporkannya kepada anda yang mulia.
Baiklah terima kasih Alex atas kerja keras mu, segera kirimkan utusan kepada jendral Fahrudin untuk memobilisasi Resimen ke 4 ke ibu kota, 1 minggu lagi akan ada utusan dari Distrik 6 (dulu bernama Negara Jepang) katakan kepada jendral fahrudin untuk membawa 1.000 pasukannya dan tiba di sini dalam 3 hari. Segera saya Laksanakan yang mulia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Priska Anita
Semangat terus thor 💜
2020-08-04
0
Sept September
Hi kak aku mampir lagi nih membawa jempollll untukmu 💕
2020-07-27
0
Pembacaaaa_
semangat
2020-07-23
0