Tuan Dom

Tuan Dom

Prolog

Di sebuah gedung yg menjulang tinggi ada seorang pria yg memiliki perawakan tinggi dan tegas, ia sedang berkutat di meja tempatnya bekerja mencari informasi melalu laptopnya..

"Tuan, ini data yg anda inginkan.."Sang asisten memberikan sebuah Map kepada tuannya..

"Hmm..aku ingin informasi lebih banyak lagi dari ini, setelah itu langsung bergerak, aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi untuk menghabisinya..

Dom, pria tegas dan dingin, ia harus kehilangan ayahnya secara tragis, delapan tahun yg lalu ayahnya yg ia banggakan dan sayangi ditemukan tak bernyawa dengan banyak tusukan di perut dan lehernya, dan itu membuat Ibu dan dirinya menjadi tak dapat mempercayai orang lain..

*

*

*

Seuatu hari Aaera dan ibunya pergi kesuatu tempat, disana mereka melihat wanita paruhbaya yang berteriak meminta tolong, Aaera dan ibunya segera menghampiri wanita paruhbaya tersebut..

"Nyonya apa yang terjadi, kenapa anda terluka? "Tanya Aaera, lalu ia pun menuntunnya ke tempat yang lebih nyaman untuk mendudukan wanita paruhbaya itu.

"Orang-orang itu telah mengambil semua barang-barangku, dan meninggalkan aku disini, "jawab nyonya tersebut sambil menangis..

"Tenanglah, nyonya..sekarang nyonya minumlah dulu setelah itu baru ceritakan semuanya, "Ucap, Aaera, Aaera memberikan sebotol air mineral yang tadi di belinya, yg belum sempat ia minum.

Wanita paruhbaya itu meminum air mineral yang Aaera berikan hingga menyisakan sedikit saja di dalam botol tersebut..

"Kenapa kalian menolongku, "tanya nyonya tersebut.

"Karena anda memerlukan pertolongan kami, "jawab Aaera..

"Nyonya, anda kesulitan, bagaimana mungkin kami tidak menolong anda, "timpal ibu, yang sedari tadi hanya diam melihat, akhirnya bicara karena melihat wanita yang mereka tolong sepertinya sedikit angkuh..

"Mustahil ada seseorang yang ingin membantu tanpa imbalan, "jawab wanita paruhbaya itu dengan sinis..

Saat seperti ini saja nyonya paruh baya ini dapat bicara seperti itu, bagaimana jika dia sehat? apa dia akan lebih angkuh dari sekarang, pikir Aaera.

"Maaf nyonya, jika anda keberatan dengan pertolongan yg kami berikan, kami tidak keberatan untuk meninggalkan anda disini sendiri, "Ujar Aaera kesal.

"Aeera.."seru ibu melotot hingga bola matanya hendak meloncat keluar..

Namaku Aeera Alsava, kata ibu, Aeera itu angin, dan Alsava adalah ketenangan, jadi aku adalah angin ketenangan, ibu dan teman-temanku biasa memanggilku Aae, aku dibesarkan oleh ibuku seorang diri setelah ayah meninggalkan aku dan adik laki-lakiku saat dulu usia ku lima tahun dan adikku berusia dua tahun.

"Jaga ucapanmu "Lanjut ibu marah..

"Maaf nyonya atas ucapan putri saya yang tidak sopan.."Sambung ibu, "Dimana alamat tempat tinggal anda nyonya? kami akan mengantar nyonya pulang, atau nyonya ingin kami mengantar nyonya ke rumah sakit? "tanya ibu lembut, ibu memang luar biasa, kepada orang yg baru di kenal pun dapat bicara selembut itu, walaupun wanita paruh baya itu terlihat arogant namun ibu masih saja bersikap sopan.

Wanita paruhbaya itu terdiam, dia memandangku dan ibu bergantian, setelah itu ia bicara, "Nama saya Feronica, terima kasih atas kebaikan kalian, setelah sampai di kediamanku, aku akan membayar semua kebaikan kalian, kalian katakan saja apa yg kalian inginkan, "ujarnya santai, namun tetap saja aura sombongnya tetap terpancar, "Saya tinggal di perumahan Asri timur no dua puluh lima..dari sini tidak terlalu jauh, "lanjutnya, ternyata orang sombong dan angkuh sepertinya juga masih butuh pertolongan kami, pikir Aaera..

"Baiklah, mari... kami akan mengantar anda untuk pulang."ajak Ibu.

"Siapa namamu nak, ? "tanyanya kepada Aaera, dan tiba-tiba dia menjadi wanita yang lembut tutur katanya seperti ibu,

"Eh, sa-saya, Saya Aeera, nyonya bisa memanggil saya Aae, "jawab Aaera terbata, Aaera sedikit terkejut dengan tutur katanya, pasalnya dari semenjak ia dan ibu menolongnya, dia selalu berucap ketus dan arogant, tapi kenapa dia tiba-tiba berubah menjadi lembut?

"Nama yang indah, apa kamu sudah menikah ? "tanyanya

"Oh, itu..saya belum menikah, "jawab Aaera tersenyum kaku..

"Sempurna, "gumamnya,

Aku melihatnya bingung, setelah melihat wajah yang angkuh, kemudian bertutur kata lembut, dan tadi apa, dia tersenyum dengan bergumam sempurana, karena gumamannya masih dapat Aaera dengar.

"Ibu tunggu sebentar disini, aku akan panggilkan taxi terlebih dulu, "ujar Aaera kepada ibunya

*

*

*

*

Setelah Aaera mendapatkan taxi, kini Aaera ibu dan nyonya Feronica sudah berada di dalam taxi, dan saat ini pun mereka sudah sampai didepan rumah besar berlantaikan tiga, wow rumah yang sangat besar bak istana.

"Nyonya apa ini rumah anda? "tanya Aaera tak percaya, ternyata wanita paruh baya yang ia tolong tadi bukanlah orang biasa, pantas saja dia bersikap arogant ternyata memang dia horang kaya.

"Ya, ayo turunlah, aku akan memberi kalian hadiah karena kalian sudah mau menolong dan mengantarku "ajaknya, aku dan ibu saling menatap, setelah itu ibu menggelengkan kepalanya sebagai tanda jika kami tak perlu masuk..

"Nyonya terima kasih banyak atas tawaran anda, tapi itu tidak perlu, saya dan ibu saya harus pergi, karena kami sudah memiliki janji, terima kasih, kami pamit, "ucapku mengundurkan diri..

"Tidak, tolong jangan membuat saya mempunyai hutang budi, saya tidak suka mempunyai hutang budi, saya akan membayar kalian atas kebaikan kalian terhadap saya.."Cegahnya

"Nyonya, kami membantu anda tanpa pamrih atau pun sebuah imbalan, kami membantu anda tulus, anda tidak memiliki hutang budi apa pun terhadap kami.."jawab Aaera, rasanya Aaera tidak terima karena kebaikannya harus di rupiahkan..

"Apa kalian yakin,? "ujarnya menatap wajah Aaera dan ibu secara bergantian..

"Iya nyonya kami yakin, jika begitu kami pamit, selamat sore, "jawab Aaera.

.

"Mam, mami dari mana saja,? aku mencari mami kemana-mana, tapi tidak dapat menemukan Mami, "Tanya Dom khawatir, Dom menghampiri ibunya, ia terkejut melihat wajah ibunya. ia berubah menjadi berang saat melihat banyak jejak luka di wajah ibunya.

"Kurang ajar, siapa yg berani-beraninya meninggalkan jejak di wajahmu, "Lanjutnya marah.

"Mami tidak apa-apa, Dom. mami hanya mendapat sedikit masalah tadi, ada sejumlah preman menghampiri mami, dan mengambil semua barang -barang mami termasuk mobil yang mami bawa,

"Apa pereman? pereman mana yg berani menyulitkan dan melukai mami, akan ku bunuh mereka karena telah berani menyentuh mami, "Ujar Dom marah. "wajah mami? .....kurang ajar, berani-beraninya mereka melukai mami, akan ku berikan pelajaran yg setimpal pada pereman-pereman itu, lihat saja, akan ku buat mereka menyesal karena telah berani menyentuh wajah mamiku, " Dom, marah hingga menggretakan giginya, tangannya menggempal hingga kuku-kukunya terlihat memutih..

"Akan ku bunuh kalian semua , "ujarnya kembali.

"Frey, "teriak Dom, "Cari dan dapatkan orang yang sudah berani menyentuh ibuku, bawa mereka hidup-hidup, karena aku sendiri yang akan menghabisi mereka.."perintah Dom kepada asistennya.

"Siapa kalian,?"Dom, tidak sengaja melihat kepada Aaera dan ibunya ."Apa yang kalian lakukan pada ibuku, ? dan apa yg kalian lakukan di kediamanku? "tanya Dom, sorot matanya bak elang yang ingin menerkam mangsanya.

Aaera dan ibunya diam, ibu refleks menggenggam tangan Aaera, sepertinya ibu takut akan tatapan pria yang saat ini ada di hadapan mereka.."Maaf tuan kami menemukan nyonya sudah seperti ini keadaannya, "Aaera memberanikan diri berkata, walaupun tangan dan kaki mulai mengeluarkan keringat dingin karena ketakutan..

"Dom, hentikan apa-apa kau ini, mereka orang yang telah menyelamatkan mami, mereka juga yang telah mengantarkan mami pulang, berterima kasihlah pada mereka, karena mereka mami dapat kembali dengan selamat, "Ternyata wanita paruh baya itu membela Aaera dan ibunya, tidak heran putranya berkata ketus seperti itu, Nyonya Feronica juga diawal pertemuan tutur katanya seperti putranya yang saat ini ada di hadapan Aaera.mudah-mudahan saja dia memiliki hati seperti ibunya, yang tadinya ketus berubah menjadi lembut tutur katanya, semoga. namun jika melihat dari tutur bahasanya putranya jauh berbeda tidak sedikitpun dari wajahnya memiliki aura kelembutan...Aae terus berperang dengan isi kepalanya..

Dom nampak ragu untuk mengucap terima kasih, ia berdalih melihat ibunya, "Mam, ayo masuk aku akan panggilkan dokter Sandy untuk memeriksa keadaan mami, sekarang mami istirahatlah..

Dan benar seperti dugaan Aaera, pria arogant dihadapannya saat ini tidak akan mengucap hal seperti itu, karena sudah terpatri di wajahnya aura kesombongan dan kekuasaan, untuk mengucap terima kasih sepertinya tidak mungkin karena jika itu terjadi harga dirinya akan jatuh berkeping-keping

"Ambilah ini, anggap saja ini sebagai imbalan untuk kalian karena kalian telah menyelamatkan ibuku, "Dom memberikan sebuah amplop besar berwarna coklat yg isinya ntah apa, jika amplop itu berisikan uang, ntah berapa totalnya, setelah Dom menaruh paksa di tangan Aaera, dia pergi berlalu dengan kesombongnya..

"Tunggu tuan, "Panggil Aaera.."Saya tidak dapat menerima uang ini, saya menolong nyonya feronica tulus, lebih baik uang ini tuan berikan kepada orang yang lebih membutuhkan, "ucap Aaera, lalu menghampiri pria sombong itu, kemudian ia kembalikan lagi di telapak tangan Dom.

"Kenapa? apa uang ini kurang? "ucap Dom meremehkan, Aaera tersentak lalu memberhentikan langkahnya yang sudah berjalan beberapa langkah..

Aaera tersenyum masam "Anda tidak perlu repot-repot untuk menambahkannya lagi tuan, kami tidak butuh uang anda, "Seru Aaera sombong,

Dom tersenyum masam, "Baiklah, jika kalian tidak ingin uang ini, kalian bisa keluar dari rumahku sekarang juga... "Usirnya terlihat jelas wajah kesalnya memancarkan aura menyeramkan

"Baiklah, kami permisi..."jawab Aaera.

*

*

*

*

"Bu, aku nyesel sudah membantu nyonya tadi, lihat saja, mereka terlihat angkuh dan tidak punya sopan santun.."Keluh Aaera.

"Husst, jangan bicara seperti itu,

"Bu, Ibu jangan terlalu baik, pada orang yg baru kita kenal, itu tidak baik untuk ibu, dunia ini penuh kepalsuan ibu tidak perlu terlalu baik terhadap semua orang, berbaiklah sekedarnya saja, karena orang di luaran sana hanya memanfaatkan kebaikan ibu, seperti Ayah, "Aae , menjadi mengingat ayahnya yg sering datang hanya untuk memanfaatkan kelemahan ibunya.

"Kenapa kau membawa-bawa ayah mu?

"Karena aku kesal kepada ibu, ibu selalu saja tertipu olehnya, yg jelas-jelas sedang menipu ibu..berbaiklah seperlunya, tidak perlu berlebihan.."Ucap Aaera menjadi kesal, jika mengingat bagaimana perlakuan ayahnya, rasanya Aae ingin sekali mengacak-ngacah wajah ayahnya itu yg selalu berpura-pura baik, namun sifat aslinya begitu tidak tahu diri dan kejam.

"Sudahlah, kita sudah terlambat, ibu yakin adikmu sekarang sedang mengumpat kesal karena kita terlambat datang, "Dalih ibu, ibu tidak ingin membuat anak perempuannya itu bersedih jika sudah membicarakan tentang ayahnya, bukan sedih karena ditinggalkan, Aae sedih atau lebih besar kepada kecewa terhadap ayahnya.

*

*

*

"Ya tuhan kalian dari mana saja,? aku hampir berjamur karena terlalu lama menunggu kalian disini, "Seru Adley adik dari Aaera..

"Ampun tuan Adley kami terjebak macet..."Jawab Aaera.

"Maaf nak, sudah membuatmu menunggu lama, tadi di perjalan kesini, ibu dan kakakmu mempunayi sedikit kendala, "timpal ibu..

"Ada apa bu? kendala apa yg membuat ibu dan kakak terlambat untuk datang kesini? "Tanya Adley cemas.

"Kami tadi bertemu nyonya angkuh dan anaknya yg arogant, dua manusia yg sangat arogant dan tidak memiliki hati nurani, "Seru Aeera kesal..

"Siapa yg kalian maksud? dan sebenarnya apa yg terjadi? "Adley semakin bingung dan penasaran..

"Aae, "panggil ibu, karena putrinya itu hendak bicara kembali, namun nampaknya akan bicara dengan penuh emosi.

Aae tersenyum kecut, dia sudah berencana akan menceritakan semua yg terjadi tadi, segaligus meluapkan emosinya yg tertahan..Aaera terlihat manyun dan bekomat kamit..

"Mulutmu seperti ikan koi saja, kau terlihat sangat jelek, jade pasti ilfil melihatmu seperti itu kak, jangan seperti itu, kau terlihat sangat jelek "Ledek Adley, kepada kakaknya

"Itu menurutmu, "Jawabnya pendek.

"Kau bisa tanyakan kepada ibu jika dirimu saat ini begitu jelek, dengan mulut komat kamit seperti itu. "cibir Adley kembali.

"Kau tidak tau saja, sebenarnya jade selalu tertarik padaku, hanya saja dia masih mengumpulkan kata-kata yg pas untuk mengatakannya padaku," ujar Aaera percaya diri.

"Kau terlalu percaya diri..lihat dirimu, aku berani bertaruh jika dia tidak ilfil melihatmu yg seperti ini.."dan lagi-lagi Adley mencibir kakaknya.

"Tentu tidak akan, ia malah akan mengatakan kembalikannya, dia akan mengatakan, Aae, kau terlihat menggemaskan, "Ujar Aaera percaya diri.

"Itu karena mata dia sudah rusak, dan tidak dapat membandingkan wanita yg cantik dan wanita yg jauh dari kata--

"Sudah-sudah, kenapa kalian jadi berdebat seperti itu, ibu sudah sangat lapar, ayo kita makan, "ibu menyela, jika didiamkan saja, mereka tidak akan pulang dari restoran tersebut.

"Lihat saja kau, jika membutuhkan bantuanku aku tidak akan membantumu.."Ancam Aaera.

"Hadeh kakakku yg cakepnya di bawah rata-rata, apa tidak terbalik, saat ini saja kau sedang meminta bantuan padaku, "Cibir Adley.

"Sudah, kenapa di lanjutkan lagi, ibu sudah sangat lapar.."lerai ibu kembali.

"Ini formulir yg kakak butuhkan, setelah mengisi formulir itu, kakak langsung datang saja ke kantor pemasaran, disana kakak akan langsung di interview. "Ujar Adley setelah menghabiskan makannya,

"Bagaimana dengan staff-staffnya apa mereka baik-baik? "tanya Aaera..

"Mana ku tau, disana bukan bagianku, jangan mengeluh sebelum bekerja, ingat jangan mempermalukan aku, berlatih tidak ceroboh dirumah sebelum kau masuk kerja, ingat saat bekerja jangan ceroboh, jika itu terjadi kau akan di pecat pada hari itu juga. "Adley memperingatkan kakanya yg seringkali ceroboh dalam hal apapun..

"Jika saja kau bukan kakakku aku akan berpikir seribu kali untuk memberi pekerjaan ini padamu, "lanjut Adley, bicara dengan menggebu-gebu..

"Heii...kenapa kau berulang-ulang mengatakan hal itu memang aku akan melakukan kekacawan apa, sampai kau berulang kali memberi peringatan padaku?, "jawab Aeera tak terima selalu dikatakan wanita ceroboh..

Aaera kesal, ia menghampiri adiknya hendak menjewer telinganya, namun naas sebelum sampai ia, "Gubrak, aw-aw..."Aeera terjatuh karena tersandung kakinya sendiri.

Belum ada sepuluh menit adiknya bicara, Aaera sudah terjatuh dengan posisi tengkurep..Ibu dan Adley hanya dapat menggelengkan kepala, tak ada niatan untuk membantu Aaera yg belum juga terbangun dari jatuhnya..Adley terlihat memijat-mijat keningnya, bagaimana mungkin ia akan memberi pekerjaan kepada kakaknya itu, jika kakanya selalu ceroboh dan tidak berhati-hati.

"Kau masih mau berkata, jika kau tidak ceroboh, "Adley kembali mencibir..

Kali ini Aaera terlihat diam, ia tak menimpali ucapan adiknya, namun beberapa menit kemudian ia baru berkata, "Itu bukan kecerobohan, itu hanya kecelakaan yg tidak disengaja.."Dalihnya..

Adley nampak diam, dijawab juga dia yg akan kalah, lebih baik diamkan saja itu akan mengurangi pengeluaran tenaganya..

"Aaera, bersikaplah seperti perempuan pada umumnya, bersikap anggun, dan tidak bertutur kata sembarangan, "Nasehat ibu..

*

*

*

*

Bersambung.

Hai Reders apa kabar semua, ayo berhalu ria bersama, kita melihat kekonyolan-kenyolan Aaera, dan dinginnya si babang Dom, jangan lupa like komen, dan votenya..

Terpopuler

Comments

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

mampir thor 🥰🥰

2022-08-30

0

Diii

Diii

wkwkwk baru dibilangin....makannya nasehat diterima gitu biar ga kejadian bener

2022-08-21

0

AsKia Putri Salmani

AsKia Putri Salmani

Mampir thor

2021-12-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!