NovelToon NovelToon

Tuan Dom

Prolog

Di sebuah gedung yg menjulang tinggi ada seorang pria yg memiliki perawakan tinggi dan tegas, ia sedang berkutat di meja tempatnya bekerja mencari informasi melalu laptopnya..

"Tuan, ini data yg anda inginkan.."Sang asisten memberikan sebuah Map kepada tuannya..

"Hmm..aku ingin informasi lebih banyak lagi dari ini, setelah itu langsung bergerak, aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi untuk menghabisinya..

Dom, pria tegas dan dingin, ia harus kehilangan ayahnya secara tragis, delapan tahun yg lalu ayahnya yg ia banggakan dan sayangi ditemukan tak bernyawa dengan banyak tusukan di perut dan lehernya, dan itu membuat Ibu dan dirinya menjadi tak dapat mempercayai orang lain..

*

*

*

Seuatu hari Aaera dan ibunya pergi kesuatu tempat, disana mereka melihat wanita paruhbaya yang berteriak meminta tolong, Aaera dan ibunya segera menghampiri wanita paruhbaya tersebut..

"Nyonya apa yang terjadi, kenapa anda terluka? "Tanya Aaera, lalu ia pun menuntunnya ke tempat yang lebih nyaman untuk mendudukan wanita paruhbaya itu.

"Orang-orang itu telah mengambil semua barang-barangku, dan meninggalkan aku disini, "jawab nyonya tersebut sambil menangis..

"Tenanglah, nyonya..sekarang nyonya minumlah dulu setelah itu baru ceritakan semuanya, "Ucap, Aaera, Aaera memberikan sebotol air mineral yang tadi di belinya, yg belum sempat ia minum.

Wanita paruhbaya itu meminum air mineral yang Aaera berikan hingga menyisakan sedikit saja di dalam botol tersebut..

"Kenapa kalian menolongku, "tanya nyonya tersebut.

"Karena anda memerlukan pertolongan kami, "jawab Aaera..

"Nyonya, anda kesulitan, bagaimana mungkin kami tidak menolong anda, "timpal ibu, yang sedari tadi hanya diam melihat, akhirnya bicara karena melihat wanita yang mereka tolong sepertinya sedikit angkuh..

"Mustahil ada seseorang yang ingin membantu tanpa imbalan, "jawab wanita paruhbaya itu dengan sinis..

Saat seperti ini saja nyonya paruh baya ini dapat bicara seperti itu, bagaimana jika dia sehat? apa dia akan lebih angkuh dari sekarang, pikir Aaera.

"Maaf nyonya, jika anda keberatan dengan pertolongan yg kami berikan, kami tidak keberatan untuk meninggalkan anda disini sendiri, "Ujar Aaera kesal.

"Aeera.."seru ibu melotot hingga bola matanya hendak meloncat keluar..

Namaku Aeera Alsava, kata ibu, Aeera itu angin, dan Alsava adalah ketenangan, jadi aku adalah angin ketenangan, ibu dan teman-temanku biasa memanggilku Aae, aku dibesarkan oleh ibuku seorang diri setelah ayah meninggalkan aku dan adik laki-lakiku saat dulu usia ku lima tahun dan adikku berusia dua tahun.

"Jaga ucapanmu "Lanjut ibu marah..

"Maaf nyonya atas ucapan putri saya yang tidak sopan.."Sambung ibu, "Dimana alamat tempat tinggal anda nyonya? kami akan mengantar nyonya pulang, atau nyonya ingin kami mengantar nyonya ke rumah sakit? "tanya ibu lembut, ibu memang luar biasa, kepada orang yg baru di kenal pun dapat bicara selembut itu, walaupun wanita paruh baya itu terlihat arogant namun ibu masih saja bersikap sopan.

Wanita paruhbaya itu terdiam, dia memandangku dan ibu bergantian, setelah itu ia bicara, "Nama saya Feronica, terima kasih atas kebaikan kalian, setelah sampai di kediamanku, aku akan membayar semua kebaikan kalian, kalian katakan saja apa yg kalian inginkan, "ujarnya santai, namun tetap saja aura sombongnya tetap terpancar, "Saya tinggal di perumahan Asri timur no dua puluh lima..dari sini tidak terlalu jauh, "lanjutnya, ternyata orang sombong dan angkuh sepertinya juga masih butuh pertolongan kami, pikir Aaera..

"Baiklah, mari... kami akan mengantar anda untuk pulang."ajak Ibu.

"Siapa namamu nak, ? "tanyanya kepada Aaera, dan tiba-tiba dia menjadi wanita yang lembut tutur katanya seperti ibu,

"Eh, sa-saya, Saya Aeera, nyonya bisa memanggil saya Aae, "jawab Aaera terbata, Aaera sedikit terkejut dengan tutur katanya, pasalnya dari semenjak ia dan ibu menolongnya, dia selalu berucap ketus dan arogant, tapi kenapa dia tiba-tiba berubah menjadi lembut?

"Nama yang indah, apa kamu sudah menikah ? "tanyanya

"Oh, itu..saya belum menikah, "jawab Aaera tersenyum kaku..

"Sempurna, "gumamnya,

Aku melihatnya bingung, setelah melihat wajah yang angkuh, kemudian bertutur kata lembut, dan tadi apa, dia tersenyum dengan bergumam sempurana, karena gumamannya masih dapat Aaera dengar.

"Ibu tunggu sebentar disini, aku akan panggilkan taxi terlebih dulu, "ujar Aaera kepada ibunya

*

*

*

*

Setelah Aaera mendapatkan taxi, kini Aaera ibu dan nyonya Feronica sudah berada di dalam taxi, dan saat ini pun mereka sudah sampai didepan rumah besar berlantaikan tiga, wow rumah yang sangat besar bak istana.

"Nyonya apa ini rumah anda? "tanya Aaera tak percaya, ternyata wanita paruh baya yang ia tolong tadi bukanlah orang biasa, pantas saja dia bersikap arogant ternyata memang dia horang kaya.

"Ya, ayo turunlah, aku akan memberi kalian hadiah karena kalian sudah mau menolong dan mengantarku "ajaknya, aku dan ibu saling menatap, setelah itu ibu menggelengkan kepalanya sebagai tanda jika kami tak perlu masuk..

"Nyonya terima kasih banyak atas tawaran anda, tapi itu tidak perlu, saya dan ibu saya harus pergi, karena kami sudah memiliki janji, terima kasih, kami pamit, "ucapku mengundurkan diri..

"Tidak, tolong jangan membuat saya mempunyai hutang budi, saya tidak suka mempunyai hutang budi, saya akan membayar kalian atas kebaikan kalian terhadap saya.."Cegahnya

"Nyonya, kami membantu anda tanpa pamrih atau pun sebuah imbalan, kami membantu anda tulus, anda tidak memiliki hutang budi apa pun terhadap kami.."jawab Aaera, rasanya Aaera tidak terima karena kebaikannya harus di rupiahkan..

"Apa kalian yakin,? "ujarnya menatap wajah Aaera dan ibu secara bergantian..

"Iya nyonya kami yakin, jika begitu kami pamit, selamat sore, "jawab Aaera.

.

"Mam, mami dari mana saja,? aku mencari mami kemana-mana, tapi tidak dapat menemukan Mami, "Tanya Dom khawatir, Dom menghampiri ibunya, ia terkejut melihat wajah ibunya. ia berubah menjadi berang saat melihat banyak jejak luka di wajah ibunya.

"Kurang ajar, siapa yg berani-beraninya meninggalkan jejak di wajahmu, "Lanjutnya marah.

"Mami tidak apa-apa, Dom. mami hanya mendapat sedikit masalah tadi, ada sejumlah preman menghampiri mami, dan mengambil semua barang -barang mami termasuk mobil yang mami bawa,

"Apa pereman? pereman mana yg berani menyulitkan dan melukai mami, akan ku bunuh mereka karena telah berani menyentuh mami, "Ujar Dom marah. "wajah mami? .....kurang ajar, berani-beraninya mereka melukai mami, akan ku berikan pelajaran yg setimpal pada pereman-pereman itu, lihat saja, akan ku buat mereka menyesal karena telah berani menyentuh wajah mamiku, " Dom, marah hingga menggretakan giginya, tangannya menggempal hingga kuku-kukunya terlihat memutih..

"Akan ku bunuh kalian semua , "ujarnya kembali.

"Frey, "teriak Dom, "Cari dan dapatkan orang yang sudah berani menyentuh ibuku, bawa mereka hidup-hidup, karena aku sendiri yang akan menghabisi mereka.."perintah Dom kepada asistennya.

"Siapa kalian,?"Dom, tidak sengaja melihat kepada Aaera dan ibunya ."Apa yang kalian lakukan pada ibuku, ? dan apa yg kalian lakukan di kediamanku? "tanya Dom, sorot matanya bak elang yang ingin menerkam mangsanya.

Aaera dan ibunya diam, ibu refleks menggenggam tangan Aaera, sepertinya ibu takut akan tatapan pria yang saat ini ada di hadapan mereka.."Maaf tuan kami menemukan nyonya sudah seperti ini keadaannya, "Aaera memberanikan diri berkata, walaupun tangan dan kaki mulai mengeluarkan keringat dingin karena ketakutan..

"Dom, hentikan apa-apa kau ini, mereka orang yang telah menyelamatkan mami, mereka juga yang telah mengantarkan mami pulang, berterima kasihlah pada mereka, karena mereka mami dapat kembali dengan selamat, "Ternyata wanita paruh baya itu membela Aaera dan ibunya, tidak heran putranya berkata ketus seperti itu, Nyonya Feronica juga diawal pertemuan tutur katanya seperti putranya yang saat ini ada di hadapan Aaera.mudah-mudahan saja dia memiliki hati seperti ibunya, yang tadinya ketus berubah menjadi lembut tutur katanya, semoga. namun jika melihat dari tutur bahasanya putranya jauh berbeda tidak sedikitpun dari wajahnya memiliki aura kelembutan...Aae terus berperang dengan isi kepalanya..

Dom nampak ragu untuk mengucap terima kasih, ia berdalih melihat ibunya, "Mam, ayo masuk aku akan panggilkan dokter Sandy untuk memeriksa keadaan mami, sekarang mami istirahatlah..

Dan benar seperti dugaan Aaera, pria arogant dihadapannya saat ini tidak akan mengucap hal seperti itu, karena sudah terpatri di wajahnya aura kesombongan dan kekuasaan, untuk mengucap terima kasih sepertinya tidak mungkin karena jika itu terjadi harga dirinya akan jatuh berkeping-keping

"Ambilah ini, anggap saja ini sebagai imbalan untuk kalian karena kalian telah menyelamatkan ibuku, "Dom memberikan sebuah amplop besar berwarna coklat yg isinya ntah apa, jika amplop itu berisikan uang, ntah berapa totalnya, setelah Dom menaruh paksa di tangan Aaera, dia pergi berlalu dengan kesombongnya..

"Tunggu tuan, "Panggil Aaera.."Saya tidak dapat menerima uang ini, saya menolong nyonya feronica tulus, lebih baik uang ini tuan berikan kepada orang yang lebih membutuhkan, "ucap Aaera, lalu menghampiri pria sombong itu, kemudian ia kembalikan lagi di telapak tangan Dom.

"Kenapa? apa uang ini kurang? "ucap Dom meremehkan, Aaera tersentak lalu memberhentikan langkahnya yang sudah berjalan beberapa langkah..

Aaera tersenyum masam "Anda tidak perlu repot-repot untuk menambahkannya lagi tuan, kami tidak butuh uang anda, "Seru Aaera sombong,

Dom tersenyum masam, "Baiklah, jika kalian tidak ingin uang ini, kalian bisa keluar dari rumahku sekarang juga... "Usirnya terlihat jelas wajah kesalnya memancarkan aura menyeramkan

"Baiklah, kami permisi..."jawab Aaera.

*

*

*

*

"Bu, aku nyesel sudah membantu nyonya tadi, lihat saja, mereka terlihat angkuh dan tidak punya sopan santun.."Keluh Aaera.

"Husst, jangan bicara seperti itu,

"Bu, Ibu jangan terlalu baik, pada orang yg baru kita kenal, itu tidak baik untuk ibu, dunia ini penuh kepalsuan ibu tidak perlu terlalu baik terhadap semua orang, berbaiklah sekedarnya saja, karena orang di luaran sana hanya memanfaatkan kebaikan ibu, seperti Ayah, "Aae , menjadi mengingat ayahnya yg sering datang hanya untuk memanfaatkan kelemahan ibunya.

"Kenapa kau membawa-bawa ayah mu?

"Karena aku kesal kepada ibu, ibu selalu saja tertipu olehnya, yg jelas-jelas sedang menipu ibu..berbaiklah seperlunya, tidak perlu berlebihan.."Ucap Aaera menjadi kesal, jika mengingat bagaimana perlakuan ayahnya, rasanya Aae ingin sekali mengacak-ngacah wajah ayahnya itu yg selalu berpura-pura baik, namun sifat aslinya begitu tidak tahu diri dan kejam.

"Sudahlah, kita sudah terlambat, ibu yakin adikmu sekarang sedang mengumpat kesal karena kita terlambat datang, "Dalih ibu, ibu tidak ingin membuat anak perempuannya itu bersedih jika sudah membicarakan tentang ayahnya, bukan sedih karena ditinggalkan, Aae sedih atau lebih besar kepada kecewa terhadap ayahnya.

*

*

*

"Ya tuhan kalian dari mana saja,? aku hampir berjamur karena terlalu lama menunggu kalian disini, "Seru Adley adik dari Aaera..

"Ampun tuan Adley kami terjebak macet..."Jawab Aaera.

"Maaf nak, sudah membuatmu menunggu lama, tadi di perjalan kesini, ibu dan kakakmu mempunayi sedikit kendala, "timpal ibu..

"Ada apa bu? kendala apa yg membuat ibu dan kakak terlambat untuk datang kesini? "Tanya Adley cemas.

"Kami tadi bertemu nyonya angkuh dan anaknya yg arogant, dua manusia yg sangat arogant dan tidak memiliki hati nurani, "Seru Aeera kesal..

"Siapa yg kalian maksud? dan sebenarnya apa yg terjadi? "Adley semakin bingung dan penasaran..

"Aae, "panggil ibu, karena putrinya itu hendak bicara kembali, namun nampaknya akan bicara dengan penuh emosi.

Aae tersenyum kecut, dia sudah berencana akan menceritakan semua yg terjadi tadi, segaligus meluapkan emosinya yg tertahan..Aaera terlihat manyun dan bekomat kamit..

"Mulutmu seperti ikan koi saja, kau terlihat sangat jelek, jade pasti ilfil melihatmu seperti itu kak, jangan seperti itu, kau terlihat sangat jelek "Ledek Adley, kepada kakaknya

"Itu menurutmu, "Jawabnya pendek.

"Kau bisa tanyakan kepada ibu jika dirimu saat ini begitu jelek, dengan mulut komat kamit seperti itu. "cibir Adley kembali.

"Kau tidak tau saja, sebenarnya jade selalu tertarik padaku, hanya saja dia masih mengumpulkan kata-kata yg pas untuk mengatakannya padaku," ujar Aaera percaya diri.

"Kau terlalu percaya diri..lihat dirimu, aku berani bertaruh jika dia tidak ilfil melihatmu yg seperti ini.."dan lagi-lagi Adley mencibir kakaknya.

"Tentu tidak akan, ia malah akan mengatakan kembalikannya, dia akan mengatakan, Aae, kau terlihat menggemaskan, "Ujar Aaera percaya diri.

"Itu karena mata dia sudah rusak, dan tidak dapat membandingkan wanita yg cantik dan wanita yg jauh dari kata--

"Sudah-sudah, kenapa kalian jadi berdebat seperti itu, ibu sudah sangat lapar, ayo kita makan, "ibu menyela, jika didiamkan saja, mereka tidak akan pulang dari restoran tersebut.

"Lihat saja kau, jika membutuhkan bantuanku aku tidak akan membantumu.."Ancam Aaera.

"Hadeh kakakku yg cakepnya di bawah rata-rata, apa tidak terbalik, saat ini saja kau sedang meminta bantuan padaku, "Cibir Adley.

"Sudah, kenapa di lanjutkan lagi, ibu sudah sangat lapar.."lerai ibu kembali.

"Ini formulir yg kakak butuhkan, setelah mengisi formulir itu, kakak langsung datang saja ke kantor pemasaran, disana kakak akan langsung di interview. "Ujar Adley setelah menghabiskan makannya,

"Bagaimana dengan staff-staffnya apa mereka baik-baik? "tanya Aaera..

"Mana ku tau, disana bukan bagianku, jangan mengeluh sebelum bekerja, ingat jangan mempermalukan aku, berlatih tidak ceroboh dirumah sebelum kau masuk kerja, ingat saat bekerja jangan ceroboh, jika itu terjadi kau akan di pecat pada hari itu juga. "Adley memperingatkan kakanya yg seringkali ceroboh dalam hal apapun..

"Jika saja kau bukan kakakku aku akan berpikir seribu kali untuk memberi pekerjaan ini padamu, "lanjut Adley, bicara dengan menggebu-gebu..

"Heii...kenapa kau berulang-ulang mengatakan hal itu memang aku akan melakukan kekacawan apa, sampai kau berulang kali memberi peringatan padaku?, "jawab Aeera tak terima selalu dikatakan wanita ceroboh..

Aaera kesal, ia menghampiri adiknya hendak menjewer telinganya, namun naas sebelum sampai ia, "Gubrak, aw-aw..."Aeera terjatuh karena tersandung kakinya sendiri.

Belum ada sepuluh menit adiknya bicara, Aaera sudah terjatuh dengan posisi tengkurep..Ibu dan Adley hanya dapat menggelengkan kepala, tak ada niatan untuk membantu Aaera yg belum juga terbangun dari jatuhnya..Adley terlihat memijat-mijat keningnya, bagaimana mungkin ia akan memberi pekerjaan kepada kakaknya itu, jika kakanya selalu ceroboh dan tidak berhati-hati.

"Kau masih mau berkata, jika kau tidak ceroboh, "Adley kembali mencibir..

Kali ini Aaera terlihat diam, ia tak menimpali ucapan adiknya, namun beberapa menit kemudian ia baru berkata, "Itu bukan kecerobohan, itu hanya kecelakaan yg tidak disengaja.."Dalihnya..

Adley nampak diam, dijawab juga dia yg akan kalah, lebih baik diamkan saja itu akan mengurangi pengeluaran tenaganya..

"Aaera, bersikaplah seperti perempuan pada umumnya, bersikap anggun, dan tidak bertutur kata sembarangan, "Nasehat ibu..

*

*

*

*

Bersambung.

Hai Reders apa kabar semua, ayo berhalu ria bersama, kita melihat kekonyolan-kenyolan Aaera, dan dinginnya si babang Dom, jangan lupa like komen, dan votenya..

Kuncinya berhati hati

"Ada apa denganku bu, aku sudah bersikap baik dan anggun, lihat baju yg ku pakai sangat cantik dan bagus.."pujinya sendiri

"Iya kau memang cantik kak, tapi kau ceroboh, "sahut Adley..

"Tutup mulutmu adik durhaka, kau selalu mencibirku, awas saja kau, jika meminta bantuanku mengenai masalah perempuan lagi aku tidak akan membantumu, "Ancam Ae..

"Ok, Fine...kita lihat siapa yg lebih membutuhkan siapa, "Adley membalas ancaman kakaknya..

"Kau tidak asik, aku mau pulang, aku kesal terhadapmu, "Ujar Ae kesal karena kalah dalam berargumen.

"Ae..duduk "perintah ibu..kau ini sudah besar selalu saja merajuk, kau yg duluan mengajak ribut tapi kau yg selalu marah tidak jelas, "Ibu angat bicara, karena putrinya itu selalu berbuat hal-hal yg selalu memicu perdebatan.namun tidak ingin disalahkan.

"Ibu tidak adil, kenapa coba selalu membela si tengil itu, ibu pilih kasih, "keluh Ae kembali merajuk hingga mulutnya terlihat memanjang karena kesal..

Adley yg sedari tadi mengganggu kakanya napak telah puas, ia suka dengan rajukan-rajukan kakanya itu, "Ayolah kak, jika kau seperti itu, Jade akan ilfil terhadapmu, lihat di belakangmu, Jade sudah datang, "Adley kembali menggoda kakaknya..

"Jade ? dimana dia? "tanya Ae segera merapihkan rambut dan bajunya, agar penampilannya tidak berantakan..

"Haha, kau sangat lucu, Jade mana mungkin kesini demi menemuimu, dia akan berpikir berulang kali untuk mendekati wanita ceroboh sepertimu, "Dan lagi-lagi Adley mencibir kakaknya.

Ae diam setelah adiknya mencibir kembali dirinya, tiba-tiba rasa percaya dirinya yg selalu besar itu menciut, ia berpikir, jika adiknya saja menilai dirinya begitu ceroboh dan memalukan, bagaimana dengan pria yg disukainya, benar kata Adley jika ia terlalu ceroboh..

"Aku akan pulang terlebih dahulu, "ucapnya, ntah kenapa kali ini perkataan adiknya terasa menyakitkan untuknya..setelah berkata demikian Ae meraih tasnya lalu berlari pergi meninggalkan Adik dan ibunya.

"Heii, apa kau marah padaku, ayolah ada apa denganmu, ini bukan dirimu, "Ujar Adley mengejar kakaknya.

"A-aku, aku..."Ae terlihat menangis.."apa aku seceroboh itu? apa aku tidak pantas untuk Jade,? "ucapnya lirih.

Adley diam, ia tidak menyangka jika perkataannya barusan menyinggung perasaan kakanya, tapi bukankah mereka selalu berdebat seperti ini, namun kakaknya itu selalu bersikap biasa saja,

"Kak, maafkan aku jika sudah menyinggung perasaanmu, demi tuhan aku hanya bercanda, tidak ada maksudku membuatmu tersinggung ataupun bersedih, "Ujar Adley, lalu memeluk kakanya, "Maafkan aku, tolong jangan menangis, "Adley kembali berkata maaf saat memeluk kakanya..

"Kau adalah wanita tercantik kedua yg kutemui didunia ini setelah ibu, jadi tolong jangan keluarkan air matamu hanya karena ucapan bodohku, "lanjut Adley.

"Kau tidak bersalah, aku saja yg terlalu tulalit, sudah jangan peluk-peluk, aku masih kesal terhadapmu, awas kau, jika meminta bantuanku untuk membelikan hadiah untuk wanita-wanitamu, aku tidak akan membantumu lagi. "Ae mendorong adiknya hingga sedikit menjauh darinya..

"Dengar baik-baik, aku mengancammu kali ini, aku TIDAK AKAN MEMBANTUMU LAGI UNTUK MENDEKATI SAHABATKU "ancam Ae dengan sembari menekankan satu persatu kata yg ia ucapkan.

Adley memandang kakanya seraya menarik napas lalu membuangnya dengan kasar, bagaimana bisa kakanya ini mempunyai sifat yg luar biasa seperti ini, Adley sudah menurunkan harga diri dengan ikut-ikutan menangis karena merasa bersalah, namun dengan mudahnya kakaknya bersikap seperti biasa lagi setelah mempermalukannya..

"Kau menyebalkan kak, "ujar Adley kesal, setelah ditonton banyak orang, karena ikut-ikutan menangis, dengan santainya kakanya merubah mimik wajah seperti tak terjadi apa-apa.."Kau memang wanita yg luar biasa. "lanjutnya..lalu pergi ke kasir untuk membayar bill. setelah membayar bill Adley pergi begitu saja tanpa berpamitan kepada ibu atau pun kakanya..

*

*

*

"Ya tuhan kak, ada apa dengan otakmu itu, kau berhasil mempermalukan aku, kau memang wanita ter luar biasa yg pernah ada di kehidupan ku, "Adley menggerutu kesal sambil mengemudi, ia melajukan mobilnya menuju kantor dimana ia bekerja..

Setelah sampai di kantor Adley terheran-heran saat melihat semua staf berkumpul di depan meja recepsonis.."Ndra ada apa? "tanya Adley.

"Mika di pecat, hanya karena salah bicara, "jawab Indra rekan kerjanya.

"Siapa yg berani memecat Mika?, bukankah dia penguasa di kantor ini, "tanya Adley penasaran.

"Bos lah, tadi bos kesini, untung kau tidak ada di kantor, kau tau, ternyata rumor yg di katakan para staf itu benar, jika bos orang yg sangat menakutkan, auranya itu sangat tidak bersahabat, kau tau, setelah kedatangannya tadi, kantor ini bukan hanya dingin rasa AC, tapi tiba-tiba menjadi banyak bongkahan es, dan itu sangat menggigil.."Ini sebenarnya bercerita apa, di tanya apa, jawabannya kemana-mana.

"Sekarang dimana bos? aku penasaran dengan wajahnya, aku dua tahun bekerja disini, tapi aku belum pernah melihat wajahnya., "

"Dia sudah pergi, dia datang marah-marah, memecat, lalu pergi. ya lebih baik memang dia segera pergi, jika dia berkeliaran lama disini, bisa-bisa kariawan disini tidak tersisa akibat di eliminasi semua olehnya..

"Oya, jangan pernah menginginkan pertemuan dengan bos, karena pertemuan dengannya adalah mimpi buruk untukmu nanti, "lanjut Indra mengingatkan sahabatnyan.

Adley hanya mengangkat bahu sebagai jawaban, ntah jawaban iya, atau jawaban tidak.

*

*

*

*

Di tempat lain.

"Bu, kita mampir ke minimarket dulu ya, kita buat camilan untuk nanti malam, "ajak Ae.

"Kau ini.. jika sudah malam jangan banyak ngemil, kau itu wanita, wanita harus menjaga penampilan, lihat pipimu itu sudah seperti bakpau yg baru di angkat dari pengukusan, "

"Ibu, seharusanya ibu senang putri ibu ini pipinya berisi seperti ini, berarti ibuku mengurus putrinya dengan baik.

"Dengar kan ibu Aaera, usiamu sudah pantas untuk menikah, apa kau tidak ingin menikah?

"Yg benar saja bu, usiaku baru dua puluh empat tahun, diluaran sana banyak wanita yg menikah di usia dua puluh enam tahun, bahkan kebanyakan wanita karir menikah di usia tiga puluh lima tahun. berarti aku masih memiliki waktu tiga hingga sepuluh tahun lagi, jadi stop berkata aku sudah waktunya menikah..

"Harus ibu tahu, jika Jade memiliki target menikah di usia tiga puluh dua tahun, berarti aku akan menunggu dia enam tahun lagi, jadi ibu harus bersabar untuk memiliki menantu, "lanjutnya konyol..

Ibu menggeleng, kemana sifat dewasa putrinya ini?, bagaimana jika putrinya benar-benar akan menunggu Jade, yg selalu bersikap dingin terhadapnya, karena yg ibu tahu jika Jade sudah memiliki tunangan. apa putrinya itu akan bisa menerima jika mengetahui pria yg disukainya sudah memiliki tunangan..

"Lupakan Jade, ibu tidak menyukainya, "Ujar ibu tiba-tiba..

"Ada apa dengan ibu? kenapa aku harus melupakan Jade? aku mencintainya. ya walau pun Jade selalu bersikap dingin terhadapku, tapi aku yakin sewaktu hari nanti dia juga akan mencintaiku, ibu tidak boleh bicara begitu lagi, jika ibu bicara begitu lagi, aku akan berpuasa bicara dengan ibu, aku akan bepuasa bicara pada ibu dengan waktu yg lama "Ancamnya.

Ibu hanya dapat membuang napas kasar mendengar kata demi kata yg di ucapkan putrinya itu..

*

*

*

*

Pagi ini Ae sudah berada di gedung yg menjulang tinggi, setelah mengisi formulir yg adiknya berikan kemaren, hari ini ia akan melakukan interview.."Tuhan jangan buat kakiku gemetaran ok, aku akan bersikap baik kali ini, jadi, buatlah aku tenang dan santai, "ucapnya sebelum masuk ke dalam gedung tinggi yg adiknya juga bekerja di gedung itu..

"Selamat pagi, Ibu, nona, atau saya panggil siapa? "Ujar Ae menyapa receptionis.

"Apa kau mengejeku?

"Ah, ti-tidak tidak, hanya saja saya bingun untuk memanggil anda siapa, jika kakak boleh?

Recepsonis itu diam, setelah itu memandang penampilan Ae dengan sinis, "apa kau datang kesini untuk melamar pekerjaan? "tanya recepsonis tersebut..

"Ah, ya betul kak, aku hari ini ada hanji interview bersama tuan Sam.."jawab Ae cepat.

"Apa kau yakin? Tuan Sam, tidak akan menerima orang yg tulalit, atau pun yg tidak propesional, apa kau yakin bisa bekerja dengan baik, "cibir recepsonis itu merendahkan..

"Apa maksudmu? aku pernah bekerja di bidang ini sebelumnya, jadi kau tidak perlu mencibirku sebelum melihat pekerjaanku, "Jawabnya tak terima.

Recepsonis itu hanya mengangkat bahu, tanda tak perduli..

"Jadi dimana ruangan tuan Sam? "tanya Ae kembali.

"Kau cari saja sendiri, "jawabnya tak perduli.

"Hei, bukankah pekerjaanmu sebagai recepsonis? yg artinya penerima tamu, dan aku ini adalah tamu, aku sedang bertanya padamu, kenapa kau begitu tidak sopan, "Seru Ae tak terima dengan jawaban recepsonis itu..

"Bukankah kau bilang tadi kau pintar, jika kau pintar tunjukan padaku dengan mencari ruangan tuan Sam sendiri.."Setelah mengatakan itu, recepsonis itu kembali sibuk dengan hanphonenya..

"Awas saja kau, aku akan melaporkan kinerja kau yg tidak baik dan tidak sopan itu, "Ancam Ae. namun recepsonis itu nampak tak perduli.

"Kakak, kakak sudah sampai, kenapa kakak masih disini? kenapa tidak langsung keruangan tuan Sam, "tanya Adley, yg tiba-tiba ada di hadapan Ae..

"Untung kau datang tepat waktu, aku mau melporkan kinerja wanita itu, dia mengabaikanku, aku menanyakan ruangan tuan Sam padanya, dia malah berkata, aku harus mencarinya sendiri, "adu Ae, walau sedikit di tambahkan, tapi perkataannya benar.

Adley memandang recepsonis itu dengan tajam, "Apa yg dikatakan kakakku itu benar? "tanyanya penuh penekanan.

"Tidak pak Adley, wanita itu berbohong, aku-aku tidak mengatakan itu, "Dustanya..

"Hei ....wanita siluman, kau berbohong, bukankah baru saja kau berkata seperti itu, "Sela Ae tak terima, dirinya dikatakan pembohong.

"Aku tahu kakaku, dia tidak pernah berbohong, aku akan mengurusmu setelah ini, "ujar Adley tegas.

Setelah mengatakan sebuah peringatan pada recepsonis itu, Adley mengantarkan Kakaknya keruangan Tuan Sam.

"Permisi tuan, ini adalah Aaera yg akan interview hari ini, beliau yg akan menggantikan miranda.."jelas Adley setelah sampai diruangan tuan Sam.

"Hmm..duduklah.."perintah tuan Sam.

"Perkenalkan dirimu "Ujar tuan Sam langsung, "apa kau berpengalaman di bidang ini? "lanjut tuan Sam, bertanya.

"Nama saya Aaera alsava, usia saya dua puluh empat tahun, ya Sa-saya, mempunyai pengalaman di bidang ini dua tahun lamanya. "jawab Ae terbata.

"Bersikap tegas akan membuat saya yakin untuk menerimamu di perusahaan ini, "Ujar tuan Sam tegas..

"Ma-maaf tuan, saya sangat gugup, "jawab Ae masih terbata.

"Apa yg membuat saya harus menerimamu untuk bergabung di perusahaan ini?

"Saya berjanji akan memberikan yg terbaik untuk perusaha ini, karena Menulis adalah kemampuan terbaik saya. Dalam posisi marketing sebelumnya, saya mampu meningkatkan readership di jalur komunikasi internal kami.

Saya lakukan pendekatan kreatif dan merombak ulang panduan gaya. Hasilnya mampu meningkatkan readership dari sebelumnya kurang dari 100 pekerja sehari menjadi lebih dari 500 hanya dalam tempo satu bulan.”jawab Ae serius

"Dan apa kelemahanmu? saya tidak ingin menerima pekerja yg memiliki kelemahan yg akan merugikan perusahaan ini."kembali tuan Sam mengajukan pertanyaan.

"Saya sedikit pelupa, namun anda tidak perlu khawatir saya selalu mencatat apa pun yg berkaitan dengan pekerjaan, sehingga memmudahkan saya untuk mengingat kembali pekerjaan yg saya lupakan..

"Jika kau lupa untuk mencatat, apa kau dapat bertanggung jawab?

"Ya, saya akan bertanggung jawab dengan apa yg memang saya lalukan.

"Bagaimana kamu tetap mendapatkan informasi terbaru tentang pengetahuan dan tren pemasaran umum? "

"Ada beberapa blog mengenai pemasaran yang bagus dan buletin yang saya baca untuk membuat saya tetap update dengan mudah. Dari sana, saya mencoba untuk melihat secara teratur dan juga menggunakannya sebagai referensi dasar ketika saya mengerjakan suatu proyek yang diberikan. " jawab Ae serius..walau telapak tangannya sudah basah karena gugup hingga mengeluarkan banyak keringat.

Baiklah, saya tidak menanyakan hal yg lain-lain lagi padamu, saya terima kamu untuk bekerja disini, namun dengan masa percobaan selama satu minggu, jika dalam masa percobaan kamu membuat masalah atau melakukan hal yg merugikan perusahaan, maka jangan salahkan saya, jika saya memecatmu pada hari itu juga.."jelas Tuan Sam.

"Siap tuan, saya berjanji akan memberikan yg terbaik untuk perusahaan ini.."jawab Ae semangat..

"Baiklah kau boleh keluar sekarang, besok kau sudah dapat bergabung dengan perusahaan ini..

"Baik tuan, terima kasih.."Ae menunduk berpamitan pada tuan Sam..

"Kak, bagaimana? "tanya Adley, ternyata Adley tidak pergi, ia menunggu kakaknya hingga selesai di interview.

"Loh, kenapa kamu masih disini? apa kau tidak bekerja? "tanya Ae heran..

"Bekerja pun aku tidak akan tenang, bagaimana apa kakak di terima? "tanya ulang Adley

"Tentu saja Aku diterima, "jawannya bangga. namun aku harus melewati percobaan terlebih dahulu selama satu minggu.."jawab Ae.

"Syukurlah kak, semangat, kakak pasti bisa, "Ujar Adley memberi kakanya semangat..

"Tentu saja, ini adalah impian kakak dapat bekerja di perusahaan ini, Oya de kamu selalu bilang jika kakak ini ceroboh, sekarang katakan apa yg harus kakak lakukan agar kakak tidak ceroboh lagi, "dan akhir Ae mengakui juga jika dirinya memang ceroboh..

"Berhati-hati, jika kakak melakukan apapun dengan berhati-hati pasti semua akan berjalan dengan baik."jawab Adley

"Apa aku seceroboh itu?

."Sudahlah kak, sekarang kakak pulanglah.

Manusia pemaksa dan pemarah.

"Sudahlah kak, sekarang kakak pulang lalu istirahat, belajarlah dirumah dimulai dari yg mudah dulu....seperti---"Adley terlihat berpikir akan memberi ide seperti apa kepada kakaknya itu.."ah ya..kakak coba membuat kue saja, dan usahakan bahan-bahannya tidak berantakan, atau membuat isi dapur ibu tidak terbalik, "Ujar Adley memberi ide..

"Aku tidak yakin dapat melakukan itu dengan sempurna, apa kau nyakin aku dapat melakukan itu? "jawab Ae tak percaya diri..

"Kakak pasti bisa, kuncinya adalah hati-hati, jika kakak melakukannya dengan hati-hati kakak pasti bisa, "Adley memberi semangat untuk kakaknya, karena pasalnya kakaknya itu memang ceroboh, tidak ada dapur beres dan bersih jika kakaknya melakukan aktivitas di dapur..

"Ok.. kalau begitu aku akan mencobanya, "jawabnya semangat. "Aku pulang dulu, sekarang kau kerja yg rajin, jangan hanya berkeliaran tidak jelas, ingat bekerja dengan sungguh-sungguh akan mendapat gajih yg sempurna, hasilnya juga akan sangat nikmat, dari pada makan gajih buta, dapat, langsung habis, "lanjutnya menasehati adiknya.

"Ya, ya. ya. kakak memang paling benar, "jawabnya agar cepat selesai.. "sekarang cepatlah pulang, dan buat kue yg enak tanpa harus membalikan isi dapur ibu, "usir Adley yg sudah panas mendengar petuah ada yg benar ada juga yg berantakan.."Maaf aku tidak bisa mengantarmu pulang, "lanjutnya..

"Sudahlah jangan basa basi, karena ucapanmu memang sudah basi, tadi pun kau tidak mengajakku berangkat bersama. "sahut Aae

"Heii, kau berangkat pukul sepuluh pagi, sedangkan aku berangkat pukul tujuh pagi, tidak mungkin aku mengajakmu di jam segitu"

"Ya ya..teserah padamu saja, aku pulang dulu, kerja yg rajin jangan hanya makan gajih buta, "Ujar Ae, melambaikan tangan dengan membelakangi adiknya..

Setelah berdebat bersama Adiknya Ae melangkah menuju lift hendak turun, sebelum naik lift Ae menabrak seseorang..

"Buukk"

"Awww..."Ae merintih kesakitan karena menabrak pria tinggi nan kekar yg sedang berjalan, baru keluar dari dalam lift.."Hei apa kau buta! "Umpat Ae kesal.

"Apa kau tidak salah bicara? bukan kau yg berjalan tidak memakai matamu dengan benar, "jawab seorang pria yg di tabrak oleh Aae..

Aae terdiam, ia ingat suara itu, Aae mendongkak agar dapat menjangaku wajah pria itu, ya benar saja tebakannya, pria itu adalah pria yg sangat Aae benci, pria dingin dan arogant yg pernah ingin memberinya uang karena sudah membantu ibunya..

.."Kau...? "ujar Aae terkejut.

"Kau, ? "timpal Dom bersamaan..

"Apa yg kau lakukan di kantorku, ? "tanya Dom penuh selidik .

"A-apa ka-kantormu? "Ulang Aae terkejut, bertemu dengan pria ini saja sudah terkejut, bagaimana bisa ia akan bekerja di tempat orang dingin dan arogan seperti dia, benar-benar kejutan yg tak terkira, pikir Ae.

"Dom, ada apa, nak? "Seru Nyonya Feronica..

"Loh, Aaera? itu benar kamu kan? "lanjut nyonya Feronica, tak menyangka dapat kembali bertemu dengan Aaera kembali.

Ae terlihat diam, kenapa juga ia harus berjumpa lagi dengan dua orang beda geberasi itu, "Hai nyonya bagaimana keadaan anda, apa sudah tidak apa-apa lagi? "sapa Ae tersenyum paksa..

"Bangunlah, apa yg sedang kamu lakukan duduk di lantai seperti itu,? "Tanya nyonya Feronica, nyonya Feronica nampak mengulurkan tangannya untuk membantu Aaera..

"Apa yg mami lakukan? "Dom menarik lengan ibunya yg hendak membantu Aaera..

"Mami ingin membantu Aaera,

"Itu tidak perlu, dia bisa bangun sendiri, "ujarnya dingin..

"Dom..."Ujar Maminya dengan tatapan tak suka.

Dom hanya dapat menarik napas lalu membuangnya pelan, baginya ucapan ibunya adalah perintah yg tak dapat di bantah..

"Aaera ayo bangun, kenapa kamu bisa disini? dan ini kenapa kamu duduk di lantai seperti ini? "nyonya Feronica membordir beberapa pertanyaan. "Oya Aaera, sebetulnya saya berencana untuk mencarimu hari ini, tapi tuhan begitu baik, sebelum aku mencarimu, namun tuhan terlebih dahulu mengirimnya.."jelas nyonya Feronica.

"Seprti biasa, pertanyaan seakan hanya milik mereka, lihat saja, nyonya tua ini memberi serentet pertanyaan, namun nggan menunggu jawaban.. "Umpat Aaera dalam hati

"Kenapa nyonya ingin mencari saya? apa saya membuat kesalahan? "tanya Ae heran.

"Tidak, saya hanya ingin bicara dan mengenalmu saja, apa kau keberatan?

"Oh, i-itu, te-tentu saja tidak, nyonya. satu kehormatan untuk saya, "dustanya, dalam hati Ae, mengumpat tidak mau, ia bahkan menyesal pernah berjumpa dengan pasangan ibu dan anak yg saat ini di hadapannya..

"Tuan Dom, semua telah siap, meeting akan segera dimulai, anda sudah boleh masuk.."lapor sang asistennya.

..."Hmm.." jawabnya..."Mam, mami silahkan keliling dan lihat-lihat isi gedung ini, aku akan menemui para klien dulu, Sonya akan menemani mami saat berkeliling nanti.- "Lanjut Dom,...

"Ok..."jawab Nyonya Feronica satu kata.

Setelah kepergian Dom, nyonya Feronica merangkul tangan Ae, "Aaera, apa yg kamu lakukan disini? "tanya ulang nyonya Feronica.

"Kebetulan hari ini saya memenuhi undangan untuk interview nyonya, "jawab Ae jujur..

"Oh, kamu melamar pekerjaan disini,? bagus lah, karena kedepannya kita akan sering berjumpa, karena mulai hari ini, anakku Dom, akan menghendle langsung perusahaan ini, karena sebelumnya dia fokus pada perusahaan yg lain dan mengabaikan perusahaan ini, namun mulai hari ini dia akan setiap hari datang kesini, "jelas Nyonya Feronica antusias menceritakan, namun yg mendengar sepertinya tidak sedikit pun tertarik akan berita yg di bawakan oleh calon bosnya itu..

..."Nyonya kalau tidak ada lagi yg ingin di bicarakan, saya pamit terlebih dulu, "ucap Ae yg sudah tidak nyaman berdekatan dengan wanita yg ditolongnya kemaren....

"Eh, tunggu-tunggu, kenapa harus buru-buru, kamu ingin diterima di tempat ini tanpa percobaan bukan? "tanya Nyonya Feronica yg berhasil membut Aaera tertarik..

"Temani saya ngopi, saya janji akan meloloskanmu dari percobaan, "nyonya Feronica membuat pertukaran waktu Ae, dengan menemaninya minum kopi.."bagaimana, apa kau mau? "lanjutnya .

"Saya mau, dimana kita akan minum kopi "jawab Ae semangat.." Hah, hanya menemaninya minum kopi, langsung dapat bekerja tanpa melalui percobaan, tentu saja aku mau..."batin Ae.

"Disini ada cafe yg nyaman untuk kita meminum kopi, ayo ikut dengan saya, "ajak nyonya Feronica..

*

*

*

*

"Jujur saya menyukai kamu semenjak pertemuan pertama kita, "ucap nyonya Feronica saat telah samapi di cafe..

"Eh, "Ae terkejut dengan penuturan wanita paruh baya yg ia tolong kemaren.."A-apa maksud nyonya? maaf saya masih normal, saya masih menyukai lawan jenis, "Seru Ae, berigidik ngeri, saat mendengar penuturan perempuan paruh baya yg ada dihadapannya saat ini.

Nyonya Feronica tertawa, "Apa maksudmu? haha, kamu pikir saya ini apa? saya juga masih normal, sampai detik ini hati saya masih untuk mendiang suami saya..kamu terlalu serius Aaera, "Jelas nyonya Feronica sambil terkekeuh..

Bodyguard yg mengawal nyonya Feronica terheran, bagaimana bisa gadis biasa saja bisa membuat nyonya besar mereka tertawa lepas seperti itu? bahkan mereka yg bekerja bersama nyonya Feronica yg sudah bertahun-tahun lamanya tidak pernah melihat nyonya besarnya itu tersenyum, namun kali ini mereka bukan hanya melihat nyonya besarnya tersenyum, bahkan mereka melihat nyonya besarnya itu tertawa keras.

"Aku baru tahu, jika nyonya besar bisa tertawa juga, "bisik bodyguard yg satunya..

"Ya, kau benar, bahkan aku telah delapan tahun bekerja dengan keluarga Aldelard, baru kali ini aku melihat nyonya besar tertawa seperti itu, mereka bisanya bicara tanpa expresi, namun coba lihat saat ini, aku seperti mendapat jeckpot.."balas bisik bodyguard yg lain..

Ada tiga bodyguard yg mengawal nyonya Feronica, karena kejadian kemaren, Dom, tidak lagi mengijinkan maminya untuk pergi sendiri, walau hanya sekedar turun dari mobil.

"Maksud saya begini Aaera, saya melihat kamu berbeda dari kebanyakan wanita diluaran sana, kau baik dan jujur, saya menyukai kepribadianmu yg tanpa meminta imbalan saat telah membantu saya..

Hampir satu jam Aaera menemani nyonya Feronica mengobrol sambil minum kopi, Aaera nampak sudah terbiasa mengobrol dengan nyonya Feronica, Aaera juga banyak bercerita tentang hidupnya, begitu pun sebaliknya dengan nyonya Feronica.

"Jadi ayahmu meninggalkanmu disaat usia kamu dan adikmu masih sangat kecil, "Tanya nyonya Feronica, "dasar laki-laki bajingan. "umpat nyonya Feronica kesal, setelah mendengar cerita Aaera yg ditelantarkan oleh ayahnya sejak dari kecil..

"Kau harus tegas memberi pengetahuan pada ibumu Aaera, laki-laki brengsek seperti dia, tidak pantas untuk di kasihani, "saran Nyonya Feronica.

"Lantas bagaimana dengan nyonya, apa pembunuh suami nyonya sudah tertangkap? "tanya Ae, Aaera menjadi pendengar yg baik saat nyonya Feronica bercerita tentang suaminya dibunuh oleh musuhnya delapan tahun yg lalu..

"Dom, putraku sudah mencoba mencari tahu tentang keberadaan orang itu, namun nihil hingga sekarang, orang itu tidak dapat di temukan dia menghilang bagai di telan bumi, "Jelas nyonya Feronica sedih..

"Nyonya yg sabar ya, saya yakin sewaktu saat nanti, tuhan akan memberi petunjuk tentang keberadaan orang yg telah menghabisi nyawa suami nyonya.."Ae menjadi ikut bersedih setelah mendengar cerita nyonya Feronica, ternyata dibalik dingin dan angkunya, ada seberkas luka yg tertanam didirinya..

"Mami, ayo kita kembali, aku akan pergi ke markas.."Ujar Dom tiba-tiba..

"Dom, bolehkan mami disini sebentar lagi, mami masih ingin mengobrol dengan Aaera.."pinta Nyonya Feronica.

"Mam, dia orang asing, bagaimana bisa mami bicara dengan orang yg tidak mami kenal, kita tidak tahu asal usulnya, bagaimana jika dia memiliki niatan buruk terhadap mami, "Dom menasehati ibunya agar tak mundah mempercayai orang lain, apa lagi orang yg baru di kenal..

"Mami sudah mengenalnya, dia adalah gadis yg baik, mami menyukainya.."

"Bagaimana bisa mami mengukur kebaikan orang lain dengan hanya mengobrol sekali, ini bukan mami, lebih baik sekarang kita kembali pulang.."ajak Dom.

"Ok, kita pulang sekarang, tapi ijinkan Aaera ikut bersama kita, "pinta nyonya Feronica.

"Eh, "Aaera terkejut dengan ajakan sepihak nyonya Feronica.

"Aaera, kamu akan ikut bersama saya kerumah saya ? setelah kita ngobrol saya janji akan menyuruh sopir untuk mengantarkan kamu pulang, "nyonya Feronica memutuskan mengajak Aaera, tanpa meminta persetujuan terlebih dulu..

"Nyonya, saya minta maaf sebelumnya, sebetulnya saya masih ada urusan yg belum saya selesaikan, mungkin lain waktu saya bisa mampir ketempat nyonya, "tolak Ae, ia merasa merinding saat tak sengaja betabrakan pandang dengan pria dingin yg selalu ia umpat jika bertemu..

"Ada urusan apa? saya tidak suka jika ada orang lain menolak ajakan atau perintah dari saya.."paksa nyonya Feronica.

Aaera jadi berpikir, kenapa ia harus bertemu dengan orang seperti mereka, selain dingin, angkuh, arogant, mereka juga pemaksa.."Maaf nyonya, bukan maksud saya menolak ajakan nyonya hanya saja saya---

"Sudahlah kau ikut bersama kami, kami tidak ada waktu untuk meladeni alasan-alasan kau yg tidak jelas, "Potong Dom, tak ingin ada bantahan.

Eh ada lagi, ini namanya pemaksaan keras..anak dan ibu ini memang mempunyai genetik yg sama persis, sama-sama pemarah, sama-sama pemaksa..pikir Aaera.

Aaera pasarah mengikuti manusia super yg baru ia kenal ini, ia berjalan dengan senyum paksa yg tak pernah hilang dari bibirnya, namun dalam hati ia terus mengumpat, menyumpah serapah, dan terus menggerutu..

"Aaera, apa kamu asli penduduk sini? "tanya nyonya Feronica saat mereka telah masuk kedalam mobil..

"Bukan, saya hanya pendatang, sebetulnya saya dan ibu baru datang tiga bulan yg lalu ke kota ini, kami datang kesini karena adik saya bekerja disini, adik saya ingin saya dan ibu saya ikut bersamanya, karena akhir-akhir ini perusahan tempatnya bekerja sedang maju pesat, jadi itu membuat dia tidak bisa sering pulang, karena harus lembur setiap waktu, "Jawab Ae jujur..

"Berarti kamu belum begitu mengenal kota ini dong? "tanya nyonya Feronica.

"Belum terlalu, tapi ada banyak tempat yg sudah saya dan ibu saya kunjungi..

"Ok, bagus kalau begitu..

Dan untuk kedua kalinya Aaera menginjakan kaki dirumah besar milik nyonya Feronica, namun kali ini kedatangannya berbeda, ia disambut dengan baik, walau putranya yg dingin itu terlihat datar-datar saja.

"Nah, kamu duduk disini dulu, saya mau kekamar sebentar untuk mengganti pakaian saya, "perintah nyonya Feronica .

Aaera hanya mengangguk sebagai jawaban, sepuluh menit ia duduk di ruang keluarga milik nyonya Feronica, namun tak terlihat batang hidung nyonya yg telah mengajaknya itu..

"Permisi, "panggil Aaera kepada maid yg menemani Aaera..

"Ya nona, ada yg bisa saya bantu? "jawab maid tersebut..

"Kenapa nyonya Feronica belum juga kesini? "tanya Ae bingung..

"Nyonya besar sedang menerima panggilan telephone penting, nona bisa menunggunya sebentar lagi..

"Bawa seluruh bodyguard handal ikut bersama kita, dan jangan biarkan dia lolos lagi, aku sudah menantikan hari ini dari delapan tahun yg lalu, "Seru nyonya Feronica.

Aaera yg mendengar kegaduhan mengedarkan pandang pada suara kegaduhan tersebut, sepertinya nyonya Feronica akan pergi, nyonya Feronica terlihat sibuk mengatur, memerintah, dan memarahi orang, dan ada aura gelap saat dirinya bicara seperti itu..

Aaera berdiri setelah nyonya Feronica, beberapa pengawal

dan putranya mendekat pada dirinya..

"Aaera, saya akan mengundangmu lain waktu, sekarang saya harus pergi, ada urusan yg saya harus lakukan diluar, kau akan pulang di antar oleh supir.."ujar nyonya Feronica..

Dan lagi-lagi perintah, Aaera jadi menggeleng heran dengan keluarga ini, kenapa mereka suka sekali memerinta, belum ada satu jam yg lalu nyonya Feronica mengajaknya kesini, namun setelah sampai dengan mudahnya dia mengusir...

"Itu tidak perlu nyonya, saya akan pulang naik taxi online saja, kebetulan saya akan mampir kesebuah tempat terlebih dahulu, terima kasih, kalau begitu saya pamit, permisi..

Dan pada akhirnya Aaera terbebas juga dari manusia-manusia pemaksa seperti nyonya Feronica dan putranya..."Ah senangnya bisa jauh dari orang-orang aneh seperti mereka, "ujar Aaera senang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!