"Saya bersedia nyonya, "jawab Ae terpaksa.."tapi berikan saya waktu beberapa hari untuk bicara dengan ibu saya..."pinta Ae.
Nyonya Feronica tersenyum menang, ada bagusnya juga adik Aaera menggelapkan uang, pikir nyonya Feronica, jadi ia tidak perlu repot-repot membujuk Ae dengan cara yg lain.."Tentu saja, aku akan memberimu waktu, pulang dan katakan pada orang ibumu, jika kau akan menikah dengan putraku,Dom.."
"Tapi saya mohon nyonya, lepaskan sekarang juga adik saya, saya tidak ingin terjadi apa-apa terhadap adik saya.."Pinta Ae.
"Baiklah, besok kita akan datang ke markas Dom, kita akan menjemput adikmu, "jawab nyonya Feronica..
"Tidak bisakah sekarang juga kita menjemputnya, nyonya? saya sangat khawatir dengan keadaannya, pasalnya tadi saya melihat anak buah tuan Dom, menyeret paksa dan begitu kasar memperlakukan adik saya.."Pintanya kembali.
"Jika kau mau besok, kita akan menjemputnya besok, tapi jika kau tidak mau, aku tidak akan memaksamu untuk melakukan perjanjian ini, kita batalkan saja perjanjian kita ini, dan kau dapat menjemput sendiri adikmu, "gertak nyonya Feronica..
"Ti-tidak nyonya, jangan hiraukan ucapan saya tadi, saya akan datang kembali besok kesini, sekarang saya permisi dulu, "Ae berpamitan kepada pemilik rumah, ia juga harus memiliki rencana lain, dia tidak bisa hanya mengandalkan nyonya Feronica saja, pasalnya mereka keluarga yg luar biasa aneh.
*
*
*
"Ibu, "panggil Ae dari luar..
"Loh, Ae. mana adikmu? kenapa kamu pulang sendiri? "tanya ibu melihat keseluruh tempat yg biasa Adley memalkir mobilnya..
"Bu, Adley tadi di tugaskan untuk perbantuan di kota xx, perusahaan disana sedang mendapat masalah, Adley ditugaskan untuk menghandle perusahaan disana selama beberapa hari..Adley titip pesan salam untuk ibu katanya, dia juga mengatakan maaf karena tidak berpamitan terlebih dulu terhadap ibu.."dusta Ae kepada ibunya..
"Anak itu pergi tidak mengabari ibu, dia tidak membawa pakaian, dia juga tidak membawa vitamin, pasti disana dia akan sering le lembur, itu tidak baik untuk tubuhnya, "ujar Ibu khawatir..
"Ibu tidak perlu khawatir, semua keperluan ade, aku sudah menyiapkannya di kantor, ibu doakan saja, agar Adley baik-baik saja disana.."dustanya kembali.
"Ya sudah kamu mandi sana, setelah mandi makan, "perintah ibu..
"Siap nyonya Danita.."sahut Ae, semangat, namun setelah sampai didalam kamar Ae menangis, ia teringat dengan teriakan adiknya yg meminta pertolongan..
"De kakak janji, besok kakak akan membawamu kembali pulang kakak janji..."gumam Aaera sedih.
*
*
*
Kediaman Dom..
"Dom, mami ingin bicara denganmu.."ujar nyonya Feronica.
"Ada apa mam?
"Mami ingin kamu menikah dengan Aaera, "Ucap ibunya mengejutkan.
"Mam, "teriak Dom terkejut.."apa-apaan mami ini..kemaren mami meminta agar wanita itu ikut kita kerumah ini, sekarang mami meminta aku untuk menikah dengannya, apa kewarasan mami telah hilang? "ujar Dom sakartis.
"Dom, selama ini mami tidak pernah meminta apa-apa terhadapmu, hanya satu permintaan mami, menemukan pelaku yg telah merenggut nyawa papimu, apakah salah jika mami meminta permintaan lain? "Ucap nyonya Feronica sedih..
"Mam, mami tahu aku sudah memiliki kekasih, jika mami menginginkan aku untuk segera menikah, aku akan menikah secepatnya, tapi tidak dengan wanita itu, "jawab Dom, menurunkan nada suaranya.
"Mami tidak mengijinkanmu untuk menikahinya, "tolak ibunya.
"Mam, aku mohon jangan meminta hal yg tidak bisa aku lakukan.."jawab Dom memelas.
"Baik, jika kau tidak ingin menikah dengan Aaera, kamu bisa menikah dengan wanita mana pun, tapi tidak dengan wanita itu, "dan lagi-lagi nyonya Feronica memberi pilihan yg sulit untuk Dom..
Dom terdiam, ia tidak pernah bisa menolak permintaan ibunya, karena ia pernah berjanji di depan jenazah ayahnya, ia akan menggantikan ayahnya dengan memenuhi segala keinginan ibunya..namun permintaan ibunya kali ini benar-benar tidak bisa Dom kabulkan..
"Mam, mintalah apa pun dariku, tapi tidak untuk pernikahan, karena aku hanya akan menikah dengan Zeline, "jawab Dom, bersikukuh pada pendiriannya.lalu pergi meninggalkan ibunya.
Nyonya Feronica, tersenyum getir, ia pikir Dom akan menuruti keinginannya kali ini, ternyata ia salah, putranya lebih memilih wanita itu, dia lebih memilih mempertahankan wanita itu..daripada perasaannya.
Nyonya Feronica berjalan menuju kamarnya, ntah kenapa ia merasa sakit mendengar penolakan dari putranya itu, ia duduk di tepi tempat tidur, ia pandangi figuran yg berisikan foto mendiang suami dirinya dan juga Dom..
"Pi, bolehkah mami egois, wanita itu bukan wanita baik, mami bisa melihatnya pi, dia hanya memanfaatkan putra kita saja, mami sudah mendapatkan wanita yg tepat untuk Dom, pi..bantu mami agar Dom mau mendengarkan mami untuk menikah dengan Aaera, bukan menikah dengan wanita itu.."nyonya Feronica terus bicara, seakakan isi figuran itu dapat mendengar keluhannya.
Dan Hingga waktu makan malam tiba, nyonya Feronica tidak keluar dari kamarnya.
"Pak Yan, kenapa mami belum datang untuk makan malam,? "tanya Dom , yg sudah mendunggu ibunya cukup lama..
"Sebentar tuan, saya akan panggilkan kembali nyonya besar, "Ujar Pak Yan kepala pelayan di kediaman Dom.
Tok-tok- tok.
"Nyonya besar, "panggil pak Yan.."nyonya tuan muda sudah menunggu anda untuk makan bersama, "lapor pak Yan..namun tidak ada jawaban dari nyonya besarnya itu..setelah beberpa kali memanggil, tidak ada jawaban juga..pak Yan kembali keruang makan, untuk melaporkan perihal nyonya besarnya yg tidak menyahuti panggilannya.
"Maaf tuan, nyonya besar tidak menjawab panggilan saya, "lapor pak Yan..
"Apa kau serius? "ujar Dom bingun, ibunya tidak pernah seperti ini, dia tidak pernah mengabaikannya selama ini..
"Saya sudah memanggil nyonya beberapa kali, namun tak ada sahutan dari dalam kamar nyonya.."jawab Pak Yan..
"Baiklah, biar aku yg memanggilnya, "Dom pun melangkah menuju kamar milik ibunya
"Mam, mami, ini aku, buka pintunya.."panggil Dom.
"Mam..boleh aku masuk? "Dom terus memanggil dan mengetuk pintu kamar milik ibunya, setelah beberapa kali mengetuk dan memanggil ibunya namun tak ada sahutan, Dom pun masuk kedalam kamar ibunya itu, dengan pelan Dom membuka pintu kamar milik ibunya ..
Dom masuk, ia terheran melihat ibunya sudah tertidur, ada apa dengan ibunya, pikir Dom, kenapa tumben sekali ibunya sudah tertidur di jam segini..Dom dekati ibunya, ia duduk disamping ibunya, ibunya terlihat tenang dalam tidurnya dengan satu buah figuran di pelukannya..Di ambilnya secara perlahan figuran itu, didalam figuran itu terdapat foto dirinya ibu serta ayahnya, Dom mengusap Figuran itu ia terkesiap ada air di kaca figuran itu, ia pun langsung melihat kearah wajah ibunya benar saja apa yg ia pikirkan ibunya itu telah menangis, karena masih ada sisa air mata di bagian wajahnya yg kini sudah mulai menua..
"Mam, apa kau menangis karenaku? apa aku telah menyakiti perasaanmu? maaf jika aku egois, "ucapnya pelan, lalu Dom pun menaruh figuran tersebut, setelah itu menyelimuti tubuh ibunya..rasa lapar yg tadi ia rasakan lenyap takala melihat air mata ibunya, Dom sudah berjanji tidak akan pernah membuat ibunya mengeluarkan air mata walau hanya setetes, namun apa sekarang, ia mengingkari itu, ibunya menangis pasti karena penolakan yg Dom berikan tadi..
Dom menutup matanya, ia tidak punya pilihan selain menolak keinginan ibunya yg ingin menikahkan dirinya dengan wanita yg tidak tahu asal usulnya itu, Dom terdiam di kamarnya. ia sadar jika ibunya tidak pernah meminta hal yg memberatkan dirinya selama ini, jika boleh jujur ia juga tidak menyalahkan ibunya atas permintaan ini, namun menikah dengan orang yg tidak dicintainya itu sangat tidak mungkin, karena saat ini Dom juga memiliki kekasih yg ia janjikan pernikahan walau tidak dalam waktu dekat.
*
*
*
Ke esokan harinya, lagi -lagi ibunya tak ada di meja makan, Dom mulai cemas dengan keadaan ibunya itu, "Pak Yan, apa mami belum bangun.? "tanya Dom.
"Betul tuan, nyonya besar belum keuar dari kamarnya dari semalam.."jawab pak Yan.
Dom menarik napas panjang, sebegitu kecewakahnya ibunya itu pada dirinya hingga tak ingin melihatnya. Dom pun bangun, ia akan menghampiri ibunya, ia akan membicarakan ini dengan pelan-pelan agar ibunya itu mengerti..
"Mam, apa mami sudah bangun, "panggil Dom dari depan pintu kamar milik ibunya..namun hening tak ada jawaban..Dom pun masuk kedalam kamar milik ibunya,
"Mam, "panggil Dom, ternyata ibunya itu sedang duduk di atas sofa dengan memandang sebuah figuran yg semalam ibunya peluk itu..
Tidak menyahut, ibunya masih setia duduk dengan pandangan yg ntah kemana..
"Mam, "Dom kembali memanggil, "mam, ada apa dengan mami, kenapa mami diam saja? apa mami marah terhadapku? "tanya Dom tepat dihadapan ibunya dengan tangan memegang bahu ibunya..
"Dom, jika kau ingin tetap menikahi perempuan itu, mami akan keluar dari rumah ini, mami akan selalu mendoakan kebahagianmu, tapi mami tidak bisa hidup bersama wanita itu, mami tidak menyukainya, mami tidak mau hidup bersama wanita pilihanmu, "Ucap mami Feronica..
Seperti petir di siang bolong yg menyambar tubuhnya, Dom tergagap, ia tidak menyangka jika obrolanya kemaren sore itu sungguh-sungguh permintaan yg mutlak.
"Mam, apa yg mami katakan? jangan pernah mengatakan itu, aku tidak akan pernah membiarkan mami hidup sendiri, tidak akan, "Jawab Dom menggeleng, ini kali pertama ibunya meminta permintaan yg sulit ia kabulkan.
"Jangan cemaskan mami Dom, mami akan bahagia dengan melihatmu bahagia, hanya saja mami tidak bisa menerima wanita pilihanmu, maaf karena mami terlalu egois..mami tidak ingin menjadi penghalang kebahagianmu, jika mami tetap berada disini, mami akan menyulitkanmu dan pastinya akan membebanimu, kamu pantas bahagia, mami tidak ingin membebani kamu lagi, karena mami tahu, dengan kamu mencari pelaku pembunuh papimu saja, mami sudah membebani dirimu, mami tidak ingin lagi membebani kamu dengan menghalangi kebahagian kamu.."jelas mami Feronica.
"Apa mami pikir dengan membiarkan mami pergi itu akan membuat aku bahagia? "Dom menggeleng, "Jika pernikahan aku dan wanita itu bisa membuat mami bahagia, aku bersedia menikah dengannya.."Dom dengan terpaksa menerima permintaan ibunya,
Setelah berkata itu, Dom pergi keluar, ia akan menemui kekasihnya dan mungkin akan mengakhiri hubungannya..
*
*
*
"Sayang apa yg kau lakukan sepagi ini di kediamanku,? "Ujar Zeline senang, ia langsung peluk kekasihnya itu..
"Apa kau sudah sarapan? "lajut Zeline bertanya.
"Ada yg ingin aku bicarakan denganmu penting.."Bukan menjawab pertanyaan, Dom malah mengatakan hal demi kian,
"Dom ada apa? kenapa kau begitu serius, Apa kamu mempunyai masalah? "Tanya Zeline, Zeline meraih tangan milik kekasihnya itu lalu menggenggamnya "Katakan, ada masalah apa? "lanjut Zeline bertanya.
"Mami ingin aku menikahi wanita pilihannya, "Jawab Dom cepat..
Dengan reflek Zeline melepas tangan Dom, ia sangat terkejut dengan penuturan kekasihnya itu.."Dom, kau tidak akan menerima tawaran itu bukan,? aku yakin mamimu hanya menggertakmu, "Tutur Zeline menangis..
Dua wanita sudah, menangis hari ini hadapan Dom, dan itu, kedua wanita yg Dom sangat kasihi.."Maafkan aku Ze, aku tidak bisa menolak permintaan mami, aku tidak bisa membuatnya sedih, aku---
"Jadi kau lebih suka melihat aku yg menangis, begitu? "Potong Zeline berteriak.."Dom aku bahkan rela membuang waktuku untuk menunggumu, lima tahun aku menunggumu Dom, dan lima tahun juga aku harus menelan penolakan demi penolakan dari ibumu..sebelumnya aku pernah ingin menyerah tapi kamu, Kamu menguatkanku, kamu menjanjikanku kebahagian pernikahan, setelah aku teguh dalam pendirianku, kau ingin mencampakanku, kau egois Dom, kau jahat..aku tidak mau, aku tidak mau kita berakhir seperti ini aku tidak mau, "Zeline menangis, berteriak, setelah itu ia lari dan masuk kedalam kamarnya..
"Nak Dom, ada apa dengan Zeline? "tanya ibu Zeline..
Dom hanya menggeleng, ia akan mengatakan masalah ini terhadap orang tua Zeline nanti jika Zeline sudah tenang.."Tante saya permisi dulu, saya harus pergi kekantor.."pamit Dom.
Setelah kepergian Dom, ibu Zeline langsung masuk kedalam kamar putrinya itu.."Zeline, "panggil ibunya.."Kamu harus bergerak cepat, semua rencana yg kita susun akan berantakan hanya karena masalah ini, mamih tidak ingin rencana yg kita susun sejak lama di hancurkan begitu saja oleh wanita tua itu.."Tutur ibu Zeline kesal..ternyata ibu Zeline sedari tadi mendengar obrolan putrinya bersama Dom di balik dinding yg menghubungkan antara ruang keluarga dan ruang tamu.
"Mih, bisakah mamih diam, aku pun terkejut dengan penuturan Dom tadi, kita harus menyusun strategi baru untuk rencana kita kedepan.."Ujar Zeline..
"Mamih punya ide, kau ajak Dom nanti malam makan direstoran XX, usahakan dia mambuk, setelah mabuk kau bawa di ke hotel yg ada disana mami akan memesankan kamar hotel untukmu,
"Ide yg bagus, aku juga sudah tak sabar ingin menjadi nyonya Adelard, setelah aku berhasil menjadi nyonya Adelard aku akan melenyapkan wanita tua itu, aku sudah muak melihat wajahnya yg tuanya itu
*
*
*
"Nyonya "panggil Aaera kepada nyonya Feronica..
"Aaera, kau disini, masuk nak, "jawab nyonya Feronica.
"Terima kasih Nyonya, nyonya kapan adik saya akan dibebaskan oleh putra nyonya ? "tanya Ae langsung pada pokok persoalan.
"Aaera maaf, saya belum sempat bicara dengan Dom, tapi saya janji setelah urusan saya selasai, saya yg akan membebaskannya sendiri, saya harap kamu sabar.
"Baiklah nyonya, kalau begitu saya pamit dulu, saya akan pergi ke kantor untuk bekerja, "pamit Ae..
*
*
*
"Aaera, apa nanti malam kamu ada acara? "tanya atasannta,
"Tidak tuan, setelah pulang dari sini saya langsung pulang .
"Jika kau tak keberatan, apa kau mau menemani tuan Tristan ?
"Tuan Tristan? "ulang Ae, "siapa tuan Tristan, tuan?
"Dia adalah sahabat dari tuan Dom, beliau baru kembali dari luar negeri dua hari yg lalu, beliau meminta salah satu kariawan disini untuk menemaninya menemui klien di restoran XX..
"Hanya menemaninya di restoran saja kan? "Tanya Aaera takut.
"Tentu saja, kau tidak perlu takut tuan Tristan orang yg baik, dia tidak akan melakukan hal yg akan merugikanmu..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
perjuangan ✅
dasar ibu sama anak sama aja,,penjilat,,
2021-07-20
0
perjuangan ✅
seorang ibu itu, hati nya ngerasa untuk kebahagiaan anaknya,,
2021-07-20
0
👑Meylani Putri Putti
wah dilema tuh
2021-06-17
0