Disebuah gedung tua, Dom dan ibunya telah berdiri menunggu anak buahnya membawa seseorang yg selama ini mereka cari.
"Tuan, ini orang yg selama ini tuan dan nyonya cari, "ujar anak buah Dom, datang membawa seorang yg wajahnya tertutup kain penutup.
"Buka.."perintah Dom, menyuruh anak buahnya..
"Tidak, bukan dia, "Dom menggeleng, ia ingat betul siapa yg telah menghabisi nyawa ayahnya, karena masih terekam jelas di dalam otaknya wajah pria yg telah menghabisi ayahnya..
"Siapa kau,? kenapa kau mengakui hal yg tidak kau perbuat? apa tujuanmu? katakan dimana orang yg telah melenyapkan ayahku, "lanjut Dom marah.
Orang itu tersenyum mengejek, "Sampai mati pun kau tidak akan bisa menemukannya, "ucapnya diiringi senyuman meremehkan.
Dom terlihat berang, "Beri dia pelajaran yg bisa membuat dia menyesal karena pernah bisa bicara.."perintah Dom kepada anak buahnya..
Nyonya Feronica menangis, lagi-lagi ia di permainkan oleh musuh Dom..
"Mam, jangan menangis.aku janji, dalam waktu dekat, aku akan menangkap pria bajingan itu, aku akan membuat dia membayar semua penderitaan kita, aku berjanji, hapus air matamu.."Ujar Dom, memeluk ibunya..
"Dom, temukan dia, dan bawa kepadaku, aku tidak bisa hidup tenang sebelum membalaskan dendam papimu.
"Aku berjanji mam, aku akan secepatnya menemukan keberadaannya, aku berjanji.."
*
*
*
*
Esok harinya..
"Kakak buruan, ini sudah terlambat, ini hari pertamamu, kau harus datang lebih awal.."panggil Adley berteriak..
"Kenapa kau begitu cerewet, tidak bisakah kau menutup mulutmu, kau tenang saja, tidak akan ada yg berani memarahiku, aku pun tidak akan mengikuti percobaan, jadi kau santai saja "Jawab Ae percaya diri..
"Percaya diri sekali kau ini kak, memang kau sodara, anak pemilik perusahan, bisa dengan bangga mengatakan itu..kenal saja tidak kau dengan pemilik perusahaan, sudah jangan terlalu banyak berhalu, kau akan telat, yg ada sebelum bekerja kau akan di pecat, "seru Adley menggeleng heran dengan kakaknya itu..
"Aku tahu pemilik perusahaan itu, namanya Mr Dom, ibunya bernama Feronica, "jawab Ae bangga..
"Ya, semua orang akan tau nama tuan Dom, kau bisa search di internet dengan mudah, dia bukan orang sembarangan, dia di kenal di kota ini, jadi tidak sulit untukmu mencari tahu nama pemilik perusahaan besar seperti miliknya..
"Hei, apa kau tidak dapat melihat wajahku yg serius ini, jika kau tak percaya, kau bisa tanyakan itu pada ibu! aku dan ibu pernah menolong nyonya Feronica, dan kemaren juga aku dari rumahnya setelah pulang dari kantormu, aku bertemu tuan Dom, dan nyonya Feronica, nyonya Feronica mengajaku kerumahnya, "jelas Ae, tak ingin di bilang sedang berhalu..
"Kak, apa kau serius? tuan Dom yg kau masuk itu adalah tuan Dom pemilki perusahan yg saat ini aku bekerja, ?"tanya Adley menelisik tak percaya..
"Sudah ku katakan jika kau tidak percaya, kau bisa tanyakan saja pada ibu! "tantang Ae kesal.
Adley langsung berlari hendak menemui ibunya, ia akan percaya jika ibunya sendiri yg menjelaskan.."Bu ibu..."panggil Adley..
"Hei, ada apa denganmu, nak? kenapa kamu begitu terburu-buru? "tanya ibu khawatir..
"Katakan padaku, bu. apa yg dikatakan kakak itu benar bu? "tanya Adley tak sabaran
"Apa yg di katakan kakakmu, nak? ibu tidak mengerti. ayo jelaskan semuanya, sekarang tarik napasmu, lalu keluarkan.."perintah ibu.."Nah sekarang sudah tenang bukan! ayo katakan, apa yg di katakan kakakmu? "lanjut ibu
"Bu , apa ibu mengenal tuan Dom? apa ibu mengenal nyonya Feronica ? "tanya Adley tak sabar.
Ibu menggeleng tak mengerti "jujur ibu belum mengerti dengan apa yg kau katakan, "jawab ibu
"Bu, apa ibu mengenal wanita parubaya, dan pria yg bernama tuan Dom? "ulang Adley.."mereka sepasang anak dan ibu..ibunya bernama nyonya Feronica, sedangkan putranya bernama tuan Dom, "lanjut Adley..
"Oh, iya ibu baru ingat, iya ibu mengalnya, ibunya yg bernama nyonya Feronica , namun untuk putranya ibu tidak kenal..tapi kakakmu sepertinya mengenalnya, karena kemaren kakamu juga dari rumah nyonya Feronica, "jelas ibu..
Jadi benar yg di katakan kakanya, kenapa kakaknya mudah sekali bisa mengenal dan bertemu bosnya itu, sedangkan dia yg sudah bekerja dua tahun lamanya belum pernah sekali pun bertemu, bahkan hanya untuk sekedar berpapasan saja..
"Kak, "Adley kembali berteriak memanggil kakaknya...
"Ish, kau ini sangat berisik, dari tadi berteriak-teriak saja.."Sahut Ae, kesal.
"Bagaimana bisa kakak mengenal tuan Dom? dan sedekat apa kakak bersama tuan Dom? apakah tuan Dom tampan? keren? "tanya Adley beruntun..
"Hei, bertanyalah satu-satu..
"Ok, jawab salah satu dulu, "Adley harus pelan-pelan jika bicara dengan kakaknya salah-salah kakaknya tidak akan mau bicara..
"Pertama aku tidak sengaja bisa kenal dengan mereka, kedua, dia tidak tampan, ketiga dia tidak keren, dan dia itu pria sombong, angkuh, arogant, pemarah, dan pemaksa.."jawab Ae mengabsen semua kejelekan Dom..
"Apa kau tidak salah orang kak? setahuku, jika tuan Dom itu tampan, keren, berkarisma, aku memang pernah mendengar jika tuan Dom itu dingin, tapi aku tidak percaya jika dia itu tidak keren, "Ujar Adley tak terima jika tuan Dom dibilang tidak karena..pasalnya Adley sangat mengidolakan sosok pemimpin seperti tuan Dom, yg pintar dan keren, walau Adley tidak pernah bertemu langsung dengan tuan Dom, tapi Adley selalu mengikuti berita tentang tuan Dom...
"Kau itu sangat payah, bagaimana bisa, kau kerja di tempatnya, tapi tidak pernah bertemu dengannya.."Ejek Ae.
"Sudah sampai kapan kalian akan terus berdebat, lihat jam berapa sekarang, jika kalian terus berdebat, kalian berdua akan terlambat sampai dikantor, "lerai ibu..
*
*
*
*
"Nyonya ? "panggil Ae, kepada nyonya Feronica.
...Adley yg mendengar kata nyonya langsung memeriksa, siapa yg di panggil kakaknya itu..mata Adley membulat sempurna, bahkan terasa akan loncat dari tempatnya.. "Ya tuhan ntah ini ke berkahan atau apa, yg jelas aku berterima kasih padamu tuhan telah memberikan kakak pembawa kebaikan, "gumam Adley.....
"Kak, itu seriusan nyonya besar? "tanya Adley tak percaya..
"Ish kau ini, bagaimana mungkin tidak mengenali bos sendiri, "Seru Ae berbisik..
"Aaera, siapa pria yg disampingmu? "tanya nyonya Feronica penuh selidik..
"Ah, ini adik saya nyonya, adik yg pernah saya ceritakan pada anda.."jawab Ae memperkenalkan adiknya..
"Oh Syukurlah jika hanya seorang adik, "jawab nyonya Feronica tenang.
Aaera tersenyum, ia tak mengerti dengan arti syukur yg di lontarkan pemilik tempatnya bekerja itu..
"Aaera kamu ikut saya, dan kamu, eum, kamu datang kesini hanya mengantar Aaera kan? "tanya nyonya Feronica kepada Adley..
"Oh itu, saya bekerja disini, saya baian divisi dua nyonya, "jawab Adley..
"Oh, baiklah kamu bekerjalah, Aaera akan ikut dengan saya, "
"Baiklah nyonya, saya permisi.."Jawab Adley, setelah berpamitan ia pun berlalu pergi..
"Aaera, ada hal yg ingin saya bicarakan.
"Katakanlah nyonya, "Jawab Ae tersenyum.
"Apa kau memiliki kekasih, atau seorang tunangan?
"Tidak, tapi saya mempunyai orang yg saya sukai, "jawab Ae jujur..
"Apa orang itu juga menyukaimu?
"Belum, tapi segera proses.."jawabnya konyol.
"Jika dia tak mencintaimu, apa kau mau menikah dengan putraku?
Aaera tertawa keras, "Nyonya jangan bercanda, mana mungkin putra nyonya mau dengan wanita seperti saya, "Aaera masih tertawa hingga mengeluarkan air mata disidut matanya. karena terlalu banyak tertawa .
"Aaera, saya serius.."potong nyonya Feronica.
Seketika Aaera diam, Aaera melihat ke arah nyonya Feronica, ia pandang wajah tua perempuan yg ada di hadapannya kini.."Ma-maksud nyonya apa? "tanya Aaera terbata..
"Saya akan memberimu waktu, kau bisa datang padaku kapan saja, jika sudah mendapatkan keputusan.."Ujar Nyonya Feronica, setelah mengatakan itu, nyonya Feronica pergi meninggalkan Aaera yg masih terkejut akan permintaan nyonya Feronica.
"Ini bukan mimpi kan? kenapa nyonya Feronica memintaku menikah dengan putranya secara tiba-tiba? aku tidak mau, mereka orang-orang pemaksa, mereka adalah sekelompok manusia dingin, aku tidak mau jika nanti aku menikah, aku akan menjadi seperti mereka, menjadi manusia pemaksa, arogant, pemarah, .."Ae menggeleng- geleng kepalanya berulang kali, membayangkan saja,sudah membuatnya pusing, apalagi jika menjalankannya..
"Tidak, aku tidak mau, aku tidak mau, aku tidak mau, aku tidak mau, "Ae terus mengulang kata tidak mau..
*
*
*
Di lantai dua belas.
"Tuan, saya benar-benar tidak melakukan ini, saya bersumpah atas nama ibu saya, saya tidak pernah menggelapkan uang sepeser pun dari perusahaan anda, demi apapun saya tidak pernah menggelapkan uang perusahaan.
"Kau masih berani mengelak. setelah semua bukti ada, "Ujar Dom dingin.
"Frey, ajari dia cara berterima kasih kepada perusahaan.."perintah Dom kepada asistennya.
"Baik tuan, "jawab Frey sigap.
"Tidak tuan, tolong percaya pada saya, saya tidak perna menggelapkan uang perusahaan walau sepeserpun, tuan bisa mencari tahu lagi, siapa dalang dari semua ini, "Teriak Adley,
Frey dan beberapa Anak buah tuan Dom menarik paksa Adley, menyeretnya keluar, untuk di bawa ke markas yg biasa Dom menghukum para penghianat..
Semua orang yg melihat pemandangan itu nampak terlihat iba dengan kasus yg di menimpa Adley, pasalnya Adley adalah kariawan yg baik dan ramah, dia juga tidak pernah terlihat neko-neko..berita tentang penggelapan uang yg tidak sedikit itu membuat seluruh kariawan menyayangkan akan keterlibatan Adley dengan rekannya yg lain.
Ae, yg baru masuk ke lobby heran karena banyaknya orang di lobby utama. namun ia nampak tak perduli, ia akan fokus pada pekerjaan barunya saja dari pada harus mencari tahu yg tidak penting menurutnya.
"Tolong lepaskan saya, saya tidak bersalah, saya tidak pernah menggelapkan uang perusahaan walau sepeserpun, "teriak Adley memohon...
Seketika Ae terdiam, ia tau persis suara itu, "Ade, "gumam Ae, iya berbalik dan berlari menuju keramaian, Ae menerobos masuk keramayan ia tidak perduli sumpah serapah orang yg ditabraknya..
Aaera tertegun saat melihat adiknya menangis, memohon pengampunan, "Adley, "Aaera berlari kearah adiknya, ia ikut berjongkok dihadapan adiknya, "De, ada apa? apa yg terjadi, kenapa kamu menjadi tontonan seperti ini? "tanya Ae menangis sedih melihat adiknya diperlakukan tidak manusiawi..
"Kak, aku bukan pencuri, aku tidak menggelapkan uang perusahaan, aku bersumpah demi ibu, demi dirimu, aku bersumpah, kau percayakan padaku, "ujar Adley memelas pembelaan.
"Kakak percaya, kakak percaya padamu, bangunlah de, jangan seperti ini, kakak akan menemui tuan Dom, kakak akan bilang padanya jika kau tidak bersalah, kamu tenang saja kakak janji akan membersihkan nama baikmu lagi .."ucap Ae menangkup pipi kiri dan kanan adiknya..
"Minggirlah, kami akan membawanya, "Salah satu bodyguard tuan Dom, mendorong pelan tubuh Aaera, lalu menarik paksa Adley..
"Heii, jangan terlalu kasar, kau memperlakukan adikku seperti binatang, dia tidak bersalah dia--
"Minggirlah, " sela bodyguard "apa kau mau ikut juga bersama pria ini? tidak ada maling mengaku, jika maling mengaku, walaupun seluruh kota ini di buat penjara, itu tidak akan menampung semua penjahat, "Ejek salah satu bodyguard itu..
"Kak, jangan katakan apa-apa terhadap ibu, katakan saja aku bertugas ke luar kota, "pesan Adley sambil berlalu..
Ae menangis, ia tidak menyangka, jika hari pertamanya bekerja ia akan mendapat kejutan seperti ini.."De kakak percaya padamu, kamu tidak akan melakukan kecurangan dalam hal apapun, "gumam Ae menangis.
*
*
*
*
Gudang
Rumah yg terlihat tua menjadi tempat dimana para koruptor, penghianat dan penjilat mendapat hukuman dari Dom,
"Bawa pria itu kesini! "perintah Dom, kepada anak buahnya..
"Siapa orang yg membantumu, atau orang yg menyuruhmu, "tanya Dom santai..
"Saya tidak tahu tuan, tidak ada orang yg menyuruh saya atau membantu saya, karena saya tidak pernah menggelapkan uang perusahaan, "Jawabnya.
Dom menarik bibir atasnya seraya tersenyum, "Kau pikir aku bodoh.."Seru Dom mengejek..
"Frey, perkenalkan dia dengan rasa sakit sedikit saja, "perintah Dom .
Frey mengambil cambuk.."Aku akan memberimu satu kali lagi kesempatan, katakan siapa orang di belakangmu, maka aku berjanji akan meringankan hukuman ini.."tanya Frey dingin..
"Aku tidak tau...
"Buukk..."satu cambukan mendarat ditubuh Adley..Adley menjerit kesakitan takala merasakan sakit yg luar biasa..
Frey tersenyum saat mendengar jeritan kesakitan orang yg saat ini sedang di introgasinya.."Itu baru satu cambukan, apa kau ingin merasakan cambukan yg lebih banyak lagi? "Seru Frey..
"Tidak jangan lakukan itu, saya mohon.."Jawab Adley memelas..
"Baiklah jika kau tak ingin menerima cambukan-cambukan yg lainya, mari kita bicara , dan katakan siapa orang yg berada di balik semua ini? "Frey kembali mengulang pertanyaan yg sama pada Adley..
"Saya tidak tahu, saya tidak menggelapkan uang, demi apapun saya tidak melakukan penggelapan uang, "ucapnya lelah..
"Buuukk...buukk...buukk..
Tiga cambukan mendarat di tubuh Adley, iya berlutut lemas, dengan dua tangan terikat ke atas..dan setelah itu Adley tak sadarkan diri..
"Aku ingin, besok semuanya sudah beres, "perintah Dom, lalu pergi meninggakan gudang yg suram itu.
*
*
*
"Nyonya saya mohon bebaskan adik saya, dia tidak bersalah, saya yakin ada orang yg telah menjebaknya..saya mohon nyonya "Aaera mendatangi kediaman nyonya Feronica, ia memohon agar putra nyonya Feronica itu dapat melepaskan adiknya saat ini..
"Keuntungan apa yg akan saya dapat jika saya melepaskan adikmu? "tutur nyonya Feronica.
"Katakan apapun yg nyonya inginkan, jika saya mampuh saya akan memberikannya..uang saya punya uang, saya akan mengganti semua kerugian perusahaan atas penggelapan uang itu, tapi saya meminta sedikit waktu untuk membayar semuanya. "jawab Ae tanpa ragu..
"Saya tidak butuh uangmu yg tak seberapa itu, permintaan saya sederahana saja..menikalah dengan Dom, maka saya akan melepaskan adikmu, "
Ae, terdiam, ia tidak menyangka akan menyelamatkan adiknya dari lubang buaya, namun membuatnya masuk kedalam lubang harimau..
"Kau tidak mau? maka pergilah dari kediamanku, kau pikirkan sendiri cara untuk melepaskan adikmu dari putraku, karena hanya kamu yg dapat membebaskan adikmu dari penjara putraku.."Usir nyonya feronica
*
*
*
Bersambung .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Diii
koq maksa sih
2022-08-22
0
Vivieputri
lanjut thor
2021-06-01
1
Triiyyaazz Ajuach
siapa yg menjebak adley?
2021-06-01
2