Jangan Salahkan Cinta
Hingga petang tiba Angga belum beranjak dari kursi kerja ataupun meninggalkan perusahaannya, Angga masih membuka tutup laporan proyek dan laporan bulanan karyawanya. Terlihat dari kaca karyawan satu persatu mulai meninggalkan ruang kerja mereka, ada yang terlihat sangat lelah ada juga yang bersendau gurau melupakan rasa lelah.
"maaf tuan saya belum berhasil untuk membujuk mereka," ucap Reza pelan.
"sudahlah, besok kita tetap kesana," ucap Angga selagi berjalan keluar ruangan hendak mengangkat telfon.
"sayang, kamu jadi ajak aku makan nanti malam ?," tanya seorang gadis manis.
"iya Sayang, ketemu disana aja ya, aku nggak jemput," jawab Angga pelan.
"oke sayang I love you," terdengar suara wanita yang manis diujung telfon.
Wanita itu tak lain adalah kekasih Angga, sudah 2 tahun saling kenal dan menjalin hubungan. Nama gadis kekasih Angga itu Sintya, dia gadis yang manis dan juga cantik serta memiliki karir yang bagus. Sintya cukup tinggi degan badan yang kurus tapi berisi. Sangat serasi dengan Angga yang tinggi, putih dan tampan serta pengusaha muda yang sukses.
Mobil yang dikendarai Angga pun melesat diantara macetnya jalan raya sore itu. Seperti biasa sore hari jalan pasti macet karena banyak orang pulang kerja.
"Tuan," ucap Reza.
"iya rez, ada apa ?," jawab Angga.
"Mengenai tempat dan hadiah yang Tuan inginkan sudah siap," jelas Reza.
"lanjutkan sesuai rencana," ucap Angga dengan pandangan yang tetap menatap ponsel.
Mobil mulai memasuki kawasan perumahan elit. Terlihat gerbang yang megah dan mobil pun memasuki halaman rumah diiringi salam dari para penjaga kemanan rumah tersebut. Angga mulai berjalan memasuki rumah bersama Reza dibelakangnya, terlihat juga beberapa pelayan membawakan tas dan alas kaki untuk Angga.
Angga masih duduk melepas penat di sofa ruang tengah ditemani Reza dan secangkir kopi. Karena nanti malam ada pesta kejutan untuk kekasih Angga jadi ia harus menemani Tuan nya hingga selesai.
"Tuan air hangat untuk mandi sudah siap" ucap Pak Tono menghampiri Angga setelah menyiapkan air hangat dikamar Angga.
"makasih pak,oiya Rez mandi dulu juga sana!," suruh Angga.
Angga mulai menapaki tangga menuju kamarnya di lantai atas, Pak Tono dan Reza juga meninggalkan ruangan. Reza biasa memakai kamar tamu dibawah jika ia tak pulang. Reza juga bersiap untuk pergi mengantarkan Angga.
"nyaman sekalih berendam air hangat, rasa capek ku hilang semua," gumam Angga
cukup lama Angga berendam, sampai jam menunjukkan pukul 18.30 ia baru meninggalkan kamar mandi.
Saat berjalan menuju ruang ganti Angga melewati cermin dan melihat otot tubuhnya yang mulai menghilang. Pertanda Angga harus rajin olah raga, ya memang akhir-akhir ini Angga terlalu sibuk kerja sampai lupa olah raga.
Kemeja berwarna biru soft, dibalut setelan jas berwarna navy membuat Angga terlihat sangat keren dan tampan. Tak lupa jam tangan dengan merek yang terkenal mahal itu juga di pakainya. Angga menyemprotkan parfum ke segala arah tubuhnya, Angga tidak mau kalau sampai ada bau tak sedap berasal dari tubuhnya.
tokk tok tokk
"permisi apakah Tuan sudah siap ?," seru Reza di balik pintu.
"masuk!," teriak Angga.
"Tuan mobil sudah siap," ucap Reza masuk kedalam kamar Angga.
"ayo kita berangkat aku tidak mau terlambat!" ucap Angga sambil berjalan meninggalkan kamar dan menuju lantai bawah bersama Reza.
"Tuan ini pesanan anda," Reza memberikan satu kotak kecil kepada Angga.
Angga dengan sigap mengambil dan memasukan kedalam sakunya.
Sesampai di mobil dan duduk dijok belakang Angga membuka kotak yang diberikan oleh Reza, melihat isi kotak itu raut muka Angga terlihat bahagia. Reza sudah menyalakan mobil dan membawa Angga menuju kesalah satu restoran ternama dikota ini.
"kerja bagus Rez, Sintya pasti suka ini," ucap Angga.
"terima kasih Tuan, nona pasti suka saya yakin itu," ucap Reza.
"tapi aku sedikit deg-deg nih, nggak pernah aku kayak gini tuh ke cewek," ucap Angga.
"Tuan tenang saja, saya yakin Nona akan sangat senang," ucap Reza menenangkan Angga.
"alay nggak sih Rez ?," tanya Angga lagi.
"tidak Tuan, ini namanya romantis,,hehe" ucap Reza sedikit tertawa dengan pertanyaan bosnya.
"ngledek aku kamu Rez," ucap Angga sok-sokan marah.
"tidak Tuan, mana berani saya menertawakan Tuan," jelas Reza masih menahan tawa.
Malam ini rupanya hari ulang tahun Sintya, Angga sudah menyiapkan kejutan yang bagus.
Mobil sudah sampai ditempat parkir restoran, terlihat Angga keluar dari mobil diiringi Reza dibelakangnya. Terlihat Angga memakai jas rapi dan rambut yang rapi serta aroma parfum tercium walau Angga sudah berjalan meninggalkan tempar parkir. Angga memang cukup terkenal sebagai seorang pengusaha tersohor dan kaya raya. ketampanannya membuat banyak wanita ingin mendekati. Namun sayangnya Angga sudah memiliki kekasih, membuat para wanita hanya bisa memandanginya dan menunggu celah bila ada kesempatan.
Malam itu Angga menyewa satu lantai restoran untuk memberi kejutan pada Sintya, restoran ini memiliki beberapa lantai. Lantai tempat Angga disulap menjadi tempat yang sangat romantis dengan banyak lilin-lilin kecil. Angga bersiap-siap karena kabar dari Reza pacarnya sudah sampai dan bersiap untuk naik.
"Happy Birthday," ucap Angga sambil berdiri.
Betapa terkejutnya Sintya yang baru memasuki lantai tersebut melihat Angga berdiri sambil membawa bunga.
Sintya berjalan pelan mendekati Angga, Sintya sangat bahagia karena Angga yang dia kenal adalah sosok yang cuek dan tidak romantis namun perhatian.
"sayang ini semua kamu yang siapkan?," tanya Sintya sambil meraih bunga ditangan Angga merasa tak percaya bahwa ini kenyataan.
"iya, ini semua kejutan untuk kamu syang," ucap Angga meyakinkan Sintya.
"makasih sayang," ucap sintya dengan mata berkaca-kaca.
Mereka berjalan menuju meja ditengah, meja yang dipenuhi hiasan-hiasan dari bunga segar dan lilin-lilin kecil membuat suasana semakin romantis. Reza berdiri diujung lantai untuk memastikan semua berjalan dengan lancar.
Para pelayan mulai memberikan minuman dan makanan pembuka. Tiba-tiba Angga mengulurkan tangan memberikan satu kotak kepada Sintya.
"Apa ini sayang ?," tanya Sintya
"maukah kamu menikah dengan ku," ucap Angga membuka kotak kecil itu.
Dengan hati berdebar Sintya melihat apa yang dilakukan Angga kekasihnya, ntah dia masih binggung dan syok dengan apa yang Angga ucapkan.
"sayang," ucap Angga memecah lamunan Sintya.
"makasih sayang, aku mau menikah dengan mu," jawab Sintya
Rupanya malam itu Angga tidak hanya memberi kekasihnya kejutan ulang tahun Angga juga melamar Sintya. Kotak kecil yang sedari tadi Angga pegang berisikan cincin dengan berlian yang sangat besar dan indah.
Angga sengaja menyiapkan semua kejutan ini sudah jauh-jauh hari sebelumnya. Tak disangka seorang Angga yang cuek dan tak romantis bisa menjadi romantis untuk malam ini.
.
.
.
~Terima kasih yang sudah mampir 🙏😊 ~
Jangan lupa like, komen, terus tekan favorit biar nggak ketinggalan up episodenya 😘❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Aninda Peto
Holla ka Author mampir yuk ke karyaku Suamiku Adik Kekasihku Ayuk kita saling mendukung ka
2021-04-27
2