Reza langsung berjalan menuju ruangan bosnya.
"Permisi Tuan, Tuan sudah melihat berita kalau Bryan mati bunuh diri?,"ucap Reza.
"Bunuh diri? bukannya beberapa hari yang lalu ia datang kesini dan mengancam kita?," tanya Angga.
"benar Tuan," jawab Reza.
"sudahlah tidak usah peduli dan tak perlu diselidiki mungkin ia punya banyak musuh dan hutang," ucap Angga sedikit kesal karena pekerjaannya menumpuk banyak.
Dalam hati Reza masih bertanya-tanya kenapa semua terjadi dalam waktu dekat.
"Halo sayang, aku jemput 1jam lagi ya," ucap Angga.
"iya sayang, kerjaan ku juga sudah hampir selesai ," jawab Sintya.
"oke syang, I love you," ucap Angga.
" I love you sayang," balas Sintya.
Sore itu Angga dan Sintya menuju salah satu butik ternama untuk mencoba gaun pernikahan. Angga setuju untuk menikah bulan depan, karena ia juga memikirkan untuk segera mengakhiri masa lajangnya bersama wanita paling ia sayang. Apalagi Angga sudah cukup lama mengenal Sintya jadi tak ada keraguan lagi dalam dirinyan
Angga sudah menyiapkan rumah dikawasan yang cukup elit dengan atas nama Sintya dan memesan secara khusus satu paket perhiasan berlian yang Sintya inginkan sebagai seserahan saat menikah nanti.
Saat sampai didepan studio Angga melihat sekilas Sintya ngobrol dengan seorang lelaki yang memakai topim Namun, Sintya tak lama langsung berjalan menghampiri Angga yang ada didalam mobil sehingga membuat Angga menjadi lupa akan siapa lelaki tadi.
"Sayang maaf lama ya ?," tanya Sintya sambil membuka pintu mobil Anggam
"Barusan juga sampe aku yang," jawab Angga lalu mencium kening Sintya.
"selesai cobain baju nanti aku langsung pulang ya sayang," ucap Sintya terlihat sedih.
"kenapa buru-buru, gak mau makan dulu nih ?," tanya Angga penasaran.
"aku ada metting sama anak-anak yang," ucap Sintya masih dengan muka sedih.
"aku masih kangen kamu lohh, tp ya sudah kapan-kapan masih ada banyak waktu," ucap Angga sambil mengelus rambut Sintya.
"makasih sayang," ucap Sintya.
Kegiatan Angga dan Sintya sudah selesai, Angga mengantar Sintya kembali kekantor. Malam semakin larut, akhirnya Angga sampai dirumah. Didepan pintu sudah terlihat pak Tono menyambut Tuannya dengan penuh senyum.
"Selamat Malam Tuan," sapa Pak Tono.
"Iya Pak, pak bisa siapin sup buntut laper nih?," minta Angga.
"bisa Tuan, saya kira Tuan makan diluar tadi," ucap Pak Tono.
Mereka berjalan memasuk rumah dan Reza pun pergi menuju apartemennya.
"Ya sudah saya mandi dulu pak, nanti klo sudah panggil ya," ucap Angga.
" Siap Tuan langsung saya siapkan," ucap Pak Tono.
Pak Tono bergegas ke dapur untuk memberi tahu tukang masak bahwa Tuannya mengingkan makan malam sup buntut. Seketika semua pelayan dapur langsung bergegas menyiapkan, karna Angga selalu meminta untuk melengkapi stok bahan mentah. Sehingga saat ia ingin makan yg aneh-aneh pun ada dan bisa langsung dibuatkan terutama sop buntut..
Selagi dapur menyiapkan sup buntut, Angga selesai mandi langsung turun ke dapur, Angga duduk dan mengambil irisan buah.
"Maaf Tuan supnya sebentar lagi siap," ucap Pak Tono.
"udah gak usah buru-buru nanti malah nggak enak pak," ucap Angga sambil tersenyum.
"hehe.. siap Tuan, Oiya Tuan rumah belakang sudah rapi dan tadi siang art baru sudah datang 2 orang," jelas Pak Tono.
"waduh pak Tono emang terbaik. hehehe," Ucap Angga sambil tertawa puas.
"karna Tuan kemarin bilang bulan depan menikah jadi saya buru-buru menyiapkan semua Tuan," jelas Pak Tono.
"ya sudah terserah bapak aja, urusan rumah aku serahin ke Pak Tono,"ucap Angga.
"Siap Tuan, saya ke dapur sebentar," pamit Pak Tono.
Angga masih menyantap irisan buah didepannya, selagi Pak Tono menuju dapur dan menyiapkan makan malam.
"Permisi Tuan sup buntutnya sudah siap," ucap Pak Tono menaruh sup dimeja.
"baunya enak sekalih pak," ucap Angga.
"silahkan dimakan Tuan," Pak Tono mempersilahkan Angga makan.
Angga pun menikmati makan malamnya, dan sedikit berbincang dengan Pak Tono. Hingga tak terasa malam pun sudah mulai larut jam menunjukan pukul 21.30. Angga berjalan menuju kamar untuk istirahat dan Pak Tono beserta pelayan lainnya membereskan meja makan.
Acara pernikahan sudah semakin dekat, karna Angga nggak mau ribet ia sudah memasrahkan semua keperluan ke Wedding Organizer dan Reza sebagai wakilnya kalaupun ada keinginan tertentu.
Disisi lain Sintya amat sangat bahagia karena ini adalah pernikahan yang amat ia dambakan, menikah dengan yang ia cintai sekaligus kaya raya bonus tampan lagi.
Hari demi hari berjalan dengan riweh dan melelahkan, undangan pun juga sudah disebar. Banyak rekan bisnis dari dalam kota maupun luar negri yang diundang. Serta kerabat-kerabat dekat kedua mempelai.
Pesta pernikahan yang diadakan digedung milik Angga sendiri membuat orang-orang semakin banyak memujinya. Gedung itu terkenal mewah dan hanya orang-orang kelas atas yang biasa menyewanya, karna biaya sewa cukup mahal.
"Sayang, akhirnya kita besok menikah," ucap Angga.
"Hallo iya sayang, aku seneng bangett tau yang," jawab Sintya.
"Ini akan jadi pernikahan ku yang pertama dan terakhir, aku pasti akan menjaga mu seumur hidupku sayang," ucap Angga.
"makasih sayang aku sangat terharu, aku juga akan menjaga mu seumur hidupku," Ucap Sintya lirih.
"Ya sudah hari sudah malam, kamu istirahat biar besok kamu segar," ucap Angga.
"kamu juga istrahat sayang, I love you," ucap Sintya.
"I love youuuuu sayang" ucap Angga lalu menutup telfon.
tutt tutt tutt
"Tuhan terima kasih engkau kirimkan aku bidadari untuk mendampingi ku" ucap Angga dengan penuh haru, tak terasa ada setitik air mata yang jatuh. Sambil melihat keluar jendela Angga masih tak percaya bahwa kekosongannya kesepian dan kesendirianya telah hilang, berganti keceriaan dan kebersamaan orang tercinta.
Akhirnya hari yang dinanti-nanti pun tiba, Angga dengan setelan baju rapi, serta Reza yang slalu memantau acara semua berpakaian rapi serta wangi. Diujung terlihat sosok gadis manis dan cantik berjalan ialah mempelai wanita calon ibu dari anak-anak Angga. Tanpa sadar Angga meneteskan air mata bahagia melihat calon istrinya berjalan menuju kearahnya.
Prosesi pernikahan pun akan segera dimulai, namun tiba2 dipintu masuk ramai.
"Maaf pak ada perlu apa ?,"Seru Reza.
"Saya membawa surat pengkapan....," Ucap seorang polisi yang memakai baju preman.
"APA MAKSUD BAPAK," bentak Reza.
"Sudah minggir sana, ayo kita amankan," komando seorang polisi.
"APA!," ucap Angga sangat terkejut.
.
.
.
.
>>> Hello teman-teman<<<
Aku mau makasih banget buat yang sudah baca, I Love Youuu gaessss 😘
jangan lupa like, komen terus tekan favorite biar aku tambah semangattt 😊😘
>>> Makasihhhhh <<<<
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments