Tengah malam yang sepi Angga duduk bersandar di tempat tidur sembari memainkan ponsel miliknya membalas chat Sintya si pacar kesayanganya itu.
"sial, kenapa pikiran ku terusik oleh pria tidak jelas itu !," teriak Angga sambil terus berpikir.
"Sintya dulu bilang tidak punya orang tua dan kehidupan mereka berada ditepi kota tapi beberapa tahun ini saat aku sudah mengenalnya dia cukup kaya, lalu pria kemarin datang mengolok-olok seakan punya dendam, hmmm seperti ada yang disembunyikan dariku," Angga mulai menghubungkan apa yang ia ketahui dan apa yang terjadi.
Malam semakin larut suara sunyi semakin mencekam dan semua orang sudah tertidur lelap.
"Tuan," tok tok tok suara pak Tono mengetuk pintu Angga.
"Tuan sarapan sudah siap," Seru Pak Tono Lagi.
" duh kenapa gak disaut yaa gak biasanya Tuan jam segini belum siap, mau masuk tapi aku takut," ucap lirih pak Tono didepan pintu.
"tau lah masuk aja," ucap pak Tono sembari memegang gagang pintu dan membukanya.
"Tuan Sarapan dan mobil sudah siap," Ucap pak Tono. Pak Tono melihat kamar tak tampak sosok Angga disana, pikiran Pak Tono mulai bermacam-macam takut terjadi apa-apa. Pak Tono berjalan menuju kamar ganti dan ahhh ternyata Tuanya sedang mandi.
" Ada apa pak ? aku bangun kesiangan tolong bilangin Reza suruh siapin kalo aku sarapan dikantor aja pak," Ucap Angga sembari keluar kamar mandi.
" Maaf Tuan saya lancang tadi khawatir karna saya ketok-ketok tidak ada sautan," jelas Pak Tono.
"Sudah tak apa, aku siap-siap dulu jangan lupa bilang ke Reza yang tadi saya suruh," ucap Angga.
" Siap Tuan," ucap Pak Tono.
Jam sudah menunjukan pukul 09.00, mobil pun melesat menuju ke kantor, karena jam macet sudah lewat jadi kekantor sedikit lebih cepat. Angga keluar dari mobil dan memasuki lobi depan kantor menuju ke lift untuk keruangannya. Ruangan Angga berada di lantai paling atas yaitu lantai 15.
"Tuan silahkan sarapannya," ucap Reza.
"kamu sudah sarapan Rez ?," tanya Angga.
"Sudah Tuan, oiya Tuan setelah saya selidiki Bryan itu ditipu oleh istrinya, ternyata Bryan sudah pernah menikah namun belum go publik Tuan," jelas Reza.
"aneh sekalih, terus?," ucap Angga.
"karena istrinya berasal dari keluarga biasa di pinggir kota keluarga Bryan malu Tuan, sehingga orang tuanya tidak merestui," jelas Reza.
"lalu kamu tau siapa istrinya ?,"tanya Angga.
"nama istrinya Widya Tuan," ucap Reza.
"lalu apa hubunganya sama Sintya sihh?," tanya Angga semakin binggung.
"maaf Tuan saya belum tau, seperti yang Tuan ketahui mantan pacar Nona cuman 1 bernama Antony itu pun bukan di kota ini," jelas Reza.
" sudah lah kamu selidiki dulu, mana berkas yang harus aku lihat?,"tanya Angga menyingkirkan piring bekas sarapannya.
Reza berjalan ke meja kerjanya yang berada di ruang sebelah bosnya itu, dan kembali membawa setumpuk map dan menaruhnya di meja bosnya. Anggapun sibuk melihat dokumen-dokumen serta laporan perusahaan.
"Sayang, makan siang yuk," ucap Sintya.
"Kamu kesini gak bilang-bilang sayang ," ucap Angga.
"kejutann dongg," jawab Sintya.
"kamu mau makan dimana sayang," ucap Angga sambil membelai rambut panjang dan wangi milik Sintya.
"gimana kalo kita makan steak di resto itu sayang?" ucap Sintya.
"aku tlfon Reza dulu ya," ucap Angga.
"Rez tolong siapkan mobil aku mau makan siang diluar," ucap Angga.
Angga jarang sekalih makan siang diluar karna siang hari ia lebih suka makan salad buah ataupun sayuran yang sudah disiapkan. kecuali ada rapat bersama klient ataupun rekan bisnisnya.
Terlihat dari dalam mobil para penjual es pedagang kaki lima rame sekalih karena siang ini cuaca sangat panas. Mobil pun melaju ke arah resto steak yang Sintya inginkan tadi bersama Angga dan tak lupa Reza selalu ada dimana pun Angga berada. Makan siang bersama kekasih sangat membuat Angga senang, hingga ia memiliki semangat lagi untuk bekerja.
"Sayang kita nikah tgl 2202022 gimana," pinta Sintya
"bukannya itu bulan depan sayang?," tanya Angga.
"iya lebih cepat lebih baik syang," ucap Sintya.
"tapi itu terlalu cepat sayang, belum lamaran juga kita," jelas Angga.
"mana perlu yang seperti itu sayang, aku sudah tidak punya orang tua dan hidup sendiri," jelas Sintya.
"aku pikirkan itu nanti syang," ucap Angga sambil mengecup dahi kekasihnya.
"makasih syang, kita itu sama-sam sudah tidak punya orang tua aku gak mau kalo sendirian terus," rengek Sintya.
" Iya iya sayang, lalu kamu mau mas kawin apa ?," tanya Angga.
"aku mau cincin berlian, dan rumah baru untuk kita,itu sudah cukup sayang aku itu cinta banget sama kamu," ucap Sintya sambil terus memeluk angga.
"gampang soal itu sayang, aku juga cinta sama kamu," jawab Angga.
Angga selesai makan siang langsung kembali keperusahaan. Mobil sudah memasuki depan lobi, Angga keluar dan memasuki kantor, Sintya pun juga pergi meninggalkan kantor.
"Permisi Pak Reza," ucap salah satu resepsionis.
"iya ada apa ?," tanya Reza. Angga terus berjalan keruangannya meninggalkan Reza.
"Ada orang yang mau bertemu Pak," sambil menunjuk seseorang diruang tunggu.
"siapa si, kenapa gak bikin janji dulu aku lagi sibuk," ucap Reza.
"orangnya ngotot mau ketemu pak," jelas mbak resepsionis.
"oke lah aku temui," ucap Reza.
Reza berjalan meninggalkan resepsionis dan menuju ke ruang tunggu. Setiba dipintu ia kaget melihat sosok yang ternyata ia ketahui itu siapa.
"maaf soal kemarin," ucap pria itu.
"mau apa kamu ?," tanya Reza.
"aku cuma mau ingatkan untuk jauhi wanita ini !," menunjuk foto wanita di hpnya.
"apa urusanya denganmu ?," tanya Reza kesal.
"dia wanita jahat aku sudah 2th lebih mencarinya!," jelas pria itu.
Ternyata lelaki yang menemui Reza adalah Bryan yang beberapa hari lalu menggacau direstoran. Dan Bryan juga menunjukan foto wanita yang Reza kenal itu bernama Sintya.
"apa yang aku bisa percaya dari ucapan mu?," ucap Reza.
"aku mau Angga bekerja sama dengan saya," minta Bryan.
"untuk apa ? Bos saya sangat mencintai gadis itu," bentak Reza.
"Aku sudah ingatkan baik-baik, dan aku akan berusaha untuk membuka kedok wanita itu. jadi jangan salahkan saya kalo setelah ini saya akan bermain kasar!," ucap Bryan menepuk pundak Reza dan meninggalkannya.
"hahh sudah gila karena bangkrut rupanya," ucap Reza.
Reza berjalan menuju ke ruangan bosnya dan menceritakan apa yang barusan terjadi, Angga pun meminta untuk menyelidiki lebih dalam apa yang terjadi.
beberapa hari kemudian....
"pemirsa telah terjadi kasus bunuh diri di salah satu apartemen, diketahui seorang pria bernama Bryan berusia kurang lebih 30th dengan luka dileher, saat ini polisi sedang mengevakuasi dan akan melakukan autopsi"
.
.
.
.
.
.
~Terima kasih yang sudah mampir 🙏😊 ~
Jangan lupa like, komen, terus tekan favorit biar nggak ketinggalan up episodenya 😘❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Novarinasinaga
kok sepi ya mana ni penbaca ,,😊😊
2021-04-26
2