Penjaga Hati

Penjaga Hati

Kejutan

Matahari sudah keluar dari peraduannya, namun Arka masih betah di alam mimpi. Tidurnya terganggu mendengar suara-suara dari ruang tamu yang lumayan kencang sehingga ia harus menutup kepalanya menggunakan bantal.

"Siapa sih yang datang sepagi ini" gerutunya.

Ia mendengar adiknya Zara sedang tertawa senang, entah apa yang membuat dia begitu bersemangat.

Selang beberapa menit Ia mendengar Zara menaiki tangga sambil bersenandung, dan berhenti di depan kamarnya.

"Kak, bangun kak, sudah siang nih, kita punya penghuni baru di rumah" teriak Zara sambil mengetuk pintu kamar kakaknya.

Arka menggeram jengkel karena tidurnya diganggu adiknya.

Ia semakin menekan bantal ke kepalanya, namun sia-sia saja usahanya, karena Zara menerobos masuk ke kamarnya yang tidak terkunci dan mengguncang kaki nya, "Kak, bangun kak kita bakal punya penghuni baru di rumah, ayo bangun kenalan sama anak Om Hengky".

" Zara, kakak masih ngantuk nih. Emang kenapa sih kalo ada penghuni baru? heboh banget" Arka mengomeli adik perempuan satu-satunya.

Mereka cuma berdua dan Zara masih SMA.

"Kakak, jangan menyesal ya kalau nanti orangnya digaet cowok lain" ancam Zara.

"Siapa sih??? “ Arka duduk di tempat tidurnya dengan malas.

" Itu Kak, anaknya Om Hengky dari Bandung. Kak Cenza, dia bakal tinggal sama kita karena kantornya buka cabang di sini. Mama minta dia tinggal sama kita sebelum dia dapat kontrakan di sini".

"Trus apa hubungannya sama Kakak?"

"Iiiiih Kakak kok kurang gesit ya, Kakakkan masih jomblo, buruan digaet, Kak Cenza orangnya cantik, ramah lagi" Zara nampak bersemangat menjodohkan kakaknya dengan Cenza.

Ia mengedipkan matanya menggoda kakaknya.

"Hmmm, Kakak mau tidur lagi, kamu jangan berisik". Arka hendak tidur lagi tapi tangannya cepat ditarik Zara

" Bangun Kak, nanti dimarahin Mama. Jual mahal banget sih"

Arka pun bangun dan mengacak-acak rambut Zara karena kesal dan gemas, kemudian masuk ke kamar mandi.

"Yess" Zara turun kembali sambil bersenandung.

"Ra, Arka sudah bangun? tanya Bu Riri, mamanya.

" Sudah ma, bentar lagi turun"

Arka bukanlah cowok yang mudah membuka hati, terbukti sejak hubungannya kandas dengan Vanny, Ia tidak pernah lagi menjalin hubungan dengan cewek manapun.

Arka yang dulunya selalu ceria dan senang bercanda berubah menjadi cowok yang dingin dan hanya sibuk dengan urusan kantor.

"Bagaimana kabar Papa dan Mama mu Za? “ tanya Pak Ray, Papa Arka dan Zara.

"Baik Om, sebenarnya Papa yang antar Cenza ke sini Om, tapi tiba-tiba kena flu makanya Cenza datang sendiri"

"Kantor kamu kan tidak jauh dari sini, kalau kamu ingin tinggal di sini tidak apa-apa. Masih ada dua kamar kosong di sini" kata Pak Ray

"Iya Sayang, mending kamu tinggal sama tante saja di sini, tante malah senang kalau kamu di sini" sahut Bu Riri sambil tersenyum.

"Takutnya malah merepotkan Tan".

" merepotkan apa sih, justru bagus karena Zara bisa punya teman kan"

"iya benar Ma" sambung Zara.

"Cenza bersyukur kalau memang bisa tinggal di sini Tan". Kata Cenza.

" Om senang kalau kamu tinggal di sini, jangan sungkan anggap saja rumah sendiri"

"Baik Om" Cenza sangat bersyukur karena di sambut baik Pak Ray dan keluarga, namun tidak dengan makhluk yang baru saja muncul di ruangan tersebut.

Arka tampak hendak keluar, Ia mengenakan T-Shirt dan celana pendek, santai namun berhasil membuat Cenza terpesona. Lain halnya dengan Arka dia kelihatannya cuek dan tidak seantusias adiknya dengan kehadiran Cenza.

"Ka, ini Cenza anak Om Hengky dari Bandung" kata Bu Riri

Arka menyodorkan tangannya untuk berkenalan,

"Arka"

"Cenza" sambut Cenza.

"Ma, Pa, Arka jalan dulu ya"

"Mau ke mana? “

" Ada urusan sama Reno Ma"

"Jam berapa kamu pulang? “

" kurang tahu Pa, lihat saja nanti"

Arka pun ke garasi dan masuk ke mobilnya. Dalam hati ia memuji kecantikan Cenza, namun tidak sedikitpun Ia menunjukkannya. Hatinya masih beku dan tidak bisa dengan mudah untuk menyukai cewek secantik apapun.

Berbeda dengan Arka, rupanya Cenza langsung jatuh hati melihat Arka pada pertemuan pertama mereka. Saat Zara mengantarnya ke kamar, Cenza pun iseng-iseng bertanya, "Ra, Arka memang dingin begitu ya sama semua orang? “

" Tidak kok Kak".

Zara pun menceritakan kepada Cenza kenapa kakaknya seperti itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!