episode 5

POV Indah :

"Hi Indah, ini aku Nio.. aku baru aja sampai rumah, apakah boleh aku telpon?" - Nio

Sebuah pesan singkat dikirimkan oleh Nio sehabis bertamu di rumahku, dan tentu saja kebiasaan mamaku yang sangat antusias dengan apa yg Dia sukai maka mama akan selalu kepo akan segala hal.

Tanpa sadar tiba - tiba mama sudah berdiri disamping ku dengan menyahut "Di balas Ndah..., bilang Boleh telpon aja gitu, ayo cepetaaann!!" Sahut mamaku menggebu tidak sabaran, Aku hanya bisa menghela nafas panjang melihat tingkah mama.

Jujur aku sangat heran lihat mama seantusias ini, Mama bahkan lebih antusias dari pada diriku sendiri, maka aku pun membalas dengan singkat "boleh"-Indah

Melihat balasanku, mama melotot dan tiba - tiba ponselku berdering, "Syukurlah...aku tidak jadi mendengar omelan dari mama lagi.." guman ku dalam hati, Namun alisku mengernyit bingung dengan nomor baru yang tertera di layar ponselku, aku menjadi ragu mengangkatnya atau membiarkan saja, tapi bukankah sudah menjadi kebiasaan ku, tidak akan pernah menerima telpon dari nomor Asing, mengingat kejadian beberapa bulan lalu,,ketika aku di teror habis - habisan oleh wanitanya Mathew, aku pun seolah malas merespon apapun dari nomor tak di kenal.

Dari pada harus menghabiskan waktu pikiran dan tenaga untuk meladeni masalah - masalah yang tidak penting maka lebih baik aku menghindar saja.

Lalu ada suara pesan masuk di ponselku, "Indah.. ini aku Nio, kenapa telponku nggak di angkat? Aku telpon lagi di angkat yah.. - Nio"

Membaca pesan Nio aku membulatkan mataku, dan merasa sebagai orang yang konyol dan paranoid saat ini,

"Yah ampun.. kenapa aku bodoh sekali, kenapa aku tidak langsung menyimpan nomornya, sampai - sampai aku kira itu nomor asing" Tidak ingin menunda lagi segera aku menyimpan nomor ponsel Nio, dan seketika itu juga ponselku kembali berdering lagi, tapi kali ini aku tidak lagi mengabaikan telepon masuk ini, dan segera mengangkatnya,

"Halo.."

"Halo Nio,?"

"Indah.. kamu belum ngantuk?"

"Sudah lumayan, ada apa telpon aku malam - malam?" tanyaku canggung.

"Ndah.. apakah kita bisa menjadi lebih dari hanya sekedar menjadi teman?"

Aku tersenyum mendengar pertanyaan dari Nio, dan hatiku tergelitik untuk menggoda Nio, 'Toh saat ini Nio menyatakan cintanya tidak secara langsung" batinku.

"Lebih dari sekedar teman? maksudnya menjadi sahabat?? boleh - boleh saja sih Nio" jawabku kembali mengulum senyum,

"Indah.. aku bukanlah pria yang pandai untuk mengatur kata, aku suka sama kamu, aku ingin kita menjalin hubungan yang serius, bukan hanya sekedar sahabat, kamu ngerti kan maksudku?" Suara Nio terdengar mengucapkannya dengan sungguh - sungguh.

"Maaf aku nggak ngerti, aku nggak paham maksudnya kamu itu bagaimana, karena kita baru saja kenal, bagaimana mungkin kamu bisa bilang suka sama aku?" selain menggoda tapi aku sedikit terusik dengan pikiranku 'benar - benar aku tidak mengerti dengan karakter laki - laki ini.. baru juga ketemu, bahkan belum ketemu hanya sekedar lihat foto dia sudah langsung suka sama aku, ini sungguh tidak masuk akal!'. Aku tidak bisa percaya dengan yang namanya cinta pada pandangan pertama, apa lagi cinta saat melihat foto, bukankah itu termasuk perasaan yang aneh?

"Apakah kamu tidak mau mencoba atau memberikan kesempatan untuk kita Indah?"

Tanpa sadar, tiba - tiba mama sudah mencubit lenganku, dengan melotot walaupun itu tidak terlihat seperti orang melotot pada umumnya, kalian tau kan maksudku?? 😅😂 (karena mata mama hanya seperti lubang kancing, kecil sekali, jadi semelotot - melototnya mama, yah ukurannya hanya sebesar lubang kancing)

"Kamu harus terima!!" bisikkan mama cukup membuat aku pusing sekaligus bingung saat itu, dan tentu saja aku takut Nio mendengar bisikkan mama.

Tidak ingin di ganggu oleh mama, aku memilih untuk masuk saja ke kamarku dan ingin mengunci kamarku dari dalam, namun ditahan oleh dorongan kaki mama, sehingga mama saat ini berdiri dipintu sambil memegang gagang pintu agar bisa menguping pembicaraanku.

"Halo... Indah.., kenapa nggak di jawab?" Lagi Nio bertanya,

Helaan nafas keluar begitu saja dari bibirku,

"Nio.. aku baru saja patah hati, bahkan sampai sekarang mantan kekasihku masih saja mencoba menghubungiku, apakah kamu yakin ingin mencoba ketika tau keadaanku seperti ini?" tanyaku kepadanya,

mama yang ada di depanku langsung "tepok jidat" mendengar apa yang baru keluar dari bibirku, dengan wajah yang sudah di tekuk mama menatap geram.

"Iyah.., biarkan semua berjalan sesuai dengan apa yang seharusnya saja Indah" Jawab Nio kepadaku,

"Baiklah.." jawabku. Jujur.. jika bukan karena semua ini adalah keinginan mamaku, dan paksaan dan dari Kak Ayi, aku belum siap memulai hubungan ini, tapi karena aku pun sadar bahwa aku tidak boleh mengharapkan Mathew atau bahkan tidak boleh lemah di hadapan Mathew maka aku harus move on, mengingat beberapa minggu lagi dia akan kembali dari Tugasnya, dan kami pasti akan bertemu ketika dia akan mengambil sepeda motornya.

"Terima kasih yah... besok aku jemput, okay?"

"Okay Nio, see you tomorrow" pamitku,

"See you Tomorrow sayang..."

Iiihhh...., belum apa - apa uda sayang.. buru - buru aku langsung mematikan ponselku, bergidik ngeri saat itu.., Baru juga kenalan, ketemuan, ditelpon uda diajak pacaran, tutup telpon uda manggil sayang..., itu sangat tidak masuk akal bagiku.., walaupun jantungku berdetak tidak beraturan dan gagal fokus karena ketampanannya, bukan berarti semua dapat aku terima dengan instan seperti saat ini.

Terlihat malam itu yang sangat berbunga - bunga adalah mamaku? mama sangat bahagia, aku pun ikut tersenyum melihat tingkah mamaku, tanpa menunggu lama, aku pamit untuk istirahat kepada mama...

Sesampai di kamar tidur, hatiku gundah gulana lagi, gelisah lagi, selalu saja perasaan ini hinggap di saat aku akan memejamkan mataku sejenak, ku putar kaset Norah Jones pada walkman ku, aku memasang headset, mematikan lampu kamar, dan mendengar alunan musik dari Norah Jones yang berjudul "December", Hatiku lirih... jantungku seakan diremas oleh tangan kokoh seseorang tapi aku tidak tau, tangan itu milik siapa..,

Mengapa tangan ini sungguh tega membuat rasa sesak di dadaku.. tiba - tiba air mataku luruh.., aku mengingat kembali masa - masa SMA ku.., "Jack..., kau adalah salah satu penyesalan terbesarku, aku sangat menyesal tidak memperjuangkan cintamu saat itu.., dan Roy.., kau pun adalah penyesalan terbesar dalam hidupku.., mengapa kita tidak bertemu sebelum aku mengenal Mathew.., dan kau Mathew, Kau adalah Cinta sekaligus Racun yang mematikan untuk hidupku..., Cintamu membunuh rasa percaya diriku, Cintamu membunuh kreativitas ku, bahkan Cintamu membunuh Masa Depanku!! Cintamu sangat jahat Mathew!! aku tidak mau lagi bertemu dengan cinta yang serupa dengan cintamu.. aku benci sama kamu Mathew!! aku benci sama kamu..."

Air mataku lagi - lagi tak tertahankan, aku menangis hingga tertidur dan berharap agar segera pulih dari rasa sakit yang tak berujung.

*

*

*

*

*

*

*

BERSAMBUNG

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 Episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 Episode 29
30 episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 34
34 Episode 35
35 Episode 36
36 Episode 37
37 Episode 38
38 Episode 39
39 Episode 40
40 Episode 41
41 Episode 42
42 Episode 43
43 Episode 44
44 Episode 45
45 Episode 46
46 Episode 47
47 Episode 48
48 Episode 49
49 Episode 50
50 Episode 51
51 Episode 52
52 Episode 53
53 Episode 54
54 Episode 55
55 Episode 56
56 Episode 57
57 Episode 58
58 Episode 58.b
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Epilog Aku adalah Indah Part#2
83 AaI#3. BAB 1 - ALUNAN PIANO
84 AaI#3. BAB.2 – SIKAP YANG BERBEDA
85 AaI#3. BAB.3 – KONSELING
86 AaI#3. BAB.4 – SEMINGGU BERSAMA
87 AaI#3. BAB.5 – CUKUP.
88 AaI#3. BAB.6 – BERDAMAI?
89 AaI#3. BAB.7 – BERTEMU TEMAN LAMA
90 AaI#3. BAB.8 - KITA YANG TIDAK SAMA
91 AaI#3. BAB.9 – 05 DESEMBER
92 AaI#3. BAB.10 – SEMAKIN AKRAB
93 AaI#3. BAB.11 – SATU BULAN SAJA
94 AaI#3. BAB.12 – TERBIASA DAN HAMPA
95 AaI#3. BAB.13 – DIMANA DIA?
96 AaI#3. BAB.14 – AKU AKAN MENUNGGU
97 AaI#3. BAB.14 – BERTEMU KELUARGA VANO
98 AaI#3. BAB.15 – LDR dan PENOLAKAN
99 AaI#3. BAB.16 – PERANG TERBUKA INDAH dan MAMA
100 AaI#3. BAB.17 – BERJUANG BERSAMA
101 AaI#3. BAB.18 – MEMPERTEMUKAN
102 AaI#3. BAB.19 – SEMUA AKAN BAIK BAIK SAJA
103 AaI#3. BAB.20 – JOB PERTAMA
104 AaI#3. BAB.21 – JOB BERLIMPAH
105 AaI#3. BAB.22 – ANGKAT KAKI!!!
106 AaI#3. BAB.23 – JALAN BUNTU
107 AaI#3. BAB.24 – BERUSAHA MENJELASKAN
108 AaI#3. BAB.25– BERPIKIRLAH REALISTIS
109 AaI#3. BAB.26 – PERTENGKARAN
110 AaI#3. BAB.27 – TISUE
111 AaI#3. BAB.28 – NASEHAT DARI PRIA MASA LALU
112 AaI#3. BAB.29 – Dia Yang Akan Datang Adalah Yang Terbaik
113 AaI#3. BAB.30 – GENCATAN SENJATA
114 AaI#3. BAB.31 – MUSUH ABADI
115 AaI#3. BAB.32 – TIDAK MASUK AKAL
116 AaI#3. BAB.33 – KEMBALI KARENA TAK ADA LAGI SANDARAN
117 AaI#3. BAB.34. KUE LEPA
118 AaI#3. BAB.35. CEMBURU TAPI TIDAK BUTA
119 AaI#3. BAB.35. AKU HARUS KELUAR KOTA
120 AaI#3. BAB.36. Cika Imoet
121 AaI#3. BAB.37. JAWABAN
122 AaI#3. BAB.38.Terbongkar
123 AaI#3. BAB.39. Bukti Yang Tidak mungkin disangkal
124 AaI#3. BAB.40. You Are My Angel
125 AaI#3. BAB.41 PERKENALAN
126 AaI#3. BAB.42. Pelajaran Hidup
127 AaI#3. BAB.43 Sesi Wawancara
128 AaI#3. BAB.44 SEE YOU
129 AaI#3. BAB.45. TENDER
130 AaI#3. BAB.46. PEMBUKTIAN SANGGAHAN
131 AaI#3. BAB.47. HASIL SANGGAHAN?
132 AaI#3. BAB.48 BERJANJILAH
133 AaI#3. BAB.49 SAMPAI JUMPA
Episodes

Updated 133 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
Episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
Episode 29
30
episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 34
34
Episode 35
35
Episode 36
36
Episode 37
37
Episode 38
38
Episode 39
39
Episode 40
40
Episode 41
41
Episode 42
42
Episode 43
43
Episode 44
44
Episode 45
45
Episode 46
46
Episode 47
47
Episode 48
48
Episode 49
49
Episode 50
50
Episode 51
51
Episode 52
52
Episode 53
53
Episode 54
54
Episode 55
55
Episode 56
56
Episode 57
57
Episode 58
58
Episode 58.b
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Epilog Aku adalah Indah Part#2
83
AaI#3. BAB 1 - ALUNAN PIANO
84
AaI#3. BAB.2 – SIKAP YANG BERBEDA
85
AaI#3. BAB.3 – KONSELING
86
AaI#3. BAB.4 – SEMINGGU BERSAMA
87
AaI#3. BAB.5 – CUKUP.
88
AaI#3. BAB.6 – BERDAMAI?
89
AaI#3. BAB.7 – BERTEMU TEMAN LAMA
90
AaI#3. BAB.8 - KITA YANG TIDAK SAMA
91
AaI#3. BAB.9 – 05 DESEMBER
92
AaI#3. BAB.10 – SEMAKIN AKRAB
93
AaI#3. BAB.11 – SATU BULAN SAJA
94
AaI#3. BAB.12 – TERBIASA DAN HAMPA
95
AaI#3. BAB.13 – DIMANA DIA?
96
AaI#3. BAB.14 – AKU AKAN MENUNGGU
97
AaI#3. BAB.14 – BERTEMU KELUARGA VANO
98
AaI#3. BAB.15 – LDR dan PENOLAKAN
99
AaI#3. BAB.16 – PERANG TERBUKA INDAH dan MAMA
100
AaI#3. BAB.17 – BERJUANG BERSAMA
101
AaI#3. BAB.18 – MEMPERTEMUKAN
102
AaI#3. BAB.19 – SEMUA AKAN BAIK BAIK SAJA
103
AaI#3. BAB.20 – JOB PERTAMA
104
AaI#3. BAB.21 – JOB BERLIMPAH
105
AaI#3. BAB.22 – ANGKAT KAKI!!!
106
AaI#3. BAB.23 – JALAN BUNTU
107
AaI#3. BAB.24 – BERUSAHA MENJELASKAN
108
AaI#3. BAB.25– BERPIKIRLAH REALISTIS
109
AaI#3. BAB.26 – PERTENGKARAN
110
AaI#3. BAB.27 – TISUE
111
AaI#3. BAB.28 – NASEHAT DARI PRIA MASA LALU
112
AaI#3. BAB.29 – Dia Yang Akan Datang Adalah Yang Terbaik
113
AaI#3. BAB.30 – GENCATAN SENJATA
114
AaI#3. BAB.31 – MUSUH ABADI
115
AaI#3. BAB.32 – TIDAK MASUK AKAL
116
AaI#3. BAB.33 – KEMBALI KARENA TAK ADA LAGI SANDARAN
117
AaI#3. BAB.34. KUE LEPA
118
AaI#3. BAB.35. CEMBURU TAPI TIDAK BUTA
119
AaI#3. BAB.35. AKU HARUS KELUAR KOTA
120
AaI#3. BAB.36. Cika Imoet
121
AaI#3. BAB.37. JAWABAN
122
AaI#3. BAB.38.Terbongkar
123
AaI#3. BAB.39. Bukti Yang Tidak mungkin disangkal
124
AaI#3. BAB.40. You Are My Angel
125
AaI#3. BAB.41 PERKENALAN
126
AaI#3. BAB.42. Pelajaran Hidup
127
AaI#3. BAB.43 Sesi Wawancara
128
AaI#3. BAB.44 SEE YOU
129
AaI#3. BAB.45. TENDER
130
AaI#3. BAB.46. PEMBUKTIAN SANGGAHAN
131
AaI#3. BAB.47. HASIL SANGGAHAN?
132
AaI#3. BAB.48 BERJANJILAH
133
AaI#3. BAB.49 SAMPAI JUMPA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!