episode 4

Pertama kali bertamu ke rumah Indah, dan sekedar tanya jawab ringan satu sama lain, Nio berinisiatif untuk mengajak Indah pergi ke salah pantai.

Tempat yang romantis adalah tujuan pertama dari Nio untuk mengambil hati sang Gadis di hadapannya, awalnya Indah menolak dengan halus dan tentu saja Nio tidak menerima sebuah penolakan, akhirnya Indah meminta agar Nio ijin saja sama mamanya, siapa tau Nio enggan dan mengurungkan niatnya.

"Hmmm..., kamu ijin aja sama mamaku, kalau mamaku ijinkan aku akan pergi" jawab Indah kepada Nio sambil sedikit menahan nafasnya karena merasa teramat sangat gerogi.

"Yang aku ajak jalan - jalan kan kamu Ndah.., kalau kamu mau, baru aku ijin sama mamamu" Ucap Nio dengan pasti sambil terus menatap lekat kedua manik hitam mata Indah.

Bahasa itu cukup membuat Indah tersanjung sehingga tidak mampu menahan bibir yang kini sedang tersenyum simpul, "Baiklah.. besok jam tujuh malam" sahut Indah sambil mengulum senyumnya,

"Okay deal.. besok jam tujuh malam, aku jemput yah.." Sahut Nio sumringah dan Indah menjawab dengan anggukkan ringan sambil kembali mengulum senyum ,

"Indah..., kamu sekarang punya pacar nggak?" lagi!! Nio bertanya sambil memberikan tatapan hangat yang mampu membuat es di belahan dunia manapun akan meleleh seketika,

"Minumanmu belum kamu minum, diminum dulu.." jawab Indah tapi tidak untuk menjawab pertanyaannya, berusaha untuk mengganti topik pembicaraan yang semakin membuat Indah deg degan, namun tanpa bergeming Nio hanya tersenyum dan menyesap teh hangat buatan mama Indah,

"Kamu belum menjawab pertanyaanku Ndah..., apakah kamu punya pacar?" Nio mengulang kembali pertanyaan itu dengan jelas dan lugas. Indah memperbaiki posisi duduknya dan menghela nafas panjang, lalu memberanikan diri untuk menatap wajah Nio dengan seksama,

"Sudah putus." jawab Indah singkat sambil terus menatap Nio, ingin menyelidik apa yang akan dia katakan selanjutnya setelah mendengar jawaban dari Indah.

"Baguslah..." sahutnya tidak kalah singkat, sambil menahan senyum di bibirnya.

"Apakah aku bisa minta nomor handphone mu?" lanjut Nio sambil mengeluarkan ponselnya, menunggu Indah akan menyebutkan nomor ponselnya.

"Kemarikan ponselmu, biar aku simpankan saja" sahut Indah sambil menengadahkan tangannya ke arah Nio, Dan seketika Nio memberikan ponselnya kepada Indah, lalu sambil sesekali mencuri - curi pandang Indah mengetik nomor ponselnya dan segera mengembalikan ponsel tersebut kepada pemiliknya,

Sumringah wajahnya saat itu, dengan semangat Nio kembali membaca nomor ponsel Indah dan memastikan semua sudah tersimpan dengan baik.

"Terima kasih yah.., Oh iyah satu lagi.., jam berapa biasanya kamu tidur Ndah?" Nio kembali melontarkan pertanyaan yang lain.

Aku sedikit mengernyit heran dengan pertanyaan terakhir dari Nio, "Entahlah.. sangat tidak pasti, dan tergantung moodku, yang jelas di atas jam dua belas malam" jawab Indah dengan suara yang sedikit terdengar malas di telinga orang yang mendengarnya,

"Okay Good!, Ini sudah jam sembilan, aku harus pamit sama mama mu, apakah bisa tolong kamu panggilkan Ndah?" Pintanya dengan sopan,

Mendengar Nio ingin pulang rasanya hati Indah begitu lega, Indah tidak perlu menahan rasa gerogi berhadapan dengan cowok seganteng ini, dan walaupun Indah tergagap juga merasakan adanya sedikit percikkan namun pembicaraan ini terdengar cukup membosankan bagi Indah, semuanya terlalu lazim dalam proses pendekatan ini tapi lagi - lagi Indah sadar semua ini terasa membosankan karena hatinya yang belum sepenuhnya move on dari Mathew sang mantan kekasih.

Setelah Indah memanggil mama, dengan basa basi yang sangat sopan Nio akhirnya berpamitan, tapi Ini Indah melihat sepertinya Nio bukanlah orang yang suka basa basi, dia hanya terlihat sopan, dan dari pembicaraan mereka berdua, Nio tidak terlalu bertanya sesuatu hal yang tidak penting, mungkin pertanyaan yang dilontarkan oleh Nio adalah pertanyaan penting untuk di ketahui oleh dirinya sendiri.

Seketika kembali Indah membandingkan Nio dan Mathew, pribadi yang cukup berbeda diawal perjumpaan pun memiliki kesan yang sangat berbeda. Setelah Indah melihatnya berpamitan dengan mama, kini memandang Indah dengan senyuman khasnya, Nio segera menyalahkan motor Fizz-R miliknya, hmmmm... motornya sama persis dengan motor pertama Mathew, sejenak memori tentang Mathew sekelebat hinggap di kepala Indah, dan Indah menoleh berguman dalam hatinya 'Bahkan motor Kuning design Chamel bak Valentino Rossi milik Mathew masih terparkir rapi di garasi rumahku, apa - apa'an kamu Ndah?!' seraya menggelengkan kepalanya untuk menyingkirkan isi pikirannya saat ini.

Setelah kendaraan Nio menjauh dan sudah tidak terlihat lagi, seketika itu juga Indah kembali melihat motor kuning milik Mathew sambil memijit pelipisnya yang tidak pusing sama sekali, "Ma.. aku harus berhadapan dengan Mathew lagi, jika dia mengambil motornya dirumah kita" Indah tiba - tiba membuka pembicaraan tentang Mathew sama mama sambil menunjukkan betapa resah kini hatinya.

" Itu nanti mama yang hadapi, lalu gimana soal Nio? Anak itu sopan dan bersih banget, mama suka kamu jadian sama dia" tanpa basa basi kini lagi lagi mama yang lebih bersemangat dari pada Indah sendiri,

" Iyah.. tapi Indah belum tau perasaan Indah, lagian Nio juga nggak ada ngomong apa - apa soal perasaan kok ma... ma.." ujar Indah sembarang agar sang mama tidak terlalu berharap lebih kepadanya,

"Hmmmm...., awas aja kalo dia menyatakan cintanya kamu tolak, mama gak bakal kasih kamu uang jajan selama satu tahun!!!" ancam mama sungguh - sungguh, seolah tau isi kepalaku, padahal belum tentu juga aku melakukan apa yang mama katakan, sungguh mama selalu memberikan kejutan - kejutan di setiap perkataannya.

"WHaaTT??!!! ancaman macam apa ini?!!" gumanku dalam hati tidak menyangka akan ada sebuah ancaman lagi untuknya,

" Indah ke kamar yah ma.." pamit Indah tanpa mau memperpanjang pembicaraan dengan mama, Indah tau jika semakin lama berdiri dan berbicara dengan mamanya maka pembicaraan ini tidak akan ada ujungnya lagi.

"Tunggu!!" tiba - tiba mama menghentikan langkah Indah sambil menarik pergelangan tangan kanan Indah dan sedikit manarik untuk mendekat,

"Iyah ma??" tanya Indah menatap curiga kepada sang mama.

"Duduk dan ceritakan tadi kalian ngobrol apa aja?, mama penasaran" ucap mama dengan serius namun juga menahan tawanya saat itu,

"Ma--" sahutanku terhenti dengan suara pesan masuk,

"Hi Indah, ini aku Nio.. aku baru aja sampai rumah, apakah boleh aku telpon?" - Nio

Tanpa sadar tiba - tiba mama sudah berdiri disampingku dengan menyahut "Di balas Ndah..., bilang Boleh telpon aja gitu, ayo cepetaaann!!" Sahut mamaku menggebu

Jujur aku sangat heran lihat mama seantusias ini, aku pun membalas dengan singkat "boleh"-Indah

Melihat balasanku, mama melotot dan tiba - tiba ponselku berdering, "Syukurlah...aku tidak jadi mendengar omelan dari mama lagi.." gumanku dalam hati,

*

*

*

*

*

Bersambung

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 Episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 Episode 29
30 episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 34
34 Episode 35
35 Episode 36
36 Episode 37
37 Episode 38
38 Episode 39
39 Episode 40
40 Episode 41
41 Episode 42
42 Episode 43
43 Episode 44
44 Episode 45
45 Episode 46
46 Episode 47
47 Episode 48
48 Episode 49
49 Episode 50
50 Episode 51
51 Episode 52
52 Episode 53
53 Episode 54
54 Episode 55
55 Episode 56
56 Episode 57
57 Episode 58
58 Episode 58.b
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Epilog Aku adalah Indah Part#2
83 AaI#3. BAB 1 - ALUNAN PIANO
84 AaI#3. BAB.2 – SIKAP YANG BERBEDA
85 AaI#3. BAB.3 – KONSELING
86 AaI#3. BAB.4 – SEMINGGU BERSAMA
87 AaI#3. BAB.5 – CUKUP.
88 AaI#3. BAB.6 – BERDAMAI?
89 AaI#3. BAB.7 – BERTEMU TEMAN LAMA
90 AaI#3. BAB.8 - KITA YANG TIDAK SAMA
91 AaI#3. BAB.9 – 05 DESEMBER
92 AaI#3. BAB.10 – SEMAKIN AKRAB
93 AaI#3. BAB.11 – SATU BULAN SAJA
94 AaI#3. BAB.12 – TERBIASA DAN HAMPA
95 AaI#3. BAB.13 – DIMANA DIA?
96 AaI#3. BAB.14 – AKU AKAN MENUNGGU
97 AaI#3. BAB.14 – BERTEMU KELUARGA VANO
98 AaI#3. BAB.15 – LDR dan PENOLAKAN
99 AaI#3. BAB.16 – PERANG TERBUKA INDAH dan MAMA
100 AaI#3. BAB.17 – BERJUANG BERSAMA
101 AaI#3. BAB.18 – MEMPERTEMUKAN
102 AaI#3. BAB.19 – SEMUA AKAN BAIK BAIK SAJA
103 AaI#3. BAB.20 – JOB PERTAMA
104 AaI#3. BAB.21 – JOB BERLIMPAH
105 AaI#3. BAB.22 – ANGKAT KAKI!!!
106 AaI#3. BAB.23 – JALAN BUNTU
107 AaI#3. BAB.24 – BERUSAHA MENJELASKAN
108 AaI#3. BAB.25– BERPIKIRLAH REALISTIS
109 AaI#3. BAB.26 – PERTENGKARAN
110 AaI#3. BAB.27 – TISUE
111 AaI#3. BAB.28 – NASEHAT DARI PRIA MASA LALU
112 AaI#3. BAB.29 – Dia Yang Akan Datang Adalah Yang Terbaik
113 AaI#3. BAB.30 – GENCATAN SENJATA
114 AaI#3. BAB.31 – MUSUH ABADI
115 AaI#3. BAB.32 – TIDAK MASUK AKAL
116 AaI#3. BAB.33 – KEMBALI KARENA TAK ADA LAGI SANDARAN
117 AaI#3. BAB.34. KUE LEPA
118 AaI#3. BAB.35. CEMBURU TAPI TIDAK BUTA
119 AaI#3. BAB.35. AKU HARUS KELUAR KOTA
120 AaI#3. BAB.36. Cika Imoet
121 AaI#3. BAB.37. JAWABAN
122 AaI#3. BAB.38.Terbongkar
123 AaI#3. BAB.39. Bukti Yang Tidak mungkin disangkal
124 AaI#3. BAB.40. You Are My Angel
125 AaI#3. BAB.41 PERKENALAN
126 AaI#3. BAB.42. Pelajaran Hidup
127 AaI#3. BAB.43 Sesi Wawancara
128 AaI#3. BAB.44 SEE YOU
129 AaI#3. BAB.45. TENDER
130 AaI#3. BAB.46. PEMBUKTIAN SANGGAHAN
131 AaI#3. BAB.47. HASIL SANGGAHAN?
132 AaI#3. BAB.48 BERJANJILAH
133 AaI#3. BAB.49 SAMPAI JUMPA
Episodes

Updated 133 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
Episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
Episode 29
30
episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 34
34
Episode 35
35
Episode 36
36
Episode 37
37
Episode 38
38
Episode 39
39
Episode 40
40
Episode 41
41
Episode 42
42
Episode 43
43
Episode 44
44
Episode 45
45
Episode 46
46
Episode 47
47
Episode 48
48
Episode 49
49
Episode 50
50
Episode 51
51
Episode 52
52
Episode 53
53
Episode 54
54
Episode 55
55
Episode 56
56
Episode 57
57
Episode 58
58
Episode 58.b
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Epilog Aku adalah Indah Part#2
83
AaI#3. BAB 1 - ALUNAN PIANO
84
AaI#3. BAB.2 – SIKAP YANG BERBEDA
85
AaI#3. BAB.3 – KONSELING
86
AaI#3. BAB.4 – SEMINGGU BERSAMA
87
AaI#3. BAB.5 – CUKUP.
88
AaI#3. BAB.6 – BERDAMAI?
89
AaI#3. BAB.7 – BERTEMU TEMAN LAMA
90
AaI#3. BAB.8 - KITA YANG TIDAK SAMA
91
AaI#3. BAB.9 – 05 DESEMBER
92
AaI#3. BAB.10 – SEMAKIN AKRAB
93
AaI#3. BAB.11 – SATU BULAN SAJA
94
AaI#3. BAB.12 – TERBIASA DAN HAMPA
95
AaI#3. BAB.13 – DIMANA DIA?
96
AaI#3. BAB.14 – AKU AKAN MENUNGGU
97
AaI#3. BAB.14 – BERTEMU KELUARGA VANO
98
AaI#3. BAB.15 – LDR dan PENOLAKAN
99
AaI#3. BAB.16 – PERANG TERBUKA INDAH dan MAMA
100
AaI#3. BAB.17 – BERJUANG BERSAMA
101
AaI#3. BAB.18 – MEMPERTEMUKAN
102
AaI#3. BAB.19 – SEMUA AKAN BAIK BAIK SAJA
103
AaI#3. BAB.20 – JOB PERTAMA
104
AaI#3. BAB.21 – JOB BERLIMPAH
105
AaI#3. BAB.22 – ANGKAT KAKI!!!
106
AaI#3. BAB.23 – JALAN BUNTU
107
AaI#3. BAB.24 – BERUSAHA MENJELASKAN
108
AaI#3. BAB.25– BERPIKIRLAH REALISTIS
109
AaI#3. BAB.26 – PERTENGKARAN
110
AaI#3. BAB.27 – TISUE
111
AaI#3. BAB.28 – NASEHAT DARI PRIA MASA LALU
112
AaI#3. BAB.29 – Dia Yang Akan Datang Adalah Yang Terbaik
113
AaI#3. BAB.30 – GENCATAN SENJATA
114
AaI#3. BAB.31 – MUSUH ABADI
115
AaI#3. BAB.32 – TIDAK MASUK AKAL
116
AaI#3. BAB.33 – KEMBALI KARENA TAK ADA LAGI SANDARAN
117
AaI#3. BAB.34. KUE LEPA
118
AaI#3. BAB.35. CEMBURU TAPI TIDAK BUTA
119
AaI#3. BAB.35. AKU HARUS KELUAR KOTA
120
AaI#3. BAB.36. Cika Imoet
121
AaI#3. BAB.37. JAWABAN
122
AaI#3. BAB.38.Terbongkar
123
AaI#3. BAB.39. Bukti Yang Tidak mungkin disangkal
124
AaI#3. BAB.40. You Are My Angel
125
AaI#3. BAB.41 PERKENALAN
126
AaI#3. BAB.42. Pelajaran Hidup
127
AaI#3. BAB.43 Sesi Wawancara
128
AaI#3. BAB.44 SEE YOU
129
AaI#3. BAB.45. TENDER
130
AaI#3. BAB.46. PEMBUKTIAN SANGGAHAN
131
AaI#3. BAB.47. HASIL SANGGAHAN?
132
AaI#3. BAB.48 BERJANJILAH
133
AaI#3. BAB.49 SAMPAI JUMPA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!