Putra Raja Iblis

Putra Raja Iblis

Tidak Tahu

Suatu ketika di sebuah hutan yang lebat terbangun seorang anak laki-laki berusia 5 tahun.

Anak itu tidak memiliki ingatan apapun mengenai dirinya.

Karena penasaran anak itu menyusuri hutan itu, namun Ia masih belum menemukan jalan keluar dari hutan.

Di sana Ia menemukan sebuah pohon besar yang sudah tua dan menggunakannya sebagai tempat berteduh.

Berhari-hari Ia tinggal di sana dan bertahan hidup dengan memakan buah-buahan yang ada di sekitarnya.

Anak itu juga pandai dalam menangkap ikan, namun karena tidak tahu cara mengolahnya terpaksa Ia memakannya mentah-mentah.

Suatu hari ada seorang pria yang sedang menyusuri hutan tersebut pada sore hari.

Dan tanpa sengaja pria itu melihat seorang anak laki-laki yang sedang tertidur pulas dibawah pohon besar yang sudah berumur tua.

Pria itu kaget dan juga heran.

"Mengapa anak manusia bisa berada ditempat seperti ini." Ucap pria itu.

Lalu pria itu berusaha membangunkan anak yang tertidur tadi.

Lalu anak itu bangun dan pria itu menanyakan banyak hal mengenai dirinya.

"Nak apa kamu ingat sesuatu sebelum kamu berada disini?". Tanya pria itu. Lalu anak itu menjawab,

"Maaf paman, Aku tidak ingat apapun".

Kemudian pria itu memberitahu anak itu kalau Ia sekarang berada di hutan kedengkian. Tepatnya hutan ini berada di wilayah benua iblis.

"Mustahil jika anak manusia sepertimu hanya kebetulan berada disini". Ucap pria itu.

Sesekali anak itu bertanya. "berarti paman adalah iblis kan?".

"Iya paman adalah seorang iblis, apa kamu tidak takut?". Tanya pria itu.

"Apa iblis itu jahat?" Anak itu balik bertanya kepada pria itu.

"Tidak semua iblis itu jahat nak, sama seperti ras lainnya. Pada umumnya ada yang baik dan jahat". Jawab pria itu sambil mengelus-elus kepala anak itu.

"Itu berarti paman adalah orang baik". Ucap anak itu.

"Kenapa kamu bisa menyimpulkan paman adalah orang baik".

Pria itu balik menanyainya.

"Kupikir hanya orang baik yang mau berbicara kepada orang asing sepertiku". Jawab anak itu.

Lalu pria itu mengelus kepala anak itu lagi sambil tersenyum.

"Kamu ini masih kecil tapi pandai berbicara yah". Ucap pria itu.

Lalu dikarenakan hari sudah mulai gelap pria itu bilang jika dia harus pergi dan memberi anak itu sebuah makanan.

"Ini apa paman?" Tanya anak itu.

"Ini namanya Roti dan ini bisa kamu makan." Jawab pria itu.

Lalu ketika pria itu akan pergi Ia bertanya lagi kepada anak itu.

"Hey nak apa kamu besok masih ada disini?" Tanya pria itu.

"Beberapa hari ini aku ada disini paman" jawab anak itu sambil memakan roti yang diberikan pria itu.

"Besok mungkin paman akan kesini lagi,jadi paman harap kamu tidak pergi terlalu jauh ya." Kemudian pria itu pergi.

Malam mulai datang dan kebetulan pada saat itu hujan turun dengan deras.

Anak itu tak bisa tidur dibawah pohon, dan terpaksa Ia harus memanjat pohon tua tempat Ia berteduh.

Ketika sedang memanjat,anak itu menemukan sebuah lubang pada bagian pohon itu, lalu ia menggunakannya sebagai tempat tidur.

Karena lubang itu cukup besar, di dalam sana juga ada dua ekor burung yang sedang berteduh.

Suara tetesan air hujan terdengar lembut dari dalam pohon itu, Anak itu mulai mengantuk.

Namun saat Ia mulai tertidur, Ia mendengar suara seperti orang yang berbicara, lalu ia bangun, namun tidak ada siapapun disekitarnya.

Lalu Ia memejamkan matanya lagi dan terdengar lagi suara orang yang sedang berbicara. Sesekali Ia mendengar suara itu.

"Kak bukankah anak ini manusia? Mengapa ia ada di sini?" Pertanyaan muncul dari suara itu. Lalu terdengar jawaban dari pertanyaan suara itu.

"Entahlah, mungkin dia hanya anak yang sedang tersesat". Jawab salah satu dari suara itu.

Karena anak itu penasaran ia bangun dan melihat sekitarnya, tetap saja tidak ada siapapun di sana, hanya ada dua ekor burung yang berteduh di pojok ruangan dalam pohon itu.

Lalu anak itu berpikir jika suara itu adalah suara dua ekor burung yang sedang berteduh

bersamanya, lalu anak itu memperhatikan dua burung itu.

Benar saja suara itu berasal dari dua burung yang sedang berbicara.

"Hey kak lihat anak manusia itu, dari tadi dia melihat kita terus"

Ucap salah satu burung yang berada di samping kiri.

"Kamu benar, mungkinkah dia paham dengan ucapan kita". Ucap burung yang berada di samping kanan.

Anak itu semakin yakin jika suara itu berasal dari dua ekor burung yang sedang berbicara. Lalu ia mencoba berbicara dengan mereka.

"Maaf apa barusan kalian tadi berbicara?"Tanya anak itu.

"mustahil! Apa kamu bisa memahami perkataan kami?" Tanya burung yang berada di samping kanan.

"Sepertinya aku bisa mendengar kalian berdua bicara tadi". Jawab anak itu.

Lalu kedua burung itu terbang mendekati anak laki-laki itu.

Ternyata memang benar jika anak itu bisa memahami perkataan dari dua ekor burung tadi.

"Namaku Fer dan dia adikku Fir, dan kalau boleh tahu siapa namu nak?" Tanya burung yang bernama Fer itu.

"Maaf sejak aku datang disini aku tidak mengingat apapun sama sekali, bahkan namaku saja aku tidak ingat". Jawab anak itu.

"Tapi kamu benar-benar manusia kan?" Tanya burung bernama Fir.

"Kata paman yang menghampiriku tadi sore aku adalah manusia". Jawab anak itu

Karena sudah mulai malam anak itu memutuskan untuk segera tidur.

Lalu kedua burung itu tidur di samping anak itu agar anak itu tidak kedinginan.

Kedua burung itu lumayan besar hampir seukuran kepala anak laki-laki itu dan juga memiliki bulu yang lebat.

Keesokan harinya sinar mentari mulai terlihat, hujan juga sudah mereda cuaca yang sangat cerah.

Anak laki-laki itu terbangun dan kedua burung yang tidur disampingnya masih tertidur lelap.

"Fer! Fir! Lihat ini sudah pagi." Ucap anak itu sambil menggoyangkan tubuh kedua burung itu.

Lalu kedua burung itu bangun dan mereka bertiga keluar dari lubang pohon tua itu.

"Sepertinya kami harus segera pergi nak". Ucap Fer si burung.

"Memangnya kalian mau kemana?" Tanya anak itu.

"Sebenarnya aku dan kakakku terpisah dengan kawanan kami saat sedang migrasi, itu karena kakakku sakit perut ditengah perjalanan kami. Padahal sebelumnya sudah kuingatkan jangan makan berlebihan". Ucap Fir adik Fer.

"Yah maaf Fir, kalau begitu kami berdua pergi dulu ya nak". Ucap Fer sambil terbang ke atas.

"Jaga dirimu baik-baik ya." Ucap Fir.

"Kalian juga semoga segera bertemu dengan teman-teman kalian yang lain!" Teriak anak itu.

Fer dan Fir sudah terbang jauh.

Anak laki-laki itu memutuskan untuk menangkap ikan yang ada di sungai sembari menunggu paman kemarin yang bilang akan datang menemuinya lagi.

Setelah lama menunggu, pria itu datang menemuinya lagi dan membawa sebuah tas.

"Hei nak bagaimana kabarmu". Sapa pria itu.

"Aku baik-baik saja" jawab anak itu yang sedang duduk dibawah pohon tua.

lalu pria itu mengeluarkan beberapa roti dan sebuah buku.

Kemudian anak itu memakan roti yang dibawa oleh pria itu.

"Nak lihat! Aku membawa sebuah buku". Ucap pria itu sambil menunjukkan sebuah buku yang ia bawa.

Lalu anak itu melihat sampul dari buku itu dan ternyata anak bisa membaca tulisan dari sampul itu.

"Laplace dan Tiga Pilar Kehancuran". Ucap anak itu.

Pria itu terkejut melihat anak itu bisa membaca tulisan bangsa iblis.

"Nak barusan kamu membaca judul dari buku ini?" Tanya pria itu.

"Apa aku salah?" Anak itu balik bertanya.

"Tidak kamu benar, aku hanya terkejut kamu bisa membaca judul dari buku ini"

Lalu pria itu memberikan buku itu sebagai hadiah untuk Anak itu.

"Nak mungkin beberapa hari kedepan aku tidak bisa menemuimu lagi, dan juga didalam tas itu ada baju yang bisa kamu pakai, lalu ada juga sebuah buku panduan sihir yang bisa kamu pelajari". Ucap pria itu.

Namun anak itu belum mengerti apapun mengenai sihir.

"Sihir? Apa itu sebuah jenis makanan?" Tanya anak itu.

Lalu pria itu tertawa.

"Hahaha.. sihir bukanlah makanan nak, paman tidak perlu menjelaskannya,baca saja buku itu, karena dengan belajar sihir kamu bisa menggunakannya untuk bertahan hidup disini, maaf sebenarnya paman ingin menemanimu lebih lama tapi paman harus pergi". Ucap pria itu.

Lalu pria itu pergi meninggalkan anak itu.

Terpopuler

Comments

TOXIC|READER

TOXIC|READER

Cuman mampir kalau bagus gw lanjut baca kalau ga gw cari novel lain

2021-08-26

0

hamba allah

hamba allah

cerita nya lumayan seru

2021-05-05

2

Hary Zeen

Hary Zeen

👍

2021-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 Tidak Tahu
2 Laplace
3 ORANG ASING
4 Keluarga Baru
5 Rasa Bosan
6 Akademi Sihir Astaroth
7 Duel
8 Tidak Tepat
9 Terima Kasih
10 Sedikit Masalah
11 Sedikit Keberuntungan
12 Festival Kota Arklay
13 Arklay Incident | Bagian 1
14 Arklay Incident | Bagian 2
15 Arklay Incident | Bagian 3
16 Arklay Incident | Bagian 4
17 Keputusan
18 Perubahan
19 Sebuah Puncak
20 Persiapan
21 Pertandingan kelompok | bagian 1
22 Pertarungan kelompok | Bagian 2
23 Liburan (special episode)
24 Season 2 | Sampai jumpa
25 Season 2 | Perjalanan
26 Season 2 | Jenderal Sadis
27 Season 2 | Diluar Dugaan
28 Season 2 | Selamat Datang di Kota Lumberg
29 Season 2 | Dilamar
30 Season 2 | Turnamen Tahunan
31 Season 2 | Sang Juara
32 Season 2 | Pertama Kali
33 Season 2 | Solusi
34 Season 2 | Persaingan dan Perselisihan
35 Season 2 | Pendapat
36 Season 2 | Badai di Hari yang Cerah
37 Season 2 | Selamat Tinggal
38 Season 2 | Hell or Heaven
39 Season 2 | Tanggung Jawab
40 Season 2 | Selamat Tinggal | Bagian 2
41 Season 2 | Sebelum Cahaya
42 Season 2 | God Particle
43 Season 2 | Kembali
44 Pengumuman dan Pengenalan + Ilustrasi wajah Karakter
45 Season 3 | Ingin Damai
46 Season 3 | Keputusan
47 Season 3 | Kampung Halaman
48 Season 3 | Dibawah Purnama
49 Season 3 | Garis Awal Kebenaran
50 Season 3 | Fakta dari Masa Lalu
51 Season 3 | Situasi yang Sangat Rumit
52 Season 3 | Gua Tanpa Ujung
53 Season 3 | Goblet Rahasia
54 Season 3 | Di Depanmu Gelap
55 Season 3 | Di Depanmu Gelap | bagian 2
56 Season 3 | Untuk Mu
57 After Story
58 After Story 2
59 Terima kasih dari Author + Promotion
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Tidak Tahu
2
Laplace
3
ORANG ASING
4
Keluarga Baru
5
Rasa Bosan
6
Akademi Sihir Astaroth
7
Duel
8
Tidak Tepat
9
Terima Kasih
10
Sedikit Masalah
11
Sedikit Keberuntungan
12
Festival Kota Arklay
13
Arklay Incident | Bagian 1
14
Arklay Incident | Bagian 2
15
Arklay Incident | Bagian 3
16
Arklay Incident | Bagian 4
17
Keputusan
18
Perubahan
19
Sebuah Puncak
20
Persiapan
21
Pertandingan kelompok | bagian 1
22
Pertarungan kelompok | Bagian 2
23
Liburan (special episode)
24
Season 2 | Sampai jumpa
25
Season 2 | Perjalanan
26
Season 2 | Jenderal Sadis
27
Season 2 | Diluar Dugaan
28
Season 2 | Selamat Datang di Kota Lumberg
29
Season 2 | Dilamar
30
Season 2 | Turnamen Tahunan
31
Season 2 | Sang Juara
32
Season 2 | Pertama Kali
33
Season 2 | Solusi
34
Season 2 | Persaingan dan Perselisihan
35
Season 2 | Pendapat
36
Season 2 | Badai di Hari yang Cerah
37
Season 2 | Selamat Tinggal
38
Season 2 | Hell or Heaven
39
Season 2 | Tanggung Jawab
40
Season 2 | Selamat Tinggal | Bagian 2
41
Season 2 | Sebelum Cahaya
42
Season 2 | God Particle
43
Season 2 | Kembali
44
Pengumuman dan Pengenalan + Ilustrasi wajah Karakter
45
Season 3 | Ingin Damai
46
Season 3 | Keputusan
47
Season 3 | Kampung Halaman
48
Season 3 | Dibawah Purnama
49
Season 3 | Garis Awal Kebenaran
50
Season 3 | Fakta dari Masa Lalu
51
Season 3 | Situasi yang Sangat Rumit
52
Season 3 | Gua Tanpa Ujung
53
Season 3 | Goblet Rahasia
54
Season 3 | Di Depanmu Gelap
55
Season 3 | Di Depanmu Gelap | bagian 2
56
Season 3 | Untuk Mu
57
After Story
58
After Story 2
59
Terima kasih dari Author + Promotion

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!